Anda di halaman 1dari 4

C.

Para Pemimpin Daulah Abbasiyah

Sejarah Islam berisi nama-nama besar yang membantu penyebaran agama ini di dunia.
Nama-nama ini jugalah yang membantu peradaban Islam menjadi salah satu yang terbesar.

Salah satunya adalah Daulah Abbasiyah yang kadang disebut Abbasids. Dikutip dari
tulisan Prestasi Abbasiyah dalam Bidang Peradaban dari Hj Betti Megawati, MAg, dinasti ini
memiliki 37 khalifah.

Berikut daftar khalifah pada masa Daulah Abbasiyah

1. Al-Saffah AH 132-136 atau AD 749-754


2. Al-Mansur AH 136-158 atau AD 754-775
3. Al-Mahdi AH 158-169 atau AD 775-785
4. Al-Hadi AH 169-170 atau AD 785-786
5. Harun Al-Rashid AH 170-193 atau AD 786-809
6. Al-Amin AH 193-198 atau AD 809-813
7. Al-Ma'mun AH 198-218 atau AD 813-833
8. Al-Mu'tasim AH 218-227 atau AD 833-842
9. Al-Wathiq AH 227-232 atau AD 842-847
10. Al-Mutawakkil AH 232-247 atau AD 847-861
11. Al-Muntasir AH 247-248 atau AD 861-862
12. Al-Musta'in AH 248-252 atau AD 862-866
13. Al-Mu'tazz AH 252-255 atau AD 866-869
14. Al-Muhtadi AH 255-256 atau AD 869-870
15. Al-Mu'tamid AH 256-279 atau AD 870-892
16. Al-Mu'tadid AH 279-289 atau AD 892-902
17. Al-Muktafi AH 289-295 atau AD 902-908
18. Al-Muqtadir AH 295-320 atau AD 908-932
19. Al-Qahir AH 320-322 atau AD 932-934
20. Al-Radi AH 322-329 atau AD 934-940
21. Al-Muttaqi AH 329-333 atau AD 940-944
22. Al-Mustakfi AH 333-334 atau AD 944-946
23. Al-Muti' AH 334-363 atau AD 946-974
24. Al-Ta'i' AH 363-381 atau AD 974-991
25. Al-Qadir AH 381-422 atau AD 991-1031
26. Al-Qa'im AH 422-467 atau AD 1031-1075
27. Al-Muqtadi AH 467-487 atau AD 1075-1094
28. Al-Mustazhir AH 487-512 atau AD 1094-1118
29. Al-Mustarshid AH 512-529 atau AD 1118-1135
30. Al-Rashid AH 529-530 atau AD 1135-1136
31. Al-Muqtafi AH 530-555 atau AD 1136-1160
32. Al-Mustanjid AH 555-566 atau AD 1160-1170
33. Al-Mustadi' AH 566-575 atau AD 1170-1180
34. Al-Nasir AH 575-622 atau AD 1180-1225
35. Al-Zahir AH 622-623 atau AD 1225-1226
36. Al-Mustansir AH 623-640 atau AD 1226-1242
37. Al-Musta'sim AH 640-656 atau AD 1242-1258.

AD= Anno Domini atau masehi

AH= Anno Hegirae atau hijriah

Dari ke-37 nama tersebut, Khalifah Abbasiyah yang terkenal jasanya memajukan ilmu
pengetahuan adalah Khalifah Al-Makmun. Ia menjadikan Bagdad sebagai pusat ilmu
pengetahuan, kebudayaan, perdagangan, dan peradaban Islam di dunia selama berabad-abad.

Daulah Bani Abbasiyah mencapai puncak kejayaan pada masa Khalifah Harun Ar-
Rasyid, yang memimpin antara 786-809.

Selain itu, berikut nama-nama khalifah yang berhasil membawa Bani Abbasiyah menuju
masa gemilang.

1. Al-Mahdi (775-785)
2. Al-Hadi (775-786)
3. Harun Ar-Rasyid (786-809)
4. Al-Makmun (813-833)
5. Al-Mu'tashim (833-842)
6. Al-Watsiq (842-847)
7. Al-Mutawakkil (847-861)

Kekhalifahan Bani Abbasiyah mulai mengalami keruntuhan setelah sekutu mereka, yaitu
Persia, menginginkan sebuah dinasti dengan staf dari negaranya. Oleh sebab itu, bermunculan
berbagai dinasti yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Abbasiyah di Bagdad.

