Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PROJECT INOVASI PELAYANAN PUBLIK

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK DALAM PEMBELAJARAN IPS


MELALUI PENYEDIAAN POJOK BACA DI UPTD SMP NEGERI KIRALELA

ORIENTASI PENGENALAN NILAI DAN ETIKA INSTANSI PEEMERINTAH BAGI


PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

NAMA : SIMON MALIMOU, S. Pd


NIPPPK : 198505252022211030
JABATAN : AHLI PERTAMA GURU IPS
UNIT KERJA : UPTD SMP NEGERI KIRALELA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
AGUSTUS 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, yang disingkat PPPK adalah bagian dari
ASN yang diangkat untuk jangka waktu tertentu dalam melaksanakan tugas pemerintahan.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Tantangan PPPK
di era ini adalah ketika kita berada dan bekerja pada dunia yang hybrid, menghadapi VUCA,
dan digitalisasi, serta bagaimana penerapan core values ASN sebagai employer branding ASN,
dalam rangka menciptakan World Class Bureaucracy. Menghadapi tantangan-tantangan
tersebut di atas, maka dibutuhkan keterampilan khusus dari para PPPK untuk menemukan
solusi atas tantangan-tantangan itu. Salah satu hal penting yang harus diketahui adalah
memiliki keterampilan abad 21 (life and career skills, learning and innovation skills,
information, media and technology skills) dengan berpedoman pada think globally, act locally.
(Hailitik, dkk:2022)

Penyelenggaraan pelayanan publik diharapkan dapat memenuhi unsur cepat, tepat, murah,
akurat, bermutu, sehingga dari waktu ke waktu aparatur birokrat selaku pelayan public perlu
selalu mengembangkan kemampuan berinovasi. Sebagai aparatur sipil Negara terkhusus
PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) hal berbagi adalah suatu kewajiban
dalam sebuah Pelayanan Publik agar kita dapat memperpaiki diri secara terus menerus
sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi Masyarakat (BPSDMD;2022)

Keterbatasan sumber belajar, media dan alat belajar dapat berpengaruh pada rendahnya
minat baca anak disekolah yang berdampak pada prestasi anak dalam memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Oleh
karena itu, guru sebagai locomotif pembangunan sumber daya manusia maka, perlu adanya
pengembangan inovasi pembelajaran yang berkelanjutan untuk meningkatkan minat baca
anak dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di masyarakat.
. Sadar akan hal itu, guru sebagai pelayan publik maka perlu untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik melalui pengembangan inovasi disekolah, sehingga perlu adanya upaya –
upaya lain seperti pembuatan pojok baca untuk meningkatan minat baca anak di UPTD SMP
Negeri Kiralela. Untuk itu, yang menjadi judul proyek pengembangn inovasi pelayanan di
sekolah adalah “Upaya Meningkatkan Minat Baca Anak Dalam Pembelajaran IPS di
UPTD SMP Negeri Kiralela Kabupaten Alor”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dirumuskan adalah:


1. Apakah pembuatan pojok baca dapat meningkatkan minat baca anak dalam pembelajaran
IPS?
2. Apakakah pembuatan pojok baca dapat mengoptimalkan aktivitas belajar anak dalam
pembelajaran?
C. Tujuan dan Manfaat

1) Tujuan
a. Untuk meningkatkan minat baca peserta didik
b. Untuk menambah pengetahun peserta didik
c. Untuk mengoptimalkan pengelolaan perpustakaan sekolah
2) Manfaat
a. Bagi Peserta Didik
1) Dapat menambah khasanah berpikir peserta didik.
2) Dapat menambah pengetahuan peserta didik dalam memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
b. Bagi guru
1) Membantu setiap guru mata Pelajaran melakukan literasi sebelum KBM
dimulai.
2) Meningkatkan kaulitas belajar anak dalam pembelajarn di tiap – tiap mata
pelajaran
c. Bagi Sekolah
1) Dapat membantu sekolah untuk mengoptimalkan perpustakaan sebagai fasiltas
belajar
2) Menjadi bahan evaluasi untuk mendorong setiap guru agar melakukan inovasi
dalam tugas sebagai guru mata Pelajaran ataupun tugas – tugas tertentu
lainnya.
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Alor

Pemerintah Daerah Kabupaten Alor memiliki visi dan misi sebagai berikut;

Visi
Mewujudkan Kabupaten Alor Yang Mandiri dan Terbaik dalam Indeks Pembangunan
Manusia melalui kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Misi
1) Mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan ekonomi masyarakat dan daerah dengan
mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Alam.
2) SDM yang sehat kreatif cerdas dan berakhlak mulia dan tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Mewujudkan sarana dan prasrana yang representatif diwilayah strategis, wilayah
perbatasan dan wilayah terisolir dan berwawasan lingkungan
4) Mewujudkan tatanan kepemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel
profesional dan pemerintahan yang bersih.
5) Hubungan sosial kemasyarakatan yang humoris, partisipatif dan berlandaskan nilai-
nilai agama, adat dan budaya.

