Anda di halaman 1dari 6

BUKU SAKU

TEHNIK PENENTUN LUKA BAKAR DENGAN METODE :

1. METODE RULE OFF NINE


Rule off nine adalah metode yang sering du gunakan oleh tenaga kesehatan (dokter dan
perawat) dalam menentukan derajat luka bakar pada pasien dewasa maupun anak-anak.
Penghitungan luas luka bakar Ada pedoman yang biasa digunakan untuk memperkirakan
luas daerah yang terbakar yang disebut dengan Hukum Sembilan (rule of nine), yaitu
membagi daerah tubuh dengan persentase Sembilan (9%) per daerah tubuh
2. METODE HAND PALM
uka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan
petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam. Luka bakar yang luas
mempengaruhi metabolisme dan fungsi setiap sel tubuh, semua sistem dapat terganggu,
terutama sistem kardiovaskuler. Luka bakar dibedakan menjadi: derajat pertama, kedua
superfisial, kedua dalam, dan derajat ketiga. Luka bakar derajat satu hanya mengenai
epidermis yang disertai eritema dan nyeri. Luka bakar derajat kedua superfisial meluas ke
epidermis dan sebagian lapisan dermis yang disertai lepuh dan sangat nyeri. Luka bakar
derajat kedua dalam meluas ke seluruh dermis. Luka bakar derajat ketiga meluas ke
epidermis, dermis, dan jaringan subkutis, seringkali kapiler dan vena hangus dan darah ke
jaringan tersebut berkurang. Penanganan dalam penyembuhan luka bakar antara lain
mencegah infeksi dan memberi kesempatan sisa-sisa sel epitel untuk berproliferasi dan
menutup permukaan luka.
3. METODE LUND AND BROWDER
Perhitungan luas luka bakar merupakan salah satu komponen penting dalam tahap
exposure pada primary survey. Estimasi luas luka bakar penting untuk dilakukan karena
hasil perhitungan ini akan digunakan dalam rumus untuk menghitung cairan resusitasi.
Apabila terdapat kesalahan dalam perhitungan luas luka bakar, implikasi yang
ditimbulkan adalah kesalahan perhitungan jumlah cairan resusitasi ataupun pemilihan
cairan resusitasi. Bahkan kesalahan perhitungan luas luka bakar dapat berpengaruh pada
keputusan untuk pemberian cairan resusitasi dan keputusan untuk merujuk pasien ke
pusat luka bakar.
Kesalahan perhitungan luas luka bakar tidak hanya terjadi di negara berkembang, namun terjadi
juga di negara berkembang seperti Australia. Sebuah penelitian yang dilakukan di Sydney pada
tahun 2015 menunjukkan bahwa masih terjadi perbedaan perhitungan luas luka bakar antara
institusi medis yang merujuk dengan pusat luka bakar. Bahkan pada 9% kasus yang dirujuk ke
pusat luka bakar tidak disertai dengan perhitungan luas luka bakar sama sekali.[2,3]

Kesalahan perhitungan yang mungkin terjadi dapat berupa overestimation (perhitungan melebihi
luas yang seharusnya) atau underestimation (perhitungan kurang dari luas yang seharusnya).
Overestimation akan berdampak pada cairan resusitasi yang berlebihan (over-resuscitation). Hal
ini dapat menyebabkan edema pada jaringan semakin parah. Di sisi lain underestimation yang
menyebabkan kurangnya cairan resusitasi (under-resuscitation) akan menyebabkan perfusi
jaringan menjadi buruk. Kondisi over-resuscitation dan under-resuscitation ini akan berlangsung
terus bila tidak dilakukan monitoring produksi urine dan tanda vital yang baik serta penyesuaian
kecepatan pemberian cairan setiap jam.[2–4]

Menurut data dari penelitian tersebut, overestimation (53% kasus) lebih sering terjadi
dibandingkan underestimation (17% kasus). Overestimation lebih banyak terjadi pada kasus luka
bakar yang ringan, sebaliknya underestimation lebih sering ditemukan pada kasus luka bakar
luas. Salah satu penyebab terjadinya perbedaan ini adalah metode perhitungan luas luka bakar
yang berbeda pada penatalaksanaan luka bakar . Pemahaman yang baik terhadap metode
perhitungan luka bakar dapat meminimalkan kesalahan perhitungan.[2,5]

