Ag
Aurat Wanita Menurut 4 Madzhab
01 Imam Syafi’i
02 Imam Hanbali
03 Imam Maliki
04 Imam Hanafi
Menurut Imam Syafi’i, aurat wanita adalah seluruh
tubuh perempuan adalah aurat yang haram dilihat laki-
laki bukan mahram kecuali wajah kedua telapak
tangan.
MADZHAB Namun dalam riwayat yang lain Imam Ahmad bin Hanbal
4
MADZHAB
MADZHAB SYAFI’I
Aurat wanita saat bersama dengan
laki-laki mahram adalah antara 01
pusar sampai lutut.
Anak kecil perempuan usia di bawah 4 (empat) Anak perempuan usia 7 (tujuh) tahun ke atas,
tahun maka tidak ada aurat baginya menurut auratnya di depan laki-laki bukan mahram adalah
madzhab Hanafi, Maliki dan Hanbali. seluruh tubuh menurut madzhab Hanbali kecuali
wajah, leher, kepala, tangan sampai siku dan kaki.
Anak kecil perempuan usia di atas 4 (empat) Anak perempuan usia 10 tahun auratnya sama
tahun dan belum mengundang yahwat maka dengan wanita usia dewasa yakni seluruh tubuh
auratnya adalah depan dan belakang (farji dan kecuali wajah dan telapak tangan menurut
dubur) menurut madzhab Hanafi. madzhab Syafi'i, Hanafi dan Hanbali.
Apabila mengundang syahwat, maka auratnya
sam dengan perempuan dewasa walaupun usianya
di bawah 10 tahunmenurut madzhab Syafi'i,
Hanafi dan Maliki.
Aurat Perempuan dengan Laki-laki Bukan Mahram
MADZHAB SYAFI’I MADZHAB HANBALI MADZHAB MALIKI MADZHAB HANAFI
Di depan laki-laki yang Di depan laki-laki yang wanita itu adalah seluruh tubuh wanita
bukan mahram seluruh bukan mahram seluruh seluruhtubuh kecuali adala aurat termasuk
tubuh wanita adalah tubuh wanita adalah wajah dan telapak kukunya, baik saat
aurat (harus ditutup) aurat (harus ditutup) tangan. shalat maupun di luar
kecuali wajah, telapak kecuali wajah, telapak shalat.
tangan dan telapak tangan dan telapak
kaki. kaki.
AURAT LAKI-LAKI
Aurat Laki-laki Aurat Laki-laki
dengan Sesama di Depan
Laki-laki Perempuan
Anggota tubuh yang harus tertutup bagi laki-laki saat shalat sama
dengan saat di luar shalat yaitu antara pusar dan lutut. Ini berdasarkan
pendapat seluruh ulama madzhab yang empat.
Dalam Madzhab Syafi'i menyatakan bahwa walaupun wajah wanita
bukan termasuk aurat, akan tetapi laki-laki dianjurkan untuk tidak
memandang wajah perempuan apabila dikhawatirkan menimbulkan
fitnah.
Imam Baghawi dalam kitab Syarh as-Sunnah juz IX halaman 23 menyatakan:
.ُّإّلُّالوْجهُّواليدينُّإلىُّالكوعين، ّلُّيجوزُّلهُّأنُّينظرُّإلىُّش يءُّمنها.ُّفجميعُّبدنهاُّعورةُّفيُّحقُّالرْجل،فإنُّكانتُّأْجنبيةُّحرة
ً
.وعَليهُّغضُّالبصرُّعنُّالنظرُّإلىُّوْجََاُّويديهاُّأيضاُّعندُّخوفُّالفتنة
Artinya : Jikalau perempuan yang bukan mahram dan merdeka maka seluruh badannya adalah
aurat di hadapan laki-laki. Tidak diperkenankan bagi laki-laki untuk memandangnya kecuali
wajah dan kedua tangannyas ampai pergelangan tangan. Dan dianjurkan bagi laki-laki untuk
menahan pandangan darinya yakni wajah dan keduatangan perempuan apabila ditakutkan
terjadi fitnah.”
Apabila sebagian Apabila aurat aurat mugalazah Shalat seseorang
aurat orang yang yang terbuka wajib ditutup batal apabila
sedang shalat waktu shalat itu ketika shalat, jika seperempat
terbuka maka sedikit maka terbuka maka batal auratnya terbuka
shalatnya tidak shalatnya tidak lah shalatnya. dengan masa satu
Sedangkan aurat gerakan rukun
sah baik yang batal. Apabila mukhafafah jika shalat.
terbuka itu banyak, maka terbuka seluruhnya Apabila terbukanya
banyak atau hukum shalatnya atau sebagian maka aurat itu kurang
sedikit batal. tidak membatalkan dari satu gerakan
shalat, tetapi shalat maka tidak
makruh hukumnya batal.
jika dibuka.
Dan lebih baik
(mustahab) untuk
mengulang
shalatnya jika aurat
mukhafafah
terbuka.