Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN G

PERHITUNGAN PERBAIKAN WAKTU KERJA DAN EFISIENSI


KERJA DENGAN METODE WESTINGHOUSE

Tabel G.1
Penyesuaian Menurut Westinghouse

Faktor Kelas Simbol Penyesuaian


A1 +0,15
Sempurna
A2 +0,13
B1 +0,11
Sangat Baik
B2 +0,08
C1 +0,06
Baik
Keterampilan C2 +0,03
Rata – Rata D +0,00
E1 -0,05
Sedang
E2 -0,10
F1 -0,16
Kurang Baik
F2 -0,22
A1 +0,13
Sempurna
A2 +0,12
B1 +0,10
Sangat Baik
B2 +0,08
C1 +0,05
Baik
Usaha C2 +0,02
Rata – Rata D +0,00
E1 -0,04
Sedang
E2 -0,08
F1 -0,12
Kurang Baik
F2 -0,17
Ideal A +0,06
Sangat Baik B +0,04
Baik C +0,02
Kondisi Kerja
Rata – Rata D +0,00
Sedang E -0,03
Kurang Baik F -0,07
Ideal A +0,04
Sangat Baik B +0,03
Baik C +0,01
Konsistensi
Rata – Rata D +0,00
Sedang E -0,02
Kurang Baik F -0,04
(Sumber : Skripsi Hendaiyanto-T622.23 YAN u, Thn.2002)

128
Metode Westinghouse merupakan aplikasi tata cara kerja yang

bertujuan untuk mengetahui batas toleransi dan waktu hambatan terhadap

waktu optimal.
Tanda (+) dan (-) merupakan tanda penambahan dan pengurangan

(Tabel G.1) menjelaskan pengertian sebagai berikut :

1. Keterampilan : kemampuan

mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Berdasarkan buku “Pemindahan

Tanah Mekanis” keterampilan operator digolongkan pada beberapa

kelas.
2. Usaha : kesungguhan yang

dilakukan operator dalam melakukan pekerjaan. Berdasarkan buku

“Pemindahan Tanah Mekanis” keterampilan operator digolongkan

pada beberapa kelas.


3. Kondisi kerja : kondisi fisik

lingkungan kerja
4. Konsistensi : kestabilan

waktu kerja operator dalam setiap melakukan pekerjaan.

Dari data hasil penelitian tersebut dibuat kelas – kelas terhadap faktor

kerja beserta tinjauannya berdasarkan data masing – masing alat mekanis.

Faktor penyesuaian dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Maka faktor penyesuain (P) sebesar :


P = 1 + Wh
Dimana :
P = Faktor penyesuaian
Wh = Nilai penyesuaian Westinghouse
Maka perhitungan waktu optimal dapat menggunakan rumus :
Wo = Wm x P
Dimana :
Wo = Waktu optimal

129
Wm = Waktu siklus hambatan yang sering muncul
P = Faktor penyesuaian

G.1 Waktu Kerja dan Efisiensi Kerja Dengan Metode Westinghouse

Alat Gali – Muat


1. Menentukan Nilai Westinghouse Pada Alat Gali – Muat
A. Keterampilan

Kelas
Kurang baik Sedang Rata-rata Baik Sangat baik Sempurna

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi, data waktu edar rata – rata

adalah 0,37 menit (Lampiran F.1), berarti keterampilan operator mendekati

kelas sangat baik (B1).


B. Usaha
Berdasarkan buku “Pemindahan Tanah Mekanis” effisiensi operator

digolongkan pada beberapa kelas.

Kelas
Kurang baik Sedang Rata-rata Baik Sangat baik Sempurna

Usaha diambil dan effisiensi kerja 51,79% (Lampiran C.1) berarti

mendekati kelas kurang baik (F1)


C. Konsistensi
Konsistensi mendekati kelas sedang (E)
D. Kondisi Kerja
Berdasarkan pengamatan dilapangan terhadap kondisi fisik

lingkungan kerja mendekati baik (C).