B. Tugas dan Fungsi Unit Kerja

Dinas Pendidikan memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut;


Tugas
Membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian urusan pemerintahan
bidang pendidikan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
diberikan Kepala Daerah.
Fungsi
1) Pengkoordinasian perumusan kebijakan daerah sub urusan manajemen pendidikan,
kurikulum, pendidikan dan tenaga kependidikan, perizinan pendidikan, bahasa dan
sastra
2) Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja dinas.
3) Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan sekretariat dan bidang
4) Pembinaan dan pengawasan aparatur lingkup dinas
5) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
6) Pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok
dinas.

C. Struktur Organisasi
Bagan Struktur Organisasi Sekolah

Komite Kepala Sekolah

Tata Usaha

Wakil Kepala
Sekolah

Ur. Kurikulum Ur. Kesiswaan Ur. Humas Ur. Sarpras

Wali Kelas VII Wali Kelas VIII Wali Kelas IX

Peserta Didik

: Garis Komando
: Garis Koordinasi
D. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di UPTD SMP Negeri Kiralela berjumlah 13 orang. Berikut ini
adalah data guru dan pegawai berdasarkan:
1. Data jumlah guru dan pegawai berdasarkan jenis kelamin

Laki - laki Perempuan Total

7 6 13

2. Data jumlah Guru dan Pegawai berdasarkan tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Total


1 SD -
2 SMP -
3 SMA 1
4 D3 1
5 D4/S1 11
6 S2 -
7 S3 -
Jumlah 13

3. Data jumlah guru dan pegawai berdasarakan status kepegawaian

ASN 6
NON ASN 7
JUMLAH 13

Dari data tersebut diatas menunjukan bahwa, UPTD SMP Negeri Kiralela memiliki
sumber daya manusia yang cukup.
BAB III
RANCANGAN PROYEK INOVASI PELAYANAN PUBLIK

A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu/Permasalahan

1) Identifikasi isu
a. Keterbatasan sumber belajar
b. Rendahnya minat baca peserta didik dalam pembelajaran IPS.
c. Tidak optimalnya pemanfaatan perpustakaan dalam menunjang pembelajaran IPS
2) Deskripsi Isu

Tugas dan Deskripsi Isu Data/Bukti


No. Isu
Fungsi
1. Menyusun dan Dalam rangka menunjang
membuat perangkat proses pembelajaran dikelas,
pembelajaran perlu adanya buku – buku
(perhitungan alokasi penunjang lain yang dapat
waktu, silabus, RPP, membantu peserta didik
Program Semester, menyerap materi yang telah
Program Tahunan, diberikan oleh guru sesuai
Keterbatasan sumber
KKM, daftar hadir dengan Langkah – Langkah
belajar
peserta didik dan yang ada dalam perangkat
jurnal mengajar serta pembelajran. Namun hal ini
membuat lembar sesungguhnya belum dapat
kerja peserta didik) terpenuhi oleh karena
sesuai dengan keterbatsan buku dan sumber
kurikulum yang belajar seperti internet, peta dll
diterapkan disekolah.
2. Melaksanakan Rendahnya minat baca Membaca adalah hal yang
kegiatan peserta didik dalam paling penting dalam tiap
pembelajaran pembelajaran IPS. proses pembelajaran. Dalam
pembelajaran IPS, peserta
didik diharapkan agar dapat
membaca dan melakukan
analisis pengetahuan factual
dan konseptual untuk
mengerjakan LKPD yang telah
disiapkan oleh guru. Namun
keterbatasan sumber belajar
dapat menjadi factor rendahnya
minat baca oleh peserta didik.
3. Tidak optimalnya Perpustakaan adalah salah satu
pemanfaatan fasilitas belajar yang disiapkan
perpustakaan dalam di tiap – tiap sekoloh untuk
menunjang membantu meningkatkan baca
pembelajaran IPS peserta didik serta turut
membantu kegiatan
pembelajran tiap – tiap guru
mata Pelajaran. Namun ada
beberapa factor yang dapat
membuat tidak optimalnya
pengelolaan
1. Tidak adanya tenaga ahli
yang mampu mengelola
manajemen perpustakaan
2. Minimnya sumber –
sumber belajar penunjang
meliputi; kursi, meja, dan
ketersediaan pojok baca
B. Analisis Isu/Permasalahan
No Isu/Masalah A P K L JUMLAH PRIORITAS
1 Keterbatasan sumber belajar 5 4 5 4 18 II
2 rendahnya minat baca peserta
5 5 5 5 20 I
didik dalam pembelajaran IPS

3 Tidak optimalnya pemanfaatan


perpustakaan dalam menunjang 4 3 3 3 13 III
pembelajaran IPS
4 Belum optimlanya pembelajaran
matematika pada siswa kelas VII

Isu Prioritas : Belum optimlanya pembelajaran matematika pada siswa kelas VII

Faktor Penyebab:

1. Kurangnya penggunaan alat peraga


2. Kurangnya persiapan guru/RPP
3. Metode pembelajaran yang tidak sesuai

Dampak Jika isu ini tidak diselesaikan?

1. Tujuan Pembelajaran tidak tercapai


2. Rendahnya hasil belajar siswa
3. Rendahnya rata-rata kelas.
4. Siswa merasa bosan/tidak nyaman, malas tahu

Gagasan: Mengoptimalkan/optimalisasi pembelajaran matematika pada siswa kelas


VII Melalui Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Media Garis
Bilangan di SMPN Negeri Bukapiting Kabupaten Alor

Keterangan :

A : Aktual 5 : Sangat APKL


P : Problematik 4 : APKL
K : Kekhalayakan 3 : Cukup APKL
L : Layak 2 : Kurang APKL
1 : Tidak APKL
Berdasarkan hasil analisis APKL diatas, maka yang menjadi Masalah Prioritas adalah:
“Rendahnya Minat Baca Anak dalam pembelajaran IPS pada UPTD SMP Negeri
Kiralela Kabupaten Alor”.

C. Penyebab Isu/Permasalahan

Adapun Faktor-faktor penyebab dari masalah prioritas diatas yakni:

1) Minimnya kreatifitas dan inovasi guru untuk menyiapkan sarana alternatif dalam
meningkatkan minat baca peserta didik dalam pembelajaran IPS.
2) Keterbatasan media belajar seperti internet, buku cetak, koran dan buku – buku relevan
lain yang dapat menunjang peningkatan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran
IPS.
3) Tidak adanya tenaga ahli (pustakawan) yang dapat mengelola perpustakaan dengan baik.

D. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan

1) Peserta didik tidak mampu mengolah dan menganalisis data atau informasi yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan
(menyempurnakan jawaban sementara yang telah dirumuskan dalam kelompok).
2) Peserta didik tidak mampu memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

E. Gagasan Proyek Inovasi Pelayanan Publik

Guna menyelesaikan isu prioritas yang diangkat, maka diajukan gagasan pemecahan isu
yakni : “Meningkatkan Minat Baca Anak Dalam Pembelajaran IPS Melalui
Penyediaan Pojok Baca di UPTD SMP Negeri Kiralela Kabupaten Alor”.
F. Metode (Kegiatan dan Tahapan) Pelaksanaan Proyek Inovasi Pelayanan Publik.

No Kegiatan Tahapan Out Put/Hasil Kerja


1 2 3 4
1 Membuat pojok baca. 1. Menyiapkan alat dan 1. Adanya alat dan
bahan untuk membuat bahan yang
pojok baca. dibutuhkan
Alat:
 Parang
 Gergaji
 Linggis
 Palu /hamar
 Alat ukur/meter
Bahan
 Papan
 Bambu
 Paku
 Balok
2. Meminta rekan kerja
(Yoahnis Mause, S. Pd,
2. Adanya
Edy Abraham Plaituka, S.
dokumentasi
Pd, Daud Menase
kesediaan rekan
Mikidori, S. Pd dan
kerja
Benyamin A. Mautuka)
untuk membantu
mengerjakan pojok baca
3. Bersama rekan 3. Tersedianya desain
kerja(Yoahnis Mause, S. model pojok baca
Pd, Edy Abraham
Plaituka, S. Pd, Daud
Menase Mikidori, S. Pd
dan Benyamin A.
Mautuka) mendesain
model pojok baca.
4. Adanya pojok baca
4. Membuat pojok baca
sesuai desain
sesuai desain yang dibuat
dibuat.
5. Adanya daftar
nama peserta didik
5. Menguji coba pojok baca
yang sudah
yang dibuat
menggunakan
pojok baca.
2 Melaksanakan kegiatan  Menyiapkan bahan  Adanya buku
literasi. bacaan berupa; buku siswa, cerpen,
siswa, cerpen, koran, koran, majalah
No Kegiatan Tahapan Out Put/Hasil Kerja
1 2 3 4
majalah dan sumber dan sumber
bacaan lain yang terdapat bacaan lain yang
disekolah. ada disekolah.
 Membuat peraturan untuk  Tersedianya
melaksanakan kegiatan dokumen
literasi. peraturan.
 Memberikan kesempatan  Adanya daftar
kepada peserta didik pemilihan judul
untuk membaca sesuia buku yang hendak
kesukaannya. dibaca oleh
peserta didik.
 Meminta rekan kerja  Adanya
melakukan pembibingan dokumentasi
terhadap kegiatan literasi. kegiatan
pembibingan
kegiatan literasi
 Melakukan evaluasi  Adanya catatan
kegiatan litersai. evaluasi
 Memberikan motivasi
serta apresiasi berupa
sertifikat kepada peserta
 Adanya sertifikat.
didik yang sudah
melakukan kegiatan
literasi.

G. Jadwal kegiatan dibuat dalam tabel berikut:

No Kegiatan Minggu
.
I II
1. Membuat pojok baca.

2. Melaksanakan kegiatan literasi.

Anda mungkin juga menyukai