Selain itu, Bani Abbasiyah juga mulai mengalami krisis ekonomi karena pendapatan
mereka yang terus menurun sementara pengeluaran meningkat. Disusul kemudian terjadinya
Perang Salib, yang berlangsung selama beberapa waktu dan menelan cukup banyak korban jiwa
serta menimbulkan kerugian yang besar.
Dalam kondisi yang lemah, Kekhalifahan Abbasiyah diserang oleh bangsa Mongol yang
berkekuatan sekitar 200.000 tentara. Akhirnya, pada 1258, Bani Abbasiyah runtuh setelah tidak
mampu membendung kekuatan bangsa Mongol.

D. Pohon Silsilah Pemimpin Daulah Abbasiyah


E. Keturunan Daulah Abbasiyah

Dalam sejarah Islam dunia, Abbasiyah adalah salah satu dinasti terbesar dengan hasil
peradaban yang mengagumkan. Namun tahukah kalian dari mana asal-usul garis keturunan
Dinasti Abbasiyah ini?

Garis keturunan Dinasti Abbasiyah berasal dari Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu
Manaf. Ia yang merupakan keturunan yang masih tersisa di antara saudara-saudaranya yang
berjumlah banyak. Syaikh Muhammad Al-Khudari menjelaskannya dalam bukunya berjudul
“Bangkit dan Runtuhnya Daulah Abbasiyah”.

“Akan tetapi jumlah terbesar dan membentuk kelompok besar berasal dari putranya; Al-
Abbas dan Abu Thalib,” ungkap Muhammad Al-Khudari.

Masing-masing dari kedua Rumah Nasab tersebut merajut sejarah panjang dan penuh
kehormatan di antara sejarah umat Islam. Rumah Nasab yang bertama adalah Al-Abbas bin
Abdul Muthallib.

Ibunya bernama Natilah binti Janab dari An-Namr bin Qasith salah satu kabilah Rabi’ah
bin Nazzar yang lahir tiga tahun sebelum peristiwa Al-Fil (penyerangan Ka’bah oleh tentara
gahah), sehingga ia lebih tua tiga tahun dibanding usia Rasulullah.

Al-Abbas merupakan salah saorang tokoh terkemuka dari Bani Hasyim yang cerdas. Ia
adalah sahabat dekat Abu Sufyan Shakhr bin Harb.

Ketika Islam datang, Al-Abbas merupakan salah satu tokoh yang tulus membantu
perjuangan Rasulullah. Dialah orang yang mengendalikan urusan Rasulullah bersama kaum
Anshar ketika berhijrah.“Rasulullah sangat mencintai dan menghormatinya. Oleh karena itulah,
para khalifah mengikuti jejak, sikap dan perlakuan beliau sesudahnya terhadapnya. Al Abbas
meninggal dunia pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan pada hari Jumat tanggal 26 Rajab,
tahun 32 H, dalam usia 62 tahun dan dimakamkan di pemakaman Al-Baqi’,” ungkap Al-Khudari.

Al-Abbas sendiri mempunyai beberapa anak dan yang tertua adalah Al-Fadhl. Anaknya
yang lain adalah Abdullah, Ubadillah, Abdurrahman, Qatsam, Ma’bad dan Ummu Habibah.
Ibunda mereka adalah Lubabah bin Al-Harits bin Huzn dari Bani Hilal bin Amir dari Qais Ailan.

“Al-Fadhl, Qatsam, Abdurrahman, Katsir dan Tamam tidak memiliki keturunan.


Keturunan Al-Abbas berasal dari selain mereka, terutama dari Abdullah. Abdullah bin Al-Abbas
inilah yang memberikan banyak keturunan bagi Al-Abbas dan merupakan nenek moyang para
khalifah Bani Abbasiyah,” sambungnya.

Sebagaimana diketahui Abdullah bin Al-Abbas ini adalah putra kedua dari Al-Abbas bin
Abdullah Muthalib yang dilahirkan dua tahun sebelum hijrah. Ketika Rasulullah meninggal,
Abdullah bin Abbas berusia tiga belas tahun.

Anda mungkin juga menyukai