Menentukan faktor penyesuaian berdasarkan tabel Westinghouse :

Tabel G.2
Nilai Westinghouse Untuk Alat Gali

Penyesuaian Kelas Nilai


keterampilan sangat baik (B1) 0,11
usaha kurang baik (F1) -0,12
konsistensi sedang (E) -0,02
kondisi kerja baik (C) 0,02
nilai penyesuaian -0,01
(Sumber : Perhitungan Data Pengamatan Lapangan di PT Bukit Asam, 2015)
2. Faktor Penyesuaian
Diketahui : Wh = -0,01
130
Maka :
P = 1 + Wh
= 1 + (-0,01)
= 0,99
3. Waktu Optimal Hambatan Yang Dapat Dihindari

Tabel G.3
Waktu Hambatan Yang Dapat Dihindari Yang Sering Muncul Alat Gali – Muat

Data Yang Sering


Jenis Hambatan Yang Dapat Dihindari
Muncul
Terlambat Waktu Kerja Produktif 6
Berhenti Sebelum Waktu Istirahat 11
Terlambat Setelah Waktu Istirahat 11
Berhenti Sebelum Waktu Pulang 11
(Sumber : Perhitungan Data Pengamatan Lapangan di PT Bukit Asam, 2015)

 Terlambat waktu kerja produktif


Wo = 6 menit x 0,99
= 5,94 menit
 Berhenti sebelum waktu istirahat
Wo = 11 menit x 0,99
= 10,89 menit
 Terlambat setelah waktu istirahat
Wo = 11 menit x 0,99
= 10,89 menit
 Berhenti sebelum waktu pulang

Wo = 11 menit x 0,99
= 10,89 menit
Sehingga diperoleh data sebagai berikut :

Tabel G.4
Hambatan Kerja Alat gali – Muat Setelah Perbaikan

Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan


Hambatan Yang Dapat Dihindari Alat Gali - Muat Alat Gali - Muat
(menit) (menit)
Terlamabat waktu kerja produktif 12,74 5,94
Berhenti sebelum waktu istirahat 14,44 10,89
Terlambat setelah waktu istirahat 14,25 10,89
Berhenti sebelum waktu pulang 14,44 10,89
Jumlah 55,87 38,61
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Hambatan Yang Tidak Dapat Dihindari Alat Gali - Muat Alat Gali - Muat
(menit) (menit)
Keperluan operator 12,54 12,54
Kerusakan mendadak 56,67 56,67

131
Faktor Cuaca 76,01 76,01
Jumlah 145,22 145,22
Total 201,09 183,80
(Sumber : Perhitungan Data Pengamatan Lapangan di PT Bukit Asam, 2015)

4. Waktu Efektif (We) dan Efisiensi Kerja (E) Setelah Perbaikan


Diketahui : Wp = 417,14 menit/shift = 1251,42 menit/hari
Wu = 38,61 menit/shift
Wh = 145,22 menit/shift
Maka :
We = Wp – (Wu + Wh)
= 417,14 menit – (38,61 menit + 145,22 menit)
= 233,31 menit/shift
=699,93 menit/hari
We
E = x 100%
Wp
699,93 menit/hari
E = x 100%
1251,42 menit/hari
E = 55,93%

G.1 Waktu Kerja dan Efisiensi Kerja Dengan Metode Westinghouse

Alat Angkut
1. Menentukan Nilai Westinghouse Pada Alat Angkut
A. Keterampilan

Kelas
Kurang baik Sedang Rata-rata Baik Sangat baik Sempurna

132
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi, data waktu edar rata – rata

adalah 16,36 menit (Lampiran F.2), berarti keterampilan operator mendekati

kelas sangat baik (B1).


B. Usaha
Berdasarkan buku “Pemindahan Tanah Mekanis” effisiensi operator

digolongkan pada beberapa kelas.

