Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Belajar
Belajar suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia
yang berlangsung seumur hidup. Kata belajar cukup akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bahkan bagian yang tidak dapat terlepaskan dari kehidupan sehari-
hari. Karena melalui belajar dapat memperoleh hal-hal baru.
Ihsana El Khuluqu (2016:1) menyatakan “Belajar adalah sebagai suatu
usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik
melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu.” Asis Saefuddin (2016:8)
menyatakan “Belajar pada hakikatnya merupakan proses kegiatan secara
berkelanjutan dalam rangka perubahan tingkah laku peserta didik secara
konstruktif yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.”
Karwono dan Heni Mularsih (2017:18) menyatakan “Belajar adalah proses
perubahan untuk memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap
dimulai sejak awal kehidupan, sejak masa kecil ketika bayi memperoleh sejumlah
keterampilan yang sederhana, seperti memegang botol susu dan mengenal
ibunya.”
Hasan Basri (2015:20) menyatakan “Belajar merupakan perubahan tingkah
laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, yang akan lebih signifikan
perubahannya jika diiringi dengan menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.”
Wahab Jufri (2017:50) menyatakan “Belajar meliputi adanya
perkembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku pada diri
peserta didik yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan mengobservasi,
mendengarkan, mencontoh, dan memperaktekan langsung suatu kegiatan.”
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
kegiatan berkelanjutan yang dilakukan individu untuk merubah prilaku dengan
memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap yang terjadi sebagai
5
6
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dimaknai sebagai aktivitas yang penting dalam proses
pendidikan. Keberhasilan individu dalam pencapaian tujuan pendidikan
bergantung pada pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran adalah rangkaian
tindakan interaksi peserta didik dengan tujuan peserta didik dapat belajar dengan
baik. Asis Saefuddin (2016:8) menyatakan:
Pembelajaran dapat dimaknai sebagai proses penambahan pengetahuan
dan wawasan melalui rangkaian aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya, sehingga terjadi
perubahan yang sifatnya positif, dan pada akhir akan didapat keterampilan,
kecakapan dan pengtahuan baru.
3. Pengertian Kosakata
Kosakata merujuk pada kekayaan kata pada bahasa dan satu unsur yang
tidak dapat terlepas dari suatu bahasa. Kosakata dapat dimaknai sebagi kata yang
ada pada bahasa atau yang dimiliki oleh seseorang. Munirah dan Hardian
(2016:82) menyatakan “Kosakata merupakan keseluruhan kata yang dimiliki oleh
suatu bahasa, baik yang diucapkan, didengar, ditulis, dan dibaca.”
Nurjannah (2014:291) menyatakan “Kosakata merupakan perbendaharaan
kata yang dimiliki seseorang dalam proses berbahasa, baik lisan maupun tulisan.”
Elvi Susanti (2016:233) yang menyatakan “Kosakata adalah himpunan kata yang
dimiliki oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa
tertentu. Ika Yuliana Putri (2019:2) menyatakan:
1) Kosakata meliputi semua kata yang terdapat dalam satu bahasa. 2)
Kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis. 3)
Kata-kata yang digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu,
misalnya ekonomi, soaial, matematika, kimia, atau fisika. 4) Daftar kata
yang disusun seperti kamus yang disertai penjelasan secara singkat.
4. Penguasaan Kosakata
Penguasaan kosakata yang memadai dapat menunjang seseorang dalam
berkomunikasi dan menulis dengan baik. Sehingga penguasaan kosakata dapat
mendukung dalam hal menulis. Tatu Hilaliyah (2017:145) menyatakan
“Penguasaan kosakata merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
menguasai sebanyak-banyaknya kosakata dalam bahasa beserta makna yang
terkandung di dalamnya.” Nurjannah (2014:299) menyatakan “Penguasaan
kosakata merupakan bagian dari penguasaan bahasa sebab jika seseorang
menguasai bahasa berarti orang tersebut menguasai kosakata.” Mokh. Yahya, dkk.
(2018:68) menyatakan “Penguasaan kosakata adalah modal utama dalam belajar
berbahasa.”
8
b. Pilihan berganda :Sang siswa memilih makna yang tepat bagi kata
yang teruji dari tiga atau empat batasan.
c. Menjodohkan :Kata-kata yang teruji disajikan dalam satu lajur
dan batasan-batasan yang akan dijodohkan
disajikan secara sembarangan pada lajur lain,
sebenarnya ini merupakan bentuk lain dari ujian
pilihan berganda.
d. Memeriksa :Sang siswa memeriksa kata-kata yang
diketahuainya atau yang tidak diketahuinya. Siswa
tersebut dituntut untuk menulis batasan kata-kata
yang diperiksanya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan cara untuk menguji
penguasaan kosakata yaitu identifikasi, pilihan berganda, menjodohkan dan
memeriksa.
