Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai
Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai
(JAMANE)
Vol. 1, No. 2, November (2022),IPage 182-192
P-ISSN (2829-8888) & E-ISSN (2829-8462)
Abstrak
Kompensasi yang baik akan menjadi salah satu faktor pendorong bagi pegawai untuk
melakukan pekerjaannya secara optimal. Di sisi lain selain kompensasi, disiplin kerja juga diperlukan
karena disiplin kerja yang di kelola dengan baik akan mengarahkan pegawai untuk mematuhi berbagai
peraturan instansi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Penelitian ini dilakukan di
Dinas Sosial Kabupaten Bima. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh
kompensasi dan disiplin kerja terhadap produktivitas pegawai pada Dinas Sosial Kabupaten Bima.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis yang digunakan
meliputi: uji validasi, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi liniar berganda, koefisien
determinasi, koefisien korelasi, uji hipotesis (uji t dan uji f).
Abstract
Good compensation will be one of the motivating factors for employees to do their work
optimally. On the other hand, in addition to compensation, work discipline is also needed because
work discipline that is managed properly will direct employees to comply with various agency
regulations that aim to increase work productivity. This research was conducted at the Social Service
of Bima Regency. This study aims to explain how the effect of compensation and work discipline on
employee productivity at the Social Service of Bima Regency. The sampling method used is purposive
sampling. The analysis used includes: validation test, reliability test, classical assumption test,
multiple linear regression analysis, coefficient of determination, correlation coefficient, hypothesis
testing (t test and f test).
lebih dalam dan perhatian khusus untuk atau hadiah yang di berikan pada karyawan
meningkatkan produktivitas kerja yang dari pekerjaan mereka. Kompensasi adalah
lebih baik (Hanaysha, 2016). Sumber daya segala sesuatu yang di terima para
manusia memiliki peranan paling penting karyawan sebagai balas jasa untuk kerja
dalam berhasil atau gagalnya organisasi mereka. Menurut Hasibuan (2017) bahwa
tersebut. Sumber daya manusia dapat kompensasi adalah semua pendapatan yang
dikatakan produktif apabila memiliki berbentuk uang, barang langsung atau tidak
produktivitas kerja yang tinggi serta dapat langsung yang diterima karyawan sebagai
mencapai sasaran atau target yang telah imbalan atas jasa yang diberikan kepada
ditentukan dan dapat bertanggung jawab perusahaan. Adapun indikator kompensasi
menyelesaikan tugas tepat waktu. menurut Hasibuan (2017) yaitu: 1).
Instansi pemerintah membutuhkan Asuransi, 2). Gaji, 3). Bonus, dan 4).
sesuatu yang dapat memotivasi para Tunjangan.
pegawai, salah satunya dengan Menurut Zega (2022), disiplin adalah
memperhatikan dan memberikan imbalan sikap kesediaan dan kerelaan seorang untuk
yang sesuai dengan kinerja pegawai. mematuhi dan menaati norma-norma
Kompensasi yang baik akan menjadi salah peraturan yang berlaku di sekitarnya. Jadi,
satu faktor pendorong bagi pegawai untuk disiplin merupakan alat penggerak pegawai.
melakukan pekerjaannya secara optimal Disiplin yang baik akan sangat
(Baharuddin, Musa & Burhanuddin, 2022; mempengaruhi proses berlangsungnya
Yulandri, 2020). Kompensasi merupakan pencapainyan tujuan perusahaan.
hal yang sensitif apabila dikaitkan dengan Menurut Pratama (2020) mengartikan
kelayakan dalam memenuhi kebutuhan, disiplin sebagai kekuatan yang berkembang
apalagi semakin besarnya tingkat dalam tubuh pegawai dan menyebabkan
kebutuhan saat ini sehingga gaji yang di pegawai dapat menyesuaikan diri dengan
terima masih dirasa kurang cukup. sukarela pada keputusan, peraturan, dan
Pemberian kompensasi yang makin baik nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan
akan mendorong karyawan untuk bekerja perilaku. Sedangkan Menurut Hasibuan
dengan makin baik dan produktif (Cahya, (2017), disiplin kerja adalah kesadaran atau
Damare & Harjo, 2021; Hasibuan, 2017). kesediaan seseorang mentaati semua
Menurut Suprihatin (2019) peraturan perusahaan dan norma-norma
kompensasi merupakan balas jasa yang sosial yang berlaku. Menurut Husain (2018)
diberikan oleh organisasi atau unit kerja disiplin kerja merupakan suatu bentuk
kepada pegawai, yang dapat bersifat upaya pegawai yang berusaha memperbaiki
finansial maupun non finansial, pada dan membentuk pengetahuan, sikap dan
periode yang tetap. Sistem kompensasi perilaku karyawan sehingga perilaku
yang baik akan mampu memberikan karyawan tersebut secara sukarela berusaha
kepuasan bagi pegawai dan memungkinkan bekerja secara koperatif dengan para
unit kerja organisasi memperoleh, karyawan lain serta meningkatkan prestasi
mempekerjakan dan mempertahankan kerja.
