Anda di halaman 1dari 11

JURNAL AKUNTANSI, MANAJEMEN DAN EKONOMI

(JAMANE)
Vol. 1, No. 2, November (2022),IPage 182-192
P-ISSN (2829-8888) & E-ISSN (2829-8462)

Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai

Miftahul Hayatun1, Sri Ernawati2

Program Studi Manajemen, STIE Bima, Indonesia


* Corresponding Author. E-mail: miftahul.hayatun06@gmail.com

Abstrak
Kompensasi yang baik akan menjadi salah satu faktor pendorong bagi pegawai untuk
melakukan pekerjaannya secara optimal. Di sisi lain selain kompensasi, disiplin kerja juga diperlukan
karena disiplin kerja yang di kelola dengan baik akan mengarahkan pegawai untuk mematuhi berbagai
peraturan instansi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Penelitian ini dilakukan di
Dinas Sosial Kabupaten Bima. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh
kompensasi dan disiplin kerja terhadap produktivitas pegawai pada Dinas Sosial Kabupaten Bima.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis yang digunakan
meliputi: uji validasi, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi liniar berganda, koefisien
determinasi, koefisien korelasi, uji hipotesis (uji t dan uji f).

Kata kunci: kompensasi, disiplin kerja, produktivitas

Abstract
Good compensation will be one of the motivating factors for employees to do their work
optimally. On the other hand, in addition to compensation, work discipline is also needed because
work discipline that is managed properly will direct employees to comply with various agency
regulations that aim to increase work productivity. This research was conducted at the Social Service
of Bima Regency. This study aims to explain how the effect of compensation and work discipline on
employee productivity at the Social Service of Bima Regency. The sampling method used is purposive
sampling. The analysis used includes: validation test, reliability test, classical assumption test,
multiple linear regression analysis, coefficient of determination, correlation coefficient, hypothesis
testing (t test and f test).

Keywords: compensation, work discipline, productivity

PENDAHULUAN tercapai tanpa peran aktif dari pegawai


Setiap instansi pemerintah sebagai bagian dari sistem organisasi.
membutuhkan sumber daya manusia untuk Pegawai memegang peranan penting dalam
mencapai tujuan organisasi. Sarumaha setiap kegiatan organisasi karena pegawai
(2022), menyebutkan bahwa sumber daya merupakan perencana, pelaku dan penentu
manusia yang baik mengacu pada mereka terciptanya sistem organisasi (Zebua,
yang dapat berorientasi dengan benar, 2022).
bekerja secara produktif dan memberikan Keberhasilan suatu organisasi
energi positif bagi instansi. Suatu instansi tergantung pada produktivitas pegawainya
pemerintah, dalam menjalankan sehingga produktivitas menjadi
aktivitasnya akan selalu berusaha mencapai pertimbangan sangat penting dalam
hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah mencapai tujuan organisasi. Sumber daya
ditetapkan. Tujuan tersebut tidak akan manusia harus mendapatkan pengkajian

Submitted Accepted Published : https://doi.org/10.56248/jamane.v1i1.20


23-07-2022 21-08-2022 16-09-2022
Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane) 1 (2), November 2022 - 183
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati

lebih dalam dan perhatian khusus untuk atau hadiah yang di berikan pada karyawan
meningkatkan produktivitas kerja yang dari pekerjaan mereka. Kompensasi adalah
lebih baik (Hanaysha, 2016). Sumber daya segala sesuatu yang di terima para
manusia memiliki peranan paling penting karyawan sebagai balas jasa untuk kerja
dalam berhasil atau gagalnya organisasi mereka. Menurut Hasibuan (2017) bahwa
tersebut. Sumber daya manusia dapat kompensasi adalah semua pendapatan yang
dikatakan produktif apabila memiliki berbentuk uang, barang langsung atau tidak
produktivitas kerja yang tinggi serta dapat langsung yang diterima karyawan sebagai
mencapai sasaran atau target yang telah imbalan atas jasa yang diberikan kepada
ditentukan dan dapat bertanggung jawab perusahaan. Adapun indikator kompensasi
menyelesaikan tugas tepat waktu. menurut Hasibuan (2017) yaitu: 1).
Instansi pemerintah membutuhkan Asuransi, 2). Gaji, 3). Bonus, dan 4).
sesuatu yang dapat memotivasi para Tunjangan.
pegawai, salah satunya dengan Menurut Zega (2022), disiplin adalah
memperhatikan dan memberikan imbalan sikap kesediaan dan kerelaan seorang untuk
yang sesuai dengan kinerja pegawai. mematuhi dan menaati norma-norma
Kompensasi yang baik akan menjadi salah peraturan yang berlaku di sekitarnya. Jadi,
satu faktor pendorong bagi pegawai untuk disiplin merupakan alat penggerak pegawai.
melakukan pekerjaannya secara optimal Disiplin yang baik akan sangat
(Baharuddin, Musa & Burhanuddin, 2022; mempengaruhi proses berlangsungnya
Yulandri, 2020). Kompensasi merupakan pencapainyan tujuan perusahaan.
hal yang sensitif apabila dikaitkan dengan Menurut Pratama (2020) mengartikan
kelayakan dalam memenuhi kebutuhan, disiplin sebagai kekuatan yang berkembang
apalagi semakin besarnya tingkat dalam tubuh pegawai dan menyebabkan
kebutuhan saat ini sehingga gaji yang di pegawai dapat menyesuaikan diri dengan
terima masih dirasa kurang cukup. sukarela pada keputusan, peraturan, dan
Pemberian kompensasi yang makin baik nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan
akan mendorong karyawan untuk bekerja perilaku. Sedangkan Menurut Hasibuan
dengan makin baik dan produktif (Cahya, (2017), disiplin kerja adalah kesadaran atau
Damare & Harjo, 2021; Hasibuan, 2017). kesediaan seseorang mentaati semua
Menurut Suprihatin (2019) peraturan perusahaan dan norma-norma
kompensasi merupakan balas jasa yang sosial yang berlaku. Menurut Husain (2018)
diberikan oleh organisasi atau unit kerja disiplin kerja merupakan suatu bentuk
kepada pegawai, yang dapat bersifat upaya pegawai yang berusaha memperbaiki
finansial maupun non finansial, pada dan membentuk pengetahuan, sikap dan
periode yang tetap. Sistem kompensasi perilaku karyawan sehingga perilaku
yang baik akan mampu memberikan karyawan tersebut secara sukarela berusaha
kepuasan bagi pegawai dan memungkinkan bekerja secara koperatif dengan para
unit kerja organisasi memperoleh, karyawan lain serta meningkatkan prestasi
mempekerjakan dan mempertahankan kerja.
pegawai. Indikator ini disiplin kerja menurut
Menurut Hasibuan (2017), Sutanto (2015) sebagai berikut: 1).
kompensasi adalah semua pendapatan yang ketepatan waktu kerja (X2.1), indikator ini
berbentuk uang, barang langsung atau tidak dapat diukur melalui datang lebih awal di
langsung yang di terima karyawan sebagai tempat kerja, pulang kerja sesuai dengan
imbalan atas jasa yang diberikan kepada jam yang telah ditentukan, makan siang saat
perusahaan. Menurut (Dessler, 2015), jam istirahat dan kembali ketempat kerja
mendefinisikan bahwa Kompensasi sebelum jam istirahat berakhir, 2). kerapian
karyawan adalah semua bentuk pembayaran berpakaian (X2.2), indikator ini dapat di
Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati 184

ukur melalui kerapian seragam saat jam kuantitas pekerjaan harus seimbang dengan
kerja selalu diperhatikan, 3). kepatuhan kuantitas karyawan sehingga dengan
pada aturan perusahaan (X2.3), indikator ini adanya keseimbangan tersebut akan
dapat di ukur melalui hadir setiap hari di membuat tenaga kerja yang produktif agar
tempat kerja, memberikan surat keterangan dapat meningkatkan produktivitas kerja
dokter saat tidak masuk kerja karena sakit dalam organisasi tersebut
dan memakai seragam sesuai dengan hari
yang ditetapkan, dan 4). tanggung jawab c. Ketepatan Waktu
(X2.4), indikator ini dapat di ukur melalui Ketepatan waktu menyangkut pada
tugas dikerjakan dengan tanggungjawab seorang pegawai harus memandang waktu
dan bertanggungjawab atas kesalahan yang sebagai sumber daya yang harus di
telah dilakukan. pergunakan dengan sebaik-baiknya dalam
Menurut Hanaysha (2016), melaksanakan tugasnya.
menyatakan bahwa produktivitas karyawan
merupakan persepsi karyawan terhadap d. Semangat Kerja
kemampuan karyawan dalam mencapai Semangat kerja menurut Moekijat
tugas. Sedangkan Menurut Safitri (2019), dalam Wau (2022) menyatakan bahwa
produktivitas diartikan sebagai hubungan semangat kerja mendeskripsikan perasaan
antara keluaran (produk atau jasa) dengan yang berhubungan dengan jiwa,
masukan karyawan, sumber daya, bahan kegembiraan, semangat dalam kelompok
baku dan uang). dan kegiatan.
Menurut Safitri (2019) Produktivitas
secara umum dikatakan perbandingan e. Disiplin Kerja
antara hasil yang dapat di capai dengan Berhubungan pada pimpinan atau
keseluruhan daya atau faktor produksi yang pegawai yang tepat pada waktu yang telah
dipergunakan. Atau jumlah barang atau jasa ditentukan untuk datang dan pulang kantor,
yang dapat dihasilkan oleh seorang atau melakukan tugas dengan penuh semangat
kelompok, orang atau pegawai dalam dan mematuhi semua peraturan sehingga
periode waktu tertentu. menghasilkan pekererjaan yang memuaskan
Menurut Safitri (2019) bahwa baik itu kuantitas maupun kualitas (Larosa
terdapat lima dimensi yang digunakan et al., 2022).
untuk pengukuran produktivitas kerja Di sisi lain selain kompensasi,
sebagai berikut: disiplin kerja juga diperlukan Karena
a. Kualitas Pekerjaan disiplin kerja yang di kelola dengan baik
Kualitas pekerjaan menghasilkan akan mengarahkan pegawai untuk
mutu yang dihasilkan. Menurut Laoli & mematuhi berbagai peraturan organisasi
Ndraha (2022), kualitas pekerjaan adalah yang bertujuan untuk meningkatkan
hasil yang berkaitan dengan dengan mutu produktivitas kerja. Peraturan Pemerintah
dari suatu hasil produk atau jasa karyawan, Republik Indonesia (PP) Nomor 94 Tahun
dalam hal ini merupakan suatu kemampuan 2021 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil
untuk menyelesaikan pekerjaan secara (PNS), regulasi ini mengenai kewajiban dan
teknis dengan perbandingan standar yang larangan serta hukuman disiplin bagi PNS
telah ditetapkan perusahaan. yang tidak menaati kewajiban dan/atau
melanggar larangan tersebut. Sehingga akan
b. Kuantitas Pekerjaan menghindarkan diri dari perilaku yang tidak
Pencapaian target termasuk ke dalam sesuai dengan peraturan tersebut.
kuantitas pekerjaan atau hasil kerja yang Ditegaskan dalam peraturan ini, PNS
sesuai dengan rencana organisasi. Ukuran wajib menaati kewajiban dan menghindari