Kelas
Kurang baik Sedang Rata-rata Baik Sangat baik Sempurna

Usaha diambil dan effisiensi kerja 66,31 (Lampiran C.1) berarti

mendekati kelas kurang baik (F1)


C. Konsistensi
Konsistensi mendekati kelas sedang (E)
D. Kondisi Kerja
Berdasarkan pengamatan dilapangan terhadap kondisi fisik

lingkungan kerja mendekati baik (C).

Menentukan faktor penyesuaian berdasarkan tabel Westinghouse :

Tabel G.2
Nilai Westinghouse Untuk Alat Angkut

Penyesuaian Kelas Nilai


keterampilan sangat baik (B1) +0,00
usaha kurang baik (F1) -0,04
konsistensi sedang (E) -0,02
kondisi kerja baik (C) +0,02
nilai penyesuaian -0,04
(Sumber : Perhitungan Data Pengamatan Lapangan di PT Bukit Asam, 2015)
2. Faktor Penyesuaian
Diketahui : Wh = -0,04
Maka :
P = 1 + Wh
= 1 + (-0,04)
= 0,96
3. Waktu Optimal Hambatan Yang Dapat Dihindari

Tabel G.3
Waktu Hambatan Yang Dapat Dihindari Yang Sering Muncul Angkut

133
Data Yang Sering
Jenis Hambatan Yang Dapat Dihindari
Muncul
Terlambat Waktu Kerja Produktif 8
Berhenti Sebelum Waktu Istirahat 7
Terlambat Setelah Waktu Istirahat 7,2
Berhenti Sebelum Waktu Pulang 8
(Sumber : Perhitungan Data Pengamatan Lapangan di PT Bukit Asam, 2015)

 Terlambat waktu kerja produktif


Wo = 7 menit x 0,96
= 7,68 menit

 Berhenti sebelum waktu istirahat


Wo = 7 menit x 0,96
= 6,72 menit
 Terlambat setelah waktu istirahat
Wo = 7,2 menit x 0,96
= 6,91 menit
 Berhenti sebelum waktu pulang

Wo = 8 menit x 0,96
= 7,68 menit
Sehingga diperoleh data sebagai berikut :

Tabel G.4
Hambatan Kerja Alat Angkut Setelah Perbaikan

Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan


Hambatan Yang Dapat Dihindari Alat Angkut
Alat Angkut (menit)
(menit)
Terlamabat waktu kerja produktif 13,50 7,68
Berhenti sebelum waktu istirahat 12,12 6,72
Terlambat setelah waktu istirahat 13,03 6,91
Berhenti sebelum waktu pulang 12,32 7,68
Jumlah 50,97 28,99
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Hambatan Yang Tidak Dapat Dihindari Alat Angkut
Alat Angkut (menit)
(menit)
Keperluan operator 13,54 13,54
Kerusakan mendadak 0,00 0,00
Faktor Cuaca 76,01 76,01
Jumlah 89,55 89,55
Total 140,52 118,54
(Sumber : Perhitungan Data Pengamatan Lapangan di PT Bukit Asam, 2015)

134
4. Waktu Efektif (We) dan Efisiensi Kerja (E) Setelah Perbaikan
Diketahui : Wp = 417,14 menit/shift = 1251,42 menit/hari
Wu = 28,99 menit/shift
Wh = 89,55 menit/shift
Maka :
We = Wp – (Wu + Wh)
= 417,14 menit – (28,99 menit + 89,55 menit)
= 298,60 menit/shift
= 895,8 menit/hari
We
E = x 100%
Wp
895,5 menit/hari
E = x 100%
1251,42 menit/hari
E = 71,58 %
Perbaikan efisiensi kerja tersebut dapat ditingkatkan apabila diadakan

kegiatan seperti :

1. Pelatihan kerja operator alat gali – muat dan angkut.


2. Pemberian hadiah untuk operator yang disiplin, agar dapat

memotivasi operator yang lain untuk disiplin.

135

Anda mungkin juga menyukai