SKRIPSI
OLEH :
SRI WAHYUNI
60100120006
TIM PEMBIMBING
Nursyam, S. T ., M.T.
Ar.Rahmiani Rahim, S. T ., M.T.
2023
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa acuan ini bukanlah sesuatu yang mudah sebab
tidak dipungkiri dalam proses penyusunan proposal skripsi ini terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis memohon
maaf apabila terdapat salah kata dan mengharapkan kririk dan juga saran yang
bersifat membangun.
PENULIS
SRI WAHYUNI
II
DAFTAR ISI
III
DAFTAR GAMBAR
IV
DAFTAR TABEL
Tabel I. 1 Perkembangan Produk Domestik Regional (PDRB) Kabupaten
Bantaeng Tahun 2020-2022 .....................................................................................3
Tabel II. 1 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan..............................................................12
Tabel II. 2 Resume Studi Preseden Fungsi.............................................................38
Tabel II. 3 Resume Studi Preseden Konsep ...........................................................42
V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pusat perbelanjaan didefinisikan sebagai kumpulan pemilik bisnis
ritel dan perusahaan komersial lainnya yang di rancang, dibuat, dimiliki, dan
dioperasikan sebagai satu unit perusahaan, biasanya menyediakan tempat
parkir (Zakir Abdul Rafiq Goma, Zuhriati A. Djailani, 2019).
Pusat perbelanjaan merupakan tempat yang memiliki departemen
store beserta retail-retail kecil dimana tempat ini di fungsikan sebagai
kegiatan pertukaran barang/jasa dan tidak hanya sebagai tempat berbelanja
tetapi juga sebagai suatu Community Centre dan Sarana Rekreasi guna
memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya.
Fungsi Shopping Mall sendiri masih seperti pasar-pasar Tradisional
yag hadir di pelosok daerah, yaitu tempat bertemunya pedagang dan
pembeli untuk melakukan transaksi jual beli yang membedakan hanyalah
Mall menciptakan daya tarik tertentu guna menggoda perhatian
pengunjungnya sebagai pusat perbelanjaan modern, jauh berbeda dengan
Pasar Tradisonal yang hanya seadanya dan terpenting roda perekonomian
tetap berputar.
Namun maraknya perdagangan online diera sekarang mengancam
keberadaan pusat perbelanjaan dimana sekarang terlihat jelas banyak mall
yang sunyi dan bahkan ditutup karena disebabkan orang-orang lebih suka
berbelanja online dari pada datang langsung ke Mall, dengan adanya
kebiasaan berbelanja online tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam
membangun pusat perbelanjaan.
Mempertimbangkan isu diatas maka saya menawarkan sebuah
rancangan pusat perbelanjaan yang memiliki fasilitas-fasilitas penunjang
para pengunjung agar tertarik untuk berbelanja. Dalam obyek rancangan ini,
pusat perbelanjaan yang dirancang, menggabungkan antara aktivitas belanja
secara luring (offline) dan secara daring (online), dimana dalam elemen-
elemen desain rancangan ini sangat memperhatikan dan menggunakan
1
sebuah pendekatan persepsi visual. Persepsi visual merupakan salah satu
upaya yang selalu dijadikan hal utama untuk menarik perhatian pengunjung.
Karena visual merupakan indera manusia yang paling sering digunakan
dengan baik. Sehingga memunculkan persepsi melalui hal-hal yang
berhubungan dengan visual yang akan memudahkan terciptanya daya tarik
masyarakat dalam hal berbelanja, khususnya dalam hal fashion.
Persepsi yang dimunculkan oleh tampilan toko ataupun pusat
perbelanjaan itu sendiri, akan memberikan persepsi yang berbeda-beda
terhadap tiap orang, sehingga tersebut dapat memutuskan untuk
mengunjungi toko tersebut atau tidak. Contoh persepsi visual adalah ketika
kita sedang berbelanja online, biasanya hanya disajikan display gambar
yang memang menarik mata, mulai dari unsur warnanya, hingga desain
barang tersebut. Walaupun calon pembeli tidak merasakan secara langsung
barangnya, atau bahkan belum mengecek kualitas barang, orang tersebut
akan tetap membelinya (Ghea & Erwindi, 2019).
Dalam mengikuti perkembangan zaman yang serba modern, pusat
perbelanjaan di rancang dengan berbagai konsep salah satunya adalah
konsep green building (bangunan hijau), tidak hanya sekedar berfungsi
sebagai tempat berbelanja saja melainkan sebagai tempat rekreasi,
bersosialiasi dengan masyarakat baik dengan keluarga, rekan bisnis, teman
sejawat, kekasih atau hanya sekedar berjalan-jalan di dalam mall.
Konsep bangunan hijau sendiri merupakan konsep bangunan ramah
lingkungan yang sudah menjadi perhatian khususnya di negara iklim tropis,
indonesia merupakan negara dengan iklim tropis dengan suhu dan
kelembaban yang tinggi, maka pada tahun 2009, sebuah lembaga GBCI
(Green Building Council Indonesia) di bentuk untuk memberikan praktik-
praktik bangunan ramah lingkungan di masyarakat.
Kabupaten Bantaeng adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi
Selatan, tepatnya terletak dibagian Selatan Provinsi Sulawesi Selatan
dengan luas wilayah 395,83 km2 atau 39.583 Ha. Yang dirinci berdasarkan
lahan Sawah mencapai 7.253 Ha (18,32%) dan lahan kering mencapai 32.30
Ha. Kabupaten Bantaeng terletak didaerah pantai yang memanjang pada
2
bagian barat dan timur sepanjang 21,5 kilometer. Kabupaten Bantaeng
memiliki jumlah penduduk ± 178.669 jiwa. Kabupaten ini terdiri dari 8
Kecamatan dengan 67 Kelurahan dan desa. Secara geografis Kabupaten
Bantaeng terletak pada koordinat antara 5o 21’ 13” sampai 5o 35’ 26”
Lintang Selatan dan 119o 51’ 42” sampai 120o 05’ 27” Bujur Timur. Yang
berbatasan dengan kabupaten Bulukumba, jeneponto dan laut flores
(Nurhidayat, 2014).
Laju pertumbuhan ekonomi di kabupaten bantaeng pada tahun 2022
menembus angka 15,45 % angka ini memecahkan rekor sebelumnya pada
tahun 2019 silam yaitu 10,75 persen yang secara umun perekonomian di
kabupaten Bantaeng di topang oleh tiga kategori yakni
Pertanian,Kehutanan,dan Perikanan sebesar 28,53% ,kategori konstruksi
sebesar 17,80%,serta kategori perdagangan besar dan eceran,repasrasi
mobil dan sepeda motor sebesar 14,99% Namun kategori yang berperan
cukup besar dalam laju pertumbuhan tertinggi yaitu sektor industri
Pengolahan sebesar 68,85%,,Pengadaan listrik dan gas sebesar
49,60%,serta administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan jaminan Sosial
sebesar 12,33%.
Tabel I.1 Perkembangan produk domestik regional (PDRB)
Kabupaten Bantaeng Tahun 2020-2022
Uraian 2020 2021 2022
PDRB ADHK 5.650,54 6.151,44 7.102,04
(Milyar Rp)
PDRB ADHB 8.970,48 10.081,40 12.164,14
(Milyar Rp)
PDRB/Kapita 45,68 50,94 61,00
ADHB (Juta Rp)
Pertumbuhan 0,52 8,86 15,45
Ekonomi
(Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantaeng Tahun 2023)
Betapa pentingnya roda perputaran ekonomi dimasyarakat selain
untuk memenuhi kebutuhan dan keberlangsungan hidup setiap kegiatan
3
perdangan maupun jual-beli bertujuan untuk memperoleh keuntungan serta
mendaptkan pendapatan yang lebih besar daripada pengeluaran.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا ِممَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأِْتيَ َيوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا
Terjemahannya:
“Wahai orang-orang yang berimaan! Infakkanlah sebagian rezeki yang
telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual
beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang
kafir itulah orang yang zalim”.
4
B. Rumusan Masalah
Bagaimana mendesain Pusat Perbelanjaan dengan Konsep Green
Building di Kabupaten Bantaeng?
5
tempat rekreasi, refreshing bersama keluarga ataupun teman, serta
sebagai wadah interaksi sosial.
b. Sasaran pengguna Pusat Perbelanjaan di peruntukan untuk semua
kalangan masyarakat baik bagi masyarkat berpenghasilan rendah
ataupun tinggi sehingga Pusat Perbelanjaan dapat di gunakan mulai
dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia.
c. Prediksi perancangan yang dibuat untuk menghasilkan desain
bangunan yang berfungsi sebagai Pusat Perbelanjaan bagi smeua
golongan masyarakat di Kabupaten Bantaeng dengan Jangka
bangunan yaitu sekitar ±15 tahun yang akan datang.
d. Penerapan konsep Green Building yang mampu menciptakan desain
yang ramah lingkungan, sehat dan nyaman yang berfokus pada
desain hemat energi dan bukaan ventilasi melalui fasad bangunan.
E. Metode Pembahasan
1. Metode Pengumupulan Data
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data guna mencapai
tujuan dan sasaran, meliputi :
a. Survey
Melakukan observasi mengenai kondisi eksisting lokasi
tapak, hal-hal apa saja yang perlu ditambah dan hal-hal apa saja yang
perlu dihindari dalam pembangunan.
b. Studi literatur
Mengambil studi literatur dari jurnal, buku-buku
perpustakaan dan buku-buku yang berkaitan dengan judul untuk
mendapatkan teori, spesifikasi, dan karakteristik serta aspek-aspek
arsitektural yang dapat dijadikan landasan dalam proses
perancangan.
c. Studi Preseden
Menganalisa beberapa contoh bangunan berdasarkan hasil
desain yang telah ada melalui internet terhadap Perancangan Pusat
Perbelanjaan yang ada di Indonesia terkait dengan Konsep Green
Building.
6
d. Wawancara
Mengumpulkan beberapa informasi yang terkait tentang
Pusat Perbelanjaan dengan melakukan wawancara.
2. Metode Perancangan
Tahap ini masuk dalam perancangan dari hasil pengolahan data
studi literatur dan survey lapangan berupa desain gambar.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam perancangan Pusat Perbelanjaan
dengan konsep Green Building, antara lain:
Bab I Pendahuluan : Menguraikan tentang latar belakang,
rumusan masalah, tujuan masalah, batasan
pembahasan serta metode dan sistematika
pembahasan.
Bab II Tinjauan Pustaka : Memuat uraian tentang tinjauan pustaka
terdahulu terkait pengertian Pusat
Perbelanjaan dan pengertian konsep Green
Building serta penguraian studi presedent.
Bab III Tinjauan Khusus : Membahas secara khusus lokasi perancangan
dan analisis kebutuhan ruang perancangan
Pusat Perbelanjaan dengan Konsep Green
Building di Kabupaten Bantaeng.
Bab IV Konsep Desain : Memperlihatkan konsep desain perancangan
Pusat Perbelanjaan dengan Konsep Green
Building yang merupakan hasil akhir dari
proses analisa.
Bab V Tranformasi Desain : Membahas transformasi konsep perencanaan
Pusat Perbelajaan dengan Konsep Green
Building di Kabupaten Bantaeng
Bab VI Hasil Desain : Menguraikan hasil desain sebagai
kesimpulan dari seluruh proses pendekatan
ide desain yang meliputi pengolahan tapak,
desain bentuk, serta perspektif.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Judul
8
bangunan yang memasukkan prinsip-prinsip lingkungan hidup di
dalam perancangan, konstruksi, pengoperasian, dan manajemen
dampak perubahan iklim (Kementrian Lingkungan Hidup, 2010).
b. Menurut Hadjar Seti Adji dalam (ikatan insinyur indonesia, 2016),
yang di maksud dengan “gedung hijau” adalah suatu struktur yang
baru di bangun yang telah direncanakan, dikembangkan, atau
sudah ada tetapi dijalankan dengan mempertimbangkan
lingkungan.
c. Menurut Ir. Rana Yusuf Nasir pada Persatuan Insinyur Indonesia
(2016) green building adalah bangunan gedung yang mulai dari
perencanaan, pembangunan pada saat konstruksi dan pada saat
pengoperasian dan pemeliharaan pada masa pemanfaatannya
menggunakan sumber daya alam seminimal mungkin,
memanfaatkan lahan secara bijaksana, mengurangi dampak
lingkungan dan menciptakan udara dalam ruangan yang
berkualitas, sehat dan juga nyaman. Melalui berbagai teknik desain
pasif dan aktif, gagasan bangunan ramah lingkungan akan
mengurangi penggunaan energi secara signifikan. Karena
penghematan energi, pemanfaatan ide konstruksi ramah
lingkungan tidak berarti mengorbankan kenyamanan dan
produktivitas. Selain menghemat energi, bangunan ramah
lingkungan juga melestarikan sumber daya alam, meningkatkan
kualitas udara, dan menerapkan pengelolaan limbah yang baik,
pengurangan penggunaan air.
d. Menurut Green Building Council Indonesia/GBCI (2010),
bangunan ramah lingkungan adalah bangunan yang menganut
prinsip pembangunan yang berkelanjutan pada seluruh tahap
perencanaan, kontruksi, dan pengoperasian, termasuk kegiatan
pemeliharaan bangunan. Tahapan tersebut antara lain melindungi
dan mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga kualitas
udara dalam ruangan.
9
3. Definisi Kabupaten Bantaeng
a. Secara astronomis, kabupaten Bantaeng terletak diantara 5°21’13”
- 5°35’26” Lintang Selatan dan 119°51’42” - 120°05’’27” Bujur
Timur.
b. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Bantaeng memilki
batas utara – Kabupaten Gowa, Selatan – Laut Flores, Barat –
Kabupaten Jeneponto, Timur – Kabupaten Bulukumba
c. Kabupaten Bantaeng terdiri dari 8 kecamatan yaitu kecamatan
Bissappu, Uluere, Sinoa, Bantaeng, Eremerasa, Tompobulu, dan
Gantarangkeke.
10
f. Hypermarket selalu berlokasi di luar pusat kota dan memiliki ruang
penjualan lebih dari 5.000 m2.
g. Shopping Arcade adalah koridor pejalan kaki yang di apit dan
ditutupi oleh toko-toko.
h. Shopping mall terdiri dari ruang selebar 3 sampai 3,5 meter untuk
jalan utama yang terletak ditengah, dan area selebar 4 sampai 8
meter untuk tempat parkir.
Karakteristik shopping center antara lain :
1) Koridor : Tunggal
2) Lebar koridor : 8-16 meter
3) Jumlah lantai : maks 3 lantai
4) Entraance : Dapat dicapai dari segala arah
5) Atrium : Di sepanjang koridor
6) Magnet Anchor Tenant : 100-200 meter
2. Menurut variasi barang yang dijual
Pusat perbelanjaan dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Specialty Shop yaitu toko yang menjual barang-barang khusus seperti
pakaian, sepatu, dan barang lainnya.
b. Variety Shop yaitu ruang seluas 200 m2 – 15.00 m2 yang menjual
berbagai macam barang.
3. Menurut luas arel pelayanan
Menurut luas areal pusat perbelanjaan duibedakan menjadi:
a. Regional Shopping Centers
Luasnya antara 27.870-92.900 m2, dan terdiri dari dua atau lebih
bangunan yang seukuran departement store. Populasinya berkisar
antara 150.00-400.000 orang, dan terletak dikawasan utama dengan
akses ketempat rekreasi, perkantoran, dan tempat kebudayaan.
b. Community Shopping Centers
Luasnya antara 9.290-23.225 m2, dan terdiri dari departement
store dan supermarket yang melayani 40.000 hingga 150.000 orang dan
terletak dengan pusat kota (wilayah).
11
c. Neighourhood Shopping Center
Luasnya 2.720-9.290 m2, dengan jangakauan pelayanan 5.000-
40.000 orang.
12
b. Multi Fungsi yakni memiliki fungsi yang hampir sama dengan “pusat
perbelanjaan” namun juga berfungsi sebagai lokasi kegiatan
perkantoran atau apartemen.
