1
Zubaedi, isu-isu baru dalam diskursus filsafat pendidikan islam dan kapita selekta pendidikan
islam ( yogyakarta: pustaka pelajar, 2012), hlm. 3.
2
Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm. 25-
26.
3
Ibid. Hlm. 25-26
pertumbuhan, peningkatan, atau membuat sesuatu menjadi lebih tinggi. Karena makna
dasarnya pertumbuhan atau peningkatan, maka hal ini mengandung asumsi bahwa dalam
setiap diri manusia sudah terdapat bibit bibit kebaikan. Tugas para orang tua dan guru
untuk mengembangkan bibit-bibit positif anak-anak didik mereka dengan sebaik-
baiknya.
Dengan demikian, pendidikan (tarbiyah) adalah suatu proses meningkatkan potensi
potensi positif yang bersemayam dalam jiwa setiap anak hingga mencapai kualitas yang
setinggi-tingginya, dan proses pendidikan tersebut tidak pernah berakhir sepanjang hayat
masih dikandung badan.4 Makna ini senapas dengan pengertian pendidikan dalam bahasa
Latin, yaitu educo. Istilah educo berarti to develop from within; to draw out, to go through
the law of use. Terjemah bebasnya ialah meningkatkan kualitas diri kita dari dalam,
kemudian mengembangkannya, dan mampu menerapkan segala ilmu yang telah diraih
secara bermanfaat.
Jadi, proses educo, tarbiyah, atau mendidik adalah mengembang- kan benih-benih
kebajikan yang sejatinya memang sudah bermukim dalam jiwa setiap diri kita, sehingga
bisa teraktualisasikan ke permukaan dan membuahkan kemanfaatan bagi diri sendiri,
keluarga, dan idealnya bagi umat manusia lainnya.5 Dan, untuk mengembangkan potensi-
potensi positif dalam diri anak agar menghasilkan kemanfaatan yang sebesar-besarnya,
dalam hal ini para orang tua bukan hanya mentransfer pusparagam wawasan, melainkan
juga mesti memberikan pencerahan. Sementara, para guru dituntut bukan hanya memberi
informasi, melainkan juga memberi inspirasi; bukan hanya membagikan pemahaman,
melainkan juga ajakan untuk mengamalkan; dan bukan hanya Memperbincangkan
pelbagai pengetahuan, melainkan juga harus menjadi teladan
4
Nurcolis Majid, masyarakat religius ( Jakarta: Paramadina, 2000), hlm. 81.
5
Napoleon Hill, The Law of Success ( United State Amerika: Ralston University press, 1928), hlm.
93.