Anda di halaman 1dari 3

UAS ILMU NEGARA

Nama : I Komang Rio Sartika Giri

Nim : 2314101200

No Absen : 03

Kelas :F

Soal/Kasus:

1. Apa yang anda pahami tentang Lembaga perwakilan, apakah lembaga perwakilan sama
dengan

parlemen, atau sama dengan Lembaga legislative…? Uraikan pendapat anda secara sistimatis.

2. Jika dilihat berdasarkan jumlah secara fisik lembaga perwakilan,dan fungsinya serta

kewenangannya yang berbeda, menurut anda terdapat berapa jenis Lembaga

perwakilan..? dan Lembaga Perwakilan yang ada di Indonesia berdasarkan UUD 1945

yang telah diamendemen termasuk ke dalam jenis yang mana..? uraikan pendapat

anda…!

3. Negara Indonesia adalah “negara demokrasi yang berdasrkan hukum”. Apa yang anda

pahami terkait dengan pernyataan tersebut dalam perspektif; teori/konsep, dan

perspektif konstitusional, serta Ketika anda melihat dari sudut pandang empiris

(realita/kenyataan)..Uraikan pandangan anda.


Jawaban:

1. Secara umum:
i) Lembaga perwakilan biasanya mencakup perkumpulan atau organisasi yang
mewakili kepentingan kelompok tertentu dalam suatu masyarakat atau sistem
pemerintahan. Lembaga-lembaga tersebut bermacam-macam jenisnya, termasuk
lembaga legislatif dan parlemen yang mempunyai peran khusus dalam membuat
undang-undang dan mengawasi pemerintahan.
ii) Parlemen merupakan salah satu jenis badan perwakilan yang biasanya terdiri atas
dua kamar (bikameral), seperti DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan DPD
(Dewan Perwakilan Daerah) di Indonesia.
iii) Lembaga Legislatif berfungsi sebagai badan legislatif yang mempertimbangkan,
menyusun, dan menetapkan undang-undang serta menjalankan fungsi pengawasan
terhadap pemerintah. Badan legislatif dapat merujuk secara lebih umum pada
lembaga yang terlibat dalam proses legislasi.

Oleh karena itu, meskipun parlemen merupakan suatu bentuk badan legislatif, tidak
semua badan legislatif di semua negara disebut parlemen. Misalnya, di beberapa
negara badan ini bisa disebut parlemen, parlemen, atau majelis. Meskipun istilah
“badan perwakilan”, “parlemen”, dan “badan legislatif” sering digunakan secara
bergantian, badan perwakilan mencakup berbagai jenis organisasi yang mewakili
kepentingan masyarakat dalam suatu sistem pemerintahan. Parlemen dan Badan
Legislatif mengacu pada Badan Legislatif yang terlibat dalam legislasi dan
fungsi terkaitnya.

2. Secara umum lembaga perwakilan dapat dibedakan menjadi dua jenis utama: lembaga
perwakilan eksekutif (seperti presiden atau pemerintah) dan lembaga perwakilan
legislatif (seperti DPR atau DPD). Lembaga-lembaga tersebut mempunyai fungsi dan
kewenangan yang berbeda-beda tergantung pada pemisahan kekuasaan dalam sistem
pemerintahan. Indonesia mempunyai beberapa badan perwakilan penting berdasarkan
revisi UUD 1945, antara lain:
i) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) : Merupakan lembaga legislatif yang mewakili
rakyat. Anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
ii) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) : Badan perwakilan daerah yang mewakili
negara dan mempunyai fungsi khusus yang berkaitan dengan otonomi daerah.
iii) Presiden dan Pemerintah: Presiden dan Pemerintah, sebagai badan perwakilan
eksekutif, bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan pemerintahan.
Pemisahan kekuasaan antara legislatif, eksekutif dan yudikatif tertuang dalam UUD
1945 sebagai landasan ketatanegaraan Indonesia. Oleh karena itu, lembaga-lembaga
tersebut termasuk lembaga perwakilan yang menerapkan prinsip demokrasi dalam
negeri dan pemisahan kekuasaan.

3. Dari sudut pandang teoritis dan konseptual, gambaran bahwa Indonesia adalah
“demokrasi berbasis hukum” berarti negara ini menganut prinsip demokrasi dimana
pengambilan keputusan bersifat partisipatif dan menjunjung tinggi supremasi hukum.
Dari sudut pandang konstitusi, hal ini mencerminkan bahwa Konstitusi Indonesia
memberikan landasan hukum bagi negara dan membangun lembaga-lembaganya
berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi. Konstitusi merupakan pedoman
penyelenggaraan pemerintahan dan urusan negara. Namun, penerapan demokrasi dan
supremasi hukum dapat menghadapi tantangan dari sudut pandang empiris atau dunia
nyata. Faktor-faktor seperti korupsi, kesenjangan, dan ketidakpastian hukum dapat
mempengaruhi efektivitas sistem. Meskipun Indonesia adalah negara demokrasi
berdasarkan hukum baik secara teori maupun konstitusi, mewujudkan cita-cita ini
mungkin memerlukan upaya lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai