Anda di halaman 1dari 27

PT.

ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

BAB B
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Pada bagian berikut dijabarkan pendekatan dan metodologi yang menjadi bagian usulan teknis
dari dokumen penawaran kegiatan Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP Cigombong,
Kabupaten Bogor Tahun 2023. Di dalamnya juga akan memuat tanggapan terhadap Kerangka
Acuan Kerja, Pendekatan yang digunakan hingga Metodologi dan Rencana Kerja pelaksanaan
Rencana Kerja pelaksanaan kegiatan.

1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


Pada bagian ini akan dijabarkan terkait tanggapam dan pemahaman konsultan mengenai
KAK pekerjaan Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP Cigombong, Kabupaten Bogor.

1.1. TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG


Pemerintah Kabupaten Bogor terus berupaya dalam mengembangkan sektor
pariwisata melalui pengembangan sumber daya pariwisata yang dimiliki, guna
meningkatkan perekonomian dan pembangunan daerah. Kondisi tersebut diperkuat
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 15 Tahun 2015 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2025
menetapkan Destinasi Pariwisata Bogor-Cianjur-Sukabumi dan Sekitarnya, yang
sebagian wilayah dari jalur tersebut berada di Kabupaten Bogor. Bagi Kabupaten
Bogor, kebijakan strategis pembangunan kepariwisataan dalam lingkup Jawa Barat
tersebut merupakan landasan fundamental dalam pembangunan sektor pariwisata
Kabupaten Bogor yang memiliki kepentingan strategis bagi kepariwisataan dalam
lingkup Provinsi Jawa Barat.
Mengacu pada kebijakan pada level provinsi tersebut, Pemerintah Kabupaten Bogor
pun telah menyusun kebijakan pembangunan kepariwisataan pada level Kabupaten
yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Bogor Tahun 2020-2025 yang merupakan
panduan dalam perencanaan pembangunan kepariwisataan, mencakup 40 (empat
puluh) kecamatan di Kabupaten Bogor.
Adapun sasaran utama yang menjadi target Pembangunan Kepariwisataan Daerah
Kabupaten Bogor selama kurun waktu tersebut diantaranya:
1. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawna mancanegara dan nusantara

2. Peningkatan produk Domestik Regional Bruto di Bidang Kepariwisataan

B-1 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

3. Peningkatan lama tingga; wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara

4. Peningkatan pengeluaran wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara

5. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan kualitas hidup masyarakat yang

sadar wisata

Adanya kunjungan wisatawan ke Taman Teknologi Pertanian Cigombong ini perlu


diperhatikan guna mencapai sasaran utama dalam RIPPARKAB Bogor 2020-2025, dan
salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dalam
mencapai sasaran – sasaran tersebut yaitu dengan menyediakan sarana dan fasilitas
yang mendukung aktivitas wisata di Taman Teknologi Pertanian Cigombong. Upaya
tersebut dilakukan dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED) sehingga
diharapkan dapat 3 menghasilkan gambar design teknis sarana fasilitas pendukung
rekreasi dalam kebutuhan aktivitas wisata, sesuai kaidah dan filosofi serta kultur
kawasan yang ada, sehingga dapat mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar
wisatawan dan kebutuhan para stakeholders pariwisata lainnya seperti adanya ruang
publik sebagai pusat interaksi/pendukung aktivitas wisata yang lebih baik dan
memadai.

1.2. TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Kerangka Acuan Kerja ini digunakan sebagai dasar dan arahan untuk Penyedia Jasa
Konsultansi Pekerjaan Penyusunan DED Taman teknologi Pertanian Cigombong,
Kabupaten Bogor.

b. Tujuan
Penyusunan DED Taman Teknologi Pertanian Cigombong, Kabupaten Bogor
bertujuan untuk menyediakan dokumen dan konsep/rancangan DED yang dapat
dijadikan pedoman dan acuan, baik untuk pelaksanaan pembangunan konstruksi
fisik maupun bahan dokumen pengadaan jasa konstruksi sesuai kebutuhannya.

Konsultan memahami maksud dan tujuan dalam Penyusunan DED Taman


Teknologi Pertanian Cigombong Kabupaten Bogor sudah selaras dan sistematis
menggambarkan output keluaran yang diinginkan.

1.3. TANGGAPAN TERHADAP SASARAN

B-2 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

Hasil Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP Cigombong Kabupaten Bogor memiliki
sasaran :
1) Teridentifikasinya Daya Tarik Wisata TTP Cigombong Kabupaten Bogor
2) Teridentifikasinya aspek teknis danm rancanf detail bangunan/kawasan/Detail
Engineering Design (DED) terkait dengan kesesuaian Daya Tarik Wisata yang
dijadikan acuan bagi pembangunan fisik Daya Tarik Wisata TTP Cigombong,
Kabupaten Bogor.

Konsultan memahami sasaran yang hendak dicapai dalam Penyusunan DED Daya Tarik
Wisata TTP Cigombong, Kabupaten Bogor sudah selaras dengan maksud serta tujuan
dan sistematis menggambarkan output keluaran yang diinginkan.

1.4. TANGGAPAN TERHADAP DASAR DAN LINGKUP PEKERJAAN


a. Dasar Pekerjaan
Pekerjaan Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP Cigombong Kabupaten Bogor
didasarkan pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1) Undang – Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan
Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata;
6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan;
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2009 tanggal 24
Juni 2009 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka
Non Hijau di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan;
8) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Nomor 6 Seri E);

B-3 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

9) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 15 Tahun 2015 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016-2025;
10) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Rencana
Induk Pembangunan Pariwisata Provinsi Jawa Barat;
11) Peraturan Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bogor 2016-2036;
12) Peraturan Kabupaten Bogor tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Bogor 2018-2023;
13) Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No 7 Tahun 2020 Tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan
14) Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;
15) Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pajak
Daerah;

Konsultan menanggapi bahwa dasar atau landasan yang digunakan sudah cukup
menjadi sebuah dasar, akan tetapi untuk menyokong kedinamisan kondisi yang
selalu berubah-ubah maka akan dilakukan review untuk penambahan dan atau
perubahan dasar pekerjaan sesuai kondisi saat dilakukannya kegiatan.

b. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Penyusunan DED Fasilitas Pendukung Rekreasi Wisata Taman
Teknologi Pertanian Cigombong Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup kegiatan dan
lokasi kegiatan, status kepemilikan Lapangan/aset, jangka waktu pelaksanaan,
dan dasar hukum.
2. Gambaran Umum meliputi kondisi fisik wilayah pada lahan yang telah
ditentukan oleh Pihak Pemberi Kerja (Dinas Kebudayaan dan pariwisata
Kabupaten Bogor) untuk menjadi daya tarik wisata.
3. Metodologi Pelaksanaan meliputi: metode pelaksanaan; pengumpulan data
dan informasi; metode analisa data; wajib melaksanakan koordinasi dan
sosialisasi/presentasi/FGD baik ke pemerintah daerah, pemerintah provinsi,
pemerintah pusat, masyarakat, maupun ke
komunitas sebagai pelaku/pengelola kawasan; dan dapat menyajikan
konsep rancangan DED sesuai fungsi dan kebutuhan ruang yang akan
dilaksanakan).

B-4 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

Konsultan menanggapi bahwa lingkup dalam pekerjaan ini sudah sesuai dengan
hasil atau keluaran yang diharapnya nantinya. Lingkup pekerjaan ini akan
membatasi dan membuat fokus konsultan dalam melakukan pekerjaan
Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP Cigombong Kabupaten Bogor.

1.5. TANGGAPAN TERHADAP BIAYA


a. Biaya pekerjaan jasa konsultansi Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP
Cigombong, Kabupaten Bogor
b. Besarnya biaya jasa konsultan perencana DED merupakan biaya tetap dan pasti.
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
penyusunan DED yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
d. Biaya/pagu anggaran Pekerjaan Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP
Cigombong, Kabupaten Bogor sebesar : Rp. 421.863.270,00 (Empat Ratus Dua
Puluh Satu Juta Delapan Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh
Rupiah)

Konsultan menanggapi besaran nilai anggaran Tahun 2023 mampu menunjang


terlaksananya kegiatan tersebut.

1.6. TANGGAPAN TERHADAP KELUARAN


Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Penyusunan DED berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja ini meliputi :

a. Tahap Penyusunan Program Kerja


1. Tanggapan atas KAK yang harus dipahami dan dicermati oleh calon penyedia
jasa konsultansi.
2. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah
kualifikasi tim rencana, metode pelaksanaan, dan jadwal waktu perencanaan.
3. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penugasan
personil yang memiliki kompetensi dan keahlian secara profesional.
4. Penjadwalan kerja secara proporsional sesuai pemetaan output/ keluaran
produk perencanaan yang akan dihasilkan.

b. Tahap Gambaran Umum


1. Memuat masalah – masalah kondisi fisik wilayah, hidrologi, geografis dan
kebutuhan ruang kawasan
2. Maksud dan Tujuan
B-5 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

3. Konsep rancangan sesuai kebutuhan kawasan


4. Masukan dan legalitas (penetapan lokasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah
kabupaten/Kota dan lain – lain)
c. Metodologi Pelaksanaan
1. Metode Pengumpulan Data
- Pengumpulan data sekunder
- Pengumpulan data primer
2. Metode Analisa Data
d. Rencana Kerja
1. Latar belakang
2. Jadwal pelaksanaan kegiatan
3. Metode pelaksanaan
4. Susunan Tenaga Ahli dan penugasan
5. Pengumpulan data dan informasi (termasuk mendapatkan dokumen
status Lapangan, kepastian penyiapan segala bentuk perizinan, surat/legalitas
penetapan lokasi, dan pernyataan kesiapan/pembentukan pengelola kawasan
yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah bersangkutan
6. Jadwal operasional/penugasan personel
e. Menanggapi keluaran yang diinginkan dari Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP
Cigombong, Kabupaten Bogor, konsultan menyanggupi keluaran yang diharapkan
oleh pemberi kerja serta berupaya memaksimalkan segala tahapan guna
memaksimalkan keluaran yang diinginkan dari kegiatan ini.
1.7. TANGGAPAN TERHADAP KUALIFIKASI JUMLAH TENAGA AHLI
a. Tenaga Ahli dan Biaya Langsung Non Personel
Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan harus menyediakan tenaga profesional
yang mempunyai pengalaman yang cukup, memenuhi kebutuhan kegiatan baik
ditinjau dari ruang lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan dan
tenaga ahli dan tenaga pendukung.

Tabel Daftar Personel

Jumlah Kriteria
Orang Tenaga
No. Profesi Keterangan
Ahli

A. Tenaga Ahli

B-6 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

1. Team Leader 1 Pendidikan: S1 = Jurusan Arsitektur


(Arsitektur) Minimal 6
tahun/ Ahli
Madya

2. Ahli Struktur 1 Pendidikan: S1 = Jurusan Teknik


Minimal 5
Sipil
tahun/ Ahli
Madya

3. Ahli Mekanikal 1 Pendidikan: S1 = Jurusan Teknik Mesin

Minimal 3 tahun/
Ahli Madya

4. Ahli Elektrikal 1 Pendidikan: S1 = Jurusan Teknik Elektro


Minimal 3
tahun/ Ahli
Madya

B. Tenaga Pendukung

1. Surveyor 5 Pendidikan Min


SMA/SMK/D3/S1

2. Estimator 1 Pendidikan S1 Jurusan Teknik


Sipil/Arsitektur

3. Drafter CAD 2 Pendidikan S1 Jurusan


Arsitektur

4. Administrasi 1 Pendidikan
Minimal SLTA
atau sederajat

Konsultan menyadari pentingnya peran tenaga ahli dan juga tenaga pendukung dalam
melakukan kegiatan Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP Cigombong, Kabupaten
Bogor, oleh sebab ini konsultan merasa susunan personil ini sudah sesuai untuk
melakukan kegiatan Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP Cigombong Kabupaten Bogor.

