Anda di halaman 1dari 12

Lima Hal Perbedaan

Laki-Laki dan Perempuan


dalam Shalat
Fiqhunnisa | SMP IT Insantama
Dalam al-Fiqh al Manhaji
Ala Madzhab al Imam al
Syafii karya Dr. Mustafa al
Khan dan Dr Mustafa al
Bagha disebutkan terdapat
5 hal pembeda antara laki-
laki dan perempuan yang
sunnah dilakukan di dalam
shalat.
Pertama,
Perempuan disunahkan dalam
melaksanakan sujud untuk
mengumpulkan sebagian anggota
dengan anggota lainnya, yakni
dengan cara mengumpulkan kedua
siku-sikunya kepada lambungnya
dan menempelkan perutnya dengan
kedua pahanya
Laki-laki yang disunahkan menjauhkan siku-sikunya dari
lambungnya dan mengangkat perutnya (agar tidak
menyentuh) dari kedua pahanya.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam tatkala


pada suatu saat beliau melalui dua orang wanita
yang sedang sujud kemudian beliau mengatakan:

‫ِإ َذ ا َس َج ْد ُتَم ا َف ُض َّم ا َبْع َض الَّل ْح ِم ِإ َلى اَأْل ْر ِض َف ِإ َّن اْلَم ْر َأ َة‬
‫َلْيَس ْت ِف ي َذ ِل َك اَك لَّر ُج ِل‬

“Apabila kalian berdua sujud maka tempelkanlah


bagian tubuh satu sama lainnya ke tanah, karena
dalam masalah itu wanita berbeda dengan laki-
laki (tata caranya sujudnya)”
(Hadīts riwayat Abū Dāwūd dalam marasilnya)
Kedua,
Perempuan hendaknya melirihkan
suaranya ketika melaksanakan shalat
di sisi seorang laki-laki lain (yang
bukan mahramnya).
Maka hendaknya perempuan tersebut
tidak mengeraskan suaranya di dalam
shalat yang disunahkan mengeraskan
bacaannya (seperti shalat Maghrib, Isya
dan Subuh)
Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla,

‫فال تخ ض ع بالق ول ف يطمع الذي ف ي ق لبه مرض‬


‫ن‬

“Maka Janganlah kalian wahai wanita merendahkan suara


(mendayu-dayu) sehingga membuat orang yang didalam hatinya
ada penyakit timbul rasa keinginan (yaitu syahwat)”

(Qs. Al Ahzāb : 32)


Ketiga,
Apabila hendak mengingatkan
sesuatu didalam shalat maka
dengan cara menepukkan tangan.

Maka seorang laki-laki tatkala ingin


mengingatkan pada kondisi seperti ini
dia mengucapkan tasbih.

Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imām


Muslim

‫اْل ِف ِإ َل ِه‬ ‫ا‬ ‫َذ‬ ‫ِإ‬ ‫َّن‬ ‫ِإ‬ ‫َف‬ ‫ِّب‬ ‫ْل‬ ‫َف‬ ‫ِف ي اَل ِتِه‬ ‫َش‬ ‫ا‬
‫ْي‬ ‫َت‬ ‫ُت‬ ‫َّبَح‬ ‫َس‬ ‫ُه‬ ‫ُيَس ْح‬ ‫َص‬ ‫َم ْن َن َبُه ْي ٌء‬
‫ِل لِّن اِء‬ ‫ي‬ ‫ِف‬
‫َو ِإ َّنَم ا الَّتْص ُح‬
‫َس‬

“Barangsiapa yang hendak mengingatkan sesuatu


dalam shalatnya maka hendaknya dia
mengucapkan tasbih, karena dia mengucapkan
tasbih menjadi sebab orang memperhatikan
kepadanya, tashfiih merupakan tangan bagi
wanita maka hal itu adalah untuk wanita”
(Hadīts riwayat Muslim 1/ 316)
Keempat,
Aurat perempuan di dalam shalat adalah seluruh
badannya kecuali wajah dan telapak tangannya

Adapun aurat laki-laki di dalam shalat adalah anggota


tubuh antara pusar dan lutut
Sebagaimana hadits Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam,
‫اَل َيْق َبُل الَّل ُه َص اَل َة َح اِئٍض ِإ اَّل ِبِخ َم اٍر‬
“Allāh tidak menerima shalat seorang yang sudah haidh
(maksudnya, wanita yang sudah baligh) kecuali dengan memakai
khimar (yaitu) penutup kepala” (Hadits riwayat Abū Dāwūd 1/ 173)

Begitu pula dijelaskan dalam hadits yang lain manakala ummu


salamah ditanya tentang aurat wanita tatkala shalat:
‫ُتَص ِّل ي ِف ي اْلِخ َم اِر َو الِّد ْر ِع الَّس اِبِغ اَّلِذ ي ُيَغ ِّيُب ُظ ُه وَر َق َد َم ْيَه ا‬
“Maka wajib bagi wanita shalat dengan menggunakan penutup
kepala dan menggunakan gamis (atau pakaian) yang panjang
yang menutupi telapak kakinya.” (Hadits riwayat Abū Dāwūd 1/ 173)
Kelima,
Perempuan tidak disunahkan
mengumandangkan adzan,
tetapi hanya disunahkan
melantunkan iqamah saja

Sedangkan bagi laki-laki disunahkan


mengumandangkan adzan setiap
akan melaksanakan shalat
Alhamdulillah
See U Next Time

Anda mungkin juga menyukai