Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“ANALISIS SEGMEN, TARGET DAN POSITIONING UNTUK MELENGKAPI


BUSINESS PLAN DAN MEMBUAT STRATEGI PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN
SALURAN DISTRIBUSI UNTUK MELENGKAPI BUSINESS PLAN”

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Arliyanti Cahyaningrum (201560111005)

Mega Oliviawati (201560111019)

Melda Indriyani Putri Pratama (201560111020)

Mellysa (201560111021)

Yolanda Sukma (201560111041)

Kelas 4A Keperawatan

Semester IV

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

STIKes Medistra Indonesia

Jl. Cut Mutia Raya No. 88A Kel. Sepanjang Jaya-Rawa Lumbu Bekasi

Telp. (021) 8243135, Fax. (021) 82431374

Website : http//www.stikesmedistra-indonesia.ac.id, e-mail : stikesmi@yahoo.com

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas kelompok pada matakuliah
kewirausahaan dengan judul “Analisis Segmen, Target Dan Positioning Untuk Melengkapi
Business Plan Dan Membuat Strategi Produk, Harga, Promosi, Dan Saluran Distribusi Untuk
Melengkapi Business Plan”. Dalam penyusunan terdapat banyak rintangan baik datang dari
penyusun ataupun dari luar, namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan Allah
SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Terima kasih disampaikan kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini, terutama kepada Ibu Dra. Isti Ratnariningsih, MARS selaku dosen mata kuliah
Kewirausahaan yang telah membimbing. Semoga makalah ini memberi wawasan yang luas
kepada pembaca. Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, sangat diharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dalam kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 18 oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
A. SEGMENTING......................................................................................................................................5
SB. TARGETING.........................................................................................................................................8
C. POSITIONING....................................................................................................................................10
D. STRATEGI……………………………………………………………………………………………………………………………………. 13
E. STRATEGI HARGA.............................................................................................................................15
F. PEMASARAN.....................................................................................................................................18
G. STRATEGI DISTRIBUSI…………………………………………………………………………………………………………………. 22

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................................23


A. KESIMPULAN....................................................................................................................................23
B. KRITIK DAN SARAN...........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dunia usaha saat ini semakin kuat dan ketat, banyak perusahaan yang
berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Dalam menghadapi hal tersebut perusahaan harus memiliki manajemen yang
baik dan peka terhadap persaingan, terutama harus memilikis strategi pemasaran yang
efektif dan efesien guna untuk memenangkan persaingan usaha.
Perusahaan tidak hanya bertahan juga berusaha mendapatkan posisi yang baik, maka
dari itu perusahaan tidak hanya menambah konsumen melainkan juga mempertahankan
pelanggan. Harapan konsumen merupakan hal terpenting dan harus diperhatikan oleh
perusahaan. Saat ini banyak pesaing menawarkan barang yang bervariatif, maka
perusahaan harus mengetahui bahwa pelanggan akan memilih penawaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan harapannya, yang selanjutnya akan membeli produk dengan
berdasarkan nilai akan produk tersebut.
Pembeli merupakan kekuatan pasar, maka dari itu perusahaan harus mengetahui dan
menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, presepsi, gaya hidup duna
mencapai kepuasan pelanggan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Segmenting ?

2. Apa Pengertian Targeting ?

3. Apa Pengertian Positioning ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tentang Segmenting

2. Untuk mengetahui tentang Targeting

3. Untuk mengetahui tentang Positioning

4. Untuk mengetahui tentang strategi produk, harga, promosi dan saluran distribusi
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEGMENTING

1. Pengertian Segmentasi

Segmentasi adalah Menentukan target dari suatu kelompok pelanggan yang


memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa. Tujuan segmentasi pasar adalah
membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi
kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen
dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen
(Philip Kotler, 001). Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi
pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik
atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
terpisah.
2. Dasar Segmentasi

Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat
dilakukan, yaitu pertama, Consumen Characteristic (karakteristik konsumen) yang
merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :
a) Segmentasi Geografi. Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan
berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat
tinggal konsumen. Contoh: Bandung yang terkenal dengan sebutan Paris Van
Java, cocok sebagai wisata belanja, membuat perusahaan yang bergerak di bidang
fashion melirik Bandung sebagai target market. Jadi dengan segmentasi ini,
pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
b) Demografi Segmentasi. Pada segmentasi demografi pengelompokan dilakukan
berdasarkan usia, kelamin, keluarga dan siklus hidup, ras, pendidikan dan
pekerjaan atau penghasilan konsumen. Contoh: Shopie Martin menjadikan
perempuan dengan penghasilan menengah atas sebagai target market.
c) Psychographic segmentation. Pada Psychographic segmentation pengelompokan
didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian,
persepsi, interest, minat dan sikap. Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan, sbb:
1) Status sosial, contoh: pemimpin, masyarakat, pendidik, golongan elite,
golongan menengah dan golongan rendah.
2) Gaya hidup, contoh: modern, tradisional, kuno, boros, hemat dan mewah.

3) Kepribadian, contoh: penggemar, pecandu dan pemerhati suat produk


Contoh: Honda mengeluarkan Sepeda motor skuter matic Honda Beat untuk
kalangan wanita yang lebih girly , apalagi terdapat warna pink yang banyak
disukai oleh wanita khususnya remaja yang girly modis.
d) Segmentasi Tingkah Laku. Pada segmentasi tingkah laku pengelompokan pembeli
berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap
suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan
awal paling baik untuk membentuk segmen pasar. Segmentasi perilaku dapat
diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):
1) Manfaat yang dicari. Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah
mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari
produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang
dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan
merek utama yang mempunyai
2) setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk
memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta
merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan
meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut.
3) Status Pengguna. Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan
pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan
pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular
mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
4) Tingkat Pemakaian. Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok
pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali
hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang
tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama
banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut
tingkat pembelian dari produk spesifik.
5) Status Loyalitas. Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan
berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko
dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut
tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu
membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal, mereka loyal pada dua
merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-
kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada
merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau
mereka membeli apapun yang diobral.
Kedua yaitu, Consumer Responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit
segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada
manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat
pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan
berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang
mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.
3. Peran Segmentasi

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki


peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan;
a) Segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan
sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan
gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani.
Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih
jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.
b) Segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi.
Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan
dalam penentuan positioning.
c) Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang
dilakukan pesaing.
4. Prosedur Dan Proses Segmentasi Pasar

Menurut Kotler (2003) bahwa prosedur segmentasi ada tiga tahap yaitu:

a) Survey Stage

Merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui fokus group discussion atau
dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh
keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program Magister
Manajemen (MM) . Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen
peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.
b) Analysis Stage

Merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey.
Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah
variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis
cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang
secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
c) Profiling Stage

Merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang


terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster
berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang
diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi
nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).
5. Manfaat Segmentasi

Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi


perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein,
1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara
terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
a) Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. Melalui
penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep
marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan.
Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain
dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
b) Determining effective and cost efficient promosional strategies. Segmentasi
sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga
untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi
yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
c) Evaluating market competition in partikular the companys market position. Riset
segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses
dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
d) Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat penting
untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan
saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya
potensi terhadap ancaman.
B. TARGETING

1. Pengertian Market Targeting

Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang
akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka
tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya
pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan
dan keinginannya. Jadi arti dari targeting atau pasar sasaran adalah: Sebuah pasar
terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau keinginan tertentu yang
mungkin mau dan mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan
kebutuhan atau keinginan tersebut.

Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:162), pengertian pasar sasaran adalah:


“Proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai
paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan”.
Menurut Daryanto (2011:42), pengertian pasar sasaran adalah: “Proses
mengevaluasi daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau beberapa untuk
dimasuki”

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) : “Sekelompok pembeli (buyers) yang


memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi
perusahaan”.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Targeting atau pasar
sasaran adalah kegiatan dimana perusahaan memilih segmen pasar untuk dimasuki dan
kemudian perusahaan dapat menentukan lebih spesifik pasar yang akan dituju.
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian
memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani.
Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau
pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari
analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu
satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan
pemasaran. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus
mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
2. Penentuan Target Marketing

Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:154) terdapat lima alternatif dalam


memilih pasar sasaran yaitu :

a) Single-Segmen Concetration

Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, dengan sejumlah pertimbangan,


misalnya keterbatasan dana yang dimiliki perusahan, adanya peluang pasar dalam
segmen bersangkutan yang belum banyak digarap atau bahkan diabaikan pesaing;
atau perusahaan menganggap segmen tersebut merupakan segmen yang paling
tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
b) Selective Specialization

Dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang atraktif dan
sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.
c) Market Specialization

Dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya melayani berbagai


kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
d) Product Specialization

Dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada produk atau jasa
tertentu yang akan di jual kepada berbagai segmen pasar.
e) Full Market Coverage

Dalam strategi ini, perusahan berusaha melayani semua kelompok pelanggan


dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Umumnya hanya
perusahaan besar yang sanggup menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan
sumber daya yang sangat besar.
C. POSITIONING

1. Pengertian Positioning

Positioning adalah upaya untuk mempengaruhi pikiran konsumen dengan


penawaran perusahaan atau upaya membangun kepercayaan dimata konsumen.
Positioning merupakan:

a) Tindakan merancang, menawarkan perusahaan dan gambaran untuk menduduki


suatu tempat yang membedakan di benak dari target pasar atau suatu cara untuk
menempatkan suatu produk sehingga tertanam di dalam benak konsumen.
b) Positioning adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mendiferensiasikan dirinya
efektif dibandingkan para pesaingnya.
c) Positioning berhubungan dengan atribut produk dimana atribut produk itu harus
memberikan arti yang penting bagi konsumen.
d) Positioning adalah strategi berkomunikasi untuk memasuki jendela konsumen agar
produk memiliki arti tertentu.
Kunci utama keberhasilan positioning terletak pada kemapuan perusahaan dalam
menciptakan persepsi yang diinginkan perusahaan, persepsi pelanggan dan persepsi
pesaing, serta jaringan itu sendiri (perusahaan, pesaing, dan pelanggan). Secara
tradisional, positioning dimulai dari citra atau persepsi yang ingin ditampilkan produk
atau perusahaan lalu menciptakan slogan atau slogan kampanye. Positioning haruslah
dilakukan bertahap. Product positioning adalah upaya untuk meraih posisi yang tepat
dalam benak konsumen dipasar yang dituju.
Positioning menjadi sangat penting karena berbagai alasan yaitu:

a) Produk dan perusahaan yang baru tidak dapat bersaing langsung dengan perusahaan
yang sudah memiliki posisi yang terbentuk kuat, mereka memiliki tempat tertinggi,
posisi paling atas dalam pikiran calon pelanggan. Positioning memberi jalan agar
dapat bersaing di sekelilingnya, di bawahnya atau di atasnya, tetapi tidak secara
langsung.
b) Dalam penempatan, nama perusahaan atau produk adalah sesuatu yang penting,
apabila nama perusahaan kurang sesuai bagi produk baru yang ingin di jual,
ciptakan nama perusahaan baru, dan posisi yang baru.
Positioning merupakan aktivitas yang akan membedakan produk dan merek dari
pesaing dibenak konsumen berdasarkan atribut atau manfaat yang ditawarkan merek
atau produk tersebut. Adapun positioning menurut kotler dan amstrong (2008:250)
didasarkan pada:
a) Atribut dan manfaat. Strategi Positioning ini adalah yang paling sering digunakan
oleh berbagai perusahaan di dunia. Atribut manfaat yang paling sering digunakan
adalah daya tahan, kehandalan, kenyamanan
b) Kualitas dan harga. Strategi kualitas dan harga sering juga dikatakan sebagai high
quality and high price to good value (kualitas tinggi dan harga tinggi untuk nilai
yang bagus) yang dikaitkan sebagai harga yang beralasan (reasonable price)
c) Kegunaan dan pengguna. Positioning ini merepsentasikan bagaimana produk
digunakan atau asosiasi merek dengan orang-orang yang menggunakannya
d) Kompetiror.Referensi yang jelas dengan competitor baik secara eksplisit maupun
secara implit dapat digunakan sebagai strategi positioning yang sangat efektif hal
ini karena dapat memperlihatkan perbedaan yang menjadi keunggulan produk atau
jasa yang ditawarkan dibandingkan dengan yang mampu ditawarkan oleh
competitor.
e) Budaya konsumen global. positioning berdasarkan budaya konsumen global (global
consumer culture positioning) adalah strategi positioning yang menjadikan produk
atau jasa sebagai symbol dari bagian budaya global. Positioning ini merupakan
positioning yang efektif untuk produk remaja global, elit perkotaan dan mereka
yang menjadi bagian dari budaya komersial transnasional.
2. Prosedur Positioning

Prosedur positioning dalam melakukan penempatan posisi yang tepat, menurut Himam
dan Schewe dalam Ali Hasan (2008:202) sebagai berikut:
a) Menentukan produk pasar yang relevan: Suatu produk umumnya dimaksudkan
untuk memenuhi lebih dari satu keinginan atau kebutuhan, Oleh karena itu suatu
produk dapat diposisikan diberbagai pasar yang berbeda
b) Pendataan kebutuhan pelanggan: untuk melakukan positioning dengan tepat, maka
pemasar perlu mendata semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin dapat
dipenuhi untuk suatu produk.
c) Mengidentifikasikan pesaing: mengidentifikasi pesaing, baik pesaing primer
maupun pesaing sekunder, Pesaing primer adalah pesaing yang bersaing untuk
memenuhi kebutuhan inti, sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing tidak
langsung, yakni mereka tidak langsung muncul dipikiran bilamana seseorang
sedang berpikir mengenai keinginan atau kebutuhan konsumen.
d) Menentukan standar evaluasi: Menentukan cara dan standar yang digunakan
konsumen dalam mengevaluasi pilihan untuk kebutuhan mereka. Biasanya
seseorang akan mengevaluasi berbagai alternatif pemecahan masalah yang
dihadapinya dengan cara berdasarkan strandar-standar tertentu. Dalam hal ini
perusahaan perlu melakukan riset pemasaran agar dapat memahami cara dan
standar yang digunakan konsumenm dalam evaluasi keputusan pembelian
e) Membuat Perceptual map: mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap
posisi pesaing. Pemasar perlu mengidentifikasi posisi yang ditempati pesaing
dengan menggunakan perceptual map yang didasarkan pada atribut produk, situasi
pemakai, atau kelompok pemakai.
f) Mengidentifikasi kesenjangan posisi: Melalui analisis terhadap posisi berbagai
produk yang saling bersaiang, maka dapat ditentukan daerahdaerah atau aspek-
aspek yang belum tergarap maupun yang telah digarap banyak pesaing.
g) Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning: Setelah pasar sasaran
ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan, maka pemasar harus merancang
program pemasaran yang dapat memastikan bahwa semua informasi mengenai
produk atau merek yang disampaikan kepada pasar akan menciptakan persepsi yang
di inginkan dalam benak konsumen.
h) Memantau posisi: Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat
guna melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan lingkungan
3. Tujuan Positioning

Adapun tujuan positioning menurut Ali Hasan (2008:201) adalah sebagai berikut :

a) Untuk menempatkan atau memosisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah
atau berbeda dengan merek-merek pesaing.
b) Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada
pelanggan.
c) Untuk mencapai hasil yang diharapkan seperti, pemenuhan sejauh mungkin kebutuhan
segmen-segmen pasar yang spesifik, meminimumkan atau membatasi terjadinya
perubahan yang mendadak dalam penjualan dan menciptakan keyakinan pelanggan atau
konsumen terhadap merek yang ditawarkan.
D. STRATEGI
1. Strategi Pemasaran
Dalam dunia pemasaran selalu terkait dengan yang dinamakan marketing mix (bauran
pemasaran). Marketing mix adalah deskripsi dari suatu kumpulan alat-alat yang dapat
digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan. Menurut America marketing
Association, pemasaran diartikan sebagai hasil prestasi kerja kegiatan yang langsung
berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pengertian ini
hampir sama dengan kegiatan distribusi, sehingga gagal menunjukkan asas-asas pemasaran,
terutama dalam menentukan barang atau jasa apa yang dihasilkan. Hal ini terutama
disebabkan karena pengertian pemasaran di atas tidak menunjukkan kegiatan usaha yang
khusus terdapat dalam pemasaran.
Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi yang
digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha dapat termasuk perluasan geografis,
diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi,
likuidasi, dan usaha patungan. Sasaran dapat ditentukan sebagai hasil yang spesifik yang ingin
dicapai sebuah organisasi dengan melakukan misi dasarnya. Jangka panjang berarti lebih dari
satu tahun. Sasaran perlu untuk keberhasilan organisasi karena menyatakan arah, membantu
dalam evaluasi, menciptakan sinergi, mengungkapkan prioritas, memfokuskan koordinasi, dan
menyediakan dasar untuk perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, dan mengendalikan
aktivitas secara efektif. Sasaran harus menantang, dapat diukur , konsisten, pantas, dan jelas.
2. Strategi Produk
Dalam strategi marketing mix, langkah pertama yang dilakukan adalah strategi produk.
Hal ini penting karena yang akan dijual adalah produk dan konsumen akan mengenal
perusahaan melalui produk yang ditawarkan. Dalam strategi produk yang perlu diingat adalah
yang berkaitan dengan produk secara utuh, mulai dari mana produk, bentuk isi, atau
pembungkus.
Produk adalah suatu yang diperjual belikan dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan dari hasil kreativitas seseorang. Produk atau jasa ini biasanya merupakan alat
untuk memenuhi keinginan kebutuhan pelanggan serta bentuknya berwujud, dapat dilihat dan
menarik. Produk yang dibuat haruslah bermanfaat bagi konsumen. Sedangkan untuk
mendapatkan produk ini, nantinya konsumen harus mengeluarkan biaya tertentu Produk
terdiri atas berbagai unsur, dan setiap unsur tersebut harus saling mendukung dan
memberikan efek yang menguatkan agar diminati dan dibeli oleh pelanggan. Produk tersebut
harus beorientasi pada konsumen (Consumer Oriented), sehingga kepentingan konsumenlah
yang terpenting, bukan kepentingan pabrik.
Agar kita dapat memasarkan produk dengan baik maka kita perlu mengetahui secara
mendalam tentang produk tersebut termasuuk dalam jenis yang mana, karena masing-masing
produk akan memerlukan penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut agar
berhasil. Dalam hal ini kita mengenal ada beberapa penggolongan produk yaitu:
1) Barang konsumen atau barang konsumsi
Barang konsumsi adalah barang yang dibeli oleh masyarakat untuk dipakai sendiri
atau dikonsumsi sendiri guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, barang konsumen atau
barang konsumsi ini dapat dibedakan beberapa jenis yaitu:

a) Barang Konvenien
Barang konvenien ini dikatakan sebagai barang kebutuhan sehari-hari, misalnya saja
makanan, minuman dan sebagainya. Kebutuhan ini memeiliki sifat yang berfrekuensi
pembelian tinggi tetapi dalam jumlah yang kecil-kecil.
b) Barang Shoping
Barang shoping dapat juga dikatakan sebagai baranf perabot rumah tangga.
Barang ini dibutuhkan oleh konsumen untuk kehidupan sehari-hari akan
tetapi frekuensi pembeliannya jarang dengan jumlah pembelian atau
pengeluaran yang cukup tinggi.
c) Barang Spesial/ Mewah
Barang spesial/barang mewah merupakan barang kebutuhan sehari-hari yang
pada umunya harganya mahal dan kebutuhannya tidak banyak jumlahnya
serta frekuensi pembeliannya sangat kecil. Sebagai contoh dari jenis barang
ini yaitu seperti mobil.
d) Barang industrial
Barang industrial adalah barang yang memiliki sifat yang berbeda dengan
barang konsumsi. Barang industri dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen
tidak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, akan tetapi barang yang dibeli
untuk dipergunakannya sebagai alat usaha atau alat berproduksi lagi
ataupun dijualnya kembali dengan menjalankan usaha bisnisnya, baik
bisnis yang bersifat mencari keuntungan maupun yang bersifat nirlaba.
Adapun barang yang termasuk jenis ini ada beberapa macam yaitu barang
yang oleh pembelinya akan digunakan sebagai:
(1)Bahan baku
(2)Bahan pembantu
(3)Peralatan produksi
(4)Mesin-mesin pabrik
(5)Peralatan administrasi kantor dan sebagainya
E. STRATEGI HARGA
Setelah produk berhasi diciptakan dengan segala atributnya, langkah
selanjutnya adalah menentukan harga produk. Pengertian harga merupakan sejumlah
nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar konsumen untuk membeli atau
menikmati barang atau jasa yang ditawarkan.
Harga merupakan kebijakan tentang harga produk, meliputi daftar harga,
diskon, periode pembayaran, jangka waktu kredit. Untuk mendapatkan kepuasan
konsumen, diharapkan konsumen dan harga yang memberikan manfaat (customer
cost), artinya harga yang dibayarkan konsumen untuk membeli produk tersebut
sesuai keinginan dan kebutuhaannya.
Dalam menjalankan usaha, perlu memikirkan tentang penetapan harga jual
produknya secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik
para pembeli untuk membeli barang tersebuit. Oleh karena itu maka penentuan
harga jual haruslah dipikirkan baik-baik dan dalam hal ini dapat beberapa dasar
penetapan harga yaitu:
1) Dasar Biaya
Penentuan harga dengan dasar biaya ini ada dua metode yang dapat dilakukan yaitu:
a) Cost Plus and Mark Up Pricing
Prinsip penentuan cost plus dan mark-up adalah dengan menambahkan persentase
tertentu yang diinginkan sebagai keuntungan di atas harga dan biaya atau
persentase tertentu dari harga yang terbentuk kemudian.
b) Break Event Analisis And Target
Pricing
Suatu perusahaan jika penghasilan yang diperoleh sama besarnya dengan biaya yang
digunakan untuk memperoleh penghasilan tersebut maka perusahaan dikatakan dalam
Break Event atau peluang pokok atau impas.
Penentuan harga yang akan ditetapkan harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
Adapun tujuan penentuan harga oleh suatu perusahaan secara umum adalah sebagi berikut:
(1)Untuk bertahan hidup
Penentuan harga dilakukan semurah mungkin. Tujuannya adalah
produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran dengan harga murah,
tetapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.
(2)Untuk memaksimalkan laba
Penentuan harga bertujuan agar penjualan meningkat sehingga laba
menjadi maksimal. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan
harga murah atau tinggi.
(3)Untuk memperbesar market share
Bertujuan untuk memperluas atau memperbesar jumlah pelanggan.
Penentuan harga yang murah diharapkan dapat meningkatkan jumlah
pelanggan dan pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan
Mutu Produk
Bertujuan untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas
pesaing.

(4) Karena pesaing


Bertujuan agar harga yang ditawarkan lebih kompertaif
dibandingkan harga yang ditawarkan pesaing.
(5)Dasar Konsumen
Tidak seperti halnya dalam pendekatan biaya yang menganggap
biaya merupakan kunci utama dalam penetapan harga jual, dalam
pendekatan konsumen ini biaya bukan merupakan kunci utamnya. Dalam
hal ini manajer lebih banyak menggunakan faktor psikologis pembeli
sebagai dasar penentuan harga.
Strategi ini cocok untuk produk-produk yang mampu untuk
dibeda-bedakan dalam pandangan pembeli. Metode ini sering disebut
metode persieved value pricing yaitu harga ditetapkan atas dasar persepsi
konsumen terhadap harga yang ditetapkan oleh pengusaha.
Dengan penetapan harga seperti ini maka konsumen akan merasa
puas terhadap harga yang ditetapkan karena mereka memang merasakan
bahwa harga yang ditetapkan sesuai dengan barang yang dibelinya,
meskipun harga barang itu sebenarnya jauh berbeda di atas biaya
produksinya.

(6)Dasar Persaingan
Dasar penetapan harga yang lain adalah atas dasar persaingan.
Dalam hal ini kita menetapkan harga menurut kebutuhan perusahaan
dalam hal persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis dan merupakan
pesaing- pesaingnya.
Dengan cara ini perusahaan akan dapat menetukan harga tertentu,
bisa sama, bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari para pesaingnya.
Metode yang digunakan adalah:
a) Going Rate Pricing
Harga jual ditentukan mengikuti harga yang terjadi dalam
persaingan. Harga ditentukan oleh pesaing untuk produk yang sejenis
harus selalu dimonitor. Dengan dasar faktor tersebut dan perilaku
konsumen maka harga ini ditentukan lebih tinggi, lebih rendah atau sama
dengan pesaingnya.
b) Sales-bid Pricing
Penetuan harga ini juga memperhatikan harga yang ditetapkan oleh
pesaing, akan tetapi gerak perusahaan dan pesaing masing-masing tidak
saling memperhatikan. Dengan demikian masing-masing menebak dan
hanya memperkirakan apa yang dilakukannya dengan mengajukan harga
dalam penawaran tertutup. Umumnya dipergunakan pada penawaran suatu
pekerjaan yang menggunakan sistem lelang atau tender
c) Strategi Distribusi atau Tempat
Banyak produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk
mengirimkan produk-produknya ke pasar.perantara pemasaran merupakan
suatu saluran pemasaran (juga disebut sebagai saluran perdagangan atau
saluran distribusi).
Distribusi merupakan hasil kebijakan tentang penyaluran dan
tingkatan pelayanan terhadap konsumen, yang meliputi, area, lokasi,
transportasi, investasi, ketersediaan dan penyediaan produk yang mudah
dijangkau oleh konsumen.
Strategi distribusi yang berkaitan erat dengan upaya produsen
untuk mendistribusikan atau menyalurkan produknya kepada konsumen.
Oleh karena itu, peranan saluran distribusi atau saluran pemasaran sebagai
perantara produk dari produsen ke konsumen sangatlah penting.
d) Level Strategi
Dalam suatu organisasi terdapat tiga level strategi, yaitu level
korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional yaitu:
 Strategi Level Korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang
mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau unit
bisnis lebih dari satu.
 Strategi Level Unit Bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan
operasi suatu bisnis tertentu.
 Strategi Level Fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-
fungsi manajemen yang dapat mendukung strategi level unit bisnis.
e) Tipe-Tipe Strategi
Menurut Rangkuti bahwa pada prinsipnya strategi dapat
dikelompokkan berdasarkan 3 tipe strategi yaitu, strategi manajemen,
strategi investasi dan strategi bisnis.
• Strategi Manajemen, meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro,
misalnya : strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga,
strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai
keuangan, dan sebagainya.
• Strategi Investasi, merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi,
misalnya : apakah organisasi ingin melakukan strategi pertumbuhan yang
agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan,
strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan
sebagainya.
• Strategi Bisnis, sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena
strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya
: strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi
distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan
dengan keuangan
• Strategi Pemasaran sering disebut juga proses pemasaran yang mencakup
beberapa hal istilah atas kesempatan, kepemilikan, sasaran, pengembangan
strategi, perumusan terencana implementasi serta pengawasan
F. PEMASARAN
a) Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut American marketing Association,
pemasaran diartikan sebagai hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang
langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari
produsen ke konsumen. Pengertian ini hampir sama dengan kegiatan
distribusi, sehingga gagal menunjukkan asas-asas pemasaran,
terutama dalam menentukan barang atau jasa apa yang akan
dihasilkan. Hal ini terutama disebabkan karena pengertian
pemasaran di atas tidak menunjkkan kegiatan usaha yang khusus
terdapat dalam pemasaran.
Pengertian lain adalah yang menyatakan pemasaran
sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan
jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan
waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang
tepat. Pengertian atau definisi ini memberikan suatu gagasan
kegiatan tertentu yang dilakukan oleh para tenaga pemasaran. Akan
tetapi, pengertian ini ternyata gagal menentukan kegiatan pemasaran
secara luas, yang mencakup tidak hanya barang dan jasa yang
terbatas. Oleh karena itu, terdapat pengertian atau definisi lain yang
lebih luas tentang pemasaran, yaitu sebagai usaha untuk
menciptakan dan menyerahkan suatu standar kehidupan. Pengertian
ini berbeda dengsn ysng sebelumnya, karena penenkanannya pada
pandangan makro atau sosial dari pemasaran. Oleh karena itu
pengertian ini tidak memberikan dasar yang jelas dan kurang
universalnya pemasaran.
Disamping Pengertian yang telah disebutkan di atas,
terdapat pengertian yang sering digunakan dalam pembahasan
tentang pemasaran, terutama nanti akan digunakan dalam tulisan ini.
Pengertian tersebut menyatakan pemasaran sebagai kegiatan
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Berdasarkan
pengertian ini, pembahasan tentang pemasaran dapat lebih jelas dan
terbatas dalam pembatasan yang tegas, terkait dengana kegiatan
pemasaran yang berlaku universal.
b) Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan pernyataan yang memberi
petunjuk tentang arah tujuan dari berbagai usaha yang penting untuk
mencapai sasaran yang dikehendaki.
Menurut Craven Strategi pemasaran didefinisikan sebagai
analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam
strategi penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis,
penetapan tujuan pemasaran, dan pengembangan, pelaksanaan, serta
pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar yang
dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.
Strategi pemasaran merupakan suatu manajemen yang disusun
untuk mempercepat pemecahan persoalan pemasaran dan membuat
keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Setiap fungsi manajemen
memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada
level yang berbeda.
Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling
besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya
memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh
karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam
pengembangan strategi. Dalam peranan strategisnya, pemasaran
mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan
dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah
penentuan dua pertimbangan pokok, yaitu:
1) Bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis
apa yang dapat dimasuki di masa mendatang.
2) Bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan
dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar
perspektif produk, harga promosi dan distribusi (bauran
pemasaran) untuk melayani pasar sasaran.

c) Tujuan Strategi Pemasaran


Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau
badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu.
Penetapan tujuan ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen
itu sendiri, dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran memiliki
banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Secara
umum tujuan pemasaran adalah:
1) Memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan
dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik konsumen
dalam membeli produk yang ditawarkan secara berulang-ulang.
2) Memaksimalkan konsumen melalui berbagai pelayanan yang
diinginkan.
3) Memaksimalkan pilihan (ragam produk) dalam arti perusahaan
menyediakan berbagai jenis produk sehingga konsumen memiliki
pilihan pula.
4) Memaksimalkan mutu hidup dengan memberikan berbagai
kemudahan kepada konsumen dan menciptakan iklim efisien.
Dengan demikian tujuan perusahaan bukan saja tercapainya
kepuasan konsumen, namun juga bagi perusahaan. Tujuan kegiatan
pemasaran bukanlah sederhana dan sepihak (kepuasan konsumen saja)
tetapi tujuan sebenarnya adalah demi kepentingan perusahaan juga.
Konsumen puas karena kebutuhannya terpenuhi akan
menguntungkan perusahaan. Dengan kata lain, tujuan perusahaan
akan tercapai melalui pencapaian tujuan konsumen.
d) Jenis Strategi Pemasaran
Suatu aspek yang paling penting dalam melaksanakan
segmentasi pasar adalah aspek operasional. Hal ini berarti bahwa kita
harus menghindarkan diri dari dimensi yang tidak dapat dilaksanakan.
Dasar segmentasi yang dipakai haruslah dapat dilaksanakan. Agar
operasional pada umumnya haruslah dipergunakan segmentasi atas
dasar demografis (kependudukan) seperti umur, jenis kelamin,
penghasilan, daerah, penghasilan keluarga dan sebagainya. Informasi
kependudukan semacam itu sangat mudah memperolehnya dan sangat
berguna terutama dalam hal promosi dan distribusi. Setelah Setelah di
ketahui bahwa pasar yang dihadapi dapat dibagi-bagi ke dalam
beberapa bagian atau segmen, maka pengusaha dapat memilih
beberapa strategi yang mungkin dilakukan terhadap keadaan tersebut.
Pada dasarnya ada tiga strategi yaitu:
1) Strategi Satu Sasaran (Single Target)
Dalam hal ini pengusaha memilih salah satu segmen yang
dipandang paling potensial dan kemudian dijadikannya sebagai
sasaran atau target untuk dilayaninya dengan marketing minya.
Strategi ini disebut. Concentrated Marketing.
2) Strategi Sasaran Ganda (Multy Targets)

Disini pengusaha memiliki dua atau beberapa bahkan


mungkin semua segmen untuk dilayaninya tetapi dengan cara
pelayanan atau strategi marketing mix yang berbeda terhadap
segmen yang berbeda. Strategi ini sering disebut sebagai
differentiated marketing.
3) Strategi Kombinasi Sasaran (Combine Targets)

Dalam hal ini pengusaha mengombinasikan atau


menyatukan beberapa segmen menjadi satu segmen yang lebih
luas sebagai sasarannya dan kemudian mengatur strategi untuk
segmen pasar yang luas tersebut. Hal ini pada umumnya
dilakukan oleh penguasa atas dasar pertimbangan ongkos, skala
produksi yang ekonomis, atau karena perusahaan tidak memiliki
dana atau sarana produksi yang cukup untuk melayani masing-
masing segmen dengan pelayanan atau strategi yang berbeda.
Strategi ini sering disebut sebagai undiferentiated marketing.
G. STRATEGI DISTRIBUSI
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah,
harga, tempat dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi
merupakan aktivitas pemasaran yang mampu:
1. Menciptakan nilai tambah melalui fungsi- fungsi pemasaran yang
dapat merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu dan
kepemilikan.
2. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing chanel flow)
secara fisik dan non fisik. Yang dimaksudkan dengan arus
pemasaran adalah aliran kegiatan yang terjadi diantara lembaga-
lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran. Dalam
pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerapkali harus
bekerja dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran
distribusi (distribution channel) untuk menawarkan produknya ke
pasar.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Segmentasi adalah Menentukan target dari suatu kelompok pelanggan yang


memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa. Tujuan segmentasi pasar adalah
membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi
kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. Terdapat dua cara Dalam menetapkan
dasar segmentasi: consumen characteristic (karakteristik konsumen) dan consumer
responses (respon konsumen). Segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah
perusahaan dikarenakan: Segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya, Segmentasi merupakan dasar untuk menentukan
komponen-komponen strategi, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan
pesaing. Prosedur segmentasi ada tiga tahap yaitu: Survey Stage, Analysis Stage,
Profiling Stage. Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi
kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen.
Targeting atau pasar sasaran adalah kegiatan dimana perusahaan memilih segmen
pasar untuk dimasuki dan kemudian perusahaan dapat menentukan lebih spesifik pasar
yang akan dituju. Terdapat lima alternatif dalam memilih pasar sasaran yaitu : Single-
Segmen Concetration, Selective Specialization. Market Specialization, Product
Specialization, Full Market Coverage.

Positioning adalah upaya untuk mempengaruhi pikiran konsumen dengan


penawaran perusahaan atau upaya membangun kepercayaan dimata konsumen. Kunci
utama keberhasilan positioning terletak pada kemapuan perusahaan dalam menciptakan
persepsi yang diinginkan perusahaan, persepsi pelanggan dan persepsi pesaing, serta
jaringan itu sendiri (perusahaan, pesaing, dan pelanggan). Prosedur positioning dalam
melakukan penempatan posisi yang tepat : Menentukan produk pasar yang relevan,
Pendataan kebutuhan pelanggan, Mengidentifikasikan pesaing, Menentukan standar
evaluasi, Membuat Perceptual map, Mengidentifikasi kesenjangan posisi, Merencanakan
dan melaksanakan strategi positioning, Memantau posisi. Tujuan inti dari positioning
adalah menempatkan atau mempeposisikan tertinggi produk diantara produk saingan
lainnya.

B. KRITIK DAN SARAN


Selanjutnya dari makalah ini, diharapkan banyak perusahaan dalam memenangkan
persaingan dunia usaha yang semakin kuat dan ketat. Agar mendapatkan posisi yang tinggi
diantara pesaing-pesaing agar mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai hal tersebut
perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang baik melalui Segmenting, Targeting,
Positioning. Memahami konsumen dengan mensegmentasi pelanggan yang kemudian
menciptakan dan mendesain produk untuk menciptakn kepuasan pelanggan, dari banyaknya
segmen-segmen yang telah di tetapkan kemudian memilih, menyeleksi yang akan menjadi fokus
kegiatan-kegiatan pemasaran untuk mencapai target. fokus terhadap apa segmen yang
ditargetkan berikan sesuatu yang memnuhi harapan dan mencapai kepuasan pelanggan sehingga
memposisikan produk dibanding dengan produk pesaing.
DAFTAR PUSTAKA

Fandy Tjiptono. 2001. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi: Yogyakarta.

Ir. Agustina Shinta, M.P. 2011 . Manajemen Pemasaran. Penerbit : UB Press

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen pemasaran (Edisi 12 jilid 2)

Benyamin Molan (penerjemah). Marketing Management. PT. Indeks: Jakarta


https://www.couponbear.com/vertical?
s_pt=source2&s_it=content&type=content&s_chn=13&s_gl=US&q=segmenting

%20positioning%20targeting

https://mustafa-26.blogspot.co.id/2016/05/manajemen-pemasaran-segmentasi- pasar.html?
m=1
https://e-learning.unpam.ac.id/pluginfile.php?file=%2F2140882%2Fmod_folder%2F
content%2F0%2FPERTEMUAN%20KE-6_SEGMENTING%2C%20 POSITIONING%20 %
20TARGETING.pdf&forcedownload=1

Anda mungkin juga menyukai