Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE STUDI KASUS


3.1. Rancangan Studi Kasus
Rancangan studi kasus ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek
atau subjek yang di teliti secara objektif, bertujuan menggambarkan secara
sistematis, fakta dan karakteristik objek serta frekuensi yang diteliti secara tepat.
3.2. Kerangka Studi Kasus
Hasil pengkajian yang menggambarkan
Pengkajian Keperawatan resiko gangguan perkembangan motorik
halus pada anak prasekolah

Diagnosa Keperawatan anak prasekolah


Diagnosa Keperawatan dengan resiko gangguan perkembangan
motorik halus pada anak prasekolah

Rencana asuhan keperawatan anak prasekolah dengan resiko gangguan perkembangan motorik halus pada anak prasek
Rencana Keperawatan

melakukan penerapan kegiatan montase untuk menstimulasi perkembangan motorik h


Implementasi Keperawatan

Hasil Implementasi Keperawatan. Menilai resiko gangguan perkembangan sebelum dan sesudah penerapan kegiatan mo
Evaluasi Keperawatan

Skema 3.1 Kerangka Konsep


Keterangan :
: Fokus Studi Kasus
3.3. Definisi Istilah
3.3.1 Definisi perkembangan motorik halus
Menurut Mulyani (2018) Perkembangan motorik halus melibatkan otot-
otot halus yang mengendalikan tangan dan kaki. Kemampuan anak dalam
mengontrol, mengkoordinasikan dan ketangkasan dalam menggunakan
tangan dan jemari, adalah menjadi fokus dari perkembangan motorik halus
anak.
3.3.2 Definisi anak prasekolah
Anak usia pra sekolah merupakan anak yang berada pada rentang
usia 4 sampai usia 6 tahun. Salah satu ciri khas perkembangan psikologis
pada anak usia prasekolah adalah mulai meluasnya lingkungan sosial
anak.
3.3.3 Definisi kegiatan montase
Montase adalah suatu kreasi seni aplikasi yang dibuat dari tempelan
guntingan gambar atau guntingan foto di atas bidang dasaran gambar.
Montase berasal dari bahasa inggris (montage) artinya menempel
.
3.4. Subyek Studi Kasus
Subyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini berjumlah dua kasus
dengan masalah yang sama. Subjek dipilih berdasarkan ketentuan kriteria inklusi
yang meliputi :
1. Anak usia prasekolah yan tidak sedan dalam pendidikan TK/PAUD
2. Mendapatkan persetujuan dari pihak orang tua untuk dijadikan partisipan,
anak yan nilai motorik halusnya rendah, dan yang mengalami resiko
gangguan perkembangan.

3.5. Tempat Dan Waktu Studi Kasus


3.5.1 Tempat
Studi kasus ini akan dilakukan di desa saung naga wilayah kerja
puskesmas tanjung agung.
3.5.2 Waktu
Studi kasus ini direncanakan mulai penyusunan proposal sampai dengan
penyusunan laporan akhir, mulai bulan November 2023 sampai dengan
bulan januari 2024.

3.6. Instrumen Dan Metode Pengumpulan Data


3.6.1 Instrumen
Studi kasus ini menggunakan instrumen yaitu kertas kerja asuhan
keperawatan antara lain :
1. Kertas Kerja asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
b. Analisis data
b. Diagnosis keperawatan
c. Intervensi keperawatan
d. Implementasi keperawatan
e. Evaluasi keperawatan
f. Lembar evaluasi awal
2. v
3.6.2 Metode pengumpulan data
kegiatan montase akan dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu selama
2 minggu dengan durasi setiap kali pertemuan 20-25 menit. Cara
mengukur menggunakan lembar observasi penilaian motorik halus diukur
sebelum dan sesudah tindakan.
3.7. Etika Studi Kasus
3.7.1 Lembar persetujuan menjadi responde (informed consent)
Lembar persetujuan akan diberikan kepada responden atau subjek
sebelum penelitian, jika subjek bersedia diteliti harus menandatangani
lembar persetujuan tersebut, tetapi jika tidak bersedia maka peneliti harus
tetap menghormati hak responden (Notoadmojo, 2010).
3.7.2 Tanpa nama (Anonimity)
Peneliti tidak mencantumkan nama responden yang akan dijadikan sebagai
subyek penelitian untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, tetapi
peneliti akan memberikan tanda atau kode khusus (Notoadmojo, 2010).
3.7.3 Kerahasiaan (Confidentiality)
Peneliti senantiasa akan menjaga kerahasiaan dari data yang diperoleh, dan
hanya akan disajikan kepada kelompok tertentu yang berhubungan dengan
penelitian, sehingga rahasia subjek peneliti benar-benar terjamin. Metode
penelitian merupakan suatu cara dalam melakukan penelitian, metode yang
dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain peneltian yang
digunakan (Notoadmojo, 2010).

3.8. Analisa Data Dan Penyajian Data


3.8.1 Analisa data
Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah
sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut
menjadi mudah untuk dipahami. Peneliti menjabarkan hasil pengumpulan
data dari seluruh rangkaian penelitian berdasarkan komponen asuhan
keperawatan yang meliputi pengkajian yang bersumber dari wawancara,
observasi, pemeriksaan diagnostik, diagnosa keperawatan terkait,
perencanaan asuhan, dan implementasi asuhan serta hasil evaluasi
keperawatan.
Dalam studi kasus ini, terdapat dua jenis data yakni data subjektif dan
data obyektif. Data subjektif dianalisis berdasarkan apa yang ditemukan
peneliti pada klien, sedangkan data obyektif dianalisis berdasarkan hasil
pemeriksaan diagnosis kemudian dibandingkan dengan nilai normal.
Kedua data ini memiliki fungsi sebagai penunjang bagi peneliti untuk
menegakkan diagnosis
3.8.2 Penyajian Data
Teknik penyajian data merupakan cara bagaimana untuk menyiapkan
data sebaik-baiknya agar mudah dipahami oleh pembaca. Untuk studi
kasus ini, data yang disajikan secara narasi kerahasiaan dari responden
dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari responden

Anda mungkin juga menyukai