Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ALIRAN BEHAVIORISM

DOSEN PENGAMPU
Eka Sri Handayani., M.Psi., Psikolog

Disusun oleh :
Kelompok II
- Gabriella Rilova (2373201110031)
- Azizah Salsabila Putri (2373201110019)
- Ahmad Rizki Rahman Kamil (2373201110007)
- Haura Tsabitah Rais (2373201110033)
- Hanna Aisyah Qotrunnada (2373201110032)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS PSIKOLOGI
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan pertolongan kepada hamba Nya Untuk
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan kebaikan. Tanpa pertolongan dari
Nya mungkin kami tidak akan sanggup dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam tidak
lupa kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita
dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti sekarang ini dengan
keilmuannya.

Makalah ini kami susun bertujuan untuk sebagai bahan materi dan sarana memperluas ilmu
pengetahuan bagi mereka yang ingin belajar. Dalam makalah ini kami membahas tentang
“Aliran Behaviorism” yang akan kami susun berdasarkan sumber, baik buku maupun jurnal.

Kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua rekan yang telah membantu
kami dan membimbing kami untuk menyusun makalah ini dengan baik.

Semoga para pembaca makalah ini, dapat memahami dan mendapatkan wawasan yang lebih
luas dari pembahasan yang kami sampaikan pada makalah ini. Meskipun ada kekurangan dalam
penyusunannya, kami mohon maaf dan meminta saran serta kritik untuk perbaikan dalam
makalah selanjutnya.
Terima kasih.

Barito Kuala, 10 Oktober 2023

Kelompok II

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii
BAB 1............................................................................................................................................0

2
PENDAHULUAN........................................................................................................................0
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................0
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................0
1.3 Tujuan......................................................................................................................................0
BAB II............................................................................................................................................1
PEMBAHASAN..........................................................................................................................1
2.1 John Broadus Watson......................................................................................................................1
2.2 Aliran Behaviorisme.......................................................................................................................2
2.3 Edward Lee Thorndike....................................................................................................................3
2.4 Teori Connectionism.......................................................................................................................4
2.5 Nathaniel Lees Gage.......................................................................................................................5
2.6 David Berliner.................................................................................................................................6
2.7 Teori Belajar Behaviorisme.............................................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................9
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................10

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

3
Behaviorisme, atau behaviorism, adalah filsafat psikologi yang didasarkan pada pernyataan
bahwa segala sesuatu yang dilakukan organisme, termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan,
dapat dijelaskan melalui perilaku yang dapat diamati secara langsung.
Behaviorisme adalah aliran psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913
yang berpendapat bahwa perilaku adalah merupakan bagian dari mata pelajaran psikologi
individu. Behaviorisme adalah arus revolusioner kuat dan berpengaruh, dengan akar sejarah
yang cukup dalam. Behaviorisme muncul sebagai reaksi introspeksi (yang menganalisis jiwa
manusia berdasarkan laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam
ketidaksadaran yang tidak terlihat). Behaviorisme menolak hal ini sepenuhnya unsur kesadaran
yang tidak nyata sebagai objek penelitian psikologi dan terbatas pada studi tentang perilaku
aktual. Jadi, behaviorisme tidak menerima disintegrasi jiwa dalam unsur-unsurnya, seperti yang
diyakini oleh strukturalisme. Juga berarti behaviorisme melangkah lebih jauh dari
fungsionalisme mengakui keberadaan jiwa dan tetap fokus pada prosesnya secara mental.

1.2 Rumusan Masalah


1. Siapa John B. Watson ?
2. Apa yang di maksud aliran behaviorisme ?
3. Siapa Edward L. Thorndike ?
4. Apa yang dimaksud teori Connectionism ?
5. Siapa Nathaniel Lees Gage ?
6. Siapa David Berliner ?
7. Apa teori belajar behaviorisme ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengenali aliran psikologi Behaviorisme lebih dalam. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
memperjelas pandangan umum pembaca tentang aliran kognitif. Kami mengambil tema diatas
dengan mendalami materinya tersebut dengan beberapa buku dan jurnal.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 John Broadus Watson


John Watson lahir pada tahun 1878 dan meninggal tahun 1958. Setelah memperoleh gelar
master dalam bidang bahasa (Latin dan Yunani), matematika, dan filsafat di tahun 1900, ia
menempuh pendidikan di University of Chicago. Minat awalnya adalah pada filsafat, sebelum
beralih ke psikologi karena pengaruh Angell. Akhirnya ia memutuskan menulis disertasi dalam
bidang psikologi eksperimen dan melakukan studi-studi dengan tikus percobaan. Tahun 1903 ia
menyelesaikan disertasinya. Tahun 1908 ia pindah ke John Hopkins University dan menjadi
direktur lab psikologi di sana.

Gambar 2. 1 John B. Watson

Psikologi Behaviorisme dimulai pada abad ke-20 di Amerika Serikat. Dan gerakan ini resmi
dimulai oleh seorang psikolog Dengan seorang Amerika bernama John Broadus Watson (1878-
1958). artikelnya berjudul "Psychology as the Behaviorist Views It" yang diterbitkan pada tahun
1913.

5
2.2 Aliran Behaviorisme
Behaviorisme adalah aliran psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913
yang berpendapat bahwa perilaku adalah merupakan bagian dari mata pelajaran psikologi
individu. Behaviorisme adalah arus revolusioner, kuat dan berpengaruh, dengan akar sejarah
yang cukup dalam.

Gambar 2. 2 Ilustrasi Behavior (perilaku)

Teori behaviorisme secara tegas menolak studi psikologi dengan unsur-unsur kesadaran
yang tidak nyata dan membatasi diri pada studi perilaku nyata. Menurut behaviorisme, hanya
perilaku yang tampak yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Menurut behaviorisme,
seseorang dilahirkan tanpa bakat khusus. Stimulus yang diterima manusia dari lingkungannya
akan membentuk bagaimana mereka berkembang; lingkungan yang buruk akan menghasilkan
manusia yang buruk, sedangkan lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik.
Kaum behavioris bergantung pada pendekatan ilmiah yang benar-benar objektif. Semua bentuk
subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, dan bahkan perilaku, seperti berpikir dan
emosi, termasuk dalam kamus ilmiah mereka.

6
2.3 Edward Lee Thorndike
Di Williamsburg, Massachusetts, pada tanggal 31 Agustus 1874, Edward Lee Thorndike
lahir, Dia mendaftar di Universitas Wesleyan di Middletown, Connecticut, pada tahun 1891, dan
menjadi mahasiswa yang sangat baik. Thorndike merupakan tokoh yang mengadakan penelitian
mengenai animal psychology. Kemudian penelitiannya ini dijadikan disertasi doktornya dengan
judul “Animal Intelligence: An Experimental Study of Associative Processes in Animal”, yang
diterbitkan tahun 1911 dengan judu “Animal Intelligence”.

Gambar 2. 3 Edward Lee Thorndike

Edward Lee Thorndike, Salah satu psikolog terkenal di Amerika Serikat, menghabiskan
hampir seluruh karirnya sebagai guru di Columbia University. Teori koneksionisme adalah
istilah umum untuk teori pembelajaran Thorndike (Agus, 2009). Thorndike berpendapat bahwa
hubungan antara panca indra (Sense Impresion) dan Implus untuk bertindak adalah dasar belajar.
Jenis asosiasi ini dikenal sebagai ikatan atau koneksi, dan itulah yang menentukan kekuatan
atau kelemahan dalam pembentukan pembelajaran atau hilangnya kebiasaan. Teori Thorndike
dikenal sebagai teori Connection atau Bond Psychology.

7
2.4 Teori Connectionism
Thorndike menyimpulkan bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan respons.
Itulah sebabnya teori koneksionisme juga disebut “S-R Bond theory“ dan S-R Psychology
of learning”. Adapun beberapa tahapan proses perkembangan dalam teori thorndike yaitu:

 Hukum Kesiapan
Hukum kesiapan (Law of Readness) Menurut hukum ini, hubungan antara stimulus
dan respons akan mudah terbentuk manakala ada kesiapan dari diri individu.

 Hukum Latihan
Hukum latihan (Law of Exercise) Hukum ini menjelaskan kemungkinan kuat dan
lemahnya hubungan stimulus dan respons. Hubungan atau koneksi antara kondisi
(perangsang) dengan tindakan akan menjadi lebih kuat karena adanya latihan (law
of use), dan koneksi- koneksi itu akan menjadi lemah karena latihan tidak
dilanjutkan atau dihentikan (Law of Disuse).

 Hukum Efek
Hukum efek (law of effect), Hukum ini menunjukkan pada kuat atau lemahnya
hubungan antara stimulus dan respons tergantung pada akibat yang ditimbulkannya.

 Hukum Sikap
Hukum sikap (law of attitude) yaitu hubungan stimulus-respons yang cenderung
diperkuat bila akibatnnya menyenangkan, dan sebaliknya cenderung diperlemah
jika akibatnya tidak memuaskan.

