NIM : E1031191087
SOAL !
JAWAB !
1. Menurut pendapat saya Pemilihan Umum adalah sarana pelanksanaan kedaulatan
negara atau rakyat sebagai sistem demokrasi bagi rakyat untuk menentukan pemimpin
untuk memimpin negara yang harus dilaksanakan secara umum,bebas,jujur,
transparan, adil dan secara langsung.
2. Tujuan pemilihan umum :
a. Mekanisme untuk menyeleksi pemimpin pemerintahan dan alternatif kebijakan
umum (public policy).
b. Sebagai mekanisme pemindahan konflik kepentingan dari masyarakat kepada
badan-badan perwakilan rakyat.
c. sarana memobilisasi dan atau menggalang dukungan rakyat terhadap negara dan
pemerintahan dengan ikut berpartisipasi dalam proses politik.
d. Pemilu sebagai implementasi kedaulatan rakyat.
e. menyeleksi para pemimpin pemerintahan baik eskekutif maupun legislatif.
f. Pemilu sebagai sarana partisipasi politik masyarakat.
g. Pemilu sebagai sarana pemimpin politik memperoleh legitimasi.
h. Pemilu sebagai sarana penggantian pemimpin secara konstitusional.
i. Pemilu sebagai sarana membentuk perwakilan politik.
j. Sebagai wahana umpan balik antara pemilik suara dan pemerintah
k. Barometer dukungan rakyat terhadap penguasa
l. Sarana rekrutmen politik
m. Alat untuk mempertajam kepekaan pemerintah terhadap tuntutan rakyat.
n. Menentukan pemerintahan secara langsung maupun tak langsung.
3. Fungsi pemilihan umum menurut Rose dan Mossawir jika dikaitkan dengan kondisi
pemilihan Umum di Indonesia :
a. Menentukan pemerintahan secara langsung maupun tak langsung. Di Indonesia
Fungsi Ini pasti menjadi fungsi utama karena didasarkan pada Undang-undang
Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pemilu
adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945.
b. Sebagai wahana umpan balik antara pemilik suara dan pemerintah.Yaitu sebagai
media atau sarana bagi rakyat mengkritik kinerja pemerintah Ketika pemerintah
yang sedang berkuasa dianggap tidak menunjukkan kinerja yang baik selama
memerintah maka dalam ajang pemilu ini para pemilih akan menghukumnya
dengan cara tidak memilih calon atau partai politik yang sedang berkuasa saat ini.
Begitu juga sebaliknya, ketika selama menjalankan roda pemerintahan mereka
menunjukkan kinerja yang bagus maka besar kemungkinan para pemilih akan
memilih kembali calon atau partai yang sedang berkuasa agar dapat melanjutkan
roda pemerintahan.
c. Barometer dukungan rakyat terhadap penguasa. Sebagai pengukur bagi
pemerintah berdasarkan hak suara yang dipercayakan oleh rakyat kepada
mereka.dan pemerintah dapat mengukur seberapa besar dukungan dari rakyat
dalam proses pemilihan umum.
d. Sarana rekrutmen politik. Yaitu sebagai sarana untuk menentukan kedudukan di
dalam lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia termasuklah dalam lembaga
eksekutif,legislatif dan yudikatif. karena dari hasil pemilihan umum inilah yang
akan menentukan kedudukan calon yang telah dipilih.
e. Alat untuk mempertajam kepekaan pemerintah terhadap tuntutan rakyat. Yaitu
sebagai tolak ukur pemerintah atas pemerintahan sebelumnya. Di Indonesia sering
sendiri terjadi masa jabatan pemerintah hingga dua periode, dimasa inilah
dilakukan evaluasi dari hasil kerja pemerintahan sebelumnya Oleh karena itu,
pemilihan umum merupakan mekanisme penyeleksian dan pendelegasian atau
penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang dipercayai dan agar
pemerintah kedepannya lebih menentukan program agar lebih mensejahterakan
rakyat.
4. hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sistem Pemilihan umum:
a. Perhatian pada Representasi. Representasi (keterwakilan) yang harus
diperhatikan adalah kondisi geografis, faktor ideologis, situasi partai politik
(sistem kepartaian), dan wakil rakyat terpilih benar-benar mewakili pemilih
mereka.
b. Membuat Pemilu Mudah Digunakan dan Bermakna. Pemilu adalah proses
yang "mahal" baik secara ekonomi (biaya cetak surat suara, anggaran untuk parpol
yang diberikan pemerintah) maupun politik (konflik antarpendukung), dan bisa
dimengerti oleh masyarakat awam serta disabel (buta warna, tunanetra,
tunadaksa).
c. Memungkinkan Perdamaian. Masyarakat pemilih punya latar belakang yang
berbeda, dan perbedaan ini bisa diperdamaikan melalui hasil pemilihan umum
yang memungkinkan untuk itu.