Metode Perhitungan Luas Luka Bakar

Ada beberapa metode perhitungan luka bakar yang umum digunakan di seluruh dunia, misalnya
rule of nine, lund and browder chart, dan teknik palmar. Perhitungan tersebut dibutuhkan untuk
penegakkan diagnosa luas luka bakar. Selain itu terdapat pula metode lebih baru yang
menggunakan alat bantu digital seperti komputer, software, dan aplikasi.[5–8]

Perhitungan menggunakan estimasi memiliki keuntungan masing-masing, seperti:

 Rule Of Nine : metode yang sudah lama digunakan dan dianggap sederhana serta mudah
digunakan
 Lund and Browder chart : metode ini memberikan hasil yang paling akurat, tetapi lebih
kompleks perhitungannya dibandingkan dengan rule of nine
 Palmar : seluruh permukaan telapak tangan dan jari pasien dianggap 1% dari luas seluruh
permukaan tubuh[5,8]

Metode terkini adalah menggunakan teknologi untuk menghitung luas luka bakar. Salah satu
teknologi tersebut antara lain:

 Software: salah satu software yang tersedia untuk perhitungan luas luka bakar adalah
“BurnCase 3D” (RISC Software GmbH, Hagenberg, Austria)
 Aplikasi: smartphone juga telah digunakan sebagai alat bantu untuk menghitung luas
luka bakar. Aplikasi “Rapid Burn Assessor” tersedia pada platform GoogleAndroidTM dan
Apple iOSTM untuk membantu perhitungan luas luka bakar[7,8]

Perbedaan teknik dapat memberikan hasil perhitungan luas luka bakar yang berbeda. Saat ini
telah banyak penelitian yang dilakukan untuk menilai akurasi dan reliabilitas teknik-teknik
perhitungan luas luka bakar tersebut. Perbedaan perhitungan yang tidak terlalu jauh, tidak
memberikan perbedaan yang bermakna pada perhitungan cairan resusitasi.[5,6]

Terlepas dari metode perhitungan yang digunakan, kita harus melakukan titrasi laju cairan
resusitasi. Dengan melakukan hal tersebut, kita dapat menghindari over-resuscitation dan under-
resuscitation yang berkepanjangan akibat ketidakakuratan perhitungan luas luka bakar.

Pitfalls Pada Perhitungan Luas Luka Bakar

Hasil yang tidak tepat pada perhitungan luas luka bakar dapat disebabkan beberapa kesalahan
yang sering dilakukan dalam praktik klinis sehari-hari. Berikut adalah beberapa kesalahan yang
harus dihindari dan tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan akurasi perhitungan luas luka
bakar. Tips-tips ini diadaptasi dari Emergency Management of Severe Burns Course.[4]

Memilih Metode Perhitungan yang Kurang Tepat

Masing-masing metode perhitungan luka bakar memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Memilih metode perhitungan luka bakar yang sesuai dapat mempermudah perhitungan
luas luka bakar. Sebagai contoh, akan lebih sulit bagi kita, bila kita menggunakan teknik palmar
untuk menghitung luka bakar 80% yang mengenai hampir seluruh area tubuh. Sebaliknya, teknik
rule of nine lebih sulit digunakan untuk menghitung luka bakar berukuran kecil yang mengenai
sebagian area dada seluas 2%.

Oleh karena itu, teknik rule of nine dan Lund and Browder chart lebih mudah digunakan untuk
menghitung luka bakar yang luas dan melibatkan sebuah area tubuh secara keseluruhan. Teknik
palmar lebih mudah digunakan untuk menghitung luka bakar yang berukuran kecil atau tersebar
lokasinya.

Beberapa teknik juga dapat dikombinasikan untuk memudahkan perhitungan luas luka bakar.
Misalnya, bila hampir seluruh area dada dan perut terkena luka bakar dan hanya menyisakan
kulit sehat seluas kurang lebih 1 telapak tangan pasien, maka kita dapat dengan mudah
menghitung luka bakar pada area tersebut seluas 17% (keseluruhan area dada dan perut 18%
dikurangi 1% luas permukaan telapak tangan).

Kesalahan Saat Menggunakan Chart

Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam perhitungan luka bakar adalah kesalahan ketika
membaca chart yang digunakan sebagai alat bantu perhitungan. Ketika menggunakan metode
rule of nine yang relatif mudah untuk diingat, pada umumnya dokter melakukan perhitungan
tanpa mencocokkan dengan chart.

Kesalahan dalam mengingat luas area tubuh sering menjadi penyebab kesalahan perhitungan.
Misalnya, luas keseluruhan sebuah ekstremitas bawah yang seharusnya 18% dihitung menjadi
9% karena kesalahan mengingat angka. Perhitungan menggunakan Lund and Browder chart
rentan mengalami kesalahan saat membaca chart yang tersedia, karena ada beberapa area yang
luas areanya berupa pecahan serta bergantung pada usia.[6]

Tidak Menyesuaikan Usia Pasien Dengan Chart Perhitungan Luka Bakar

Teknik rule of nine dan Lund and Browder chart harus disesuaikan dengan usia pasien. Pada
pasien anak-anak, terdapat teknik modifikasi perhitungan luas luka bakar sesuai dengan usia
anak baik pada teknik rule of nine dan Lund and Browder chart. Menggunakan chart dewasa
pada pasien anak-anak dapat menyebabkan kesalah perhitungan luas luka bakar yang signifikan.

Kesalahan Pemahaman Saat Menggunakan Teknik Palmar

Kesalahan yang umum terjadi pada teknik ini adalah menggunakan telapak tangan pemeriksa
ketika menentukan luas luka bakar. Padahal seharusnya perkiraan luas area 1% adalah luas
permukaan telapak tangan pasien. Kesalahan pemahaman lainnya adalah menganggap luas 1%
hanya sebatas area telapak tangan dan tidak mengikutkan sisi telapak jari-jari tangan.

Kesalahan Menginklusi Luka Bakar Superfisial

Luka bakar derajat 1 atau epidermal burns seharusnya tidak dimasukan ke dalam perhitungan
luas luka bakar. Luka bakar yang dihitung hanya luka bakar derajat 2 dan 3, atau luka bakar
dermal dan full thickness. Kesalahan ini biasanya ditemukan pada kasus luka bakar sunburn yang
cukup ekstensif sehingga terdapat luka bakar derajat 1 dan 2.

Kurang Menguasai Alat Bantu Perhitungan Luka Bakar

Perhitungan luka bakar menggunakan alat bantu yang lebih modern seperti software dan aplikasi
memerlukan proses pembelajaran terlebih dahulu. Apabila operator belum terlalu menguasai alat
bantu tersebut, maka kemungkinan untuk melakukan kesalahan perhitungan menjadi lebih besar.

Area Tubuh yang Terlewat

Area tubuh di sisi posterior seperti punggung, bokong, dan sisi posterior tungkai terkadang dapat
terlewat saat perhitungan luas luka bakar. Salah satu penyebabnya adalah pasien biasanya datang
ke unit gawat darurat dalam posisi berbaring.

Area lain yang terkadang luput dari perhitungan adalah area genital, payudara, dan kulit kepala.
Area genital dan payudara biasanya terlewat karena tertutup oleh pakaian dalam. Area kulit
kepala dapat terlewati karena tertutup oleh rambut. Kejadian ini biasanya ditemukan pada luka
bakar akibat air panas atau listrik. Kita seringkali terdistraksi oleh luka bakar yang terlihat luas
dan nyata pada area tubuh lain sehingga melewatkan bagian-bagian tersebut.
Kesalahan Menjumlahkan Luas Luka Bakar

Kesalahan ini terdengar sepele, tetapi pada praktiknya cukup sering dialami. Kesalahan
menjumlahkan ini biasanya terjadi karena angka perhitungan yang tidak bulat (dalam bentuk
pecahan). Kemungkinan lain adalah ada area tubuh yang sudah dihitung luasnya, tetapi terlewat
sehingga tidak diikutkan dalam penjumlahan total luas luka bakar.

Pedoman rumus pengganti cairan pada luka bakar


umus menghitung kebutuhan cairan 24 jam berdasarkan Parkland adalah 4 mL x kgBB x luas %
luka bakar. Pada 24 jam pertama, 50% diberikan pada 8 jam pertama dan 50% diberikan pada
16 jam berikutnya

Anda mungkin juga menyukai