5. Menurut konfigurasi bangunan
Baik penyewa ataupun pengembang harus mempertimbangan
konfigurasi bangunan. Tata letak bangunan dan penempatan penyewa utama
merupakan faktor yang harus di perhatikan. Penyewa ini ditempatkan di
antara penyewa utama dan penyewa lainnya untuk menciptakan jalur lalu
lintas perbelanjaan. Terdapat tipe bangunan dan pola konfigurasi lain yang
dapat didasarkan pada konfigurasi ini, antara lain:
a. Bentuk linier terdiri dari deretan toko yang dihubungkan dalam garis
lurus oleh kanopi dengan pejalan kaki yang berjalan di sepanjanh
etalase toko. Kebanyakan parkie ditemukan di antara jalan dan
bangunan semcam ini, yang terletak jauh dari tepi jalan.
b. Bentuk L dan U merupakan pengembangan dari bentuk linier pusat
perbelanjaan besar dan pusat perbelanjaan komunitas kecil, sedangkan
bentuk U mewakili pusat perbelanjaan besar. Jenis pengaturan ini
paling sering digunakan di lingkungan pusat perbelanjaan dengan
penyewa utama ditempatkan di bagian akhir.
c. Mall merupakan kawasan pejalan kaki di antara dua bangunan linier
yang berhadapan dan berfungsi sebagai tempat orang berjalan bolak-
balik sambil berbelanja. Istilah “mall” sering digunakan untuk
menggambarkan pusat perbelanjaan komunitas dan pusat perbelanjaan
khas daerah.
d. Cluster, yang merupakan pengembangan konsep mall, menekankan
pemanfaatan beberapa massa bangunan independen, yang dipisahkan
oleh jalur pejalan kaki atau taman di mall komersial regional. Bentuk
huruf X, Y, dan halter digunakan untuk membuat bentuk cluster yang
berbeda.
6. Berdasarkan cara pelayanan
Pusat perbelanjaan dapat dikategorikan menjadi:
13
a. Layanan pribadi yakni pelayan memberikan layanan langsung kepada
pelanggan. Pelayan langsung meminta pembayaran dan membungkus
barang setelah transaksi.
b. Layanan mandiri yaitu pelanggan dapat memilih atau membeli barang
yang mereka inginkan, lalu mengambilnya dari pelayan dan meminta
tanda terima pembayaran kasir, kemudian akan membayar dan
mengambil barang pesanan.
c. Melayani diri sendiri yaitu pelanggan dapat memilih produk yang
dibutuhkan, memasukkannya kedalam keranjang atau stroller yang
telah disediakan, kemudian membawanya langsung ke kasir untuk
pembayaran dan pengemasan.
14
energi serta harus berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial
(Sudarwani, 2008).
Adapun prinsip-prinsip Green Building architecture:
a. Untuk memaksimalkan energi alam disekitar bangunan, operasional
bangunan yang hemat energi / conserving energy harus mengurangi
konsumsi bahan bakar atau energi listrik.
b. Memperhatikan cuaca dan kondisi iklim / working with climate.
c. Menggunakan lebih sedikit sumber daya / meminimizing new resource.
d. Tidak menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan dan kenyaman
penghuni bangunan atau terhadap lingkungan/ respect for site.
e. Memperhatikan kondisi bangunan, pengguna dan lokasi bangunan /
respect for user.
f. Menetapkan seluruh konsep bangunan ramah lingkungan / prinsip
green building secara kolektif.
Tujuan umum bangunan hijau yang dirancang untuk mengurangi
dampak keseluruhan lingkungan binaan terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan alam dengan cara :
a. Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lainnya.
b. Melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas
karyawan.
c. Mengurangi sampah, polusi dan degradasi lingkungan.
d. Bangunan alami, yang biasanya pada skala yang lebih kecil dan
cenderung untuk fokus pada penggunaan bahan-bahan alami yang
tersedia secara lokal.
e. Bangunan hijau tidak secara khusus menangani masalah perkuatan
rumah yang ada.
f. Mengurangi dampak lingkungan.
15
yang ada. Pada konsep green building dipelajari bagaimana menciptakan
suatu bangunan yang dapat memberikan kenyaman terhadap pengguna, dan
ramah lingkungan.
16
Dengan gagasan hiburan yang kompleks, fragmen-fragmen ini tidak
lagi dipandang sebagai “individu”, melainkan sebagai suatu kesatuan yang
kohesif. Sebelumnya lokasi-lokasi tersebut mempunyai wilayah tersendiri
dan berdiri sendiri-sendiri. PT Margamas Indah Developmend struktur
diatas lahan seluas 8 Ha dengan ide “satu atap sebagai pusat relaksasi dan
hiburan”. Menyebut Mall Panakkukang sebagai “Mall Terlengkap dan
Terkemuka” menjadi pembedanya dengan pusat perbelanjaan lainnya. Ide
ini diwujudkan dalam bangunan unik dengan kafe bertingkat yang melintasi
jalan adiyaksa dan menampilkan keragaman warna baik di dalam maupun
diluar. Desain bangunannya berbeda dari mall pada umumnya, yang
digunakan untuk menarik pengunjung.
Saat pengunjung memasuki MP, pengunjung akan langsung berada
di lobi besar yang mengarah ke lorong panjang dengan kafe dan restoran
disisi kiri dan kanannya. Ide ini memungkinkan orang untuk melihat
pengunjung lain. Selain itu berbagai pilihan hiburan tersedia disini.
Pengunjung dapat berbelanja di supermarket di lantai yang sama atau
membawa anak-anaknya ke area bermain “Timezone atau Amazone”.
Selain kafe dan restoran di lantai paling atas, terdapat bioskop, ruang biliar,
toko fashion dan home shopping “Matahari”, serta butik-butik kecil
tambahan.
17
tempat hiburan yang memikat warga kota Makassar untuk mencapai
kepuasan batin dan juga fisiologi.
18
b. Jumlah toko
Penyewa dan manajemen Mall memiliki kontrak untuk menempati
toko sesuai dengan kesepakatan dan aturan yang ditetapkan, menurut tim
pemaasaran Mall Panakkukang saat ini, 1500 toko telah terisi, termasuk
toko buku, restoran cepat saji dan lingkungan sekitrar, wahana hiburan,
butik, dan departement store. Calon penyewa membayar sewa sebesar
Rp.150.000.000 juta per tahun untuk menempati toko yang berukuran 7 x
4 (P x L). Besarnya biaya sewa setiap toko ditentukan oleh berbagai skla
luas lahan yang tersedia.
2. Mall Trans Studio
Pada selasa, 19 Oktober 2010, Presiden Republik Indonesia, Bapak Dr. H.
Susilo Bambang Yudhoyono, meresmikan Trans Studio Makassar Themepark
dan Trans Studio Mall, yang terdiri dari 4 lantai. Ia didampingi oleh Gubernur
Sulsel, Menteri Dalam Negeri, Komisaris Utama Paara Group, dan seluruh
jajaran Gubernur Provinsi yang hadir. Sejumlah prasasti dari proyek-proyek
yang akan diresmikan ditandatangani untuk memperingati kesempatan tersebut,
yang berlangsung dilobby Trans Square. Trans Studio Mall berlokasi di Jl. Metro
Tanjung Bunga, Kecamatan Tamlate, Kota Makassar dengan luas area 2,7 hektar.
19
a. Trans Studio Theme Park pusat hiburan keluarga berkelas internasional
b. Trans Studio Mall pusat perbelanjaan berkelas internasional yang
sangat megah dan juga nyaman.
Semua itu dibangun di area seluas 24 hektar dimana ini menjadi area resort
paling luas dan lengkap di Indonesia Timur.
Taman hiburan dengan ruangan terbesar dudunia, Trans Studio Theme Park
diciptkan dengan inspirasu dari Universal Studios dan Disneyland. Trans Studio
merupakan taman hiburan dengan luas total 2,7 hektar yang menawarkan 21
wahana dan beragam pertunjukan hiburan di 4 zona yaitu magic corner, kisd studio,
the lost city, dan studio central.
Studio Central: Disini, para tamu dapat mengetahui detail dibalik layar
Trans TV dan Trans’s acara favorit dan rasakan bagaimana rasanya menjadi seorang
selebriti.
20
a. Kota Hilang: Lokasi menarik yang menampilkan eksploitasi berani
dalam mode Indiana Jones
b. Kota kartun: Dunia penuh warna dan magis tempat anak-anak dapat
merasakan kegembiraan murni dan orang dewasa dapat ditenangkan
oleh kenangan masa kecil yang menyenangkan.
c. Magic Corner: Lingkungan magis yang membuat anda merasa pasti
tentang apa yang anda lihat. Suatu kebanggan Trans Studio dirikan di
Makassar. Trans Studio memegang tiga rekor muri, pertama untuk
taman hiburan dalam ruangan terbesar didunia, disusul poster bangunan
terbesar dan led terpanjang. Trans Studio sebuah tempat dimana dunia
pertelevisian yang tadinya hanya sekedar mimpi belaka kini diwujudkan
dalam taman hiburan dalam ruangan terbesar di dunia dengan beragam
pengalaman dan atraksi yang menghibur.
Trans Studio Mall adalah kompleks perbelanjaan elegan kelas dunia dengan
tiga atrium megah. Pengunjung dapat menikmati lingkungan berbelanja yang
sangat berbeda dengan pusat perbelanjaan Makassar lainnya disini. Kompleks
hiburan hiburan dan perbelanjaan kontemporer terbesar diluar Pulau Jawa. Di atas
tanah seluas 24 hektar, PT Trans Kalla Makassar membangun gedung pencakar
langit lima lantai dengan luas pembangunan Mall 148.000 SQM. DP Architects
Singapore, dengan bantuan arsitek lokal Arkonin, menciptkan arsitektur khusus
untuk proyek ini.
Mall dengan gaya hidup dan hiburan internasional adalah gambaran mall
ini. Mulai dari area depan hingga belakang, semuanya bernuansa fun sesuai dengan
konsepnya. Air mancur Bernyanyi, yang tujuannya berubah-ubah mengikuti irama
musik, terlihat jelas, selanjutnya masuk ke foyer utama mall, terdapat hiasan kupu-
kupu yang digantung di langit-langit. Destinasi wisata alam Bantimurung yang
merupakan rumah bagi keanekaragaman spesies kupu-kupu terbesar dimuka bumi
menjadi inspirasi ide tersebut. Kemudian bentuk menara phinisi diaplikasikan pada
bagian tengah area lower ground yang menggambarkan ciri khas dari orang bugis
Makassar sebagai pelaut yang handal.
21
Secara filosofi desain bangunan ini lebih kental dengan gaya bebas dan juga
dinamis ekspresif, pola geometri dan bentuk yang bebas mencirikan bagaimana
bangunan ini menjadi magnet dalam kawasannya, sesuai fungsi komersialitasnya.
Namun secara samar filosofi lokal keaderahan masih bisa terlihat dari entrance
masuk, sebagai pengaruh filosofi rumah panggung.
3. Malioboro Mall
Malioboro Mall Meruapakan Shopping Mall pertama di Yogyakarta yang
dibangunan pada 27 november tahun 1993 yang berdiri diatas tanah 4.285 m2.
Mall ini berhasil menjadi sebuah tempat wisata belanja sehingga mendorong
para investro untuk menanamkan modal untuk mendirikan pusat-pusat
perbelanjaan baru di Yogyakarta.
22
Malioboro Mall memilik retail-retail yang menjual berbagai produk
souvenir yang menarik. Malioboro Mall mempunyai peran yang sangat besar
terhadap perkembangan wisata di Yogyakarta, khususnya wisata perbelanjaan di
kawasan Malioboro.
Konsep desain dari Malioboro Mall ini merupakan pengololaan façade dan
arcade yaitu merupakan bentuk pengulangan dari bangunan-bangunan di
sepanjang jalan Malioboro yang sebagian besar menggunakan konsep arsiektur
tradisional dan modern. Konsep hubungan ruang pda mall ini menggunakan
koridor tunggal dengan anchor tenant menempati ujung bangunan, sehingga
retail-retail kecil dibangun di sepanjang atrium, foodcourt diletakkan di lantai
paling atas agar menarik perhatian pengunjung.
a. Toko souvenir, seperti toko batik dan toko barang kerajinan (souvenir craft).
b. Toko Fashion, yang menjual produk-produk fashion untuk wanita, pria,
remaja, dan anak-anak.
c. Toko makanan
d. Toko buku
e. Toko sepatu dan sandal
f. Toko tas
g. Toko alat rumah tangga
h. Toko tekstil
i. Toko musik
j. Toko perhiasan
23
k. Toko elektronik
l. Toko arloji
m. Toko obat-obatan
n. Toko otomatif
o. Toko serba ada
a. Parkir, fasilitas parkir sepeda motor terletak di sepanjang sisi timur jalan
malioboro dan parkir mobil disisi utara mall.
b. ATM, ttersedia fasilitas ATM bank mandiri di pintu masuk utara, bank
danamon dan bank lippo di pintu masuk selatan, dan bank BCA di bagian
upper ground floor (lantai dasar).
c. Toilet di bagian timur di setiap lantai mall.
d. Foodcourt yang bernama food point di lantai 3 mall.
e. Game fun zone di lantai 3 mall yang menyediakan fasilitas bermain untuk
anak-anak.
Berbagai fasilitas di setiap lantai Malioboro Mall disetiap lantai antara lain :
24
Gambar II. 8 Kondisi Peruangan dan Interior Malioboro Mall
Sumber : Muhammad Arief Kurniawan, Endah Tisnawati, 2018
25
Tanaman hias hijau yang memanjang dari depan hingga belakang
bangunan juga tampak hijau, sesuai dengan penekanan pada prinsip arsitektur
hijau. Koridor void terlihat terbuka dan luas sekaligus memberikan sirkulasi
udara yang lebih sejuk dan segar.
Teknik pengelolaan air yang dapat menyimpan air untuk digunakan
pada kolam dan menyiram tanaman serta air conditioner untuk menjaga
kelembaban udara. Desain semi outdoor, menurut Daud Rianto, mampu
meningkatkan sirkulasi udara dengan baik. Hal ini didorong oleh tanaman
diseluruh ruang publik yang dapat meminimalisir penggunaan eneri di area
tersebut untuk pendinginan dan penerangan.(Silvi Nurfai’ni Julianti, 2021).
a. Hemat energi
1) Listrik
Mall nipah menggunakan jendela pasid dan pada bagian
tampak bangunan menggunakan material kaca dengan kombinasi
beton bertulang, apabila dilihat dari tampak depan material kaca yang
digunakan terlihat sedikit dikarenakan material kaca memiliki lapisan
lagi berupa secondary skin.
26
Gambar II. 11 Orientasi Bangunan Mall Nipah
Sumber : Silvi Nurfai’ni Julianti, 2021
b. Memanfaatkan kondisi dan Sumber Daya Energi Alami
Nipah Mall menggunakan konsep terbuka dengan memanfaatkan
sumber daya, materrial dan penggunaan energi yang seefisien mungkin.
27
Pengelolaan air yang dapat menampung air untul digunakan dikolam
dan pentiraman tanaman, kemudian waterfall atau air terjun yang berguna
untuk menjaga kelembaban udara.
c. Menanggapi Keadaan Tapak Pada Bangunan
Mall Nipah menempati luas lahan yang luas, namun bentuk
bangunan menanggapi bentuk tapak yang ada di site sebelum mall itu
dibangun, mall ini memiliki pepohonan disekitar tapak.
d. Memperhatikan Pengguna Bangunan
1) Universal
Nipah Mall menyediakan ramp untuk pengunjung disabilitas
agar bisa merasakan kenyamanan berbalnja tanpa harus kesulitan.
28
e. Meminimalkan Sumber Daya Baru
Adapun konsep interiornya sendiri menggunakan material
ekspos sebagai material uatma berupa concrete/beton, kayu, metal,
batu bata dan teracota.
29
menjadi perusahaan kelas dunia yang berorientasi pada solusi dibidang alat
berat, pertambangan, dan energi untuk kepentingan pemangku.
Gambar II. 19 Penerapan Konsep Arsitektur Hijau hemat energi pada Gedung
United Tractor Head Office
Sumber : Kevin Naufal Sailendra, 2021
30
Gedung perkantoran United Tractor Head Office telah menerapkan
pemanfaatan energi yang cukup. Pemanfaatan energi ini merupakan
salah satu prinsip dari arsitektur hijau dimana setiap bangunan yang
didirikan harus memenuhi syarat penghematan energi. Pada gedung ini
bentuk-bentuk penghematan energi AC (Air Conditioner) atau disebut
sebagai pendingin ruangan (Mauludi et al., 2020).
b. Energi Alami Pada Bangunan United Tractor Head Office
Pada bangunan United Tractor Office Head Office telah menerapkan
pembangunan yang berrprinsip memanfaatkan sumber energi alami
diantaranya:
31
Gambar II. 21 Pemanfaatan Grey Water System untuk Flushing Toilet
Sumber : Kevin Naufal Sailendra, 2021
Berdasarkan gambar diatas maka dapat dilihat bahwa bangunan ini
menggunakan grey water system untuk flushing toilet. Gedung ini memiliki
sumber resapan air yang baik sehingga air hujan yang masuk kedalam
daerah resapan sebagai flushing toilet. Selain grey water system yang
digunakan sebagai daerah resapan juga dimanfaatkan untuk kegiatan
penyiraman tanaman (Adi Sucipto et al., 2017).
