net/publication/313815251
CITATIONS READS
7 6,201
2 authors:
All content following this page was uploaded by Arif Wibowo on 19 February 2018.
ABSTRAK
lkan belida lNotoderc chilatal adalah ikan asli Indonesia yang termasuk ikan ekonomis penting atau
tinggi. lkan belida merupakan salah satu jenis ikan yang terancam kelestariannya. lkan ini termasuk dalam
kelompok ikan predator yang aktif pada malam hari, memiliki habrtat diwilayah tengah khususnya rawa banjir
(fload plain). Pada saat musim hujan ikan belida melakukan migrasi dari sungai utama atau bagian yang
berair lainnya (anak sungai, lebung, dan lain-lain) ke rawa banjir (f,oad plain) untuk aktivitas pertumbuhan.
Sedangkan pada musim kemarau berada disungai utama dan daerah rawa banjiran lersebut
19
Karakeistik Habitat lkan Betida (Noloilera chitala) (Wbowo A & sunarno M T D )
,lt
tsh) dan kelompok ikan hitam @lack fish) HABITAT UNTUK PERTUMBUHAN DAN MAKAN
Berdasarkan pada ikan belida termasuk dalam
kelompok ikan hitam {black fish) karena memilikj lkan belida membutuhkan kondisi lingkungan
habitat di perairan rawa (floodplain). Perairan rawa terten'tu untuk pertumbuhan dan b€rtahan hidup.
memiliki kualitas air yang kurang baik, khususnya Salah satu kondisr lrngkungan yang penting adalah
kadar oksigen terlarut rendah, maka ikan dalam kondisi perairan, walaupun ikan belida dapat
kelompok ini memiliki alat bantu pernapasan yang beradaptasi pada lingkungan yang tidak terlalu baik
dinamakan labirin, termasuk ikan belida, sehlngga tetapi tentu ada batasan tertentu. Tabel 2
dapat ilnggal dan tetap bertahal dr kondrsr perairan menunlukkan sedrkit gambaran tentang kondisi
rawa. kualitas perairan, di mana banyak dijumpai ikan
belida, yang paling tidak, merupakan habitat ikan ini.
Pengertian habitat sendiri menurut Krebs (1985),
adalah tempat di mana organisme (ikan) tersebut Dari tabel dapat terlihat nilai parameter fisika darl
hidup. Secara keseluruhan, habtat yang ada paoa kondisi perairan yang menunjukkan sifat reaksi sekitar
daerah rawa baniian (floodplain) menurut Welcomme netral, bersifat lunak dengan alkalinitas relatif rendah.
{1979), dapat dipisahkan berdasarkan pada tlpe Kondisi perairan demikian tergolong kurang subur,
substrat dasar, vegetasi tutupan, dan konsentrasl narnun trdak berbahaya baik bagi kehidupan ikan
oksigen terlarut Welcomme (1979) juga habitat utama maupun organisme air lainnya.
yang ada di rawa Danjiran lfloodolan) berdasarkan
pada musim, lihat Tabel 1 Salah satu daerah yang sering dlJumpai ikan belida
adalah lubuk lampam (berdasarkan pada hasil
Organisme atr dapat menjalankan proses tangkapan nelayan) (Utomo et a/., 1991). Perairan
kehidupan mereka secara normal sepanjang habitat lubuk lampam adalah bagian dari aliran Sungai
mereka sesuai dengan yang dibutuhkan Artinya, Lempuang yang merupakan daerah alaran Sungai lvlusi
kesesuaian habitat sangat penting. Kesesuaian di Propinsi Sumatera Selatan. Perairan ini merupakan
habitat berkaitan erat dengan kualitas habitat dan tipe perairan lebak lebung, salah satu ciri khas dari
salah satu yang menentukan kualitas habitat akuatik perairan lebak lebung int adalah memiliki fluKuasi air
adalah volume air (Walks el ai., 2000), sehingga yang sangat berbeda antara musim kemarau dan
ketika terjadi musim hujan, kualitas perairan rawa musim hulan. Pada musim penghujan air sungai naik
sedikit meningkat karena terjadi penambahan volume sampai dengan meluap dan menggenangi daerah
air. Selain itu, penambahan volume air di perairan sekitarnya kecuali bagian-bagian tanah yang tinggi
rawa juga menyebabkan tersedianya banyak (talang) Sebaiknya, pada musim kemarau air sungai
makanan dan memberikan keadaan yang baik untuk menladi surut sehingga sebagian besar daerah
strategi reproduksi ikan (Welcomme, 1979). sekitarnya kering kecuali anak-anak sungal sena
tempat-tempat yang dalam tergenangi air (Arifin,
Kondisi ini dimanfaatkan oleh berbagai jenis ikan '1978), kondisr air surut dapat dilihat pada Gambat 2.
tertentu untuk melakukan pemiiahan, di saat yang Sebagian besar ikan belida cenderung tinggal di
sama ikan belida yang merupakan jenis ikan predator perairan sungai dan sebagian lagi di tempat-tempat
juga akan bermigrasi dari sungai utama ke perairan terdalam yang tergenang air, pada saat debit air kecil
rawa mencari makan untuk kemudian melakukan di musim kemarau, sedangkan pada saat alr
pemijahan. Pada saat musrm kemarau, di mana melimpah di musim hujan mereka menyebar ke rawa
volume air surut ikan belida akan melakukan mlgrasl banliran dan persawahan baik untuk memilah maupun
ke cekungan yang ada airnya atau sungai utama untuk mencari makan (Adjie & Utomo, 1994). Sepertl
20
EAWAL: Vo| 1 No. l-Aptit 2006: 19-24
flooded gtassland):
a. Padang rumput mengapung.