Copyright © 2022 Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane)


P-ISSN (2829-8888) & E-ISSN (2829-8462)
Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane) 1 (2), November 2022 - 185
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati

larangan yang sebagaimana tercantum METODE


dalam pasal 5. PNS yang tidak menaati Populasi menurut Sugiyono
ketentuan tersebut, dapat dijatuhi hukuman (2018:130) adalah keseluruhan elemen
disiplin, mulai dari hukuman ringan, sedang yang akan dijadikan wilayah generalisasi.
hingga berat. Elemen populasi adalah keseluruhan subjek
Dinas Sosial Kabupaten Bima yang akan di ukur, yang merupakan unit
merupakan instansi pemerintah yang yang di teliti. Populasi dalam penelitian ini
memiliki peran dalam meningkatkan yaitu pegawai Dinas Sosial Kabupaten
kualitas kesejahteraan sosial perorangan, Bima berjumlah 73 orang pegawai yang
kelompok dan masyarakat. Dinas Sosial terdiri dari 44 orang PNS, 18 orang
Kabupaten Bima terletak Di Jln. Soekarno- Honorer dan 11 orang Sukarelawan.
Hatta No.1, kompleks kantor Bupati Bima, Sedangkan Sugiyono (2018)
Desa Godo Kecamatan Woha, Kabupaten menyimpulkan bahwa, sampel merupakan
Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. sebagian dari karakteristik serta jumlah
Memiliki 73 orang pegawai, yang terdiri yang dimiliki populasi. Sampel dalam
dari 44 orang PNS, 18 orang Honorer, dan penelitian ini yaitu 44 orang PNS. Teknik
11 orang Sukarelawan. pengambilan sampel yang digunakan pada
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas penelitian ini adalah purposive sampling
Sosial Kabupaten Bima memiliki sasaran dengan berbagai pertimbangan tertentu.
Keluarga fakir miskin, Penyandang Teknik pengumpulan data merupakan
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), hal paling vital dalam suatu penelitian, oleh
Anak Terlantar (AT), Penyandang Cacat karena itu ada beberapa teknik yang
dan Eks Trauma, Anak Nakal, dan Eks digunakan dalam pengumpulan data.
Narapidana. Hal tersebut sudah tercantum Beberapa cara untuk memperoleh data yang
dalam Undang-undang Pasal 34 ayat 1 yang diperlukan antara lain: 1). Kuesioner adalah
mengamanatkan kewajiban negara untuk teknik pengumpulan data yang dilakukan
memelihara fakir miskin dan anak terlantar. dengan cara memberi daftar pertanyaan
Beberapa program bantuan yang diberikan atau penyataan tertulis kepada responden
Dinas Sosial Kabupaten Bima seperti untuk di jawab, 2). Observasi yaitu
Program Keluarga Harapan (PKH), penelitian yang digunakan secara langsung
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), oleh peneliti terhadap subjek penelitian
Bantuan Sosial Tunai (BST), Penerima
yang diteliti untuk mendapatkan gambaran
Bantuan Iuran-Jaminan Kesehatan (PBI- mengenai perusahaan sehingga data yang
JK). diperoleh dapat dipertanggung jawabkan
Berdasarkan observasi yang kebenarannya, 3). Studi pustaka merupakan
dilakukan, ada beberapa permasalahan yang pengumpulan teori yang berhubungan
terdapat di kantor Dinas Sosial Kabupaten dengan pembahasan penulisan dengan
Bima diantaranya, masih banyak pegawai mempelajari dan mengutip teori dari
yang hadir tidak tepat waktu, fasilitas berbagai buku dan literatur yang terdapat
kantor berupa kendaraan dinas yang diperpustakaan maupun hasil penelitian
terbatas, pegawai yang membolos dengan terdahulu yang berkaitan dengan penelitian
pulang lebih dulu dari jam yang seharusnya, ini.
dan sikap yang tidak disiplin di lihat dari
Metode analisis datanya dengan:
masih adanya beberapa pegawai yang pada 1). Uji Validitas
saat jam kerja tetapi tidak menggunakan Menurut Ghozali (2016:52) uji
waktu secara efektif dalam melaksanakan validitas adalah suatu alat yang digunakan
pekerjaan, dan hal ini cukup mengganggu untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
sehingga produktivitas tidak optimal. kuesioner. Instrument yang valid
mempunyai validitas tinggi sebaliknya
Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati 186