32
Gambar II. 22 Museum Geologi Bandung
Sumber : http://ejournal.upi.edu/index.php/jaz, diunduh 11 oktober 2023
b. Lingkungan
Museum ini meiliki taman yang luas didepan maupun
dibelakang bangunan. Selain kegunaannya untuk estetika atau
keindahan, taman museum ini juga sangat diminati oleh pengunjung.
Bukan karena banyak tanaman atau pohon, tapi disini juga sebagai
tempat penghiang penat atau capek ketika pengunjung sudah
berkeliling museum.
33
Museum ini juga meminimalkan alat pendingi buatan / AC,
karena terdapat bukaan jendela yang banyak di lantai 1 maupun 2,
sehingga penghawaan didalam museum tidak terasa panas dan
masih bisa dinikmati oleh pengunjung.
34
Gambar II. 26 Tebal Dinding Museum Geologi Bandung
Sumber : http://ejournal.upi.edu/index.php/jaz, diunduh 11 oktober 2023
Mengingat curah hujan di Bandung memiliki rata-rata sekitar
200,4 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 21,3 hari perbulan, maka
atap pada museum ini memiliki kemiringan yang cukup curam sekitar
45°, yang membuat air hujan langsung turun ke bawah dan tidak
tergenang atau terhambat di atas.
45⁰
35
Museum
36
museum tetap sejuk walaupun jika diluar museum sedang panas,
ataupun sebaliknya.
Dinding
Lantai
Marmer
Gambar II. 30 Material Dinding dan Lantai Museum Geologi Bandung
Sumber : http://ejournal.upi.edu/index.php/jaz, diunduh 11 oktober 2023
5) Limitting New Resource / Meminimalkan Sumber Daya
Museum ini dibangun memaksimalkan bahan yang biasa
digunakan pada umumnya. Seperti Batu batako yang tidak
memerlukan bahan perekat yang tebal, sehigga bisa jadi lebih
hemat, lebih ringan dan meiliki daya ketahanan yang cukup kuat.
Jendela dan pintu yang terbuat dari kayu yang meiliki sifat solid
dan padat. Serta atap terbuat dari metal dengan kelebihan daya
tahan yang cukup tinggi.
37
F. Resume Studi Preseden
Tabel II. 2 Resume Studi Preseden Fungsi
38
1 2 3 4 5
Basement, diperuntukkan
untuk parkir mobil hingga 120
mobil, musholla, ruang staff
dan ruang security.
Lower ground floor, terdapat
hero supermarket sebagai
anchor tenant, gramedia,
Halaman parkir kendaraan periplus serta beberapa retail.
bermotor maupun mobi; Upper ground floor, terdapat
memiliki lua area ±4375 retail-retail yang menjual
Mall ini terdiri dari 4 lantai
m2 dan mampu memuat ± produk fahion dari berbagai Jumlah lantai tiap pusat
dan tiga atrium megah serta
3000 mobil dan motor ± macam merk terkenal. pebrelanjaan berbeda-beda
menawarkan 21 wahana dan
6000-8000. Jumlah toko Lantai 1 di dominasi oleh retail di tinjau dari klasifikasi
beragam pertunjukan hiburan
Program Ruang terdiri 1500 toko produk fashion dan sepatu ruang pusat perbelanjaan
di 4 zona yaitu magic corner,
termasuk toko buku, serta terdapat juga fasilitas tidak hanya ssebagai tempat
kisd studio, the lost city, dan
restoran cepat saji, ATM Mandiri dan Link di rest berbelanja, tetapi juga
studio central.
wahana hiburan, butik dan area. sebagai tempat rekreasi.
departement store, untuk Lanta 2, di dominasi oleh retail
ukuran tokonya sendiri produk fashion dan sepatu
berukuran 7 x 4 (P x L) serta terdapat retail produk
makanan seperti Pizza Hut dan
fasilitas ATM BCA di rest
area.
Lantai 3, digunakan untuk
fasilitas rekreasi seperti fun
world dan food court.
39
1 2 3 4 5
40
1 2 3 4 5
41
Tabel II. 3 Resume Studi Preseden Konsep
42
1 2 3 4 5
Mall Nipah dihiasi
dengan tumbuhan hijau
membentang di sepanjang Museum ini memksimalkan
bangunan guna untuk bahan yang biasa pada
Gedung perkantoran ini
membuat udara menjadi umumnya seperti batu batako
memanfaatkan cahaya alami
lebih sejuk kemudian yang tidak membutuhkan
matahari sebagai sumber
pengelolaan air digunakan bahan perekat yang tebal serta
energi alamu dalam
untuk penyiraman jendela pintu yang terbuat dari
menerangi ruangan.
tanaman serta waterfall kayu memiliki sifat solid dan
yang diguanakan untuk padat.
menjaga kelembabap
udara.
(Sumber : Olah Data , 2023
43
Berdasarkan Tabel II. 2 diatas, disimpulkan bahwa perancangan
pusat perbelanjaan akan diperuntukkan bagi seluruh kalangan masyarakat.
Tipe ruang Pusat perbelanjaan didesain seluas mungkin guna untuk
menampung para pengguna. Selain itu fasilitas pusat perbelanjaan seperti,
retail, area bermain, berbelanja, tempat pengolahan sampah, air, serta
penggunaan panel surya untuk menghemat energi listrik.
44
G. Integrasi Keislaman
Betapa pentingnya roda perputaran ekonomi dimasyarakat selain
untuk memenuhi kebutuhan dan keberlangsungan hidup setiap kegiatan
perdangan maupun jual-beli bertujuan untuk memperoleh keuntungan serta
mendaptkan pendapatan yang lebih besar daripada pengeluaran.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 254:
ٌيٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا ِممَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأِْتيَ َيوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ َّو َل شَفَاعَة
Terjemahannya:
“Wahai orang-orang yang berimaan! Infakkanlah sebagian rezeki yang telah
kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli,
tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir
itulah orang yang zalim”.
45
bisnis yang dijalankannya selalu menguntungkan. Namun, jangan
mengabaikan kemungkinan seseorang bisa jatu (menderita kerugian)
sesekali dalam bisnis sebagaimana dinyatakan dalam QS. Fatir Ayat 29.
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوآ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوآ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا
46
DAFTAR PUSTAKA
Adi Sucipto, T. L., Dwi Hatmoko, J. U., Sumarni, S., & Pujiastuti, J. (2017). Kajian
Penerapan Green Building Pada Gedung Bank Indonesia Surakarta. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Teknik Dan Kejuruan, 7(2), 17–24.
https://doi.org/10.20961/jiptek.v7i2.12692.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantaeng Tahun 2023. (n.d.). BADAN PUSAT
STATISTIK KABUPATEN BANTAENG.
Fransisca. “Pusat Perbelanjaan Modern di Yogyakarta Studi Tata Ruang Luar
Dengan Konsep Citiwalk”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas
Atmajaya Yogyakarta, 2014.
Ghea, B., & Erwindi, C. (2019). Persepsi Visual dalam Rancangan Pusat Belanja
Daring dan Luring. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 8(2).
Ghurotul, M. G., & Satwikasari, A. F. (2020). Kajian Konsep Arsitektur Hijau Pada
Bangunan Museum Geologi Studi Kasus : Museum Geologi Bandung. Jurnal
Arsitektur Zonasi, 3(2), 211–219.
Hasan, Ismail. “Pusat Perbelanjaan Modern di Kota Tidore Kepulauan Propinsi
Maluku Utara”. Skripsi. Makassar: Fakultas Teknik Universitas Bosowa,
2019.
Kahf, Monzer. Ayat & Hadits Tentang Ekonomi. Komite Nasional dan Keuangan
Syariah; Jakarta Pusat, 2022.
Kementrian Lingkungan Hidup. (2010). PERMEN LH RI nomor 8 tahun 2010
tentang Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan. 1–9.
Kevin Naufal Sailendra, K. L. (2021). Kajian Prinsip Arsitektur Hijau Pada
Bangunan Perkantoran United Tractors Head Office dan Gedung BI Solo.
Prosiding Seminar Intelektual Muda #5, Inovasi Keberlanjutan Lingkungan
Binaan Melalui Riset Dan Karya Desain, 92–97.
Križan, F., Kunc, J., Bilková, K., Barlík, P., & Šilhan, Z. (2017). Development and
classification of shopping centers in Czech and Slovak republics: A
comparative analysis. Acta Universitatis Carolinae, Geographica, 52(1), 18–
26. https://doi.org/10.14712/23361980.2017.2
Mauludi, A. F., Anisa, A., & Satwikasari, A. F. (2020). Kajian Prinsip Arsitektur
Hijau pada Bangunan Perkantoran (Studi Kasus United Tractor Head Office
dan Menara BCA). Sinektika: Jurnal Arsitektur, 17(2), 155–161.
https://doi.org/10.23917/sinektika.v17i2.11629
Muhammad Arief Kurniawan, Endah Tisnawati, E. Y. (2018). Status dan Peran
Malioboro Mall Sebagai Objek Wisata Belanja di Kawasan Malioboro di
Yogyakarta. XIV(1).
Nurhidayat, A. R. (2014). “Bantaeng Sebagai Salah Satu Kabupaten Penyumbang
Rumput Laut Di Sulawesi Selatan". 1–5.
47
Peraturan Presiden RI No. 112. (2007). Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007
Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan
Toko Modern. Peraturan Presiden Republik Indonesia, 1, 22.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/42157/perpres-no-112-tahun-2007
Pujantara, R. (2015). Pengaruh Preseden Arsitektur Dunia Terhadap Karakteristik
Bentuk Fasade Bangunan Di Kota Makassar. ResearchGate, May.
https://doi.org/10.5281/zenodo.260097
Silvi Nurfai’ni Julianti, Y. S. (2021). Kajian Konsep Arsitektur Hijau Pada
Bangunan Pusat Perdagangan Nipah Mall. Journal of Architectural Design
and Development, 02(01), 77–89. https://doi.org/10.37253/jad.v2i1.4357
Sudarwani, M. M. (2008). PENERAPAN GREEN ARCHITECTURE DAN GREEN
BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE
ARCHITECTURE M. 282.
Zakir Abdul Rafiq Goma, Zuhriati A. Djailani, B. I. (2019). Perancangan pusat
perbelanjaan modern dengan konsep citywalk di kota gorontalo. JAMBURA
Journal of Architecture, 1–8.
48