1.8. KUALIFIKASI PERUSAHAAN

Kualifikasi penyedia (NIB/KBLI 71102 (AKTIVITAS KEINSINYURAN DAN KONSULTASI TEKNIS


YBDI, SBU RK005 (JASA REKAYASA LAINNYA) ), nilai ambang batas kualifikasi 65% dan nilai
ambang batas teknis 75%

B-7 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

1.9. TANGGAPAN TERHADAP PENGADAAN LAPORAN DAN DOKUMENTASI

1. Laporan Pendahuluan:
Laporan Pendahuluan, dibuat dalam ukuran kertas A4 sebanyak 5 (lima) buku
terdiri atas latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup kegiatan dan lokasi
kegiatan, jangka waktu pelaksanaan dan dasar hukum, serta rencana
pengumpulan data dan hasil foto kawasan eksisting dari udara (drone) dan file-file
softcopy dalam Flashdisk sebanyak 1 (satu) buah. Laporan ini diserahkan paling
lambat 10 (Sepuluh Hari) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK.
2. Laporan Antara

Laporan Antara dibuat dalam kertas ukuran A4 sebanyak 5 (lima) buku, terdiri
atas rencana usaha/konsep-konsep desain/ kegiatan, animasi rancangan,
ilustrasi-ilustrasi konsep, pokok isu kawasan, dampak serta keunggulan yang akan
dimunculkan dari konsep rancangan, dan file-file softcopy dalam Flashdisk
sebanyak 1 (satu) buah.

Konsultan harus dapat memberikan konsep pengembangan ke depan serta


memberikan upaya dalam mendorong pembentukan lembaga pengelola
kawasan. Laporan Antara ini harus diserahkan paling lambat 20 (dua puluh) hari
kalender sejak diterbitkannya SPMK.

3. Laporan Draft Akhir:

Laporan Draft Akhir dibuat dalam kertas ukuran A4 sebanyak 5 (lima) buku,
terdiri atas rencana usaha/konsep-konsep desain/ kegiatan, animasi
rancangan, ilustrasi-ilustrasi konsep, pokok isu kawasan, dampak serta
keunggulan yang akan dimunculkan dari konsep rancangan, dan file-file softcopy
dalam Flashdisk sebanyak 1 (satu) buah.
Konsultan harus dapat memberikan konsep pengembangan ke depan serta
memberikan upaya dalam mendorong pembentukan lembaga pengelola
kawasan. Laporan Rancangan Detail ini harus diserahkan paling lambat 35 (tiga
puluh lima) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK.
4. Laporan Akhir:
Dokumen Laporan Akhir dibuat pada kertas berukuran A4 sebanyak 5 (lima) buku.
Laporan Akhir merupakan hasil akhir dari seluruh proses penyusunan DED, berupa
gambar detail engineering design/gambar rancangan untuk dijadikan
pedoman/petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang harus
B-8 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

dipahami dan dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi/kontraktor berdasarkan


arahan dan rekomendasi atau persetujuan dari konsultan pengawas.
Gambar-gambar pelaksanaan DED tersebut harus dibuat sejelas dan selengkap
mungkin, mudah dipahami, diberi ukuran-ukuran yang akurat dan notasi gambar
yang jelas sehingga gambar tersebut dapat dijadikan petunjuk/acuan dalam
pelaksanaan konstruksi fisik di lapangan. Disamping itu, gambar-gambar
teknis/DED harus mengakomodir semua item pekerjaan yang tercantum dalam
dokumen RAB.
Produk Laporan Akhir diserahkan paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender
sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Dokumen Laporan Akhir
harus diserahkan bersamaan dengan penyerahan dokumen Laporan Rencana Kerja
dan Syarat- Syarat (RKS) Teknis, Engineer Estimate (RAB), Gambar Kerja, dan file-
file softcopy (format PDF, Word, Excel, Autocad, dan lain-lain) dalam Flashdisk
sebanyak 1 (satu) buah. Bila memungkinkan, penyerahan produk dokumen
tersebut di atas dapat diserahkan kepada pemberi tugas sebelum waktu
penyerahan Laporan Akhir berakhir.

a. Gambar Kerja (Ukuran A3)


Konsultan harus membuat Gambar Kerja sebanyak 5 (lima) buku yang memuat
gambar teknis termasuk pendetailan, ilustrasi-ilustrasi, potongan-potongan,
tampak, persfektif, tabel-tabel, serta penjelasan yang lengkap sesuai standar
gambar kerja arsitektur. Gambar teknis/Gambar kerja dibuat dalam kertas
berukuran A3.

b. Engineer Estimate (RAB):


Engineer estimate (RAB) dibuat sebanyak 5 (lima) buku. Rincian satuan
pekerjaan dan perhitungan biaya/estimasi biaya harus dibuat secara rinci per
item-item pekerjaan yang jelas dengan istilah-istilah teknis
bersifat umum/mudah dimengerti, yang terdiri dari nomor, uraian/daftar
rincian pekerjaan, satuan, volume, harga satuan, jumlah harga serta dilengkapi
katalog/daftar material/produk yang dipersyaratkan.

c. Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Teknis:


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) Teknis ini adalah dokumen teknis yang
menjadi bagian petunjuk dan persyaratan dalam pelaksanaan pekerjaan
B-9 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

fisik/konstruksi yang harus ditaati dan


dilaksanakan oleh jasa konstruksi/kontraktor sesuai norma-norma serta
kaidah-kaidah teknis berdasarkan peraturan dan ketentuan yang
dipersyaratkan baik kualitas, uji mutu, standar bahan, metode pelaksanaan,
tenaga ahli pekerja, keselamatan dan kesehatan pekerja, uraian/penjelasan
lain yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan yang diatur dalam Undang-
Undang Jasa Konstruksi, dan peraturan- peraturan lain yang mengikat dan
wajib untuk dipatuhi oleh jasa konstruksi/kontraktor.
Bila diminta dokumen data analitis (perhitungan struktur) oleh pihak pemberi
tugas, maka konsultan perencana DED wajib memberikan data/ dokumen
tersebut sesuai yang dipersyaratkan.
Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) Teknis dibuat sebanyak 5
(lima) buku.
d. File – file softcopy (Format PDF, Word, Excel, Autocard dan lain -lain) dalam
Flashdisk:
Dokumen file-file softcopy berisi data dan informasi hasil Penyusunan DED
Daya Tarik Wisata TTP Cigombong Kabupaten Bogor, susunan data yang
lengkap/menyeluruh dari mulai pelaksanaan penyusunan perencanaan
sampai produk DED yang dibuat berdasarkan arahan dan petunjuk pemberi
tugas.

Konsultan menanggapi dan menyanggupi pengadaan laporan dan dokumentasi yang


diamanatkan oleh Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP
Cigombong Kabupaten Bogor.

BAGIAN II

GAMBARAN UMUM, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

Pada bagian dari usulan penawaran ini akan menjabarkan gambaran umum singkat terkait
Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor yang merupakan lokasi fokus pada pekerjaan
penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP Cigombong Kabupaten Bogor.

2.1. GAMBARAN UMUM


Pemerintah Kabupaten Bogor terus berupaya untuk mengembangkan potensi
sumber daya pariwisata yang dimiliki sebagai salah satu destinasi wisata unggulan
pada tingkat regional dan nasional yang pada akhirnya mampu berkontribusi
B-10 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

terhadap pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di


Kabupaten Bogor. Salah satu program strategis dalam upaya meningkatkan sektor
pariwisata di Kabupaten Bogor adalah pembangunan kawasan serta daerah tujuan
wisata beserta daya tarik dan aktivitasnya.
Pembangunan destinasi serta daerah tujuan wisata dilaksanakan melalui
peningkatan aspek produk wisata, khususnya terkait daya tarik, sarana fasilitas
wisata serta aksesibilitas dan pengemasan aktivitas wisata. Adapun daya tarik
wisata di Kecamatan Cigombong yang saat ini sedang dikembangkan oleh
Pemerintah Kabupaten Bogor salah satunya adalah Taman Teknologi Pertanian
Cigombong Kabupaten Bogor. Taman Teknologi Pertanian Cigombong ini ramai
dikunjungi pada saat akhir pekan dan hari Libur Nasional.
Taman Teknologi Pertanian Cigombong ini merupakan wadah untuk peningkatan
produktivitas pada bidang ekonomi berbasis komoditi yang dapat membantu
pemberdayaan sebagian besar masyarakat Cigombong khususnya masyarakat
Desa Tugu Jaya. Taman Teknologi Pertanian Cigombong dibangun dengan tujuan
untuk menciptakan beragam inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dalam
bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan komoditi lainnya.
Gambar 2.1 Taman Teknologi Pertanian Cigombong

Sumber : Hasil Penelitian FS TTP Cigombong, 2022


Adanya kunjungan wisatawan ke Taman Teknologi Pertanian Cigombong ini perlu
diperhatikan guna mencapai sasaran utama dalam RIPPARKAB Bogor 2020-2025,
dan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Bogor dalam mencapai sasaran – sasaran tersebut yaitu dengan menyediakan
sarana dan fasilitas yang mendukung aktivitas wisata di Taman Teknologi Pertanian
Cigombong. Upaya tersebut dilakukan dengan penyusunan Detail Engineering
Design (DED) sehingga diharapkan dapat 3 menghasilkan gambar design teknis
B-11 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

sarana fasilitas pendukung rekreasi dalam kebutuhan aktivitas wisata, sesuai


kaidah dan filosofi serta kultur kawasan yang ada, sehingga dapat mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan dasar wisatawan dan kebutuhan para stakeholders
pariwisata lainnya seperti adanya ruang publik sebagai pusat interaksi/pendukung
aktivitas wisata yang lebih baik dan memadai.

2.2. METODOLOGI PELAKSANAAN


Secara umum, guna mendapatkan hasil kegiatan yang optimal, dalam Penyusunan
DED Daya Tarik Wisata TTP Cigombong, Kabupaten Bogor ini, konsultan akan
melakukan metodologi (tergambar dalam bagan tentang kegiatan di halaman
selanjutnya) dengan gambaran uraian sebagai berikut:
A. Metodologi Identifikasi Kondisi sekitar Lokasi perencanaan

Dalam proses Pekerjaan Pembangunan terdapat beberapa hal yang perlu


diperhatikan antara lain :
1) Identifikasi Arsitektural
2) Identifikasi struktural

Kedua hal diatas selanjutnya diinventarisir dan dilasifikasikan menjadi 2 kategori


yaitu rusak ringan dan rusak berat.

1) Identifikasi Arsitektural
Fungsi arsitektural dari sebuah bangunan meliputi kenyamanan audial,
thermal dan visual. Identifikasi terhadap arsitektural dari bangunan
dapat dilakukan dengan analisa secara visual dan wawancara dengan
pengguna. Identifikasi ini juga dapat dilakukan dengan studi banding
dengan bangunan sejenis, baik yang berada di kawasan perencanan,
ataupun yang berada diluar kawasan. Hal tersebut juga dapat
mempengaruhi untuk wujud bangunan keseluruhan, site plan atau
detail-detail arsitektur lainnya.
2) Identifikasi Struktural
Fungsi struktural dari sebuah bangunan ataupun lingungan sekitarnya
harus memenuhi kriteria antara lain yaitu kuat, kaku, dan stabil teradap
beban mati, beban hidup, serta ketahanan bangunan terhadap gempa
dan angin kencang. Identifikasi terhadap struktural dapat dilakukan
dengan analisa visual, wawancara terhadap pengguna.

B-12 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

Selain hal tersebut juga dapat di adopsi bangunan yang berada di lokasi
perencanaan, sistem struktur apa yang sudah di gunakan pada
bangunan-bangunan sebelumnya. Dan di coba untuk di kaji ulang.
Apakah cocok/sesuai dengan bentuk bangunan yang di rencanakan.
Sistem struktur tersebut meliputi dari pemilihan pondasi, bahan untuk
struktur kolom sampai struktur atap yang akan di gunakan. Hal ini juga
akan di sesuaikan dengan bentuk arsitektural bangunan.
Sistem struktur juga dapat mempengaruhi bahan/matrial yang akan di
gunakan saat pelaksanaan pekerjaan.

a. Metodologi Perancangan Arsitektur


Dalam perancangan arsitektur terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
1) Program Ruang
Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasikan jenis kegiatan yang
ada dan yang akan dikembangkan serta menelaah sampai sejauh mana
kegiatan tersebut mempengaruhi karakter ruang yang akan terbentuk.
Selain itu dilakukan juga perhitungan akan kebutuhan ruang sebagai wadah
dari kegiatan-kegiatan tersebut. kegiatan ini erat kaitannya dengan luasan
dan dimensi ruang untuk masing-masing kegiatan.
Dalam perencanaan DED halte ini kegiatan utama adalah kegiatan untuk
ruang ruang publik, jadi fungsi atau penempatan untuk kenyamanan ini
menjadi hal yang utama, hanya dalam rancangan akan di berikan beberapa
pilihan untuk setiap fungsi ruangnya. sedangkan kegiatan-kegiatan lainnya
adalah untuk fasilitas pendukung kebun raya tersebut.
2) Konsep Perancangan Bangunan
Konsep perancangan bangunan disesuaikan dengan standart-standart yang
ada, serta beberapa peraturan terkait dengan pelaksanaan hutan raya yang
baik. Dan Sesuai dengan karakternya, maka perencanaan bangunan dan
kawasan hutan raya ini akan dibuat sebaik mungkin.
Karakter suatu bangunan atau kawasan dapat dilihat dari berbagai hal,
suatu rancangan harus dapat menyatukan/membentuk karakter suatu
tapak. Hal ini berhubungan dengan masterplan dan hubungan antar
bangunan/fungsi satu dengan fungsi bangunan lainnya.

B-13 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

Karakter suatu bangunan ataupun kawasan juga dapat dilihat dari fasade
bangunan atau funsi ruang ruang itu sendiri dengan fungsinya. Dari fasade
bangunan dan ruang ini, kita dapat menilai suatu fungsi bangunan
ataupun ruang ruang publik ataupun private.
Secara keseluruhan bangunan ini akan menggunakan beberapa unsur
bahan, kayu, baja dan beton pada setiap elemen tergantung kebutuhan
dari setiap fungsi yang ada di dalamnya. Begitu juga untuk ruang luar yang
ada, akan di sesuaikan dengan kebutuhan masing masing fungsi ruang
publik itu sendiri.

3) Konsep Pencahayaan
Untuk memperoleh tingkat kenyamanan yang cukup, maka konsep
arsitektur tropis perlu menjadi pilihan utama, karena mengutamakan
faktor pencahayaan dan ventilasi alami. Pencahayaan alami dapat
diperoleh dari bukaan – bukaan pada bidang dinding, dengan
memperhatikan masalah kenyamanan lainnya seperti mencegah sinar
matahari langsung yang menimbulkan panas dan silau. Sedangkan pada
bagian-bagian tertentu pada bangunan tersebut, pencahayaan terpaksa
dilakukan secara amekanik mengingat kebutuhan fungsi ruangan tersebut.
Untuk sistem pencahayaan ruang luar di area kebun raya akan di sesuaikan
dengan kebutuhannya, misalkan untuk pencahayaan jalan dan pejalan kaki
akan di bedakan dengan pencahayaan di area atau titik titik kumpul atau
titik kegiatan luar bangunan.

4) Konsep Penghawaan
Iklim panas memerlukan banyak bukaan, terutama ruang-ruang publik
yang bersifat terbuka. Bentuk arsitektur bangunan sesuai dengan
arsitektur daerah tropis pada umumnya dengan teritisan yang lebar, dan
memanfaatkan ventilasi dan cahaya alam secara maksimal. Ventilasi yang
baik berupa ‘cross ventilation’ dapat diperoleh dengan penempatan
bukaan pada tempat yang tepat. Pencegahan terhadap kelembaban tanah
dapat ditekan dengan menaikkan level lantai dasar dari permukaan tanah
asal. Untuk kenyamanan hawa yang lebih baik, ruang kantor dan ruang
tertutup lainnya dapat memakai pengkondisian udara / AC, terutama ruang

B-14 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

yang memerlukan tingkat kelembaban atau suhu udara dalam ruang harus
mencapai titik tertentu.

b. Metodologi Perancangan Struktur


Pemilihan yang tepat terhadap sistem struktur dan bahan yang akan
diterapkan dalam perancangan akan memberikan hasil perancangan yang
fungsional, efektif dan efisien. Kondisi ini akan dapat tercapai secara maksimal
dengan adanya koordinasi yang baik dan terpadu antara semua bidang disiplin
ilmu yang terlibat dalam perencanaan ini, khususnya bidang Arsitektur dan
Sipil. Tidak terlepas juga peranan bidang ilmu lainnya seperti Mekanikal-
Elektrikal-Plumbing, dan juga ahli lansekap.
Struktur bangunan adalah kerangka bangunan yang menunjang berdirinya
suatu bangunan. Karena suatu bangunan itu tidak hanya sekedar diperlukan
bisa berdiri sendiri saja, melainkan harus bisa memikul semua beban yang
bekerja padanya, baik beban dari berat sendirinya, maupun beban guna serta
semua beban-beban akibat peristiwa alam (angin, gempa dan lain-lainnya).
Untuk itu harus dipenuhi kriteria-kriteria tertentu demi berhasilnya suatu
perancangan struktur.
1) Dasar Perancangan
Perencanaan struktur dan konstruksi bangunan ini tidak terlepas dari
bentuk arsitektur yang terbentuk, tanpa melanggar kaidah prinsip struktur
bangunan. Secara umum hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
struktur bangunan ini adalah; kuat menahan beban yang diperkirakan akan
muncul pada bangunan tersebut. Kekuatan ini harus dimiliki oleh semua
elemen pembentuk struktur secara sendiri-sendiri atau secara keseluruhan
dari struktur bangunan, secara spesifik konsep perancangan struktur
bangunan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Kekuatan (Strenght)
Cukup kuat untuk bisa menahan segala beban yang ada atau yang
mungkin akan ada pada bangunan tersebut. Kekuatan ini harus dimiliki
oleh semua elemen struktur secara sendiri-sendiri maupun
keseluruhan rangka struktur.
b) Kekakuan (Stiffness)
Cukup kaku untuk tidak mengalami lenturan yang berlebihan pada
setiap elemen atau pada seluruh kerangka struktur, akibat beban yang
B-15 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

bekerja baik vertikal maupun horisontal. Lenturan yang berlebihan


selain mengurangi kenyamanan hunian, juga mengurangi segi
keindahan penampilan.
c) Kestabilan (Stability)
Cukup stabil dalam posisi berdirinya bangunan, sehingga tidak akan
mengalami perubahan bentuk permanen (miring), akibat penurunan
yang berbeda dari masing-masing struktur.
d) Ekonomis (Optimum Design)
Kekuatan, kekakuan dan keteguhan yang dimiliki struktur bangunan
diusahakan sedemikian rupa sehingga memberikan faktor keamanan
yang cukup terhadap keruntuhan, tetapi tidak berlebihan. Dengan
demikian akan menghasilkan sistem struktur yang memenuhi syarat
dan dengan biaya yang optimum.
2) Persyaratan dan Peraturan SNI
1. Permen PU No 45/PRT/M/2007
2. Peraturan Muatan Indonesia (NI-18) 1970
3. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung
4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI – 1971
5. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI)
6. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)
7. Peraturan Muatan Indonesia (PMI – 1970)
8. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983
9. Peraturan Perencanaan Baja Indonesia
10. Peraturan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
11. Peraturan lainnya yang berkaitan dengan gedung, dan apabila belum
ada secara resmi di indonesia akan dicarikan referensinya dari
peraturan yang ada di luar negeri dan akan disesuaikan dengan kondisi
di Indonesia.
3) Faktor – faktor Perancangan
Secara garis besar ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
perancangan sebuah bangunan, dan beberapa diantaranya adalah:
1. Master Plan dari keseluruhan kawasan yang akan di buat
2. Fungsi dari masing masing bangunan yang akan digunakan (bangunan
umum/ kantor pemerintahan) atau fungsi bangunan lainnya.
3. Denah dan bentuk masing masing bangunan
B-16 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

4. Daerah/lokasi di mana bangunan ini akan berdiri (topografi, geologi,


iklim)
5. Bahan bangunan yang akan dipakai
4) Analisa Struktur
Adapun analisa struktur yang akan dilakukan terhadap perancangan ini
berdasarkan batasan-batasan yang ada dan berlaku di indonesia seperti :
1. Analisa Mekanika Teknik akibat pembebanan struktur
2. Analisa elemen penampang struktur
3. Pada sistem struktur terpilih, beban yang akan dihitung dan dianalisa
adalah
4. Beban Vertikal : Berat sendiri struktur dan beban hidup
5. Beban Horizontal : Beban gempa, angin

Perhitungan yang akan dikerjakan dilakukan dengan cara dua dimensi dan
secara tiga dimensi, dengan menggunakan program komputer yang ada
dalam menunjang perhitungan struktur secara keseluruhan. Hal ini penting
untuk dilakukan karena dapat dibuat model-model secara 3 dimensi
(model berupa simulasi pada komputer) dan perlakuan yang akan terjadi
dapat diperkirakan secara optimal, dan hasil perhitungan struktur secara
teknis dapat dipertanggung jawabkan.

5) Sistem Struktur Bangunan


Struktur bangunan dibagi atas struktur bawah dan struktur atas. Yang
dimaksud struktur bawah adalah pondasi, sedangkan struktur atas adalah
kolom, pembalokan dan struktur atap. Pada pondasi dalam, tipe tiang
pancang atau bore pile dapat menjadi pilihan. Sedangkan pada pondasi
dangkal, jenis cakar ayam dapat menjadi pilihan. Struktur atas dapat
menggunakan konstruktsi beton atau konstruksi baja, dimana tiap jenis
konstruksi mempunyai kelebihan masing-masing. Struktur komposit
(gabungan pemakaian beton dan baja pada struktur) dapat juga dipilih
sebagai alternatif.

c. Metodologi Perancangan Interior


Merencanakan dan merancang suatu lingkungan dalam bangunan, penataan
ruang dalam, penataan perabot, di bangunan yang direncanakan, yang
representatif, efisien, efektif dan terpadu sebagai suatu lingkungan hunian
B-17 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

formil, yang dapat menampung semua kegiatan-kegiatannya. Dapat


mencerminkan perkembangan lingkungan hunian formil layak dan berwibawa.
1) Kriteria Perancangan
a) Fungsional
• Dihasilkan suatu fasilitas hunian yang mampu secara efektif
mendukung berbagai keperluan penghuni /tamunya saat ini
dan jangka waktu yang akan datang, dalam menghadapi
kemungkinan penggunaan yang bervariasi sesuai kebutuhan
sekarang dan masa yang akan datang.
• Ditinjau dari segi aspek kekuatan bahan dan konstruksi, aspek
operasional dan daya fleksibilitas, penataan dan penyusunan
tata ruang yang direncanakan bersifat fleksibel dalam
penataannya.
b) Estetika
• Lingkungan interior yang direncanakan dengan berpedoman
pada konsep arsitektur dan fisik bangunan
• Lingkungan yang ditata secara terpadu dan terkoordinir antara
elemen - elemen estetis, penyelesaian interior dan furniture.
c) Ekonomis
• Biaya pelaksanaan konstruksi yang cukup rendah dan wajar
• Proses desain dan pelaksanaan konstruksi cukup singkat, sesuai
dengan program penggunaan fasilitas ini.
• Dihasilkannya suatu fasilitas yang pada masa yang panjang,
biaya pemeliharaannya cukup sederhana dan komponen-
komponennya mudah didapat.
• Dihasilkan suatu fasilitas yang material dan konstruksi cukup
kuat, tahan lama, sesuai dengan jangka waktu penggunaan
fasilitas ini.
2) Analisa Kebutuhan Perancangan
a) Kelengkapan Pemakaian
• Identitas Pemakai
• Identitas Kebutuhan
• Kebutuhan Secara Keseluruhan
b) Kelengkapan Kegiatan

B-18 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

• Aktifitas primer dan sekunder


• Analisa aktifitas
• Kelengkapan furniture
c) Jumlah Furniture untuk setiap kegiatan
• Kualitas Furniture
d) Analisa Ruang
• Bentuk, skala dan proporsi ruang
• Lokasi pintu, akses dan sirkulasi
• Jendela, penerangan, view dan ventilasi
• Material dinding, lantai dan langit-langit
• Detail ruang
e) Kelengkapan Dimensi
• Area yang dibutuhkan untuk furniture
• Akses antar kegiatan
• Jumlah pengunjung
f) Kelengkapam Mutu/Kualitas
• Suasana
• Image & Style
• Nyaman dan keamanan
• Fokus dan orientasi ruang
• Warna dan nada
• Akustik
• Fleksibilitas
g) Kelengkapan Hubungan
• Hubungan area aktivitas
• Ruang dan area aktifitas gerak
• Ruangan-ruangan berdekatan
• Ruangan dan ruang luar
• Ergonomik dan Antropometrik
• Dimensi Tubuh

3) Arahan Konsep Perancangan


a) Perancangan Interior
Sesuai dengan struktur organisasi ruang pemakai/pengguna bangunan,
maka ruangan-ruangan yang direncanakan dibagi atas kelompok :
B-19 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

• Ruang publik yang bersifat terbuka


• Ruang private yang bersifat tertutup
• Ruang-ruang penunjang
b) Komponen Interior
• Lantai :
- Kuat
- Tahan api
- Tahan goresan
- Tahan bahan kimia
- Tidak menyilaukan
- Pola netral
• Dinding, partisi dan jendela
- Mampu menahan panas luar ruangan
- Tidak mudah terbakar
- Menyerap suara
- Finishing tidak menyilaukan
- Langit-langit
- Bersifat akustik
- Tidak mudah terbakar
- Pola netral
• Penerangan
- Merata sesuai kebutuhan
- Cukup mudah pemeliharaan
- Tidak silau walau iluminasi tinggi

4) Perancangan dan Pemilihan Furniture


a) Fleksibilitas
• Pemilihan untuk pelapis kursi yang akan ditempatkan pada
ruang-ruang umum, dipilih warna netral. Furniture harus
ringan.
• Desain dengan sistem modul untuk memudahkan bongkar
pasang.
b) Efisiensi dan produktifitas kerja
• Desain partisi harus dapat menunjang fungsi kegiatan, misalnya
harus cukup menahan kebisingan antar ruangan
B-20 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

• Dimensi furniture harus sesuai dengan fungsi dan kebutuhan


c) Kenyamanan
• Secara antropometrik semua furniture harus didesain dengan
standar ukuran yang sesuai dengan ukuran tubuh orang
Indonesia
• Penggunaan bahan pelapis yang dapat membantu dan
menyerap suara, khususnya untuk penempatan pada ruang
yang membutuhkan ketenangan
d) Keselamatan dan kesehatan kerja
• Furniture tidak bertepi/berujung dengan sudut yang tajam
untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan
• Bahan pelapis tidak mudah terbakar
• Bahan finishing tidak mengandung bahan yang membahayakan
kesehatan
• Tidak menyilaukan
e) Kekuatan bahan dan konstruksi
• Cukup rigid dengan konstruksi tidak rumit
• Tahan goresan dan bahan kimia
f) Construction cost
• Komponen furniture didesain dengan standar modul yang
terpadu, sehingga apabila ada penambahan tidak akan
merubah keseluruhan.
• Menggunakan material yang tahan lama
• Memanfaatkan hasil dari produksi dalam negeri

g) Maintenance cost
• Bahan yang mudah perawatan
• Komponen mudah didapat
• Sistem bongkar pasang (knock down)

2.3. PROGRAM KERJA


Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan dalam jangka waktu 60 (Enam Puluh) hari
kerja. Adapun jadwal kegiatan yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel
berikut:

B-21 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

Tabel
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2


1 2 3 4 1 2 3 4
1 Koordinasi Internal
2 Penyusunan Laporan Pendahuluan
3 Penyerahan Laporan Pendahuluan
4 Pemaparan Laporan Pendahuluan
5 Survei lapangan
6 Penyusunan Laporan Hasil
Survey/Data dan Rancangan
7 Penyerahan Laporan Hasil
Survey/Data dan Rancangan
8 Penyusunan Draft Laporan Akhir
9 Paparan Draft Akhir dengan SKPD
dan Stakeholder
10 Perbaikan Laporan Akhir
11 Penyerahan Laporan Akhir dan
Dokumentasi

a. Pelaporan
Laporan yang dihasilkan dalam studi ini adalah sebagai berikut :
1) Laporan Pendahuluan:
Laporan Pendahuluan, dibuat dalam ukuran kertas A4 sebanyak 5 (lima) buku
terdiri atas latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup kegiatan dan lokasi
kegiatan, jangka waktu pelaksanaan dan dasar hukum, serta rencana
pengumpulan data dan hasil foto kawasan eksisting dari udara (drone). Laporan
ini diserahkan paling lambat 10 (Sepuluh) hari sejak diterbitkannya SPMK.
2) Draft Laporan Akhir dan Laporan Akhir:
Dokumen Laporan Akhir dibuat pada kertas berukuran A4 sebanyak masing-
masing 5 (lima) buku. Draft Laporan Akhir dan Laporan Akhir merupakan hasil
akhir dari seluruh proses penyusunan DED, berupa gambar detail engineering
design/gambar rancangan untuk dijadikan pedoman/petunjuk dalam
pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh
penyedia jasa konstruksi/kontraktor berdasarkan arahan dan rekomendasi atau
persetujuan dari konsultan pengawas.
Gambar-gambar pelaksanaan DED tersebut harus dibuat sejelas dan selengkap
mungkin, mudah dipahami, diberi ukuran-ukuran yang akurat dan notasi

B-22 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

gambar yang jelas sehingga gambar tersebut dapat dijadikan petunjuk/acuan


dalam pelaksanaan konstruksi fisik di lapangan. Disamping itu, gambar-gambar
teknis/DED harus mengakomodir semua item pekerjaan bersamaan dengan
penyerahan laporan Pengukuran Topografi, dokumen Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat (RKS) Teknis, Engineer Estimate (RAB), Daftar Volume Pekerjaan (BQ),
Gambar Kerja, dan file-file softcopy (format PDF, Word, Excel, Autocad, dan lain-
lain).

B-23 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

BAGIAN III

PENUTUP

Demikian proposal teknis Pekerjaan Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP Cigombong
Kabupaten Bogor ini kami buat. Uraian semua ini berdasarkan atas Kerangka Acuan Kerja yang
telah dibuat oleh Pemberi Tugas, yang merupakan merupakan acuan dan pedoman dasar dalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dalam teknis Pekerjaan Penyusunan DED Daya Tarik Wisata TTP
Cigombong, Kabupaten Bogor dapat dikembangkan lebih lanjut oleh kami sebagai pihak
Pelaksana sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan yang
diharapkan.

B-24 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n
Arsitektural
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

2.4. KOMPOSISI DAN PENUGASAN TIM


Tenaga Lingkup
No Nama Personil Perusahaan Lokal / Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Asing Keahlian Pendidikan
TENAGA AHLI
• Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam
pengukuran data tentang keadaan dilapangan dan
pengambilan data lapangan untuk pelaksanaan pekerjaan.
• Membuat perhitungan analisa kelayakan lokasi hasil
1 Ade Suryadi, ST PT. ARENCO BINATAMA WNI Teknik Arsitektur S1 Teknik Arsitektur Team Leader/Arsitek
dilapangan
• Mengkaji dan menggambar rancangan bersama Ahli
Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh hasil
perhitungan analisa Dalam melaksanakan tugas
• Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam
pengukuran data tentang keadaan dilapangan dan
pengambilan data lapangan untuk pelaksanaan pekerjaan.
• Membuat perhitungan analisa kelayakan lokasi hasil
Ahli Madya Teknik
2 Iswanto, ST PT. ARENCO BINATAMA WNI Ahli Sipil S1 Teknik Sipil dilapangan
Struktur
• Mengkaji dan menggambar rancangan bersama Ahli
Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh hasil
perhitungan analisa
• bertanggung jawab kepada Team Leader.
• Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam
pengukuran data tentang keadaan dilapangan dan
pengambilan data lapangan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Ahli Madya Elektrikal • Membuat perhitungan analisa kelayakan lokasi hasil
3 Dodi Periadi, ST PT. ARENCO BINATAMA WNI Ahli Elektrikal S1 Teknik Elektro Konstruksi Bangunan dilapangan
Gedung • Mengkaji dan menggambar rancangan bersama Ahli
Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh hasil
perhitungan analisa
• bertanggung jawab kepada Team Leader.
• Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam
pengukuran data tentang keadaan dilapangan dan
pengambilan data lapangan untuk pelaksanaan pekerjaan.
• Membuat perhitungan analisa kelayakan lokasi hasil
Ahli Madya Teknik
4 Riduan Sagala, ST PT. ARENCO BINATAMA WNI Ahli Elektrikal S1 Teknik Mesin dilapangan
Mekanikal
• Mengkaji dan menggambar rancangan bersama Ahli
Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh hasil
perhitungan analisa
• bertanggung jawab kepada Team Leader.
TENAGA PENUNJANG
Reza Endhana • Membantu tenaga ahli dalam penggambaran
PT. ARENCO BINATAMA
1 Rio Rinaldi Putra WNI Surveyor S1 Surveyor • Membantu tenaga ahli dalam proses analisa dan seluruh
Merdiana Megantari Gartiwi kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab

B-25 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n A r s i t e k t u r a l
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

Tenaga Lingkup
No Nama Personil Perusahaan Lokal / Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Asing Keahlian Pendidikan
Maulana Abas • Berkoordinasi dengan ahli dan tim leader serta
Hanan Hanifah bertanggungjawab terhadap tugas dan kewajibannya

• Membantu tenaga ahli dalam penggambaran


• Membantu tenaga ahli dalam proses analisa dan seluruh
Agis Syaban, ST PT. ARENCO BINATAMA
2 WNI Estimator S1 Teknik Sipil Estimator kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab
• Berkoordinasi dengan ahli dan tim leader serta
bertanggungjawab terhadap tugas dan kewajibannya
• Membantu tenaga ahli dalam penggambaran
• Membantu tenaga ahli dalam proses analisa dan seluruh
Satrio Wibowo, ST PT. ARENCO BINATAMA
3 WNI Drafter CAD S1 Drafter CAD kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab
Herdi Maulana, ST
• Berkoordinasi dengan ahli dan tim leader serta
bertanggungjawab terhadap tugas dan kewajibannya
• Membantu tim dalam pengurusan administrasi kegiatan
seperti surat menyurat, mempersiapkan dokumen lelang
PT. ARENCO BINATAMA Tenaga hingga mengurus penagihan
4 Septian Dwiaresza Swega WNI S1 Administrasi Tenaga Administrasi
Administrasi • Membantu tim dalam urusan keuangan kegiatan
• Melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggungjawab
terhadap tugasnya

B-26 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n A r s i t e k t u r a l
PT. ARENCO BINATAMA

USULAN TEKNIS

1 2
Nama Jabatan
I II III IV I II III IV
TENAGA AHLI
Ade Suryadi, ST Team Leader/Arsitek
Iswanto, ST Ahli Madya Teknik Struktur
Dodi Periadi, ST Ahli Madya Elektrikal Konstruksi Bangunan Gedung
Riduan Sagala, ST Ahli Madya Teknik Mekanikal
TENAGA SUB PROFESIONAL
Reza Endhana
Rio Rinaldi Putra
Merdiana Megantari Gartiwi Surveyor
Maulana Abas
Hanan Hanifah
Agis Syaban, ST Estimator
Satrio Wibowo, ST
Drafter
Herdi Maulana, ST
TENAGA PENDUKUNG
Septian Dwiaresza Swega Tenaga Administrasi

B-27 | B e l a n j a J a s a K o n s u l t a n s i P e r e n c a n a a n A r s i t e k t u r - J a s a D e s a i n A r s i t e k t u r a l

Anda mungkin juga menyukai