Kelas: XI.F8 Padang Magek 1. Tekuluak sapik udang: Terdiri dari kain sarung pelekat atau sarung bugis dengan kombinasi warna merah dan hitam, serta sehelai kain telekung putih. Kain telekung diletakkan di dalam dan kain sarung di bagian luar.
2. Baju kurung: Baju kurung basiba pendek, hingga
pinggul dengan lengan baju agak lebar dan panjangnya di bawah siku. Baju berwarna hitam menggunakan kain beludru hitam atau jenis kain lain. Pada pinggir baju dan leher, pangkal lengan, ujung lengan, dan pada sisi siba diberi minsie dan benang emas atau perak selebar 2-3 cm, dihiasi dengan sulaman benang emas atau perak dengan motif pucuak rabuang. Padang Magek 3. Lambak / kodek: Terdiri dari kain beludru hitam yang dibuat seperti rok hingga mata kaki. Di pinggir bawah kodek dihiasi dengan minsie dan benang emas atau perak, serta disulamkan motif pucuak rabuang. Pada ujung dari pucuak rabuang ini diberi hiasan, seperti jambul atau bola-bola dan benang woll berwarna kuning, hitam, merah, dan hijau. Kodek ini longgar agar si pemakai mudah bergerak. Kodek ini dilengkapi dengan ikat pinggang dari kain dan ujungnya diberi jambul.
4. Selanggan / sandak / selendang: Sehelai kain panjang yang
digunakan sebagai selendang / selempang, berbentuk empat persegi panjang dan kain sutera warna merah. Pada kedua ujungnya dihias dengan sulaman benang emas atau perak, atau potongan kain songket dan diberi jumbai dan benang warna-warni. Cara memakainya dengan diselempangkan dari bahu kanan dan dibelitkan ke pinggang. Sungayang Tingkuluak Balapak Sungayang atau juga dikenal dengan Baju Tingkuluak Balapak Sungayang merupakan salah satu pakaian pelengkapan padusi (perempuan) di Minangkabau. Tingkuluak Balapak merupakan tutup kepala perempuan Minangkabau yang berasal dari daerah Nagari Sungayang, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar. Lintau Buo Merupakan pakaian adat wanita (bundo kanduang) dari daerah Lintau di luhak nan tuo, luhak tanah datar. Tingkuluak (penutup kepala perempuan di minangkabau) balenggek (bertingkat). Jika pada umumnya tingkuluak hanya satu tingkat, namun wanita Lintau memakai dua tingkat tingkuluak. Menurut sumber tingkuluak balenggek ini didesign seperti gonjong rumah gadang yang berlapir-lapis. tingkuluak ditingkat dua terbuat dari kayu yang diukir sedemikian rupa dan di letakkan diatas tingkuluak kain. Sehingga saat memakainya seorang bundo kanduang harus sangat hati-hati menjaga keseimbangan tingkuluak agar tidak terjatuh. Kabupaten Agam 1. Baju Biludu Bamisie, tabua loyang 2. Tingkuluak Tilakuang, tabua loyang 3. Songket 4. Salendang Bakudo Koto Gadang 5. Kaluang Pinyaram Gadang Tambago Basapuah Ameh 6. Galang Bangkak Basapuah Ameh 7. Solop Kurai - Bukittinggi Pakaian adat pernikahan secara umum memiliki kesamaan pada suku atau kota lain di Sumatera Barat, yang membedakan hanya aksesoris dan warna baju yang digunakan kedua mempelai. Untuk di Kota Bukittinggi sendiri warna merah merupakan ciri daerah Bukittinggi, maka baju adat pernikahan yang digunakan biasanya berwarna merah. Meskipun berbeda warna, bentuk baju tetap semacam baju kurung yang longgar, tebal, dan tertutup dari leher sampai ke mata kaki. Pakaian pengantin adat Minangkabau adalah warisan budaya yang kaya dan indah. Pelestariannya penting untuk mempertahankan identitas dan kebanggaan orang Minangkabau. Mari kita jaga dan lestarikan keindahan pakaian adat Minangkabau agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang.