EFRIDAWATI HASIBUAN
Saya masuk di kelas 1 SDN 0909 HURISTAK yang terletak di tapanuli
selatan saya mengajak anak-anak berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran
yang banyak dijual di pasar. saya meminta anak-anak menyebutkan sayur yang
paling disukainya dan menuliskannya di buku masing-masing. Anak-anak
kelihatan gembira dan berlomba menyebutkan dan menuliskan sayur yang
disukainya. Pada akhir perbincangan saya meminta seorang anak menuliskan
nama sayur yang sudah disebutkan, sedangkan anak-anak lain mencocokkan
pekerjaannya dengan tulisan di papan.
Setelah selesai anak-anak diminta membuat kalimat dengan menggunakan
kata-kata yang ditulis di papan tulis, saya berkata "Anak-anak, lihat kata-kata
ini. Ini nama sayur-sayuran. Baca baik-baik, buat kalimat dengan kata-kata itu
ya." Anak-ank menjawab serentak: "Ya, Bu." Kemudian saya pergi ke meja anak-
anak dan memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak. Karena tak
seorangpun yang mulai bekerja, "Cepat kerjakan, dan angkat tangan jika sudah
punya kalimat. Anak-anak kelihatan bingung, namun saya diam saja dan tetap
duduk di kursi guru. Perhatian anakanak menjadi berkurang, bahkan ada yang
mulai mengantuk, dan sebagian mulai bermain-main. Mendengar suara gaduh,
saya dengan keras menyuruh anak-anak diam dan menunjuk seorang anak
untuk membacakan kalimatnya. Anak yang ditunjuk diam karena tidak punya
kalimat yang akan dibacakan.
PERTANYAAN :
1. Bandingkan suasana kelas yang diuraikan
ditinjau dari segi guru, murid, dan kegiatan
2. Pendekatan pembelajaran mana yang
sebaiknya diterapkan ketika mengajar tentang
sayur-sayuran untuk anak-anak kelas 1?
3. Mengembangkan topik sayur-sayuran yang
akan disajikan dengan pendekatan
JAWABAN :
1. Diawal semua siswa sangat menikmati pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Berbeda dengan, ketika saya mulai
meminta anak-anak kelas 1 itu untuk membuat kalimat
dari kata-kata yang telah ditulis mereka di buku catatan
masing-masing. Tentu saja pelajaran berikutnya ini lebih
rumit dibanding sesi pertama yang hanya meminta
mereka menuliskan sayuran yang disukai. Lebih-lebih
anak-anak tidak diberikan contoh atau cara bagaimana
membuat dan menulis kalimat yang berhubungan dengan
sayur-sayuran tersebut, dan tanpa pembimbingan sama
sekali. Anak-anak menjadi bingung, ribut, dan frustasi.
2. Pendekatan yang sebaiknya untuk anak-anak kelas 1 ini adalah
pembelajaran terpadu (tematik), karena pemikiran anak-anak kelas 1
masih bersifat holistik. Selain itu pembelajaran tematik membuat siswa
lebih aktif (terlibat aktif dalam pembelajaran), fleksibel dan sesuai
dengan minat dan perkembangan siswa.