Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI

Berdasarkan ukuran partikel dan sifat campuran yang terbentuk dikenal 3


jenis campuran, yaitu:
1. Larutan

2. Koloid
3. Suspensi
Untuk memahami perbedaan antara ketiga jenis campuran tersebut (larutan,
koloid dan suspensi) dapat diperhatikan Gambar 2. Jika satu sendok gula, susu dan
kopi masing-masing dicampurkan dengan satu gelas air, maka akan terbentuk
larutan gula, koloid susu dan suspensi kopi seperti pada Gambar 2.

Gula dalam air Susu dalam air Kopi dalam air


Gambar 2. Larutan gula, koloid susu, suspensi kopi
(http:// www.google/images)

Larutan gula
Apabila gula dicampurkan ke dalam air, maka gula tersebar merata di dalam
air membentuk larutan gula. Komposisi gula dan air serta sifat larutan akan sama
di bagian manapun juga (baik di bagian atas/bawah/tengah maupun pinggir).
Larutan ini disebut campuran homogen (sifat dan komposisi campurannya disetiap
bagian adalah sama). Jadi, campuran gula dan air membentuk larutan gula, dalam
hal ini, gula disebut sebagai zat terlarut dan air disebut sebagai pelarut.

Jika larutan gula didiamkan beberapa saat maka tidak akan terjadi perubahan
pada larutan tersebut (bersifat stabil), dan jika larutan tersebut disaring dengan
saringan apapun maka partikel gula dan air semuanya akan lewat dalam
saringan/tidak terdapat residu di saringan (tidak dapat disaring). Keberadaan gula
yang terdapat dalam larutan tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang karena
ukuran partikel gula sangat kecil. Dalam larutan gula, air disebut sebagai pelarut
dan gula disebut sebagai zat terlarut.
Tabel 1. Perbedaan Larutan Sejati, Koloid dan Suspensi

A. JENIS SISTEM KOLOID


Sistem koloid terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium
pendispersi. Fase pendispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair
maupun padat. Berdasarkan fase terdispersi dikenal 3 jenis koloid, yaitu:
1) Sol
Sol merupakan koloid dengan fase terdispersi padat. Medium pendispersi
sol bisa berupa padat, cair dan gas. Berdasarkan medium pendispersinya dikenal 3
jenis sol, yaitu sol padat (padat dalam padat), sol cair (padat dalam cair) dan sol gas
(padat dalam gas). Istilah sol biasanya digunakan untuk menyatakan sol cair,
sedangkan sol gas sering juga disebut dengan istilah aerosol padat.
2) Emulsi
Emulsi merupakan koloid dengan fase terdispersi cair. Medium pendispersi emulsi bisa
berupa padat, cair dan gas. Berdasarkan medium pendispersinya dikenal 3 jenis emulsi, yaitu
emulsi padat atau sering juga disebut dengan istilah gel (cair dalam padat), emulsi cair (cair
dalam cair) dan emulsi gas (cair dalam gas). Istilah emulsi biasanya digunakan untuk
menyatakan emulsi cair, sedangkan emulsi gas sering juga disebut dengan istilah aerosol cair.
Syarat terbentuknya emulsi cair, kedua cairan tidak saling melarutkan
3) Buih
Buih merupakan koloid dengan fase terdispersi gas. Medium pendispersi buih bisa berupa
padat dan cair. Berdasarkan medium pendispersinya dikenal 2 jenis buih, yaitu buih padat (gas
dalam padat) dan buih cair (gas dalam cair). Istilah buih biasanya digunakan untuk menyatakan
buih cair .Tidak ada sistem koloid dengan fase terdispersi gas dalam pendispersi gas, karena
campuran antara gas dengan gas selalu bersifat homogen, jadi merupakan larutan bukan koloid

Anda mungkin juga menyukai