BENGKEL TELEKOMUNIKASI
“AMPLIFIER”
Disusu oleh :
Erine Cindy Ramrosy [4.31.23.3.08]
Raid Nur Akbar Abbid Zuhdi [4.31.23.3.18]
Tyo Sadira Zahir [4.31.23.3.22]
Kelas :
1 D4 Teknik Telekomunikasi D
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas besar pembuatan Amplifier ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan tugas ini.
Dalam rangka menyelesaikan tugas besar mata kuliah Bengkel Telekomunikasi, kami
menyusun laporan pembuatan Amplifier ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Catur Budi Waluyo, S.T.,M.,T. selaku dosen pengampu mata kuliah, yang telah memberikan
ilmu dalam menyelesaikan tugas ini.
Laporan ini disusun sebagai bagian dari tugas besar mata kuliah Bengkel
Telekomunikasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Catur Budi Waluyo,
S.T.,M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah, yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam penyusunan tugas ini.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
Latar Belakang
Amplifier atau penguat sinyal adalah perangkat elektronik yang dapat meningkatkan
amplitudo sinyal listrik (arus atau tegangan) yang diberikan ke terminal masukan,
menghasilkan sinyal keluaran yang lebih besar. Amplifier dapat dikategorikan berdasarkan
frekuensi sinyal elektronik yang diperkuat. Misalnya, amplifier audio memperkuat sinyal
dalam rentang audio (suara) kurang dari 20 kHz, amplifier RF memperkuat frekuensi dalam
rentang frekuensi radio antara 20 kHz dan 300 GHz, dan amplifier servo dan amplifier
instrumen dapat bekerja dengan frekuensi sangat rendah hingga arus searah.
Tahap Output
Tahap output menjadi penentu seberapa besar arus yang dikeluarkan melalui speaker
sehingga nantinya dapat menghasilkan kontrol volume yang diperoleh sebagai sinyal
output pada sebuah amplifier.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
Landasan Teori
Amplifier juga dapat dikategorikan berdasarkan letak fisiknya dalam rangkaian sinyal.
Preamplifier dapat mendahului tahap pemrosesan sinyal lainnya, sedangkan power amplifier
biasanya digunakan setelah tahap amplifier lainnya untuk memberikan daya output yang
cukup untuk penggunaan akhir sinyal. Amplifier modern umumnya menggunakan transistor
sebagai pengganti tabung vakum yang digunakan pada amplifier awal
Gelang pada resistor dapat digunakan untuk mengidentifikasi nilai resistif dan persentase,
dari toleransinya dengan berpacu pada ukuran fisik resistor yang menunjukkan peringkat
wattnya. Jenis resistors berdasarkan banyak gelang terbagi menjadi 4 gelang warna, 5 gelang
warna, dan 6 gelang warna.
1) Resistor tipe 100k adalah resistor yang memiliki nilai hambatan 100.000 ohm atau
100 kilo ohm. Resistor ini biasanya digunakan dalam rangkaian elektronik yang
membutuhkan nilai hambatan yang besar. Resistor tipe 100k dapat dikenali dari kode
warna yang terdiri dari empat, lima, atau enam gelang warna.
2) Resistor tipe 560 ohm adalah resistor yang memiliki nilai hambatan 560 ohm atau
0,56 kilo ohm. Resistor ini biasanya digunakan dalam rangkaian elektronik yang
membutuhkan nilai hambatan yang kecil. Resistor tipe 560 ohm dapat dikenali dari
kode warna yang terdiri dari empat, lima, atau enam gelang warna.
3) Resistor tipe 33k adalah resistor yang memiliki nilai hambatan 33.000 ohm atau 33
kilo ohm. Resistor ini biasanya digunakan dalam rangkaian elektronik yang
membutuhkan nilai hambatan yang sedang. Resistor tipe 33k dapat dikenali dari kode
warna yang terdiri dari empat, lima, atau enam gelang warna.
4) Resistor tipe 10k adalah resistor yang memiliki nilai hambatan 10.000 ohm atau 10
kilo ohm. Resistor ini biasanya digunakan dalam rangkaian elektronik yang
membutuhkan nilai hambatan yang sedang. Resistor tipe 10k dapat dikenali dari kode
warna yang terdiri dari empat, lima, atau enam gelang warna.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
5) Resistor tipe 1k adalah resistor yang memiliki nilai tahanan 1 kilo ohm atau 1000
ohm. Resistor ini biasanya digunakan untuk melindungi LED, membentuk pembagi
tegangan, atau sebagai resistor pull-up/down. Resistor tipe 1k dapat dikenali dari kode
warna yang terdiri dari empat atau lima gelang.