instrument yang tidak valid mempunyai menyempit), maka mengindikasikan


validitas yang rendah. Dalam pengambilan telah terjadi hesteroskedastisitas.
keputusan uji validitas: 1). Jika rhitung>rtabel • Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-
maka variabel valid. Taraf signifikan 5%, titik menyebar diatas dan dibawah angka
dan 2). Jika rhitung<rtabel maka variabel tidak 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
valid. Taraf signifikan 5%. hesteroskedastisitas.

2). Uji Reliabilitas 3. Uji Multikolinearitas


Reliabilitas adalah indeks yang Menurut Ghozali (2016) uji
menunjukkan sejauh mana alat pengukur multikolonieritas bertujuan untuk menguji
dapat di percaya atau diandalkan. Dasar apakah model regresi ditemukan adanya
pengambilan keputusan sebagai berikut: 1). korelasi antar variable bebas. Jika nilai
Jika cronbach alpha > 0.6 dinyatakan tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya
reliabel, 2). Jika cronbach alpha < 0.6 tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya
dinyatakan tidak reliabel, dan 3). Uji jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10
Asumsi Klasik. maka terjadi multikolinearitas.
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
terdiri dari: 4). Analisis Regresi Linear Berganda
1. Uji Normalitas Analisis regresi linier berganda
Uji normalitas dilakukan untuk adalah analisis yang digunakan untuk
menguji apakah pada suatu model regresi, meramalkan bagaimana keadaan variabel
suatu variabel independen dan variabel dependen jika dua atau lebih variabel
dependen ataupun keduanya mempunyai independen sebagai factor prediktor di
distribusi normal atau tidak normal manipulasi atau di ubah nilainya.
(Ghozali, 2016). Model regresi dikatakan Persamaan regresi linier berganda sebagai
berdistribusi normal jika data ploting (titik- berikut:
titik) yang menggambarkan data Y=a+b1X1+b2X2+e
sesungguhnya mengikuti garis diagonal. Keterangan:
Y = Produktivitas pegawai
2. Uji Heteroskedastisitas A = Konstanta dari persamaan regresi
Uji Heteroskedastisitas bertujuan b1 = Koefisien regresi dari Kompensasi
menguji apakah dalam model regresi terjadi b2 = Koefisien regresi dari Disiplin Kerja
ketidaksamaan variance dari residual satu X1 = Variabel Kompensasi
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika X2 = Variabel Disiplin Kerja
variance dari residual satu pengamatan ke E = Standar eror
pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Hesteroskedastisitas. Jika nilai signifikan 5). Koefisien Determinasi
hitung lebih besar dari Alpha = 5% maka Untuk mengetahui berapa besarnya
tidak ada masalah hesteroskedastisitas. kontribusi kompensasi dan disiplin terhadap
Tetapi jika nilai signifikan hitung kurang produktivitas pegawai dapat dihitung
dari Alpha = 5% maka dapat disimpulkan dengan suatu besaran yang disebut
bahwa model regresi terjadi koefisien determinasi yang biasanya
hesteroskedastisitas (Ghozali, 2016). Dasar dinyatakan dalam persentase (%) dan
pengambilan keputusan untuk uji dinyatakan dengan (R2). Nilai koefisien
hesteroskedastisitas adalah: determinasi (R2) menunjukkan persetase
• Jika ada pola tertentu, seperti titik yang pengaruh semua variabel independen
ada membentuk pola tertentu teratur terhadap variabel dependen baik secara
(bergelombang, melebur kemudian parsial maupun simultan.