d. Memfasilitasi Pemerintahan yang Efektif dan stabil. sistem pemilu mampu
menciptakan pemerintahan yang diterima semua pihak, efektif dalam membuat
kebijakan.
e. Pemerintah yang Terpilih Akuntabel. Sistem pemilu yang baik mampu
menciptakan pemerintah yang akuntabel.
f. Pemilih Mampu Mengawasi Wakil Terpilih. Sistem pemilu yang baik
memungkinkan pemilih mengetahui siapa wakil yang ia pilih dalam pemilu, dan si
pemilih dapat mengawasi kinerjanya.
g. Mendorong Partai Politik Bekerja Lebih Baik. Sisrem pemilu yang baik
mendorong parrai politik untuk memperbaiki organisasi internalnya, lebih
memerhatikan isu-isu masyarakat, dan bekerja untuk para pemilihnya.
h. Mempromosikan Oposisi Legislatif. Sistem pemilu yang baik mendorong
terjadinya oposisi di tingkat legislatif, sebagai bentuk pengawasan DPR atas
pemerintah.
i. Mampu Membuat Proses Pemilu Berkesinambungan. Sistem pemilu harus
bisa dipakai secara berkelanjutan dan memungkinkan pemilu sebagai proses
demokratis yang terus dipakai untuk memilih para pemimpin.
j. Memerhatikan standar Internasional. standar internasional ini misalnya isu
HAM, lingkungan, demokratisasi, dan globalisasi ekonomi. Yaitu isu yang sedang
berkembang di dunia Internasional.
5. Sistem Distrik :
a. First Past the Post (FPTP), sistem ini disebut juga dengan mayoriras relatif
(relativemajority) atau mayoritas sederhana (simply majority). Sebab, satu distrik
menjadi bagian dari suatu daerah pemilihan. satu distrik hanya berhak atas satu
kursi, dan kontestan yang memperoleh suara terbanyak menjadi pemenang
tunggal. sistem ini digunakan untuk pemilihan majelis rendah di 43 negara
termasuk Kerajaan Inggris, India, Amerika Serikat, Kanada, dan banyak negara
persemakmuran.
b. BlockVote (BV), Sistem ini merupakan penerapan FPTP pada atas banyak tingkat
(multimember district). Pemilih memiliki suara sebanyak jumlah kursi yang harus
diisi di daerah (distrik) mereka, dan biasanya bebas untuk memilih calon
perseorangan terlepas dari afiliasi partai. Contoh negara yang menerapkan sistem
ini awalnya adalah Laos, Syria.
c. Party Block Vote (PBV) mempunyai satu suara, memilih daftar kandidat dari
partai, bukan memilih perorangan. Partai yang meraih suara terbanyak
mendapatkan semua kursi di suatu distrik. daerah pemilihan dengan satu wakil,
pemilih. Contoh negara yang menganutnya Singapura (sebagian), Kamerun (PBV)
d. Alternative Vote mengurutkan para kandidat sesuai pilihan mereka (pemungutan
suara preferensial) pemilihan dilakukan. Contoh negara yang menganutnya Australia
(Majelis Rendah), Fiji
e. Sistem Dua Putaran (Two Round System/TRS) dalam dua putaran. Putaran kedua
diselenggarakan jika tidak ada kandidat atau partai yang mencapai mayoritas
absolut dalam putaran pertama. Contoh negara yang menganutnya Prancis, Iran,
Haiti, Mali.
Sistem Proporsional :
Sistem Campuran :
a. Sistem Patalel . Sistem ini disebut sistem paralel karena dua perangkat sistem
pemilihan yang digunakan tidak berhubungan dan dibedakan, dan satu sama lain
tidak saling bergantung.contoh negara yang menganut Jepang, Pakistan, Filipina,
Senegal.
b. Sistem Mixed Member Prcpurtional (MMP). Dalam sistem MMP kursi
proporsional diberikan untuk mengompensasi disproporsionalitas yang dihasilkan
oleh hasil kursi distrik.contoh negara yang menganutnya Bolivia, Jerman,
Hongaria, Lesotho, Venezuela.
Two Round Systen sedikit lebih representatif daripada Proses pemilihannya memakan waktu yang
(TRS) sistem Fprp dan dapat menguntungkan lama.dan implikasinya bagi masyarakat
partai-partai kecil. yang terpecah-belah.
Sistem proporsional ialah sistem dimana persentase kursi di badan perwakilan rakyat
yang dibagikan kepada tiap-tiap partai politik disesuaikan dengan jumlah suara yang
diperoleh tiap-tiap partai politik. Dan sistem distrik adalah sistem pemilu yang
didasarkan atas kesatuan geografis.setiap kesatuan geografis memiliki satu wakil
dalam dewan perwakilan rakyat. Dinamakan sistem distrik karena wilayah negara
dibagi dalam distrik-distrik pemilihan yang jumlahnya sama dengan jumlah anggota
badan perwakilan rakyat yang dikehendaki. Jadi, tiap distrik diwakili oleh satu orang
yang memperoleh suara mayoritas.