Anda di halaman 1dari 13

PENDEKATAN-

PENDEKATAN
KONSELING
BIMBINGAN DAN KONSELING

OLEH : UDIN, S.SOS.I., M.PD


PENGERTIAN

Pendekatan konseling ( counseling approach) disebut juga teori konseling


merupakan dasar bagi suatu praktek konseling. Pendekatan itu dirasa penting,
karena jika difahami berbagai pendekatan atau teori-teori konseling , akan
memudahkan dalam menentukan arah proses konseling. Beberapa pendekatan
konseling diantaranya :
1. Psikoanalisis
2. Terapi terpusat pada klien
3. Terapi Gestalt
4. Terapi Behavioral
5. Rational emotive theraphy (RET)
PSIKOANALISIS

• Aliran psikoanalisis dipelopori oleh seorang dokter psikiatri


yaitu Sigmund Frued. Ia mengemukakan pandangannya
bahwa struktur kejiwaan manusia sebagian besar terdiri
alam ketaksadaran. Sedangkan alam kesadarannya dapat
diumpamakan puncak gunung es yang muncul di tengah
laut. Sebagian besar gunung es yang terbenam itu
diibaratkan alam ketaksadaran manusia.
PRINSIP TEORI PSIKONANALISIS

• Prinsip konstansi artinya bahwa kehidupan psikis manusia cenderung


untuk mempertahankan kuantitas konflik psikis pada tarap yang
serendah mungkin , atau setidak-tidaknya tarap yang stabil. Dengan
perkataan lain bahwa kondisi psikis manusia cenderung dalam keadaan
konflik yang permanen
• Prinsip kesenangan , artinya kehidupan psikis manusia cenderung
menghindarkan ketidak-senangan dan sebanyak mungkin memperoleh
kesenangan ( pleasure prinsiple)
• Prinsip realitas , yaitu prinsip kesenangan yang disesuaikan dengan
keadaan nyata
DINAMIKA KEPRIBADIAN TOERI
PSIKOANALISIS
• Struktur kepribadian menurut Frued terdiri dari id, ego dan super
ego. Id merupakan aspek biologis yang mempunyai energi yang
dapat mengaktifkan ego dan super ego. Energi yang meningkat
dari id sering menimbulkan ketegangan dan rasa tidak enak .
Dorongan-dorongan untuk memuaskan bahwa nafsu manusia
bersumber dari id. Kadang-kadang dorongan itu tidak terkendali
dan tidak sesuai dengan kenyataan sehingga ego terpaksa
menekan dorongan-dorongan tersebut. Sedangkan super ego
berperan untuk mengatur agar ego berperan sesuai dengan moral
masyarakat
PROSES KONSELING

• Tujuan konseling psikoanalisis adalah untuk membentuk


kembali struktur kepribadian klien dengan jalan mengembalikan
hal yang tidak disadari menjadi sadar kembali. Proses konseling
dititikberatkan pada usaha konselor agar klien dapat
menghayati , memahami dan mengenal pengalaman-pengalaman
masa kecilnya terutama antara umur 2-5 tahun
• Fungsi konseling psikoanalisis yaitu konselor bersikap anonim ,
artinya konselor berusaha tidak mengenal klien , dan bertindak
sedikit sekali memperlihatkan perasaan dan pengalamannya
• Teknik konseling ada lima dasar dari konseling psikoanalisis yaitu
 Asosiasi bebas artinya klien diupayakan untuk menjernihkan atau
mengikis alam pikirannya dari alam pengalaman dan pemikiran sehari-
hari sekarang ini sehingga klien mudah mengungkapkan pengalaman
masa lalu
 Interpretasi artinya teknik yang digunakan oleh konselor untuk
menganalisis asosiasi bebas , mimpi, resistensi dan transferensi klien
 Analisis mimpi yaitu suatu teknik untuk membuka hal-hal yang tidak
disadari dan memberi kesempatan klien untuk menilik masalah-masalah
yang belum terpecahkan
 Analisis resistensi ditunjukan untuk menyadarkan klien
terhadap alasan –alasan terjadinya resistensi
 Analisis transferensi adalah konselor mengusahakan agar
klien mengembangkan transferensinya agar terungkap
neorosisnya terutama pada usia selama lima tahun pertama
dalam hidupnya ,. Konselor menggunakan sifat-sifat netral ,
obyektif , anonim, dan pasif agar terungkap transferensi
tersebut
PROSES KONSELING

• Membina hubungan konseling yang terjadi pada tahap awal konseling


• Tahap kritis bagi klien yaitu kesukaran dalam mengungkapkan
masalahnya dan melakukan transferensi
• Tilikan terhadap pada masa lalu klien terutama pada masa kanak-
kanaknya
• Pengembangan resistensi untuk pengembangan diri
• Pengembangan hubungan transferensi klien dengan konselor
• Melanjutkan lagi hal-hal yang resistensi
• Menutup wawancara konseling
B. TERAPI TERPUSAT PADA
KLIEN
• Clien centered theraphy sering juga disebut psikoterapi non-directive adalah suatu
metode perawatan psikis yang dilakukan dengan cara berdialog antara konselor
dengan klien ,agar tercapai gambaran yang serasi antara ideal self ( diri klien yang
ideal ) dengan actual self ( diri klien dengan kenyataan yang sebenarnya)
• Ciri-ciri terapi ini :
a. ditujukan kepada klien yang sanggup memecahkan masalahnya agar tercapai
kepribadian klien yang terpadu
b. Sasaran konseling adalah aspek emosi dan perasaan (feeling ) bukan segi
intelektualnya
c. Titik tolak konseling adalah keadaan individu termasuk kondisi social- psikologis
masa kini ( here and now) dan bukan pengalaman masa lalu
LANJUTAN

d. Proses konseling bertujuan untuk menyesuaikan antara ideal-self


dengan actual self
e. Peranan yang aktif dalam konseling dipegang oleh klien, sedangkan
konselor adalah pasif-reflektif , artinya tidak semata-mata diam dan
fasip akan tetapi berusaha membantu agar klien aktif memecahkan
masalahnya
Tujuan terapi ini untuk membina kepribadian klien secara integral ,
berdiri sendiri dan mempunyai kemampuan untuk memecahkan
masalahnya sendiri
PROSES KONSELING

• Klien dating kepada konselor atas kemauan sendiri


• Situasi konseling sejak awal harus menjadi tanggung jawab klien , untuk
itu konselor menyadarkan diri
• Konselor memberanikan klien agar mampu mengemukakan perasaanya
• Konselor menerima perasaan klien serta memahaminya
• Konselor berusaha agar klien dapat memahami dan menerima keadaan
dirinya
• Klien menentukan pilihan sikap dan tindakan yang akan diambil
• Klien merealisasikan pilihannya itu
TEKNIK KONSELING

• Acceptance artinya konselor menerima klien sebagaimana adanya


dengan segala masalahnya , jadi sikap konselor menerima secara netral
• Congruence artinya karakteristik konselor adalah terpadu sesuai kata
dengan perbuatan dan konsisten
• Understanding artinya konselor harus dapat secara akurasi dan
memahami secara empati dunia klien sebagaimana dilihat dari dalam
diri klien
• Nonjudgmental artinya tidak memberi penilaian terhadap klien , akan
tetapi konselor selalu obyektif

Anda mungkin juga menyukai