Merupakan kelompok yang berbeda, begitu juga dengan kondisr substratnya
b. Air terbuka
c. Daerah prnggir litoral di batas air naik, sering DO (oksigen terlarut) rendah pada
daerah yang ternaungi dan DO tinggi pada daerah yang dinamik terkena
gelombang. Rumput yang submerged d!umpar.
2. Cekungan (pooldepression):
a Air terbuka
- Dasar berlumpur.
- Dasar berpasir
b. Tegakan vegetas.
c. Kumpulan vegetasi mengapung
d. Daun-daun tumbuhan mengapung
e. Vegetasi yang submerged
3. Danau (memiliki kondisa seperti di atas tapi propors air lebih besar dan memiliki
kedalaman yang lebih.
4 Hutan banJrr:
a. Hutan hulan lebat
b. Tanah hutan yang membentuk bendungan.
c. Kumpulan semak.
5 Daerah banjiran di luar lahan banjiran utama
halnya juga dikatakan oleh Chevey & Lepoulain dasar (sekitar 7% deposit dasar cocok untuk
(1940\ dalam Welcomme (1979), bahwa secara makanan), nutrien terlarut dan produk dekomposisi
umum pola makan ikan yang melakukan migrasi ke (Welcomme. 1979)
r^r'ra banji( (froodplan) di tentukan oleh musim, dalam
hal ini musim hujan. Siklus makanan berhubungan dengan 2 faktor
yaitu supp/y makanan dan kellmpahan populasi Pada
Kekayaan dan varibilitas habitat rawa banjiran saat terjadi banJir, terJadi pertumbuhan makanan
(tlodplain) menyediakan variasi makanan yang secara cepat, bersamaan dengan ltu, maka ikan akan
banyak dan berbagai tipe substrat Makanan yang tersebar secara luas di berbagai biotipe, hal inl
ada di rawa benin (fbodplain) berasal dari 2 sumb€r merupakan sesuatu yang menarik bagi predator
yaifu, dari dalam sistem itu sendiri (Autochthonous) Akibatnya akan terjadi magrasi ke perairan rawa banjrr
dan dari luar sistem (A//ochthonous), lihat Tabel 3. dari sp€sies predator setelah datang banlrr Menurut
Namun, sumber yang dominan berasal dari Welcomme {1979), struktur populasi ,kan dr troprkal
Allochthonous yang tersimpan dalam bentuk lumpur dan subtropikal memiliki spesies predator yang ttnggl
21
Karakeistik Habitat tkan Belida (Notofrera chitala) (Vvibowo A & Sunarno M T.D )
Tabel2. Keadaan kondisi fisika dan kimia perairan yang banyak ditemukan ikan belida (Notoplerus
chitala)
Tabel 4. Komposlsi dan indeks bagian terbesar makanan ikan belida (Notopterus chitala)
IKAN 50,02-78,94
Udang 3.6't-21,87
3. Serangga 0,09
Cacing 0,01
5. Gastropoda 0,01
Bahan tumbuhan 0,62-6,99
T Tidak teridentifikasi 10'36-27 49
z5
K*adeist/( H&itsf lkan Belida (Notodeft chitda) (Wbowo A. I Sunflo M.T.O.)
Anonim. 1993. Laooran akhir studi identifikasi atau Suwejo, L S., Supangkat, S., L& Yunita. 1986.
inventarisasi plasma nuftah perikanan perairan Limnologi dan konEervasi lirlgkungan hidup
Umum. Dinas Perikanan Daerah Tinokat I JamU, pelestarian rawa, danau, dan sungai habitet blota
'119 hal. fangkat. Prosiding €kspose Limnologi datr
Pembengunan. B€or. hal: 87-95.
Adjie, S. & A D. Utomo. 1994. Aspek biologi ikan
belida (Notopterus chitala) di Sungai LempuirE, Utomo, A. D. & A8yari. 1999. Peranan ekosietem
Sumatera Sefatan. Proslding Seminar PPEHP hutan rawa air tarrar bagi keleetarian sumber daya
Perikanm Perairan Umum. Palembang. Hal: 174- perikanan di Sumai Kapu6, Kalimantan 8arat.
177. Jundl Panelitian Perikman lndoncsia. 5 (3): 1-13.
Adjie, S., Husnah, & A. K. Gaffar. 1999. Studi biologi Utomo, A. O., S. Adjie, & Asyari. 1991. Aspek biologi
ikan belida (Noloptherus chitala) di daerah aliran ikan lais dr paElren lubuk lampam Sumat€ra
Sungai Batanghari, Propinsi Jambi. Jumel Selatan. Buloin Pqrdltien Peiken Daraa. 9 (2\.
Penelitian Perikanan lndonesia, 5 (1). Jakarta. Bogor. Hal: 1-7.
Hal: 38-43.
Walk8. D. J.. H. W. U. & G. H. Reeves.2000. Trout.
Atrtin, Z.
1978. Beberapa aspek penangkapan di
summcr llt,\,l6, and irrigation canals: A study ol
perairan lubuk lampam. Simposium Modern
habitat condition and trout population within a
Perikanan Rakyat. Jakarta. 36 hal.
comdex sydem. Managemant and Ecology of
River Fisherie8. Unlvorsity of Hull. United Kingdom.
Gaffar, A. K. 2003. Upaya
pelestarian dan p: 11$126.
pengembangan plasma nuttah ikan di perairan
umum Sumatera Selatan. Makalah Pembekalan
Pengurus Komisi Daerah Plasma Nuftah Propinsi Weber 8 De Beauford. 19'13. The fishes d th6 ln&
Sumatera Selatan. Palembang. 8 hal. Australia Archipdago. Leiden. p: 1G11.
24