Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kovneliarum Dianggi

NIM : 1802103064
Kelas/Semester : B/VIII
Mata Kuliah : Landasan Psikologi Konseling
Dosen Pengampu : Juwita Finayanti, M.Pd.
Tanggal : 05 April 2022

Tugas!
No Materi Hasil Resume
1 Bab III part I Pada umumnya orang-orang menganggap bahwa masalah yang
(Konseling Sebagai timbul itu karena adanya hal hal diluar dalam dirinya. Maka dari itu
Pemeroleh dengan adanya konseling, konseli dibantu untuk menyadari akan
Pengalaman Baru) permasalahan psikologis yang ada didalam dirinya maupun diluar
dirinya.
Pada dasarnya proses konseling memberikan pengalaman
belajar yang baru kepada seseorang sebagai proses psikologis yang
bersifat membantu. Dengan adanya hal tersebut memberikan pengaruh
untuk mengurangi hambatan ke arah yang kebih baik lagi.
Dalam konseling, konselor harus mampu menciptakan interaksi
konseling sedemikian rupa sehingga pada akhirnya klien memperoleh
sesuatu yang baru yang belum pernah mereka miliki sebelumnya.
Bilamana konselor gagal dalam memberikan pengalaman baru kepada
kliennya, maka itu berarti konseling telah gagal.
Maka dari itu seorang konselor memerlukan pengetahuan,
pengalaman, dan ketrampilan yang dapat diterapkan dalam proses
konseling. Semua teori pada dasarnya secara eksplisit atau implisit
sepakat bahwa konseling memberikan kesempatan kepada orang untuk
memandang dirinya sendiri dan hidup secara berbeda, untuk
mengalami dan menyatakan perasaan secara berbeda, dan untuk
berperilaku dalam cara-cara yang baru.
Berikut merupakan penjelasan mengenai pengalaman-
pengalaman baru yang diperoleh klien dalam proses konseling:
A. Konseling Konflik Internal
Dalam proses konseling ini konselor membantu orang
untuk mengenal bahwa masalah-masalah yang dialaminya
sesungguhnya berasal dari konflik-konflik yang ada dalam
pemikiran dirinya bukan bersumber dari situasi luar dirinya.
Langkah awal yang harus dilakukan oleh konselor adalah
menyadarkan klien bahwa konselor tidak dapat berbuat banyak
terhadap Iingkungan yang diakui sebagai sebab dari masalah yang
dihadapi klien. Fokus utama harus tertuju kepada pribadi orang
dalam konseling (dalam hal ini pribadi klien).
Faktor-faktor internal yang menyebabkan konflik dalam diri
individu:
1. Penilaian negatif terhadap diri sendiri
2. Keharusan psikologis
3. Konflik kebutuhan
B. Menghadapi Realitas
Banyak yang menghadapi berbagai masalah dalam dirinya
karena kekurangmampuannya menghadapi realitas. Mereka tidak
mengetahui realitas yang sebenarnya, atau mengetahui secara salah
atau keliru, atau hanya mengetahui sebagian kecil saja.
Konseling sesungguhnya merupakan kesempatan untuk
membantu individu dalam menghadapi realitas secara efektif.
Proses konseling dapat membantu seseorang memperoleh suatu
pengalaman sehingga mereka memiliki pemahaman yang leblh
baik tentang realitas dan mampu menghadapinya secara efektif.
3 hal umum yang menjadi sebab orang tidak mampu
menghadapi realitas:
1. Menghindar
2. Generalisasi berlebihan
3. Menyalahkan

Anda mungkin juga menyukai