Copyright © 2022 Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane)


P-ISSN (2829-8888) & E-ISSN (2829-8462)
Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane) 1 (2), November 2022 - 187
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati

6). Koefisien Korelasi HASIL DAN PEMBAHASAN


Menurut Sugiyono (2018), korelasi
parsial digunakan untuk analisis atau 1) Uji Validitas
pengujian hipotesis apabila peneliti Berikut hasil Uji Validitas penelitian:
bermaksud untuk mengetahui pengaruh Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel
atau hubungan variabel independen dengan Kompensasi (X1).
dependen, di mana salah satu variabel Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel
independennya dikendalikan (di buat tetap) Kompensasi (X1)
Varia Ketera
No Rhitung Batasan
7). Uji Hipotesis bel ngan
1. Uji Parsial (Uji t) 1 X1.1 0,806 0,300 Valid
Uji parsial dengan t test dilakukan 2 X1.2 0,384 0,300 Valid
untuk mengetahui besarnya pengaruh dari 3 X1.3 0,457 0,300 Valid
masing–masing variable independen secara 4 X1.4 0,479 0,300 Valid
sendiri–sendiri (Parsial) terhadap dependen. 5 X1.5 0,806 0,300 Valid
Hasil dari uji t sendiri didapatkan dengan 6 X1.6 0,466 0,300 Valid
membandingkan thitung dan ttabel yang di 7 X1.7 0,777 0,300 Valid
mana jika thitung lebih besar dari ttabel dengan 8 X1.8 0,466 0,300 Valid
tingkat kepercayaan 95% atau (p-value Total 1,000 0,300 Valid
<0,05), maka Ha di terima, yang artinya
variable independen secara parsial Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel
mempengaruhi variable dependent. Disiplin Kerja (X2)
Menurut Ghozali (2016), berikut kriteria
Varia Ketera
dalam pengambilan keputusan adalah No Rhitung Batasan
bel ngan
sebagai berikut:
1 X2.1 0,329 0,300 Valid
a. Jika thitung>ttabel dan nilai sig.<0,05, maka
2 X2.2 0,386 0,300 Valid
hipotesis di terima
3 X2.3 0,759 0,300 Valid
b. Jika atau thitung<ttabel dan nilai sig. > 0,05,
maka hipotesis di tolak. 4 X2.4 0,352 0,300 Valid
5 X2.5 0,392 0,300 Valid
2. Uji Simultan (Uji f) 6 X2.6 0,606 0,300 Valid
Uji simultan dengan F test ini pada 7 X2.7 0,648 0,300 Valid
dasarnya dilakukan bertujuan untuk 8 X2.8 0,851 0,300 Valid
mengetahui pengaruh variable independen Total 1,000 0,300 Valid
secara simultan terhadap variable dependen.
Hasil dari uji F didapatkan dari Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel
membandingkan F hitung dengan F tabel Produktivitas (Y)
dengan tingkat kepercayaan 95% atau (p- Varia Ketera
No Rhitung Batasan
value < 0,05), maka hipotesis di terima, bel ngan
yang artinya variable independen yang diuji 1 Y1 0,652 0,300 Valid
secara bersama-sama (Simultan) memiliki 2 Y2 0,726 0,300 Valid
pengaruh terhadap variable dependen. 3 Y3 0,365 0,300 Valid
Menurut Ghozali (2016) menggunakan 4 Y4 0,392 0,300 Valid
kriteria sebagai berikut : 5 Y5 0,591 0,300 Valid
a. Jika dan Fhitung > Ftabel dan nilai sig. < 6 Y6 0,675 0,300 Valid
0,05,maka hipotesis di terima. 7 Y7 0,725 0,300 Valid
b. Jika dan Fhitung < Ftabel nilai sig. > 0,05 8 Y8 0,726 0,300 Valid
maka hipotesis di tolak. 9 Y9 0,347 0,300 Valid
10 Y10 0,591 0.300 Valid
Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati 188

Total 1,000 1,000 Valid Hasil pengujian yang dilakukan


Hasil uji validitas variabel terlihat bahwa grafik P-Plot menyebar
kompensasi (X1), disiplin kerja (X2), dan disekitar garis diagonal serta mengikuti
produktivitas (Y) pada tabel 1,2,3 di atas, arah garis diagonal tersebut sehingga dapat
menunjukan bahwa nilai koefisien pada dikatakan bahwa ini memenuhi syarat
setiap item pernyataan > 0,300 sehingga normalitas.
dapat di simpulkan bahwa seluruh item
kuesioner pada variabel kompensasi (X1), 2. Uji Heteroskedastisitas
disiplin kerja (X2) dan produktivitas (Y)
dalam penelitian ini “valid”.

2). Uji Reliabilitas


Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’
Variabel Keterangan
alpha
Kompensasi
0,720 Reliabel
(X1)
Disiplin
0,658 Reliabel
Kerja (X2)
Produktivitas Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas
0,785 Reliabel
(Y) Hasil Uji Heteroskedastisitas pada
Berdasarkan hasil analisis tabel 4 gambar di atas menggunakan metode
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa grafik. hasil tersebut terlihat bahwa grafik
instrumen pada setiap variabel dinyatakan scatterplot tidak membentuk pola tertentu
reliabel, karna nilai cronbach alpha (a) dan menyebar secara merata diatas dan
lebih dari 0,600. Artinya butir-butir dibawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga
pernyataan dalam kuesioner memiliki dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
konsistensi untuk mengukur variabel. Heteroskedasitas.

3). Uji Asumsi Klasik 3. Uji Multikolinearitas


1. Uji Normalitas Tabel 5. Uji Multikolinearitas
Uji normalitas di lakukan dengan
menggunakan pengujian analisis grafik P-
Plot. Penyajian uji normalitas terlihat pada
gambar 1, di bawah ini:

Berdasarkan output SPSS pada tabel


5 di atas, nilai tolerance > 0,10 dan nilai
VIF < 10 menunjukan tidak terjadi
multikonearitas pada model regresi.

Gambar 1. Grafik P-Plot Normalitas

Copyright © 2022 Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane)


P-ISSN (2829-8888) & E-ISSN (2829-8462)
Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane) 1 (2), November 2022 - 189
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati

4). Analisis Regresi Linear Berganda sebesar 0,688 yang berarti bahwa Pengaruh
Tabel 6. Regersi Linear Berganda Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Pegawai Pada Dinas Sosial
Kabupaten Bima 68,8%. (68,8%-100%)
Sisanya 31,2% di pengaruhi oleh variabel
lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini.

6). Koefisien Korelasi


Tabel 8. Koefisien Determinasi

Dari tabel 6, di atas dapat dijabarkan


persamaan regresinya yaitu:
Y = 2.501 + 0.452X1 + 0.720X2
Berdasarkan output SPSS maka :
a. Konstanta sebesar 2.501, artinya jika
tidak terjadi perubahan variabel
kompensasi dan disiplin kerja nilainya 0,
Berdasarkan tabel 8, di atas, diperoleh
maka produktivitas pegawai pada Dinas
nilai korelasi sebesar 0.830. hasil tersebut
Sosial Kabupaten Bima nilainya sebesar
menunjukkan keeratan variabel kompensasi
2.501.
dan disiplin kerja terhadap produktivitas
b. Koefisien regresi variabel kompensasi
pegawai pada Dinas Sosial Kabupaten
sebesar 0.452; artinya jika kompensasi
Bima secara bersama-sama. Untuk dapat
mengalami kenaikan, produktivitas
memberikan interpretasi terhadap kuatnya
pegawai Dinas Sosial Kabupaten Bima
pengaruh itu maka dapat digunakan
akan mengalami peningkatan sebesar
pedoman seperti pada tabel berikut:
0.452 dengan asumsi variabel
Tabel 9. Pembanding Tingkat Hubungan
independen lainnya bernilai tetap.
Koefisien Korelasi
c. Koefisien regresi variabel disiplin kerja
sebesar 0,720; artinya jika disiplin kerja Interval Tingkat
mengalami kenaikan, maka produkivitas Koefisien Hubungan
pegawai Dinas Sosial Kabupaten Bima 0,00 - 0,199 Sangat Rendah
akan mengalami peningkatan sebesar 0,20 - 0,399 Rendah
0.720 dengan asumsi variabel 0,40 - 0,599 Sedang
independen lainnya bernilai tetap. 0,60 - 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
5). Koefisien Determinasi Kompensasi dan Disiplin Kerja
Tabel 7. Koefisien Determinasi terhadap Produktivitas pegawai sebesar
0.830 berada pada interval 0,80–0,1000
dengan tingkat hubungan sangat kuat.
Dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi
0,830 yang berarti tingkat hubungan antar
variabel kompensasi dan disiplin kerja
terhadap produktivitas pegawai pada Dinas
Sosial Kabupaten Bima memiliki tingkat
hubungan sangat kuat.

Berdasarkan tabel 7, di atas diperoleh 7). Uji Hipotesis


nilai koefisien determinasi R Square (R2) 1. Uji Parsial (Uji t)
Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati 190

Tabel 10. Uji t Hasil penelitian ini sejalan dengan


penelitian yang dilakukan oleh Kania &
Sary (2021) yang mengungkapkan bahwa
disiplin kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap produktivitas pegawai. Hasil
penelitian lain oleh Ardiansyah, Agung, &
Firdaus (2020) juga menunjukan bahwa
disiplin kerja juga berpengaruh terhadap
produktivitas pegawai sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis H2 terbukti
T tabel = (a / 2 : n – k – 1) = (0,025 : 41) = dan di terima.
2.019
H1: Kompensasi Berpengaruh Secara 2. Uji Simultan (Uji f)
Parsial Terhadap Produktivitas Tabel 11. Uji F
Pegawai Pada Dinas Sosial Kabupaten
Bima.
Dari hasil analisis pada tabel 9 di atas,
diperoleh thitung sebesar 3.435 lebih besar
dari ttabel yaitu 2.019 atau 3.435>2.019.
Sedangkan untuk nilai signifikansinya
sebesar 0,001<0,05 yang berarti variabel
F tabel = (k : n – k) = (2 : 42) = 3.22
Kompensasi berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas pegawai pada dinas
H3: Kompensasi Dan Disiplin Kerja Secara
sosial kabupaten bima. Maka dapat
Simultan Berpengaruh Secara
disimpulkan bahwa hipotesis H1 di terima.
Signifikan Terhadap Produktivitas
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Pegawai Pada Dinas Sosial Kabupaten
penelitian yang dilakukan oleh Kania &
Bima.
Sary (2021) yang mengungkapkan bahwa
Berdasarkan hasil analisis pada tabel
kompensasi berpengaruh secara signifikan
10 di ketahui bahwa Fhitung 45.310 > Ftabel
terhadap Produktivitas pegawai. Hasil
3,22 dan nilai sig. 0,00<0,05 dapat
penelitian lain oleh Ardiansyah, Agung, &
disimpulkan bahwa kompensasi dan
Firdaus (2020) juga menunjukan bahwa
disiplin kerja secara simultan berpengaruh
Kompensasi juga berpengaruh terhadap
secara signifikan terhadap produktivitas
Produktivitas pegawai.
pegawai pada dinas sosial kabupaten bima
sehingga dapat disimpulkan bahwa
H2: Disiplin Kerja Berpengaruh Secara
hipotesis H3 terbukti dan di terima.
Parsial Terhadap Produktivitas
Pegawai Pada Dinas Sosial Kabupaten
Bima. KESIMPULAN
Dari hasil analisis pada tabel 9, di atas Adapun kesimpulan sebagai berikut:
diperoleh thitung sebesar 5.939 lebih besar 1). kompensasi berpengaruh secara parsial
dari ttabel yaitu 2.019 atau 5.939>2.019. terhadap produktivitas pegawai pada Dinas
Sedangkan untuk nilai signifikansinya Sosial Kabupaten Bima, maka jika ada
sebesar 0,000<0,05 yang berarti disiplin peningkatan atau perbaikan pada
kerja berpengaruh secara signifikan kompensasi maka akan memberikan
terhadap produktivitas pegawai pada Dinas pengaruh terhadap peningkatan
Sosial Kabupaten Bima. Maka dapat produktivitas pegawai pada Dinas Sosial
disimpulkan bahwa hipotesis H2 di terima. Kabupaten Bima, 2). disiplin kerja
Copyright © 2022 Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane)
P-ISSN (2829-8888) & E-ISSN (2829-8462)
Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane) 1 (2), November 2022 - 191
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati

berpengaruh secara parsial terhadap Baharuddin, A. A., Musa, M. I., &


produktivitas pegawai pada Dinas Sosial Burhanuddin, B. (2022). Pengaruh
Kabupaten Bima, maka jika ada Motivasi Dan Kompetensi Kerja
peningkatan atau perbaikan pada disiplin Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
kerja maka akan memberikan pengaruh Sales. Jurnal Akuntansi, Manajemen
terhadap peningkatan produktivitas pegawai Dan Ekonomi, 1(1), 55–62.
pada Dinas Sosial Kabupaten Bima, dan 3). https://doi.org/10.56248/jamane.v1i1.
kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh 13
secara simultan terhadap produktivitas
pegawai pada Dinas Sosial Kabupaten Cahya, A. D., Damare, O., & Harjo, C.
Bima, maka jika ada peningkatan atau (2021). Pengaruh Kompensasi dan
perbaikan pada kompensasi dan disiplin Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
kerja maka akan memberikan pengaruh Karyawan Warung Padang Upik.
dalam meningkatkan produktivitas pegawai Jurnal Sinar Manajemen, 08(02),
pada Dinas Sosial Kabupaten Bima. 105–115.
Kemudian yang menjadi saran: 1)
dinas sosial Kabupaten Bima harus lebih Dessler. (2015). Manajemen Sumber Daya
memperhatikan kompensasi yang diberikan Manusia. Bandung: Salemba Empat.
untuk pegawainya karena kompensasi
sangat berpengaruh untuk kemajuan Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis
instansi nantinya. Pemberian kompensasi Multivariete Dengan Program IBM
yang baik untuk pegawai diyakini dapat SPSS. Semarang: Badan Penerbit
mendorong pegawai untuk bersedia bekerja Universitas Diponegoro
dengan seluruh kemampuan yang dimiliki
Hanaysha. (2016). Testing The Effects Of
atau bekerja lebih produktif lagi, dan 2)
Employee Empowerment, Team
untuk mempertahankan disiplin kerja
Word, Adn Employee Training On
pegawainya maka Dinas Sosial harus
Employee Productivity In Higher
memperjelas sanksi peraturan yang berlaku
Education Sector. International
agar pegawai dapat menghindari konflik
Journal of Leaning & Develoopment,
atau masalah pada saat bekerja. Pegawai
6(1), 165–166.
yang selalu menaati peraturan yang berlaku
hendaknya diberikan apresiasi dan Hasibuan. (2017). Manajemen Sumber
memberikan hukuman atau sanksi jika Daya Manusia. Bumi aksara.
pegawai melanggar aturan yang berlaku.
Jika pegawai sudah disiplin dalam bekerja Husain, B. A. (2018). Pengaruh Disiplin
maka pegawai dapat dikatakan produktif Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
dan dapat menyelesaikan tugasnya tanpa (Pada PT. Bank Danamon Tbk
masalah. Cabang Bintaro). Jurnal Disrupsi
Bisnis, 1(1), 2–16.
DAFTAR PUSTAKA
Kania, I. A., & Sary, F. P. (2021). Pengaruh
Ardiansyah, A., Agung, S., & Firdaus, M. Kompensasi Dan Disiplin Kerja
A. (2020). Pengaruh Kompensasi Dan Terhadap Produktivitas Kerja
Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan PT Angkasa Pura II
Kerja Karyawan. Jurnal Ilmu (Persero) Bandara Husein
Manager. 3(4), 59-467. Sastranegara Bandung. e-Proceeding
http://dx.doi.org/10.32832/manager.v of Management. 8(6), 7880- 7891.
3i4.3915
Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai
Miftahul Hayatun, Sri Ernawati 192

Laoli, E. S., & Ndraha, T. P. (2022). Sutanto, S. dan. (2015). Hubungan


Pengaruh Sistem Pengendalian Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja,
Manajemen Terhadap Kinerja Dan Kinerja Karyawan. Jurnal
Pegawai. Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Kewirausahaan,
Manajemen Dan Ekonomi, 1(1), 15– 17(2), 135–144.
20.
https://doi.org/10.56248/jamane.v1i1. Wau, A. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja
8 Dan Efektivitas Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Dengan Kualitas
Larosa, Y. M., Waruwu, M. H., & Laia, O. Kerja Sebagai Variabel Intervening.
(2022). Pengaruh Kepemimpinan Dan Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan
Motivasi Kerja Terhadap Etos Kerja Ekonomi, 1(1), 37–47.
Pegawai. Jurnal Akuntansi, https://doi.org/10.56248/jamane.v1i1.
Manajemen Dan Ekonomi, 1(1), 124– 11
130.
https://doi.org/10.56248/jamane.v1i1. Yulandri, O. (2020). Pengaruh Kompensasi
22 Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. Journal of Business,
Pratama, A. (2020). Pengaruh Kompensasi Management and Accounting, 1(2),
Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja 203–213.
Karyawan Pada PT POS Indonesia
DC Ciputat Angga. Jurnal Disrupsi Zebua, D. I. (2022). Pengaruh Modal Kerja
Bisnis, 3(2), 12–24. Terhadap Perkembangan Usaha Pada
Koperasi Bina Mitra Sejahtera
Safitri, A. E. (2019). Pengaruh Stres Kerja Universitas Nias. Jurnal Akuntansi,
Terhadap Produktivitas Kerja. Jurnal Manajemen Dan Ekonomi, 1(1), 21–
Ecodemica, 3(2), 170–180. 27.
https://doi.org/10.56248/jamane.v1i1.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian 9
Kuantitatif, Kualitatig, dan R&D.
Alfabeta: Bandung Zega, Y. (2022). Pengaruh Kinerja
Kepegawaian Dalam Administrasi
Sarumaha, W. (2022). Pengaruh Budaya Perkantoran. Jurnal Akuntansi,
Organisasi dan Kompetensi Terhadap Manajemen Dan Ekonomi, 1(1), 63–
Kinerja Pegawai. Jurnal Akuntansi, 69.
Manajemen Dan Ekonomi, 1(1), 28– https://doi.org/10.56248/jamane.v1i1.
36. 14
https://doi.org/10.56248/jamane.v1i1.
10

Suprihatin, L. (2019). Pengaruh Disiplin


Dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Pegawai Di Pusat Pendidikan Dan
Pelatihan Pegawai Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan. Jurnal
Ilmiah, Manajemen Sumber Daya
Manusia, 2(2), 278–289.

Copyright © 2022 Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi (Jamane)


P-ISSN (2829-8888) & E-ISSN (2829-8462)

Anda mungkin juga menyukai