8
2.5 Nathaniel Lees Gage
Nathaniel Lees Gage adalah seorang psikolog pendidikan Amerika yang lahir pada tanggal
1 Agustus 1917 di Union City, New Jersey dan meninggal pada tanggal 17 Agustus 2008. Ia
membuat kontribusi signifikan dalam pemahaman ilmiah tentang pengajaran. Gage lulus dari
sekolah menengah pada tahun 1934 dan kemudian melanjutkan pendidikannya di City College
of New York dan University of Minnesota. Di University of Minnesota, ia bekerja di
laboratorium B.F. Skinner, yang kemudian terkenal karena kontribusinya terhadap teori
behaviorisme.

Gambar 2. 4 Nathaniel Lees Gage

9
2.6 David Berliner
David Berliner adalah seorang psikolog pendidikan. Ia pernah menjabat sebagai profesor
dan dekan di Mary Lou Fulton Institute and Graduate School of Education. Ia meraih gelar
Master dalam bidang psikologi dari California State University di Los Angeles dan gelar Doktor
dalam bidang Psikologi Pendidikan dari Stanford Graduate School of Education. Ia juga
menerima gelar Doctorates of Humane Letters, Honoris Causa, dari University of
Massachusetts Amherst dan Manhattanville College. David Berliner adalah ayah dari BethAnn
Berliner, seorang peneliti senior di WestEd, dan Brett A. Saat ini, ia menjabat sebagai Regents
Professor Emeritus di Mary Lou Fulton Teachers College di divisi Educational Leadership and
Policy Studies. David Berliner juga tercatat sebagai seorang pengusaha dan investor di bidang
proyek keuangan iklim.

Gambar 2. 5 David Berliner

Mentor David Berliner adalah Nate Gage. Nate Gage adalah seorang profesor psikologi
pendidikan di Stanford University. David Berliner menulis dalam sebuah esai tentang masa-
masa kuliahnya di Stanford bahwa Nate Gage adalah orang yang memberinya inspirasi dan
membantunya dalam mengembangkan minatnya dalam bidang psikologi pendidikan.

2.7 Teori Belajar Behaviorisme

10
Diciptakan oleh Gage dan Berliner, teori belajar behavioristik menjelaskan perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Aliran psikologi belajar yang dikenal sebagai aliran
behavioristik menekankan pembentukan perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Menurut
teori behavioristik, orang belajar pasif. Ini didasarkan pada model hubungan stimulus-respon.
respon atau perilaku tertentu melalui pelatihan atau pembiasaan semata. Penguatan akan
meningkatkan perilaku, dan hukuman akan menghilang.

Gambar 2. 6 David Berliner & Nate gage

Adapun beberapa prinsip dalam belajar behavioristik, di antara lain :


1. Reinforcement and Punishment
2. Primary and Secondary Reinforcement
3. Schedules of Reinforcement
4. Contingency Management
5. Stimulus Control in Operant Learning
6. The Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984)

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan memperhatikan penjelasan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa, psikologi
aliran behaviorisme merupakan aliran psikologi yang berfokus pada observasi perilaku. Dan
aliran psikologi behaviorisme juga dengan tegas menolak studi psikologi dengan unsur-unsur
kesadaran yang tidak nyata dan membatasi diri pada studi perilaku nyata.

Adapun teori-teori pendukung seperti teori Connectionism yang dicetus oleh Edward Lee
Thorndike dan teori belajar behavioristik yang di gagas oleh Nate Gage & David Berliner

12
DAFTAR PUSTAKA

Dwi, A. (2008). Psikologi. Aliran Behaviorisme, 34.

Fiqriyah, E. A. (2018). Psikologi. Behaviorisme, 7.

Muhammad Zulfa Alfaruqy, S. M. (2021). Sejarah dan Aliran Psikologi. Diponegoro: Penerbit
Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Muthmainnah, L. (2018). PSIKOLOGI. Asumsi Behavioris, 25.

Nathaniel Lees Gage, D. C. (2008). Educational Psychology. Michigan: Houghton Mifflin.

13
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 John B. Watson........................................................................................................1


Gambar 2. 2 Ilustrasi Behavior (perilaku).....................................................................................2
Gambar 2. 3 Edward Lee Thorndike.............................................................................................3
Gambar 2. 4 Nathaniel Lees Gage................................................................................................5
Gambar 2. 5 David Berliner..........................................................................................................6
Gambar 2. 6 David Berliner & Nate gage......................................................................................7

14

Anda mungkin juga menyukai