Anda di halaman 1dari 8

STUDI LITERATUR : HUBUNGAN OBESITAS

DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2

Haning Cesarea Occipita Maharani1, Sugiharto2


1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
2
Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Haning.cesarea25@gmail.com

ABSTRAK
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah tipe diabetes mellitus paling umum. Penyebab utama DM
tipe 2 ada dua, yaitu tidak dapat diubah (tidak dapat dimodifikasi) dan dapat diubah
(dimodifikasi). Obesitas, aktivitas fisik, dan gizi buruk merupakan faktor risiko diabetes
yang dapat dicegah. Penyebab utama diabetes adalah obesitas, yang 5,45 kali lebih
signifikan dibandingkan faktor lainnya. Pada penelitian-penelitian sebelumnya masih
terdapat perbedaan pendapat mengenai hubungan antara obesitas sentral dengan kejadian
diabetes tipe 2, sehingga perlu dilakukan pencarian literatur tentang hubungan antara
obesitas dengan kejadian diabetes tipe 2. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis melalui telaah literatur hubungan antara obesitas dengan kejadian diabetes
mellitus Tipe 2 berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. Kemudian mengetahui
prevalensi kejadian diabetes melitus tipe 2 berdasarkan telaah studi literatur serta
mengetahui faktor risiko kejadian diabetes mellitus Tipe 2 berdasarkan telaah studi
literatur. Hasil temuan telaah literatur, beberapa penelitian sependapat bahwa pola
obesitas yang berbeda dapat mewakili faktor risiko yang signifikan untuk kejadian
diabetes mellitus tipe 2. Risiko untuk diabetes mellitus tipe 2 pada pasien yang memiliki
obesitas adalah 3 sampai 8 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki obesitas.
Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Faktor Risiko, Obesitas

ABSTRACT
Diabetes Mellitus Type 2 is the most common type of diabetes mellitus. There are two
main causes of type 2 DM, namely irreversible (cannot be modified) and changeable
(modifiable). Obesity, physical inactivity and poor nutrition are preventable risk factors
for diabetes. The main cause of diabetes is obesity, which is 5.45 times more significant
than other factors. In previous studies, there are still differences of opinion regarding the
relationship between central obesity and the incidence of type 2 diabetes, so it is
necessary to search for literature on the relationship between obesity and the incidence of
type 2 diabetes. The aim of this study is to analyze through a literature review the
relationship between obesity and the incidence of Type 2 diabetes mellitus based on the
results of previous studies. Then find out the prevalence of type 2 diabetes mellitus based
on a review of literature studies and find out the risk factors for the incidence of type 2
diabetes mellitus based on a review of literature studies. As a result of the literature
review, several studies agree that different patterns of obesity can represent a significant

Jurnal Penelitian Kesehatan | Universitas Wijaya Kusuma


Surabaya
risk factor for the incidence of type 2 diabetes mellitus. The risk for type 2 diabetes
mellitus in patients who are obese is 3 to 8 times greater than in those who do not have
obesity.
Keywords: Diabetes Mellitus, Risk Factors, Obesity