pegawai. Indikator ini disiplin kerja menurut
Menurut Hasibuan (2017), Sutanto (2015) sebagai berikut: 1).
kompensasi adalah semua pendapatan yang ketepatan waktu kerja (X2.1), indikator ini
berbentuk uang, barang langsung atau tidak dapat diukur melalui datang lebih awal di
langsung yang di terima karyawan sebagai tempat kerja, pulang kerja sesuai dengan
imbalan atas jasa yang diberikan kepada jam yang telah ditentukan, makan siang saat
perusahaan. Menurut (Dessler, 2015), jam istirahat dan kembali ketempat kerja
mendefinisikan bahwa Kompensasi sebelum jam istirahat berakhir, 2). kerapian
karyawan adalah semua bentuk pembayaran berpakaian (X2.2), indikator ini dapat di
Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati 184
ukur melalui kerapian seragam saat jam kuantitas pekerjaan harus seimbang dengan
kerja selalu diperhatikan, 3). kepatuhan kuantitas karyawan sehingga dengan
pada aturan perusahaan (X2.3), indikator ini adanya keseimbangan tersebut akan
dapat di ukur melalui hadir setiap hari di membuat tenaga kerja yang produktif agar
tempat kerja, memberikan surat keterangan dapat meningkatkan produktivitas kerja
dokter saat tidak masuk kerja karena sakit dalam organisasi tersebut
dan memakai seragam sesuai dengan hari
yang ditetapkan, dan 4). tanggung jawab c. Ketepatan Waktu
(X2.4), indikator ini dapat di ukur melalui Ketepatan waktu menyangkut pada
tugas dikerjakan dengan tanggungjawab seorang pegawai harus memandang waktu
dan bertanggungjawab atas kesalahan yang sebagai sumber daya yang harus di
telah dilakukan. pergunakan dengan sebaik-baiknya dalam
Menurut Hanaysha (2016), melaksanakan tugasnya.
menyatakan bahwa produktivitas karyawan
merupakan persepsi karyawan terhadap d. Semangat Kerja
kemampuan karyawan dalam mencapai Semangat kerja menurut Moekijat
tugas. Sedangkan Menurut Safitri (2019), dalam Wau (2022) menyatakan bahwa
produktivitas diartikan sebagai hubungan semangat kerja mendeskripsikan perasaan
antara keluaran (produk atau jasa) dengan yang berhubungan dengan jiwa,
masukan karyawan, sumber daya, bahan kegembiraan, semangat dalam kelompok
baku dan uang). dan kegiatan.
Menurut Safitri (2019) Produktivitas
secara umum dikatakan perbandingan e. Disiplin Kerja
antara hasil yang dapat di capai dengan Berhubungan pada pimpinan atau
keseluruhan daya atau faktor produksi yang pegawai yang tepat pada waktu yang telah
dipergunakan. Atau jumlah barang atau jasa ditentukan untuk datang dan pulang kantor,
yang dapat dihasilkan oleh seorang atau melakukan tugas dengan penuh semangat
kelompok, orang atau pegawai dalam dan mematuhi semua peraturan sehingga
periode waktu tertentu. menghasilkan pekererjaan yang memuaskan
Menurut Safitri (2019) bahwa baik itu kuantitas maupun kualitas (Larosa
terdapat lima dimensi yang digunakan et al., 2022).
untuk pengukuran produktivitas kerja Di sisi lain selain kompensasi,
sebagai berikut: disiplin kerja juga diperlukan Karena
a. Kualitas Pekerjaan disiplin kerja yang di kelola dengan baik
Kualitas pekerjaan menghasilkan akan mengarahkan pegawai untuk
mutu yang dihasilkan. Menurut Laoli & mematuhi berbagai peraturan organisasi
Ndraha (2022), kualitas pekerjaan adalah yang bertujuan untuk meningkatkan
hasil yang berkaitan dengan dengan mutu produktivitas kerja. Peraturan Pemerintah
dari suatu hasil produk atau jasa karyawan, Republik Indonesia (PP) Nomor 94 Tahun
dalam hal ini merupakan suatu kemampuan 2021 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil
untuk menyelesaikan pekerjaan secara (PNS), regulasi ini mengenai kewajiban dan
teknis dengan perbandingan standar yang larangan serta hukuman disiplin bagi PNS
telah ditetapkan perusahaan. yang tidak menaati kewajiban dan/atau
melanggar larangan tersebut. Sehingga akan
b. Kuantitas Pekerjaan menghindarkan diri dari perilaku yang tidak
Pencapaian target termasuk ke dalam sesuai dengan peraturan tersebut.
kuantitas pekerjaan atau hasil kerja yang Ditegaskan dalam peraturan ini, PNS
sesuai dengan rencana organisasi. Ukuran wajib menaati kewajiban dan menghindari
4). Analisis Regresi Linear Berganda sebesar 0,688 yang berarti bahwa Pengaruh
Tabel 6. Regersi Linear Berganda Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Pegawai Pada Dinas Sosial
Kabupaten Bima 68,8%. (68,8%-100%)
Sisanya 31,2% di pengaruhi oleh variabel
lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini.