Skor Sumber
N
UraianTugas Tutorial Maksima Tugas
o
l Tutorial
Bu Linoce mengajar di kelas 1 SD Litnum Indonesia yang terletak di ibukota sebuah
kecamatan. Suatu hari Bu Linoce mengajak anak-anak berbincang-bincang mengenai
sayur-sayuran yang banyak dijual di pasar. Anak-anak diminta menyebutkan sayur yang
paling disukainya dan menuliskannya di buku masing-masing. Anak-anak kelihatan
gembira dan berlomba menyebutkan dan menuliskan sayur yang disukainya. Pada akhir
perbincangan Bu Linoce meminta seorang anak menuliskan nama sayur yang sudah
disebutkan, sedangkan anak-anak lain mencocokkan pekerjaannya dengan tulisan di
papan.
Setelah selesai anak-anak diminta membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata
yang ditulis di papan tulis.
Bu Linoce:
"Anak-anak, lihat kata-kata ini. Ini nama sayur-sayuran. Baca baik-baik, buat kalimat
dengan kata-kata itu ya."
40 Modul
Pendukun
1. Bandingkan suasana kelas yang diuraikan pada paragraf 1 g TAP
dan paragraf selanjutnya, ditinjau dari segi guru, murid, dan
kegiatan !
Pendekatan pembelajaran mana yang sebaiknya diterapkan
2.
oleh Bu Linoce ketika mengajar tentang sayur-sayuran
untuk anak-anak kelas 1? Berikan alasan, mengapa 30
pendekatan tersebut yang anda anggap sesuai !
1.
Paragraf 1 menggambarkan suasana kelas yang penuh semangat dan kegembiraan saat Bu Linoce
mengajak anak-anak berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran. Anak-anak terlihat antusias,
berlomba-lomba menyebutkan sayur yang disukai, dan menuliskannya di buku masing-masing. Bu
Linoce terlihat sebagai guru yang terlibat aktif dalam kegiatan ini, menciptakan atmosfer yang positif
dan mendukung.
Namun, paragraf selanjutnya menggambarkan perubahan suasana kelas setelah Bu Linoce meminta
anak-anak membuat kalimat dengan kata-kata yang ditulis di papan tulis. Anak-anak terlihat bingung
dan tidak mulai bekerja dengan cepat. Bu Linoce menunjukkan rasa tidak sabar dan mengingatkan
anak-anak untuk segera bekerja. Ketidakpatuhan anak-anak terhadap instruksi Bu Linoce membuat
suasana kelas menjadi kurang teratur. Beberapa anak bahkan mulai kehilangan minat, mengantuk,
dan bermain-main. Respons Bu Linoce terhadap ketidakpatuhan ini adalah dengan memberikan
peringatan keras dan menunjuk seorang anak untuk membacakan kalimat, tetapi anak tersebut tidak
memiliki kalimat yang siap dibacakan.
Dari segi guru, Bu Linoce pada awalnya terlihat sebagai sosok yang bersemangat dan terlibat dalam
pembelajaran. Namun, setelah ketidakpatuhan anak-anak muncul, reaksinya menjadi keras dan
otoriter. Dari segi murid, awalnya anak-anak antusias, tetapi setelah kesulitan muncul, beberapa
kehilangan minat dan mulai bermain-main. Dari segi kegiatan, aktivitas pertama (membincangkan
sayur-sayuran) terlihat sukses dan menyenangkan, sementara aktivitas kedua (membuat kalimat)
menunjukkan ketidakpatuhan dan kehilangan fokus.
2.
Dalam mengajar anak-anak kelas 1 tentang sayur-sayuran, pendekatan pembelajaran yang sebaiknya
diterapkan oleh Bu Linoce adalah pendekatan pembelajaran berbasis permainan dan pengalaman
langsung. Alasan utamanya adalah bahwa anak-anak pada usia ini cenderung belajar lebih efektif
melalui aktivitas yang melibatkan interaksi langsung, keterlibatan aktif, dan unsur permainan.
Alasan: Anak-anak kelas 1 cenderung memiliki tingkat perhatian yang lebih baik
ketika pembelajaran diintegrasikan dengan unsur permainan. Bermain dapat
membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik bagi mereka.
Alasan: Anak-anak pada usia ini belajar melalui pengalaman langsung. Melibatkan
mereka dalam aktivitas fisik yang terkait dengan sayur-sayuran akan meningkatkan
pemahaman dan daya ingat mereka.
3.
Siapkan kartu gambar sayur-sayuran dan kartu dengan nama sayur yang sesuai.
Anak-anak dapat bermain memasangkan gambar dengan namanya. Hal ini tidak
hanya mengajarkan mereka mengenal sayur-sayuran, tetapi juga membantu
meningkatkan keterampilan kognitif dan pencocokan.
Melalui kombinasi pendekatan berbasis permainan dan pengalaman langsung, Bu Linoce dapat
menciptakan pengalaman pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, dan berkesan bagi anak-
anak. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan belajar mengenai sayur-sayuran secara teoritis,
tetapi juga akan mengalami sendiri keajaiban dunia sayur-sayuran secara langsung.