PENDAHULUAN > 45 tahun, berat badan lahir > 4000 g


Diabetes Mellitus (DM) salah atau riwayat diabetes mellitus
satu penyebab utama kematian gestasional (DMG), dan riwayat
penyakit tidak menular (PTM) di hipoglikemia pada berat lahir kurang
dari 2,5 kg. Faktor risiko yang dapat
dunia, karena menyumbang sekitar
70% kematian (Yunita et al., 2022). dimodifikasi antara lain kelebihan
Sekitar 6,7 juta orang dewasa berusia berat badan, kurangnya aktivitas fisik,
20-79 meninggal karena diabetes, tekanan darah tinggi (> 140/90
mmHg), dislipidemia (HDL < 35
terhitung 12,2% dari kematian global.
Prevalensi diabetes di antara usia 20- mg/dL dan/atau trigliserida > 250
79 tahun diproyeksikan meningkat mg/dL, dan diet tinggi gula yang
sebesar 11,3% pada tahun 2030 dan tidak sehat), yaitu dengan intoleransi
glukosa (GDPP dan TGT) dan risiko
12,2% pada tahun 2045 karena
populasi dunia diproyeksikan tinggi diabetes tipe 2 juga harus
meningkat sebesar 20% dan jumlah menjalani profilaksis DM rendah
penderita diabetes akan meningkat serat (Kementerian Kesehatan
sebesar 4%. Prevalensi meningkat Republik Indonesia, 2019).
lebih cepat di negara berpenghasilan Banyak orang yang
rendah dan menengah daripada di didiagnosis menderita diabetes tipe 2
negara berpenghasilan tinggi, dan berusia di atas 40 tahun atau lebih,
Indonesia memiliki jumlah penderita kelebihan berat badan, atau memiliki
diabetes tertinggi keenam dengan karakteristik etnis atau ras tertentu
10,3 juta. Prediksi tahun 2045, jumlah (Veit et al., 2022). Obesitas, aktivitas
ini akan meningkat menjadi 16,7 juta fisik, dan gizi buruk merupakan
orang (International Diabetes faktor risiko diabetes yang dapat
Federation, 2021). dicegah. Penyebab utama diabetes
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah obesitas, yang 5,45 kali lebih
adalah tipe diabetes mellitus paling signifikan dibandingkan faktor
umum. Sebanyak 95% pasien lainnya (Yunita et al., 2022).
diabetes mellitus adalah tipe 2 (WHO, Obesitas diklasifikasikan
2016). Penyebab utama DM tipe 2 berdasarkan BMI atau obesitas
ada dua, yaitu tidak dapat diubah sentral. Frekuensi obesitas sentral
(tidak dapat dimodifikasi) dan dapat lebih besar dibandingkan obesitas
diubah (dimodifikasi) (Nasution et berdasarkan IMT. Obesitas sangat
al., 2021). Faktor risiko yang tidak berhubungan dengan kejadian
dapat dimodifikasi, seperti ras dan diabetes melitus tipe 2 karena orang
etnis, riwayat diabetes keluarga, usia yang kelebihan berat badan
mengalami peningkatan kadar leptin

Jurnal Penelitian Kesehatan | Universitas Wijaya Kusuma


Surabaya
dalam tubuhnya. Individu yang diabetes mellitus Tipe 2 berdasarkan
memiliki massa tubuh lebih besar hasil penelitian sebelumnya.
memiliki kemungkinan lebih tinggi Kemudian mengetahui prevalensi
terkena diabetes bersama dengan kejadian diabetes melitus tipe 2
komplikasi lainnya (Yulianto, 2019). berdasarkan telaah studi literatur
Menurut hasil penelitian yang serta mengetahui faktor risiko
dilakukan oleh Maharani, Suryono kejadian diabetes mellitus Tipe 2
dan Ardiyanto (2018), orang dewasa berdasarkan telaah studi literatur.
dengan status obesitas berisiko 8 kali
lebih besar terkena diabetes mellitus METODE PENELITIAN
tipe 2 dibandingkan dengan orang Alur Metode Penelitian
dengan status gizi normal. Hubungan
antara obesitas berdasarkan BMI dan
perkembangan diabetes sama
kuatnya dengan indikator obesitas
sentral (Susilawati et al., 2015).
Sebaliknya, penelitian menunjukkan
tidak terdapat perbedaan BMI antara
masing-masing indikator obesitas
sentral (perut) (Alkhalidy et al., 2021).
Berbagai penelitian mengenai
obesitas pada diabetes tipe 2
membutuhkan suatu kesimpulan
yang dapat digunakan untuk
pencegahan dan pengendalian Berdasarkan Gambar diatas
diabetes tipe 2 khususnya di dapat dijelaskan bahwa terdapat lima
Indonesia. Sebuah studi saja tidak tahapan dalam metode penelitian
cukup untuk menggeneralisasi Literatur Review, pertama
populasi, sehingga kesimpulan yang pendahuluan yang berisi latar
ditarik memiliki kekuatan yang lebih belakang dan identifikasi masalah.
kuat. Pada penelitian-penelitian Tahapan kedua studi pustaka yang
sebelumnya masih terdapat dilakukan dengan menelusuri artikel
perbedaan pendapat mengenai atau jurnal nasional dan internasional,
hubungan antara obesitas sentral bersumber dari Google Scholar,
dengan kejadian diabetes tipe 2, PubMed, sciencedirect. Tahap ketiga
sehingga perlu dilakukan pencarian dan keempat jurnal yang ditemukan
literatur tentang hubungan antara disortir sesuai dengan topik
obesitas dengan kejadian diabetes penelitian yang relevan memenuhi
tipe 2. kriteria inklusi dan eksklusi.
Adapun tujuan dari penelitian
Kerangka Pemecahan Masalah
ini adalah untuk menganalisis
Penelitian ini merupakan
melalui telaah literatur hubungan
investigasi literatur yang sistematis.
antara obesitas dengan kejadian

Jurnal Penelitian Kesehatan | Universitas Wijaya Kusuma


Surabaya
Investigasi ini dilakukan dengan pada studi design, metode sampling
memeriksa artikel yang bersifat cross yang digunakan, jumlah responden,
sectional dan case control. dan lokasi penelitian.
Demografi yang dipilih adalah artikel
yang memuat korelasi antara obesitas PEMBAHASAN
dengan kejadian diabetes pada orang 1. Prevalensi kejadian Diabetes
dewasa atau dewasa produktif. Melitus Tipe 2 berdasarkan
Analisis Data telaah studi literatur
Informasi yang diperoleh Prevalensi obesitas lebih
dianalisis secara deskriptif dengan tinggi pada kasus diabetes melitus
membandingkan data antar artikel tipe 2. Berdasarkan empat dari
yang disusun dalam tabel untuk sembilan artikel penelitian
memudahkan analisis perbandingan menyatakan bahwa prevalensi
antar artikel. Dalam tinjauan literatur, Diabetes Melitus Tipe 2 berkisar
11,8% sampai 80% pada usia dewasa
artikel yang mengikuti kriteria PICO
dan menurut Alkhalidy et al. (2021)
(populasi, intervensi, perbandingan,
prevalensi Diabetes Melitus Tipe 2
dan hasil) dipertimbangkan. akan meningkat seiring
bertambahnya usia. Susilawati,
HASIL PENELITIAN Muljati dan Bantas, (2015) merinci
Hasil rekam pencarian bahwa prevalensi Diabetes Melitus
elektronik diperoleh google scholar Tipe 2 sebesar 13,2% dengan umur
≥40 th dan 2,6% < 40 th, sebesar
diperoleh 652 dan ditermukan 6
20,5% pada obesitas umum dengan
jurnal yang memenuhi kriteria,
IMT ≥30 kg/m2 dan 16,5% obesitas
sciencedirect diperoleh 221 dan yang umum dengan IMT ≥27 kg/m2, dan
memenuhi kriteria terdapat 2 jurnal, sebesar 14,4% pada obesitas sentral
PubMed diperoleh 13 artikel sesuai (LP) dan 13,1% Obesitas sentral
kata kunci dan yang memenuhi (LP/TB).
kriteria penelitian adalah 1 jurnal, Prevalensi diabetes mellitus
maka total sebanyak 3.428 artikel dan tipe 2 (T2DM) telah meningkat
yang memenuhi kriteria penelitian secara dramatis selama beberapa
sebanyak 9 jurnal/artikel yang dekade terakhir baik secara global
dilakukan review. maupun di Indonesia. Artinya,
Berdasarkan hasil dari diabetes mellitus tipe 2 (T2DM)
penelusuran literatur dari jurnal yang merupakan beban kesehatan
masyarakat yang besar di seluruh
relevan dengan tema penelitian, ada
dunia. Tingkat prevalensi diabetes
beberapa persamaan dan perbedaan tipe 2 yang tinggi merupakan tanda
dari masing-masing jurnal. perlunya deteksi dini dan
Persamaan dari artikel-artikel pemahaman gejala diabetes tipe 2
tersebut yaitu sama-sama meneliti untuk meningkatkan kesadaran
tentang obesitas dengan kejadian masyarakat baik manajemen diri
diabetes mellitus Tipe 2 pada orang maupun terapi untuk mencegah
dewasa. Perbedaannya yaitu ada keparahan penyakit.

Jurnal Penelitian Kesehatan | Universitas Wijaya Kusuma


Surabaya
2. Faktor risiko kejadian Penelitian Evayanti dan Warmadewa
Diabetes Mellitus Tipe 2 (2020) mengungkapkan penurunan
berdasarkan telaah studi aktivitas dan peningkatan konsumsi
literatur makanan dapat menyebabkan DM
Faktor risiko utama untuk tipe 2 pada usia lanjut.
diabetes tipe 2, yaitu: faktor yang Faktor lain yang sangat
tidak dapat diubah dan faktor yang penting merupakan faktor risiko
dapat diubah. Berdasarkan sembilan terjadinya DM tipe 2 adalah obesitas.
jurnal menyatakan bahwa faktor Berdasarkan empat dari sembilan
risiko terjadinya diabetes mellitus artikel mengungkapkan bahwa
tipe 2 meliputi: umur, riwayat obesitas merupakan faktor risiko DM
keluarga, aktivitas fisik yang kurang, tipe 2 (Maharani, Suryono dan
peningkatan BMI, LP, LP/TB, gaya Ardiyanto, 2018; Yulianto, 2019;
hidup, pola makan, obesitas umum, Evayanti dan Warmadewa, 2020;
obesitas sentral, dan obesitas Alkhalidy, Orabi, Alnaser, Al-Shami,
gabungan. et al., 2021; Masoud Abd El Gayed et
Secara teoritis, faktor risiko al., 2021). Penelitian lain lebih
ini tidak dapat diubah, karena spesifik pada obesitas sentral,
penuaan adalah bagian dari proses obesitas perut, dan obesitas
alami tubuh dan kerja organ gabungan (Sari, Agata dan Hervidea,
melemah seiring bertambahnya usia, 2019; Lu et al., 2021). Berbeda hasil
terutama jika Anda tidak pernah temuan Nasution, Andilala dan
berolahraga secara teratur. Ini juga Siregar (2021) bahwa jenis kelamin,
terjadi selama metabolisme glukosa riwayat hipertensi dan obesitas tidak
dalam tubuh. Akibatnya, orang yang berhubungan dengan kejadian
lebih tua lebih mungkin Diabetes Melitus.
mengembangkan DM tipe 2 daripada 3. Hubungan antara obesitas
orang yang lebih muda. Hasil survei dengan kejadian Diabetes
kesehatan dasar 2018 juga Mellitus Tipe 2 berdasarkan
menunjukkan mayoritas penderita
telaah studi literatur
diabetes berusia antara 45 hingga 54 Hasil temuan penelitian ini
tahun (Riskesdas, 2018). sependapat dengan temuan
Perkumpulan Endokrinologi juga sebelumnya bahwa ada hubungan
menyatakan umur > 45 tahun salah obesitas dengan kejadian diabetes
satu faktor pencetus terjadi DM tipe mellitus Tipe 2. Penelitian
2 (Nasution, Andilala dan Siregar, menunjukkan bahwa prevalensi
2021). diabetes dikaitkan dengan obesitas
Penelitian Nasution, Andilala umum, tetapi kombinasi obesitas
dan Siregar (2021), menyatakan sentral, obesitas perut, dan obesitas
bahwa riwayat keluarga merupakan memiliki hubungan yang lebih kuat
faktor risiko DM tipe 2, yang dengan kejadian diabetes. Studi telah
memiliki riwayat keluarga DM akan menunjukkan bahwa obesitas secara
lebih besar kemungkinannya untuk signifikan terkait dengan BMI yang
mengalami DM dibandingkan lebih tinggi, asosiasi ini mirip dengan
dengan mereka yang tidak memiliki obesitas umum dalam memprediksi
riwayat keluarga DM. Sementara kejadian diabetes tipe 2.

Jurnal Penelitian Kesehatan | Universitas Wijaya Kusuma


Surabaya
Penelitian Maharani, Suryono dengan obesitas umum dalam
dan Ardiyanto (2018) menemukan memprediksi kemungkinan terkena
bahwa ada hubungan yang signifikan diabetes tipe 2.
antara obesitas umum dan prevalensi Obesitas sering dikaitkan
DM Tipe 2. Estimasi risiko yang dengan banyak komplikasi, termasuk
diperoleh adalah OR = 8.000 > 1 penyakit kardiovaskular dan
dengan selang kepercayaan 95% gangguan metabolisme, seperti
2.012-31.803, yang menunjukkan T2DM, dan obesitas dan diabetes
bahwa risiko DM Tipe 2 pada pasien memiliki jalur resistensi insulin yang
yang obesitas 8.000 kali lebih besar sama dan berkontribusi terhadap
dibandingkan dengan yang tidak hiperglikemia kronis. Pola obesitas
obesitas. Pendapat serupa yang yang berbeda dapat mewakili faktor
disampaikan Susilawati, Muljati dan risiko yang signifikan untuk
Bantas (2015) hubungan ketiga perkembangan T2DM.
indikator obesitas yaitu IMT, lingkar Penelitian lain juga dapat
pinggang (LP) dan rasio LP/TB melakukan analisis subkelompok
(tinggi badan) terhadap kejadian untuk menguji hubungan pola
DMT2 tidak berbeda. Rasio odds obesitas yang berbeda dan risiko
untuk ketiga jenis kanker tersebut T2DM dibandingkan dengan
adalah 2,83, 2,70 dan 2,49, dengan individu dengan berat badan normal.
interval kepercayaan 95% yang Penelitian lain juga dapat
identik. Hal ini menunjukkan bahwa menghubungkan pola obesitas yang
kekuatan hubungan antara ketiga berbeda dan risiko kejadian T2DM
indikator obesitas dengan risiko dengan dikontrol oleh usia, jenis
DMT2 tidak terlalu besar. kelamin, riwayat keluarga, riwayat
Berdasarkan kajian di atas, hipertensi, aktivitas fisik, pola makan,
peneliti percaya bahwa obesitas dan gaya hidup.
adalah penyebab utama diabetes tipe
2, sehingga pasien diabetes tipe 2
disarankan untuk berolahraga untuk PENUTUP
mengurangi berat badannya, hal ini
akan mencegah mereka dari penyakit Berdasarkan hasil
lain seperti hipertensi, penyakit pembahasan dalam literature review
jantung koroner dan gagal ginjal ini, maka dapat disimpulkan sebagai
kronis. berikut:
Diabetes tipe 2 juga dikaitkan 1. Hasil telaah literatur
dengan obesitas sentral. Tinjauan menunjukkan prevalensi
literatur menunjukkan hubungan Diabetes Melitus Tipe 2 berkisar
yang signifikan antara dua variabel. 11,8% sampai 80% pada usia
Prevalensi diabetes dikaitkan dengan dewasa dan prevalensi Diabetes
obesitas perut, tetapi obesitas umum Melitus Tipe 2 akan meningkat
juga dikaitkan dengan kejadian pada seiring bertambahnya usia.
penderita diabetes. Penelitian lain
Artinya, diabetes mellitus tipe 2
menunjukkan bahwa obesitas sentral
(T2DM) merupakan beban
secara signifikan terkait dengan
diabetes tipe 2 dan sama efektifnya kesehatan masyarakat yang

Jurnal Penelitian Kesehatan | Universitas Wijaya Kusuma


Surabaya
besar di seluruh dunia. Predictors of Type 2 Diabetes
Prevalensi penyakit ini and Cardiovascular Diseases
meningkat lebih cepat di negara among the Jordanian
berpenghasilan rendah dan Population : A Cross-Sectional
menengah daripada di negara Study. International Journal of
berpenghasilan tinggi. Disparitas Environmental Research and
Public Health, 18(12187), 1–17.
antara jumlah kasus diabetes
yang terdiagnosis dengan jumlah International Diabetes Federation.
artikel penelitian tentang (2021). IDF Diabetes Atlas 10th
penyakit tersebut edition.
mengindikasikan bahwa Kementerian Kesehatan Republik
perkembangan diabetes tipe 2 Indonesia. (2019). Faktor Risiko
akan terus meningkat karena Penyakit Diabetes Melitus
kurangnya kesadaran masyarakat (DM)-Faktor Risiko yang Bisa
akan gejala diabetes dan Diubah.
kurangnya deteksi dini. Maharani, N. E., Suryono, &
2. Faktor risiko utama Diabetes Ardiyanto, B. F. (2018).
Melitus Tipe 2, yaitu: faktor Hubungan Obesitas Dan
yang tidak dapat diubah dan Aktivitas Fisik Dengan
faktor yang dapat diubah, Kejadian Diabetes Mellitus Tipe
meliputi: umur, riwayat keluarga, 2 Di Puskesmas Wonogiri 1.
aktivitas fisik yang kurang, Jurnal Manajemen Informasi
Dan Administrasi Kesehatan (J-
peningkatan BMI, LP, LP/TB,
MIAK), 01(01), 40–48.
gaya hidup, pola makan, obesitas
umum, obesitas sentral, dan Nasution, F., Andilala, & Siregar, A.
obesitas gabungan. A. (2021). Faktor risiko kejadian
3. Hasil temuan telaah literatur, diabetes mellitus. Jurnal Ilmu
beberapa penelitian sependapat Kesehatan, 9(2), 94–102.
bahwa pola obesitas yang Susilawati, M. D., Muljati, S., &
berbeda dapat mewakili faktor Bantas, K. (2015). Perbandingan
risiko yang signifikan untuk Imt Dan Indikator Obesitas
kejadian diabetes mellitus tipe 2. Sentral Terhadap Kejadian
Risiko untuk diabetes mellitus Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2)
(Analisis data sekunder baseline
tipe 2 pada pasien yang memiliki
studi kohor PTM di kelurahan
obesitas adalah 3 sampai 8 kali
Kebon Kalapa Bogor tahun
lebih besar dibandingkan yang 2011). Bul. Penelit. Kesehat,
tidak memiliki obesitas. 43(1), 17–22.

DAFTAR PUSTAKA Veit, M., Asten, R. Van, Olie, A., &


Prinz, P. (2022). The role of
Alkhalidy, H., Orabi, A., Alnaser, K., dietary sugars, overweight, and
Al-shami, I., Alzboun, T., obesity in type 2 diabetes
Obeidat, M. D., & Liu, D. mellitus: a narrative review.
(2021). Obesity Measures as European Journal of Clinical

Jurnal Penelitian Kesehatan | Universitas Wijaya Kusuma


Surabaya
Nutrition, 1–5.
https://doi.org/10.1038/s41430-
022-01114-5
WHO. (2016). Global Report on
Diabetes. World Health
Organization.
Yulianto, A. (2019). Faktor Risiko
untuk Aspek Perilaku Terkait
dengan Diabetes Mellitus Tipe
II. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
8(1), 1–6.
Yunita, Diani, N., & Nasution, T. H.
(2022). Hubungan Obesitas
Sentral Dengan Kejadian
Diabetes Melitus Tipe 2:
Literature Review. Pena
Nursing, 1(1), 22–34.

Jurnal Penelitian Kesehatan | Universitas Wijaya Kusuma


Surabaya

Anda mungkin juga menyukai