Anda di halaman 1dari 6

KAMPANYE PEMILU DALAM PANDANGAN

AKADEMISI DAN PEMERHATI PEMILU

Oleh
Dr. Mohammad Effendy, SH., MH.
Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat
DASAR HUKUM : PKPU NO. 15 TAHUN 2023 Jo PKPU NO. 20 TAHUN 2023.
Pemilu adalah upaya untuk mendapatkan kekuasaan dan menyeleksi figur
pemimpin dengan cara yang terhormat, bermartabat serta beradab.
Pemilu harus dijadikan momentum bagi tokoh-tokoh agama untuk ikut melakukan
evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan termasuk kebijakan publik yang
selama ini dilakukan, apakah sudah sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa yakni
negara yang berketuhanan dan negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan.
Pemilu yang jujur dan adil adalah pemilu yang mengedepankan keseteraan dan
membuka ruang untuk keterlibatan secara luas bagi semua komponen bangsa
untuk melakukan perannya masing-masing, bukan terbatas pada elit politik dan elit
pemerintahan.
Pemilu diupayakan berjalan damai dan konstitusional. Interaksi politik yang
berjalan panas adalah hal yang biasa dalam dinamika pemilu namun harus tetap
dalam koridor konstitusi. Damai bukan berarti tidak ada riak-riak dan suara keras
dari mereka yang berbeda pandangan.
PEMILU SEBAGAI INSTRUMEN DEMOKRASI :
1. PKPU Kampanye digunakan sebagai panduan bersama;
2. PKPU Kampanye dijadikan dasar bertindak jika ada pelanggaran;
3. Sebagai upaya menjadikan pemilu yang bermartabat;
4. Diharapkan mereka yang terpilih ikut dalam kompetisi yang fair serta melalui
proses yang terhormat;
5. Mereka yang terpilih memiliki kekuatan moral dalam melaksanakan tugasnya.
PROBLEMATIK KAMPANYE :
1. Pemilu dengan sistem multipartai kampanye formal belum begitu efektif bagi
pemilih, karena mereka dihadapkan kepada pilihan yang beragam sehingga
membuat kebingungan;
2. Akibat terlalu banyak pilihan, tingkat perhatian masyarakat terhadap kampanye
relative masih rendah;
3. Masyarakat kita belum terbiasa dengan paparan Visi, Misi, dan Program dari
Parpol/Pasangan Calon/Calon Legislatif/Calon DPD;
4. Sistem Proporsional Terbuka adalah untuk mengurangi dominasi Pimpinan Parpol,
namun belum terlalu ideal di lapangan;
5. Kompetisi politik akan berlangsung ketat hanya di tingkat Pilpres
PENGARUH KOALISI PARPOL PENDUKUNG CAPRES/CAWAPRES :
1. Komposisi koalisi parpol pendukung Capres/Cawapres bisa memberi pengaruh
terhadap dukungan masyarakat di pemilu;
2. Pengaruh tersebut akan makin menguat seiring dengan dinamika konstelasi
politik nasinoal terlebih jika muncul isu yang dapat menyentuh emosi pemilih;
3. Dapat saja terjadi di lapangan seorang caleg dari suatu parpol memberikan
dukungan terbuka kepada pasangan Capres/Cawapres tertentu yang bukan
didukung partainya ketika dia berkampanye di komunitas yang fanatik terhadap
pasangan Capres/Cawapres pilihan mereka.
BEBERAPA RAMBU-RAMBU LARANGAN KAMPANYE :
1. Praktek politik uang : (tidak menggunakan hak pilihnya, memilih pasangan calon
tertentu/ calon tertentu/parpol tertentu, menggunakan hak pilih secara tidak
benar);
2. Melakukan pemberitaan kampanye secara tidak adil bagi media;
3. Menggunakan media di luar porsi/durasi yang ditentukan ;
4. Pemasangan alat peraga kampanye di luar tempat yang ditentukan;
5. Keharusan cuti bagi pejabat yang akan melaksanakan kampanye;
6. Larangan penggunaan fasilitas negara (mobilisasi, perkantoran, rumah jabatan,
sarana kantor)
7. Sumbangan dana kampanye melebihi batas yang ditentukan

Anda mungkin juga menyukai