Anda di halaman 1dari 9

PENDEKATAN KONSELING

NON DIREKTIF

Disusun Oleh:
1. ANQI TAMYIZAH (17116386)
2. ARIS SUSANTO (17116387)
3. TITI RIFDIYANTI (17116378)
Setiap manusia pastinya tidak akan lepas dari
sebuah permasalahan yang mungkin dapat
diatasi ataupun yang sulit diatasi. Pada
umumnya, alternatif yang digunakan untuk
menyelesaikan sebuah permasalahan dengan
membicarakannya dengan keluarga, guru,
teman, dan ahli agama.

Your Footer Here 2


TEORI CARL ROGERS

Real Self adalah


sebuah konstruk keadaan diri individu
saat ini
yang menunjukan
bagaimana setiap Ideal Self adalah
individu melihat keadaan diri individu
dirinya sendiri yang ingin dilihat
oleh individu itu
sendiri atau apa
seorang psikolog , memandang Konsep “self ” yang ingin dicapai
kesehatan mental sebagai proses oleh individu
perkembangan hidup alamiah,
sementara , kejahatan dan
persoalan kemanusiaan lain
dipandang sebagai penyimpangan
dari kecenderungan alamiah
TEORI CARL ROGERS
• Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan
pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client
centered)

• Teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang


disebut kecenderungan aktualisasi yaitu motivasi yang
menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan
mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin.
(memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya)

Date Your Footer Here 4


Lanjutan...

Dalam teorinya Rogers menghindari adanya


pengarahan (direktif). Istilah klien (client)
digunakannya untuk menggantikan istilah pasien
 untuk menunjukkan adanya hubungan yang sejajar
antara orang yang melakukan terapi (konselor) dan
yang diterapi (konseli)
Pendekatan Konseling Non-Direktif (Client-Centered
Counseling)


KONSELOR Setaraf,
Tidak  upaya bantuan  Tugas konselor adalah
membantu konseli
pemecahan mengakui dan
 KONSELI bergantun
g
masalah yang
berpusat pada
mengungkapkan
seluruh perasaan yang
klien, klien diberi dialami sekarang ini
kesempatan serta menghayatinya
untuk
mengemukakan
Konseli sebagai pihak
persoalan,
perasaan dan  yang akhirnya
menentukan
pikiran-pikirannya
keberhasilan atau
secara bebas kegagalan proses
konseling
SIFAT-SIFAT KONSELOR

CONGRUENCE
CONGRUENCE konseli merasakan
ACCEPTENCE semua masalah itu sungguh-sungguh
Menerima secara ada, kejujuran, keikhlasan dan
netral klien keterbukaan mengenai apa yang dihayati
oleh konselor sendiri tentang konseli
sebagaimana adanya
dengan segala
masalahnya. CLIENT
ACCEPTENCE CENTERED UNDERSTANDING
COUNSELING UNDERSTANDING
konselor secara akurat

JUDGEMENTAL
memahami secara
NON-JUDGEMENTAL
empati dunia klien

NON-
tidak memberi penilaian secara sepihak sebagaimana dilihat
terhadap klien, tetapi konselor selalu dari dalam diri klien itu
objektif
Karakteristik Pendekatan Konseling Non Direktif
Tanggung jawab dan tidak bersifat dogmatis, bukanlah Tujuan konseling ada pada diri klien
kemampuan klien, klien didorong suatu bentuk hubungan atau dan tidak ditentukan oleh konselor.
untuk menentukan pilihan dan pendekatan yang bersifat kaku , menempatkan klien pada
keputusan serta tanggung jawab Tetapi merupakan suatu pola kedudukan sentral, sedangkan
atas pilihan dan keputusan yang kehidupan yang berisikan konselor membantu klien
telah di ambilnya. mengungkap dan menemukan
penukaran pengalaman
pemecahan masalah oleh dirinya
sendiri
1 3 5
2 4
menekankan kepada
Pengalaman-pengalaman persepsi klien, berusaha
sekarang, konselor memahami keseluruhan
mendorong klien untuk pengalaman yang pernah
mengungkapkannya dengan dialami dari sudut pandang
sikap yang empatik, terbuka, persepsi klien
asli
Pemusatan pada klien Cara pendekatan yang berpusat
01 dan bukan pada konselor pada klien sedangkan waktu 05
yang tersedia terbatas

KELEMAHAN
KELEBIHAN

Klien memiliki pengalaman Keterbatasan kemampuan dan


02 positif dalam konseling keberanian klien dalam 06
menyampaikan permasalahan

Klien dapat Kesulitan klien dalam


03 mengekpresikan dirinya memahami masalahnya sendiri 07
secara penuh

Menawarkan perspektif Pendekatannya menuntut


04 yang lebih uptodate kedewasaan klien 08

Anda mungkin juga menyukai