6) Resistor tipe 4k7 adalah resistor yang memiliki nilai tahanan sebesar 4,7 kilo ohm
atau 4.700 ohm. Resistor tipe 4k7 biasanya digunakan untuk mengatur arus listrik
dalam rangkaian elektronik. Resistor tipe 4k7 dapat berupa resistor karbon, resistor
film logam, resistor film tipis, atau resistor kawat123. Resistor tipe 4k7 dapat dikenali
dari kode warna yang terdiri dari empat gelang warna.
7) Resistor tipe 330 ohm adalah komponen elektronik yang memiliki nilai hambatan
sebesar 330 ohm. Resistor ini dapat berbentuk silinder dengan dua gelang warna atau
chip dengan kode angka tertulis di badannya.
8) Resistor tipe 0.5 ohm kapur adalah resistor dengan nilai resistansi sebesar 0.5 ohm
dan terbuat dari bahan kapur. Resistor kapur biasanya digunakan pada rangkaian
elektronik yang membutuhkan daya tinggi, seperti pada rangkaian daya amplifier,
regulator, dan lain-lain.
1) Kapasitor tipe 47µ 50v adalah komponen elektronik yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik. Kapasitor tipe ini memiliki kapasitansi sebesar 47
mikrofarad (47 µF) dan tegangan kerja maksimum sebesar 50 volt (50 V). Kapasitansi
adalah ukuran kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan listrik, sedangkan
tegangan kerja adalah batas tegangan yang aman untuk diberikan pada kapasitor.
Kapasitor tipe 47micro 50v biasanya berbentuk silinder atau persegi panjang dengan
dua kaki yang terhubung dengan papan sirkuit. Kapasitor tipe ini dapat berupa
kapasitor elektrolitik, yang menggunakan elektrolit cair atau padat sebagai dielektrik,
atau kapasitor polimer, yang menggunakan polimer konduktif sebagai dielektrik.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
2) Kapasitor tipe 100p adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi sebesar 100
pikoFarad (pF). Kapasitansi adalah ukuran kemampuan sebuah komponen untuk
menyimpan muatan listrik. Semakin besar kapasitansi, semakin banyak muatan listrik
yang dapat disimpan.
Transistor merupakan komponen yang dapat dijadikan sebagai penguat, pemutus dan
penyambung arus. Transistor juga sebagai stabilisasi tegangan, saklar, modulasi sinyal,
osilator dan sebagainya. Transistor terdiri dari tiga terminal yaitu emitor, basis, dan kolektor.
Transistor memiliki dua sambungan PN yaitu sambungan kolektor-basis untuk bias mundur
dan sambungan basis emitor untuk bias maju.
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi
menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang
masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda dan tambahan material
konduktor untuk mengalirkan listrik.
Speaker adalah perangkat yang mengubah sinyal listrik menjadi gelombang suara
yang dapat didengar oleh manusia. Speaker biasanya terdiri dari beberapa komponen utama,
yaitu1:
Kone: bagian yang berbentuk kerucut dan bergetar sesuai dengan sinyal listrik.
Koil: kumparan kawat yang mengalirkan arus listrik dan berinteraksi dengan medan
magnet.
Magnet: benda yang menghasilkan medan magnet yang mempengaruhi gerakan koil
dan kone.
Frame: bingkai yang menopang dan melindungi komponen lainnya.
Kebanyakan amplifier HiFi dirancang untuk impedansi beban speaker 4-16 ohm. Dengan
begitu impedansi speaker minimum 4Ω. Semakin rendah impedansinya, semakin besar arus
yang mengalir melalui speaker dan semakin besar pula daya yang tersedia. Namun, jangan
gunakan speaker dengan impedansi di bawah 4 ohm.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
Analisis
Timah
Cutter
Dudukam solder
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
Flux/Pasta Solder
Tang
Multimeter
PCB
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
Resistor
Kapasitor
Transistor
Dioda
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
Speaker
Trafo
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
b. Langkah Kerja
5. Setelah komponen sudah terpasang dan tersolder semua, hubungkan dengan speaker dan trafo
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
1. Trafo -
2. Multimeter -
Total Rp 44.600
d. Throubleshooting
1. Mengganti kabel output dengan kabel Jack 3.5mm dikarenakan pada sebelumnya
kami salah memasang kabel output.
2. Suara yang dihasilkan oleh amplifier kelompok kami sangat pelan, sehingga kami
perlu troubleshooting dengan mengecek komponennya satu persatu
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
e. Dokumentasi
Kesimpulan
Daftar Pustaka