6. Pengertian Menulis
Menulis pada dasarnya proses untuk mengembangkan ide dan gagasan
dalam bahasa tulis. Melalui keterampilan menulis dapat digunakan sebagai alat
komunikasi secara tidak langsung. Dalman (2015:4) menyatakan “Menulis adalah
proses penyampaian pikiran, angan-angan, perasaan dalam bentuk lambang/
tanda/tulisan yang bermakana.” Siti Anisatun Nafi’ah (2018:93) menyatakan
“Menulis adalah proses penuangan ide atau gagasan yang memiliki kesamaan
makna melalui bahasa tulis sehingga dapat dipahami pembaca.”
Zulkifli Musaba dan Siddik (2018:4) menyatakan “Menulis berarti
melahirkan atau menggunakan pikiran dan perasaan melalui suatu lambang
(tulisan).” Munirah (2015:3) menyatakan “Menulis merupakan kegiatan
mempunyai beberapa komponen mulai dari hal yang sederhana, seperti memilih
kata, merakit kalimat, sampai ke hal-hal yang rumit, yaitu merakit paragraf
menjadi sebuah wacana yang utuh.”
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian
menulis adalah proses penyampaian atau penuangan ide, pikiran, agan-angan,
perasaan, atau gagasan yang memiliki kesamaan makna dalam bentuk lambang
atau tulisan yang mempunyai komponen yang sederhana seperti memilih kata,
11
merakit kalimat, sampai ke hal-hal yang rumit yaitu merakit paragraf menjadi
sebuah wacana yang utuh.
8. Manfaat Menulis
Kegiatan menulis mempunyai manfaat yang positif baik untuk diri sendiri
atau untuk orang laian. Y. Budi Artati (2018:4-7) menyatakan manfaat menulis
adalah:
a. Sarana untuk mengembangkan diri
b. Sarana untuk pemahaman
c. Mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggan, dan perasaan harga diri
d. Meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan.
e. Keterlibatan secara bersemangat
f. Kemampuan menggunakan bahasa
9. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi dimaknai sebagai karangan yang menggambarkan satu
peristiwa atau objek dengan sangat jelas sehingga pembaca dapat seolah-olah
merasakan, melihat atau mengalami sendiri hal yang dibahas. Dalman (2015:6)
menyatakan “Karangan deskripsi merupakan karangan yang melukiskan atau
menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata secara jelas
dan terperinci sehingga pembaca seolah-olah turut merasakan atau mengalami
langsung apa yang dideskripsikan si penulisnya.” Y. Budi Artati (2018:11)
menyatakan “Tulisan deskripsi adalah tulisan yang melukiskan sesuatu sesuai
keadaan sebenarnya.”
Munirah (2015:128) menyatakan “Paragraf deskripsi adalah paragraf yang
bertujuan memberikan kesan/imprensi kepada pembaca mengenai objek, gagasan,
tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis”
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karangan
deskripsi merupakan karangan yang melukiskan sesuatu objek, peristiwa, gagasan
tempat, dan semacamnya yang bertujuan memberikan kesan/imprensi dengan
menggunkan kata-kata sesuai dengan keadaan sehingga pembaca seolah-olah
dapat merasakannya.
B. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan kebutuhan setiap manusia, dalam kegiatan belajar
bahasa Indonesia, satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa adalah
kemampuan menulis. Menulis merupakan kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan pikiran atau ide dengan bahasa tulis sehingga dapat dipahami
oleh pembaca. Menulis memiliki unsur-unsur yaitu gagasan, tuturan, tatanan dan
wahana.
Menulis karangan deskripsi merupakan satu keterampilan menulis yang
harus dimiliki oleh siswa. Karangan deskripsi merupakan karangan yang
melukiskan sesuatu dengan menggunkan kata-kata sesuai dengan keadaan
sehingga pembaca seolah-olah dapat merasakannya. Karangan deskripsi
merupakan karangan yang berisi perincian yang jelas tetang suatu objek, dapat
menimbulakan pesan dan kesan bagi pembaca, menarik minat, menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti menimbulkan daya imajinasi dan sensitivitas
pembaca serta membuat si pembaca seolah-seolah mengalami langsung objek
yang dideskripsikan.
Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan pembendaharaan kata atau kekayaan
kata yang dikuasai dalam mengungkapkan pikiran atau ide. Kemampuan siswa
dalam penguasaan kosakata mempunyai hubungan terhadap kemampuan menulis
18
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka berpikir maka hipotesis dalam
penelitian ini ada hubungan yang signifikan penguasaan kosakata dengan
kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN 030938 Medan
Johor.
D. Definisi Operasional
1. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengelamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan
melalui proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis dan
penguasaan kosakata.
2. Pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik mengenai kosakata dan menulis melalui tes.
3. Kosakata merupakan keseluruhan kata yang dimiliki seseorang dalam proses
bahasa baik yang diucapkan, didengar, ditulis, dan dibaca.
4. Menulis adalah kegiatan menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan
menggunakan kata-kata
5. Karangan deskripsi adalah merupakan karangan yang melukiskan sesuatu
dengan menggunkan kata-kata sesuai dengan keadaan sehingga pembaca
seolah-olah dapat merasakannya.