Anda di halaman 1dari 11

Menyajikan

Gagasan
melalui Artikel
KELOMPOK 1
Nama Anggota:
1. Anasta Naswa N. (03)
2. Dika Maulana (07)
3. Melinda Arnelita V. (16)
4. Noval Bayu S. (23)
5. Risma Rahmawati (31)
Artikel
Artikel adalah jenis tulisan yang
berisikan pendapat, gagasan,
pikiran, ataupun kritik terhadap
persoalan yang berkembang di
masyarakat, biasanya di tulis dengan
menggunakan bahasa ilmiah
populer.
Karakteristik Artikel
1. Memuat gagasan yang singkat, padat, jelas, dan
tuntas.
2. Berbentuk nonfiksi.
3. Tidak ada batasan baku ukuran dan panjang
tulisannya.
4. Bertujuan meyakinkan, mendidik, menghibur,
memberikan informasi, dan menasihati.
5. Bersifat faktual sesuai dengan data yang diketahui
si pengarang/penulis.
6. Isinya berupa pemaparan biografi tokoh, kisah
perjalanan, argumentasi, peristiwa, atau hal fakta
lainnya.
7. Gagasan atau topiknya harus menyesuaikan
dengan
kebutuhan pembaca atau masyarakat.
Kaidah Kebahasaan
Fakta & Opini Artikel Artikel
Adverbia : bahasa yang dapat
Fakta adalah kejadian yang telah mengekspresikan sehingga dapat
diuraikan dengan jelas dan tidak meyakinkan pembaca dan
dapat di sangkal. menampilkan penekanan makna yang
Opini adalah pendapat, pikiran, kuat dan tegas.
pendirian, pandangan, atau Konjungsi : ungkapan
anggapan seseorang terhadap suatu menghubungkan dua satuan bahasa
keadaan yang terjadi ataupun yang yang sederajat berfungsi menata
tidak terjadi. argumentasi.
Kosakata : himpunan kata dari suatu
bahasa tertentu yang membentuk
sebuah kalimat sempurna.
Berikut artikel yang akan
kami analisis...
Jakarta (ANTARA) - Tahun Baru 2024 bisa jadi menyisakan luka andai polisi tidak menangkap enam remaja bersenjata tajam
yang hendak tawuran di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Kawanan remaja itu diamankan 5 jam setelah
kembang api menyemarakkan langit Jakarta.
Membekali senjata tajam jelas bukan bagian persiapan untuk merayakan pergantian tahun, melainkan tindakan pidana
yang mengancam nyawa diri dan orang lain.
Sejak terjadinya peristiwa tersebut kembali jadi pengingat bagi DKI Jakarta bahwa kasus kekerasan, dalam hal ini yang
dilakukan oleh anak-anak, justru seharusnya mendapat perhatian khusus.
Kekerasan terhadap anak--apa pun latar belakang dan motifnya,memang masih menjadi pekerjaan rumah berbagai pihak,
antara lain, lembaga pendidikan, penegak hukum, institusi agama, hingga orang tua.
Di sisi sama, juga tidak sedikit kekerasan yang dilakukan oleh anak. Keduanya tentu membutuhkan pendekatan dan
treatment sehingga tidak kurang dalam menanganinya.
Selama ini publik mengonsumsi beragam informasi tentang advokasi-advokasi yang dilakukan untuk membela anak korban
kekerasan, entah yang diinisiasi lembaga pemerintah atau lembaga nonpemerintah. Bahwa pelaku kekerasan terhadap
anak mesti mendapatkan hukuman yang layak, bahwa anak (korban) mesti mendapatkan perhatian terbaik dari semua
pihak. Sampai di sini, publik tentu setuju.
Kasus kekerasan oleh anak dengan korban sesama bocah di bawah umur atau dewasa sudah seharusnya juga menjadi
perhatian semua pihak.
Beberapa pemicu tindakan kekerasan oleh anak tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran semua pihak, mulai dari
orang tua, sekolah, Pemerintah, dan lembaga penegak hukum seperti kepolisian.
Temuan beragam latar belakang tersebut maka kekerasan oleh anak tidak dapat diselesaikan hanya dengan pemberian
hukuman seperti pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus atau dikeluarkannya anak dari lembaga pendidikan.
Dengan melihat masalah secara saksama dan melibatkan semua pihak, maka solusi yang diambil bakal lebih tepat,
permanen, dan memberi efek didik bagi anak-anak yang lain.
Analisis Struktur
Artikel
a. tesis : paragraf 1-3
b. argumentasi : paragraf 4-7
c. penegasan ulang : paragraf
8/terakhir
Analisis Fakta & Opini
Fakta: Jakarta (ANTARA) - Tahun Baru 2024 bisa jadi
menyisakan luka andai polisi tidak menangkap enam
remaja bersenjata tajam yang hendak tawuran di Jalan
Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Kawanan
remaja itu diamankan 5 jam setelah kembang api
menyemarakkan langit Jakarta.

Opini: Kasus kekerasan oleh anak dengan korban sesama


bocah di bawah umur atau dewasa sudah seharusnya
juga menjadi perhatian semua pihak.
Analisis Kaidah Kebahasaan
1. Adverbia : Keduanya tentu membutuhkan
pendekatan dan treatment sehingga tidak
kurang dalam menanganinya.
2. Konjungsi: (1) Argumentasi : dalam hal ini
yang dilakukan oleh anak-anak, justru
seharusnya mendapat perhatian khusus. (2)
Sebab-akibat : sejak terjadinya peristiwa
tersebut kembali jadi pengingat bagi DKI
Jakarta.
3. Kosakata: Treatment, advokasi.
Sekian presentasi dari
kami, Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai