Direncanakan Pendekatan Layanan Dasar Layanan Responsif Mengerjakan Untuk CBT Teknik 1. Assesment dan Diagnosa Pekerjaan menanggulangi Cognitive Pada tahap ini, dilakukan Rumah (PR) di kebiasaan peserta restructuring assesmen dan diagnosa awal untuk mengetahui kondisi konseli dalam kelas didik yang agar layanan konseling dapat mengerjakan PR berjalan efektif, salah satunya di sekolah dengan melakukan kesepakatan dengan konseli terkait hal-hal yang harus dilakukan selama proses konseling. Tahap pertama dilakukan langkah yaitu melakukan kontrak konseling pada konseli agar konseli bersedia mengikuti proses konseling hingga akhir. 2. Identifikasi pikiran-pikiran negatif Konseli Pada tahap ini, sebelum konseli diberikan bantuan untuk mengubah pikiran yang mengalami disfungsi, terlebih dahulu mengidentifkasi pikiran- pikiran negatif yang dimiliki konseli dengan cara mengarahkan konseli menyadari apa saja pikiran-pikiran negatif yang dia pikirkan kemudian konseli diarahkan kembali kepada pengalaman dan melakukan introspeksi pengalaman yang telah dilewati. 3. Memonitor pikiran Konseli melalui Thought Record Pada tahap ketiga ini,konseli diminta untuk membawa buku catatan kecil yang akan digunakan mencatat pekerjaan rumah, atau hal-hal yang berhubungan dengan perlakuan selama proses layanan konseling berlangsung dan juga mencatat pikiran-pikiran negatif. 4. Intervensi pikiran-pikiran negatif menjadi pikiran positif Pada tahap ini, pikiran-pikiran negatif konseli yang telah terkumpul pada though record kemudian dimodifikasi Bullying Untuk Behavior Teknik Langkah-langkah pembuatan menanggulangi Contingency kontrak perilaku bullying contracting • Memilih tingkah laku yang akan di sekolah. (pembuatan diubah dengan melakukan analisa ABC kontrak) • Menentukan data awal (baseline data) (tingkah laku yang akan diubah) • Menentukan jenis penguatan yang akan diterapkan • Memberikan reinforcement setiap kali tingkah laku yang diinginkan ditampilkan sesuai jadwal kontrak • Memberikan penguatan setiap saat tingkah laku yang ditampilkan menetap Bolos Sekolah Untuk mencegah CBT Teknik Langkah-langkah CBT Teknik Self- perilaku Self-Managemen Managemen ; membolos siswa ➢ Memilih tujuan (Selecting goals).Tujuan harus ditetapkan satu per satu, dan harus diukur, dapat dicapai, positif, dan keterhubungannya bagi setiap individu. ➢ Menterjemahkan tujuan menjadi tujuan perilaku(Translating goals into target behaviors). Identifikasi perilaku yang ditargetkan untuk perubahan, mengantisipasi beberapa hambatan dan memikirkan bagaimana cara untuk menegosiasikannya. ➢ Pemantauan diri (Self- monitoring).Mengamati perilaku sendiri dengan berhati-hati dan secara sistematis, dan membuat catatan perilaku dalam buku harian, mencatat segala perilaku beserta komentar-komentar tentang berbagai isyarat dan konsekuensi yang terkait. ➢ Membuat rencana perubahan (Working out a plan for change). Merancang sebuah program untuk mewujudkan perubahan yang sebenarnya. Motivasi Untuk behavioral Langkah kegiatan behavioral Teknik belajar rendah meningkatkan Teknik self self Managemen : motivasi belajar Managemen 1. Subjek mengidentifikasi dan mencatat sasaran perilaku dengan peserta didik mengenali anteseden konsekuensi perilaku 2. Subjek mengidentifikasi perilaku yang diinginkan dan arah perubahan 3. Konselor menjelaskan Teknik self-managemen yang akan digunakan dalam proses konseling 4. Subjek memilih strategi yang akan digunakan dalam proses konseling 5. Subjek menyepakati untuk melakukan strategi self- managemen yang telah dipilih 6. Memberikan arahan kepada subjek mengenai pelaksanaan strategi self-managemen 7. Subjek Latihan dengan strategi yang telah dipilih 8. Subjek menggunakan strategi yang telah dipilih 9. Catatan subjek mengenai pelaksanaan strategi dan sejauh mana target perilaku dicapai 10. Melakukan evaluasi terhadap strategi self-managemen 11. Membuat catatan mengenai kemajuan perilaku subjek dan memberikan penguatan terhadap perilaku subjek Sering datang Untuk REBT Teknik Langkah kegiatan REBT Teknik terlambat menanggulangi cognitive cognitive disputation ; kesekolah keterlambatan disputation ➢ Langkah pertama, dalam langkah ini konselor berusaha Peserta didik ke menunjukkan kepada klien bahwa sekolah. masalah yang dihadapinya berkaitan dengan keyakinannya yang tidak rasional. Pada tahap ini peran konselor menyadarkan klien bahwa gangguan atau masalah yang dihadapinya disebabkan oleh cara berpikir yang logis. ➢ Langkah kedua, peranan konselor adalah menyadarkan klien bahwa pemecahan masalah yang dihadapinya merupakan tanggung jawab sendiri. Konselor berperan untuk menunjukkan dan menyadarkan klien, emosional yang selama ini dirasakan akan terus menghantuinya apabila dirinya akan tetap berpikir secara tidak logis. ➢ Langkah ketiga, pada langkah ini konselor berperan mengajak klien menghilangkan cara berpikir dan gagasan yang tidak rasional. Konselor harus berusaha mengajak klien mengubah cara berpikirnya dengan cara menghilangkan gagasan-gagasan yang tidak rasional. ➢ Langkah keempat, peranan konselor mengembangkan pandangan-pandangan realistis dan menghindarkan diri dari keyakinan yang tidak rasional. Konselor berperan untuk menyerang inti cara berpikir yang tidak rasional dari klien dan mengajarkan bagaimana caranya mengganti cara berpikir yang tidak rasional dengan rasional.