Wa0003.
Wa0003.
OLEH:
KELOMPOK 4:
»« Murnianti »« Pardi
»« Erniwati
DAFTAR ISI
KataPengantar..................................................................................................I
Daftar Isi..........................................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................2
B. Rumusan Masalah................................................................................3
C. Tujuan Masalah....................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................5
Filsafat ilmu.........................................................................................10
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................12
Kesimpulan.............................................................................................13
KATA PENGANTAR
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu cara lain yang bisa digunakan adalah dengan menerapkan aliran-
aliran dan pemahan filsafat. Dengan menggunakan aliran filsafat maka akan dapat
memperkaya ilmu dan teori-teori baru yang nantinya bisa digunakan untuk
mengembangkan ilmu pendidikan.
statistika berkaitan dengan daya pikir manusia, terutama dalam hal berpikir
ilmiah. Berpikir ilmiah berhubungan dengan keilmuan dan teknologi yang dalam
perkembangannya dibatasi oleh filsafat. Sarana berpikir ilmiah dapat membantu
proses metode ilmiah untuk mendapat ilmu atau teori yang lain.
Selain statistika dalam ilmu penddidikan, moral dan etika juga sangat erat
hubungannya dengan pendidikan. Pendidikan dan moral adalah dua hal yang
saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Pendidikan memiliki peran
penting dalam membentuk moral seseorang, dan moral yang baik dapat
membantu meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam Ilmu pendidikan ada juga yang berbasis ilmu alam. yakni pendidikan
yang dalam semua aspeknya memperhatikan kondisi alam lingkungan di mana
pendidikan tersebut diadakan dan membahas mengenai alam semesta.
Pendidikan yang berbasis tentang alam ini memiliki tujuan utama yakni
menjadikan manusia bagaimana agar bisa menjaga dan bertanggung jawab dalam
mengelolah alam. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi manusia yang cerdas,
unggul, bijaksana, dan amanah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar teori dalam bidaang ilmu pendidikan?
filsafat ilmu?
6. Apa peran filsafat ilmu dalam ilmu pendidikan etika dan moral?
C. Tujuan Masalah
BAB 2
PEMBAHASAN
Nah, jika berbicara mengenai pendidikan, tentunya saja teori sangat erat
hubungannya dalam sistem pendidikan. Teori inilah yang menjadi dasar dalam
ilmu pendidikan. Ada beberapa teori pendidikan yaitu:
1. Pendidikan klasik,
2. Pendidikan personal
3. Pendidikan teknologi,
4. Pendidikan interaksional,
Dalam teori ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan
pendidik hanya menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai
pembimbing, pendorong dan fasilitator bagi peserta didik. Setiap manusia
memiliki potensi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya . Teori
pendidikan personal ini menjadi sumber yang bertujuan untuk memperluas
kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dalam
lingkungan.
3). Pendidikan Teknologi
Dalam pendidikan interaksional ini menekankan interaksi dua pihak dari guru
kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru. Lebih dari itu, dalam
teori pendidikan ini, interaksi juga terjadi antara peserta didik dengan materi
pembelajaran dan dengan lingkungan. Interaksi terjadi melalui berbagai bentuk
dialog. Dalam pendidikan interaksional, belajar lebih sekedar mempelajari fakta-
fakta. Peserta didik mengharuskan pemahaman sebuah fakta-fakta untuk
memahami konteks kehidupan.
Hubungan antara filsafat ilmu dan teori pendidikan sangatlah penting sebab
ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan
merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya
untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta
menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai.
Pendidikan berkembang dari rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencari
pengetahuan yang lebih luas dan realitas. Pendidikan adalah usaha manusia
untuk mengungkapkan realitas, agar manusia dapat bersosialisasi dengan
sesamanya. Filsafat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari praktik
pendidikan, namun keberadaan filsafat ini nampaknya sudah mulai ditinggalkan.
• Pertama, Filsafat mengandung arti analisa yang merupakan salah satu metode
yang digunakan para pakar pendidikan untuk memecahkan permasalahan
pendidikan dan menyusun konsep-konsep (teori-teori) pendidikan.
Pendidikan tidak akan mudah jika hanya diterima apa dengan apa adanya,
namun hal itu perlu adanya perbaikan dalam bentuk sebuah upaya untuk proses
pemikiran secara mendalam. Oleh karenanya dengan memahami filsafat secara
baik maka seseorang akan dapat mengembangkan secara pasti ilmu-ilmu
pendidikan yang dia pelajari.
Agar sebuah ilmu memiliki objek dan metode ilmiah haruslah memenuhi
beberapa syarat yang meliputi dimensi/aspek sebagai beriku,yaitu:
Ada beberapa pola pikir dalam pendekatan ilmiah yaitu pola pikir induktif
dan pola pikir deduktif.
•merumuskan masalah
•merumuskan hipotesis
•menguji hipotesis
•mengumpulkan data
Sebaliknya, makin sedikit contoh yang diambil maka makin rendah pula
tingkat ketelitiannya. Karakteristik ini memungkinkan kita untuk dapat memilih
dengan seksama tingkat ketelitian yang dibutuhkan sesuai denganhakikat
permasalahan yang dihadapi.
Pembelajaran berbasis alam adalah salah satu strategi yang dapat dipilih
untuk mengembangkan prinsip bermain sambil belajar dan menjadikan anak
sebagai pusat dalam pembelajaran.Secara substansi pembelajaran berbasis alam
merupakan sistem pembelajaran yang menawarkan bagaimana mengajak anak
untuk lebih akrab dengan alam, sekaligus menjadikannya semangat untuk
melakukan kegiatan belajar mengajar.
Ilmu alam adalah sebuah ilmu yang berkembang dari ilmu filsafat. Ilmu itu
sendiri telah berkembang kembali menjadi ilmu-ilmu yang lebih sempit. Ilmu
alam merupakan ilmu yang didapatkan dari pemikiran para
filosofi yang terus berkembang dan berkembang. Hanya saja ilmu alam yang sifat
perkembanganya lambat, bahkan statis. Tidak ada kebenaran yang hakiki kecuali
kbenaran dari Tuhan Yang Maha Esa.
Filsafat alam merupakan awal dari ilmu filsafat. Disebut filsafat alam karena
yang menjadi obyek pemikiran adalah mengenai kejadian alam semesta ini.
Filsafat alam ada sejak zaman pra-Sokrates dengan Miletus sebagai tanah
kelahiran filsafat alam. Pemikiran para filsuf alam sangat dipengaruhi oleh
kehidupan dan kemahiran yang dimilikinya.
banjir terjadi karena tanah tidak mampu lagi menyerap air karena tanah yang
seharusnya berfungsi sebagai penyerapan atau drainase tidak lagi bisa difungsikan
karena di dalam tanah dominasi bukan oleh tanah, melainkan gorong-gorong,
pondasi besi baja beton yang menghambat penyerapan.
Selain itu sering terjadinya gempa karena akibat dari penanaman paku
alam yang hampir diseluruh belahan dunia melakukan pembangunan besaran
gedung-gedung tinggi yang membutuhkan pondasi dalam serta bangunan lain
yang tidak support carryng capacity (daya dukung lingkungan).
Maka dari itu penting bagi kita dalam memahami ilmu filsafat, jika ada
yang menutup diri dari kebenaran filsafat maka ada 2 cara yang bisa dilakukan
sebagai tugas manusia dibumi yaitu berikhtiar dan saling mengingatkan.
Filsafat ilmu sangat berperan dalam mencakup nilai- nilai dalam beretika.
Dalam filsafat terdpat perbedaan anatara etika dengan moral. Etika merupakan
penilaian baik atau buruk anatar hubungan manusia. sedangkan moral lebih
condong ke pada tindakan atau perbuatan yang sedang nilai, jadi etika
merupakan cabang filsafat yang membahas tentang nilai (moral) yang berlaku
dikehidupan bermasyarakat.
• Etika deskriptif, yaitu proses ajaran moral yang berlaku yang membahas
masalah baik atau buruk tindakan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
• Etika normatif, yaitu kajian terhadap ajaran norma baik atau buruk sebagai salah
satu fakta. Etika normatif dibagi menjadi menjadi 2 dianataranya yaitu etika
umum dan khusus.
Ada hubungan yang sangat erat antara filsafat ilmu dengan etika karena
ilmu sebagai bidang yang otonom yang berarti mengatur diri sendiri dan tidak
bebas dinilai. Nilai-nilai etika selalu berkaitan terutama dalam penerapan ilmu.
Etika memberikan arahan bagi proses terjadinya ilmu, sehingga membawa
kemanfaatan bagi manusia agar dapat hidup bermasyarakat dengan baik.
Eksistensi adalah suatu keputusan yang berani diambil oleh manusia untuk
menentukan hidupnya dan menerima konsekuensi yang telah manusia ambil. Jika
manusia tidak berani untuk melakukannya maka manusia tidak bereksistensi
dengan sebenarnya.
1). Motif pokok yakni cara manusia berada, hanya manusialah yang
bereksistensi. Eksistensi adalah cara khas manusia berada, dan pusat perhatian
ada pada manusia, karena itu berisfat humanistic.
2). Bereksistensi harus diartikan secara dinamis atau kondisi yang terus berubah.
Bereksistensi berarti menciptakan dirinya secara aktif. Bereksistensi berarti
berbuat, menjadi, merencanakan. Setiap saat manusia menjadi lebih atau kurang
dari keadaaannya.
BAB 3 (PENUTUP)
KESIMPULAN