Dosen Pengajar :
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Cahya Aulia Adjarwati I1C115006
Rissa Yulianti Salwa I1C115025
Syifa Oktavia I1C115026
Sari Rifat Hayati I1C115052
Nur Asmi Khairunisa I1C115231
M. Aditya Ais Purnama I1C115051
Selvia Dwi Agustina I1C115240
Axel Daniel Maximillian I1C115206
Jinan Seff I1C115219
Annisa Aulia Noor I1C115205
Nurhayati I1C115021
Saidatul Magfirah I1C115239
Penyusun
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................................
ii
Bab I : Pendahuluan
1.3 Tujuan..........................................................................................................................
1
Bab II : Pembahasan
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................
7
3.2 Saran............................................................................................................................
7
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai studi tentang perilaku dan sistem ini mendapat dukungan kuat dalam
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
individu yang dapat diamati, bukan pada peristiwa hipotetis yang terjadi
dalam diri individu. Oleh karena itu, penganut aliran behaviorisme menolak
Pandangan ini sebetulnya sudah berlangsung lama sejak jaman Yunani Kuno,
ketika psikologi masih dianggap bagian dari kajian filsafat. Namun kelahiran
behaviorisme sebagai aliran psikologi formal diawali oleh J.B. Watson pada
tahun 1913 yang menganggap psikologi sebagai bagian dari ilmu kealaman
verbal reports.
stimuli lingkungan, menawarkan ilmu psikologi yang positif dan objektif dan
Amerika.
a. John Watson
John Watson lahir pada tahun 1878 dan meninggal tahun 1958. Setelah
ii. Sejauh ini psikologi gagal dalam usahanya membuktikan jati diri
ini dipegang terus oleh banyak ahli dan diterapkan pada situasi praktis.
akan semakin kuat bila diberi penguatan. penguatan ini yaitu penguatan
respon (R). Dari eksperimen kucing lapar yang dimasukkan dalam sangkar
perlu adanya kemampuan untuk memilih respon yang tepat serta melalui
usaha (trials) dan kegagalan (error) terlebih dahulu. Oleh karena itu teori
belajar ini sering disebut dengan teori belajar koneksionisme atau teori
iii. Hukum latihan yaitu semakin sering tingkah laku diulang maka
pada seekor anjing sehingga kelihatan kelenjar air liurnya dari luar.
merah terlebih dahulu baru makanan. Dengan sendirinya air liurpun akan
luar dirinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental
yang abstrak. Banyak para tokoh yang mendukung aliran ini, antara lain: Ivan
Pavlov, Skinner, Thorndike, John Watson dan masih banyak tokoh yang
lainnya.
3.2 Saran
terutama dalam hal kurangnya rujukan atau referensi yang kami gunakan.
referensi yang lebih dari yang kami tuliskan pada makalah ini.
Daftar Pustaka
Barnadib, Imam, 1988, Kearah Prospektif baru Pendidikan, Jakarta,Dep Dik Bud.
Ditjen P.T. P2LPTK.