Anda di halaman 1dari 16

PERTANIAN

I-CITYFARM (INTEGRATED CITIZEN FARMING MODEL) SISTEM


AKUAPONIK TERINTEGRASI DENGAN MICROBIAL FUEL CELL
BERBASIS INTENET OF THING (IoT) sebagai SOLUSI PERTANIAN
MASA DEPAN DI PERKOTAAN

Disusun Untuk Mengikuti Lomba Esai Komposia 3.0

Disusun oleh:

Haris Sya’bani

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2023
I-CITYFARM (INTEGRATED CITIZEN FARMING MODEL) SISTEM
AKUAPONIK TERINTEGRASI DENGAN MICROBIAL FUEL CELL
BERBASIS INTENET OF THING (IoT) sebagai SOLUSI PERTANIAN
MASA DEPAN DI PERKOTAAN
harissyabani13@gmail.com
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Pendahuluan
Pada tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia mencapai 270,2 juta jiwa
(BPS, 2020). Angka tersebut menunjukkan besarnya kebutuhan pangan yang terus
meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan 41% penduduk tinggal di daerah
perkotaan. Artinya, ada tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang bisa
diperoleh melalui pertanian perkotaan.
Di sisi lain, menurut FAO (Food and Agriculture Organization) Indonesia
merupakan negara penghasil limbah makanan yang banyak. Menurut Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020 limbah makanan menempati
masih menempati posisi teratas dari total limbah yang dihasilkan sepanjang tahun
semenjak pandemic di kota metropolitan (Jabodetabek, Surabaya, Makassar,
Palembang dan Bandung) yakni sebesar 43,98% .dari total limbah yang dihasilkan
penduduk perkotaan.
Sampah organik merupakan sampah sisa yang masih bisa dimanfaatkan
menjadi bahan yang layak pakai lagi. Sampah ini bisa diuraikan, meski dibiarkan
begitu saja sampah ini akan menghilang dengan sendirinya. Pemanfaatannya bisa
dijadikan sebagai pakan ternak, biogas, atau lain sebagainya. Pengelolaan dan
pengolahannya mutlak diperlukan sehingga lingkungan menjadi bersih dan
kesehatan masyarakat dapat dijaga. Berdasarkan indikator Food Loss and Waste
tentang Food Sustainable Index, Indonesia termasuk kedalam 3 negara terburuk
dalam pengelolaan limbah makanan. Kepala Perwakilan FAO (Food and
Agriculture Organization) untuk Indonesia dan Timor Leste, Mark Smulders
menyatakan bahwa indonesia membutuhkan sekitar 190 juta ton makanan tiap
tahun. Namun sebanyak 13 juta metrik ton makanan malah terbuang dengan
percuma. Jumlah tersebut seharusnya bisa memenuhi hampir 11% penduduk
Indonesia, atau sekitar 28 juta penduduk miskin setiap tahunnya.

1
Berikut Gambar 1. menunjukan informasi tentang Food Sustainable Index

Gambar 1. Food Suistainable Index


Sumber: The Economist Intelligence Unit, 2020

Beberapa tipe sistem budidaya tanpa media tanah yaitu sistem Hidroponik,
Akuaponik dan Aeroponik. Hidroponik menggunakan media tanam seperti batuan
atau sabut kelapa yang diberi larutan campuran nutrisi primer, sekunder dan
mikro. Akuaponik adalah sistem budidaya dengan memanfaatkan hidroponik
sebagai media tanam untuk tanaman dikombinasikan akuakultur dengan hewan air
secara simbiotik. Dalam sistem akuaponik, air dari akuakultur yang masuk
hidroponik mengandung amonia dipecah oleh bakteri Nitrifikasi menjadi nitrit
kemudian menjadi nitrat, yang digunakan oleh tanaman sebagai nutrisi, dan air
kembali ke sistem akuakultur. Aeroponik adalah sistem hidroponik dengan
teknologi tingkat tinggi. Bagian akar tanaman tergantung dan berada dalam ruang
tertutup kemudian diberi nutrisi dengan cara menyemprotkan larutan nutrisi
berupa kabut secara berkala umumnya setiap 2-3 menit agar akar tetap lembab
dan nutrisi larut di udara (Kazzaz, 2017).
Berdasarkan permasalahan diatas penulis memberikan sebuah inovasi
yaitu “I-CITYFARM” (Integrated Citizen Farming Model) sistem pertanian
terintegrasi dengan Akuaponik, Microbial Fuel Cells (MFCs), Solar cell dan IoT.
Sistem Akuaponik yang dilengkapi pengelolaan limbah makanan menggunakan
sistem MFC dual-chamber dengan pemanfaatan EM4 sebagai zat penghasil

2
mikroorganisme dan pupuk cair. Pupuk cair yang dihasilkan, akan di dialirkan
pada tanaman sesuai kebutuhan tanaman yang dipantau melalui blynk android
berdasarkan sensor kelembapan dan nutrisi yang ada pada tanah dan air secara
realtime berbasis Internet of Thing (IoT). Solar Energy yang menghasilkan energi
listrik digunakan untuk menyalakan lampu LED sebagai penerangan tanaman di
malam hari yang dapat dikendalikan dengan sistem IoT dan untuk tenaga
penyalaan pompa.
Penulisan ini akan menjabarkan rancangan desain menggunakan skala
yang disesuaikan dengan ukuran perumahan di perkotaan secara nyata dan analisis
keuangan dalam mewujudkan I-CITYFARM. Sehingga dengan I-CITYFARM
akan memberikan gambaran perwujudan sistem pertanian masyarakat perkotaan
yang menjadi solusi di masa pandemi COVID-19 berupa pemenuhan kebutuhan
pangan rumah tangga, mengambil peran dalam peluang usaha dan memanfaatkan
teknologi sistem pertanian mutakhir.
Isi
Microbial Fuel Cell
Microbial Fuel Cell atau yang dikenal dengan singkatan MFC merupakan
sebuah sistem yang mengkonversi energi kimia menjadi energi listrik dengan
menggunakan katalis berupa bakteri.
Berdasarkan kompartemennya terdapat tiga jenis MFC, yaitu dual
chamber MFC, single chamber MFC dan stack MFC. Dual chamber MFC pada
intinya memiliki dua ruang yang dipisahkan oleh membran penukar kation (PEM)
atau jembatan garam. Single chamber MFC hanya memiliki satu ruang sehingga
substrat dan larutan elektrolit bercampur. Desain ini bisa menggunakan PEM
ataupun tanpa PEM (Ester, 2012).

Gambar 2. Single Chamber MFC (Kiri), Dual Chamber MFC (Kanan)


Sumber: Ester, 2012

3
Perancangan I-CITYFARM
I-CITYFARM (Integrated Citizen Farming Model) merupakan salah satu
inovasi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yaitu
tumpukan sampah makanan dan pertanian yang belum maksimal.
Perancangan I-CITYFARM memiliki dua bagian penting yang saling
terintegrasi untuk kelancaran suatu system yaitu bagian Microbial Fuel Cells yang
terhubung dengan system otomatis dan bagian aquaponic. Berikut merupakan
desain perancangan I-CITYFARM yang di integrasikan di halaman rumah yang
secara lengkap ada pada lampiran.

Gambar 3. Desain Teknologi I-CITYFARM tampak isometri (kiri dan tampak


custom (kanan).
Sumber: Penulis, 2023
Terdapat beberapa komponen dalam teknologi I-CITYFARM antara lain
pompa, controller, tangki, LED, pipa, solar cell, sistem MFC, sensor nutrisi,
sensor Ph dan system aquaponik. Pada bagian kompartemen agitasi digunakan
kompartemen yang berasal dari drum bekas 40 liter dengan dimensi 50 cm dan
diameter 35 cm pada kompartemen agitasi berisi limbah makanan yang dicampur
dengan air limbah cucian beras dengan perbandingan 1:4. Desain alat MFC
menggunakan sel elektrokimia dengan sistem dual- chamber yang terdiri dari
kompartemen katoda dan kompartemen anoda. Kompartemen tersebut terbuat
dari drum bekas 20 liter yang memiliki dimensi tinggi 50 cm dan diameter 23 cm.
Pada kompartemen anoda terdapat air campuran yang disalurkan dari
kompartemen agitasi, selain itu terdapat EM4 yang digunakan sebagai penghasil
mikroorganisme yang berfungsi untuk mendegradasikan senyawa substrat pada
zat cair campuran tersebut. kemudian dihubungkan dengan jembatan garam

4
menggunakan Ultrex CMI-7000 (Bahera et al, 2010) menuju kompartemen
katoda. Kompartemen katoda berisi H2O dan NaCl. Sistem MFC yang telah
peneliti buat menggunakan elektroda yang berasal dari tembaga. Tembaga
memiliki daya hantar listrik yang baik dan harga relatif murah. Tembaga yang
digunakan sebagai elektroda memiliki dimensi diameter 5 mm, sedangkan pada
bagian system aquaponic di lengkapi dengan pipa dengan diameter 3 inch dan
jarak antar tanaman sebesar 20 cm yang akan digunakan untuk menamam
sayuran sawi. Pada bagian aquaponic menggunakan ikan lele dikarenakan
pemeliharaan yang mudah dan hasil yang maksimal.
Pengujian Prototype I-CITYFARM
Terdapat 2 Protoype dari Teknologi I-CITYFARM yaitu prototype sistem
MFC dan Prototype aquaponic. Dilakukan beberapa pengujian menggunakan
prototype teknologi I-CITYFARM untuk mengetahui pupuk cair yang dihasilkan,
Energi listrik yang dihasilkan, kompos yang dihasilkan dan perkembangan
tanaman dan ikan pada system akuaponik.
Pupuk cair dihasilkan karena proses fermentasi selama 24 jam yang
terjadi pada kompartemen anoda dengan cara memanfaatkan limbah sisa makanan
dan air hasil cucian beras sebagai substrat, dan ditambahkan bakteri EM4 sebagai
penghasil mikroorganisme yang berfungsi untuk mendegradasikan senyawa
substrat pada limbah makanan tersebut.

Gambar 4. Pupuk cair hasil MFC


Sumber: Dokumentasi penulis, 2023

5
Gambar 5. Pengujian Nilai PPM pupuk pada system akuaponik
Pengukuran Tegangan Pada Kompartemen Microbial Fuel Cell’s
Selain sistem pengolahan limbah, dan sebagai penghasil pupuk cair
sistem MFC (Microbial Fuel Cell) juga menghasilkan daya listrik.

Gambar 6. Desain Prototype system MFC (Microbial Fuel Cell)


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2023)
Perancangan Sensor dengan Bylink android
Pada system I-CITYFARM terdapat sistem otomatis yang di control
melalui android yang telah dihubungkan dengan system otomatis yang dirangkai
sesuai prosedur. Pada penelitian ini perancangan sensor dilakukan dengan internet
tanpa protoype. berikut merupakan contoh rancangan system otomatis
menggunakan bylink android.

6
Gambar 7. Rancangan System Dengan Bylink Android
(Sumber: Prayitno dkk. 2017)
Penutup
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Perancangan
teknologi I-CITYFARM merupakan gabungan dari system pertanian aquaponic,
pengolahan limbah makanan, dan system otomatis yang terintegrasi menjadi satu
kesatuan. Teknologi I-CITYFARM menghasilkan 5 aspek yaitu energi listrik yang
bersumber dari solar cells, tanaman sawi dan ikan lele dari system aquaponic,
kompos organik yang berasal dari system MFC dan pupuk cair yang cocok
digunakan untuk system hidroponik yang berasal dari proses fermentasi pada
system MFC. Teknologi I-CITYFARM mampu menjadi solusi pertanian masa
depan dengan perancangan lahan perumahan diperkotaan mampu menghasilkan
pendapatan sebesar Rp. 3.425.000,- dengan nilai Break Even Point (BEP) sebesar
Rp. 13.032.000,- dengan waktu Break Even Point (BEP) selama 3,8 bulan dan
memiliki nilai effisiensi sebesar 84,06 % untuk pemakaian listrik selama 1 bulan.
Adapun saran yang didapat setelah mendapatkan hasil kesimpulan diatas yaitu,
melakukan penelitian lebih lanjut terkait perbandingan system I- CITYFARM
yang terintegrasi dengan system otomatis dengan sistem pertanian aquaponic
secara manual, melakukan uji pupuk cair organik secara detail terkait komposisi
pupuk tersebut, membuat variasi substract selain dari limbah makanan untuk
dijadikan perbandingan dengan system I-CITYFARM.

7
DAFTAR PUSTAKA
Affan & Eko. 2017. Prototype Penyiram Tanaman Otomatis Dengan Sensor
Kelembaban Tanah Berbasis Atmega 328. Lamongan:Universitas Islam
Lamongan
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah mada
University Press. Yogyakarta
Behera, Jana. 2010. Rice Mill Wastewater Treatment In Microbial Fuel Cells
Fabricated Using Proton Exchange Membrane And Earthen Pot At
Different pH. Bioelectrochemistry 79: 228-233.
Clemmens, A.J. & D.J. Molden. 2007. Water Uses and Productivity of
Irrigation System. Irrigation Science 25:247-261
Ester, K. 2012. Produksi Energi Listrik Melalui Microbial Fuel Cell
Menggunakan Limbah Industri Tempe. Fakultas Teknik. Program Studi
Teknologi Bioproses. Universitas Indonesia.
Food and Agriculture Organization. 2011. FAO in the 21st Century,
Ensuring Food Security in a Changing World. Rome.
Food and Agriculture Organization. 2011. Global Food Losses and Food Waste:
Extent, Causes and Prevention. Rome.
Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta: Agro Media
Pustaka.
Ibrahim B. Pipih S. Syeila R. 2014. Kinerja Rangkaian Seri Sistem
Microbial Fuel Cell Sebagai Penghasil Biolistrik Dari Limbah Cair
Perikanan. JPHPI 2014. Volume 17, Nomor 1.
Ieropoulos, I., J. Greenman 2008. Microbial fuel cells based on carbon veil
electrodes: stack configuration and scability. Internasional Journal Of
Engergy Research.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Komposisi Timbulan
Sampah Berdasarkan Jenisnya.
Kurniawati, Lia. 2010. Pengaruh Pencahayaan LED. Jakarta: Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.
Lingga. 2011. Pengaruh Cahaya Terhadap Tumbuhan. Jakarta: Institut
Pertanian Bogor.
Lingga, P. dan Marsono. 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Logan and Regan. 2006. Electricity-Producing Bacterial Communities In
Microbial Fuel Cells. TRENDS in Microbiology 14: 512-518.
Logan, BE. 2008. Microbial Fuel Cell. United States of America: A John
Wiley & Sons Inc.
Molden, D.J. 2007. Water for Food Water for Life : A Comprehensive
Assesment of Water Management in Agriculture. International Water
Management Institute. Colombo.
Pulungan, Ashwin. 2017. Permasalahan Inti Pertanian Tanaman Pangan di
Indonesia. Kompasiana diakses pada tanggal 2 Oktober 2019 pukul
11.20.
The Economist Intelligence Unit. 2018. Food Sustainable Index.

8
Zahara. 2010. Pemanfaatan Saccharomyces Cerevisiae Dalam Sistem
Microbia Fuel Cell Untuk Produksi Energi Listrik. Fakultas Teknik.
Program Studi Teknik Kimia. Universitas Indonesia.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengeluaran Sistem I-CITYFARM
No Bahan Keterangan Biaya Tetap Biaya berubah
1 pipa 50 meter Rp 1.500.000
2 pompa 2 Rp 300.000
3 aqua 1500 Rp 150.000
4 kapas 1500 Rp 15.000
5 kolam 6 m3 Rp 1.000.000
6 solar cell 2 Rp 1.000.000
7 kabel 5 meter Rp 25.000
8 drum 4 Rp 200.000
sensor nutrisi dan
9 2 Rp 800.000
DFT-22
10 sensor ph 2 Rp 800.000
11 Valve 3 Rp 150.000
12 Flange 2 Rp 20.000
13 panel control 1 Rp 100.000
14 Biaya Tukang 10 Hari Rp 2.000.000
15 LED 2 Rp 50.000
16 benih lele 1000 Rp 150.000
17 benih sawi 1 pack Rp 15.000
18 EM4 10 Rp 300.000
19 pakan lele 1 sak Rp 700.000
20 air cucian beras 30 liter Rp 30.000
21 Energi Listrik Rp 8.595
22 limbah organik 90 kg Rp 90.000
Total Rp 8.110.000 Rp 1.293.595

Dari pengeluaran tersebut terdapat 4 pendapatan yang dihasilkan yaitu


ikan lele, sayur sawi, kompos dan pupuk cair. Berikut merupakan table

9
pendapatan dari sistem I-CITYFARM.

Lampiran 2. Pendapatan I-CITYFARM

No Keterangan Jumlah No
Keterangan Jumlah
Lebar halaman Limbah makanan ( 3
1 15
(m) 1 kg) 3
Air ( perbandingan
2 Banyaknya pipa 15
2 1:2) liter 6
Pupuk yang
Jarak per
3 20 dihasilkan ( liter)/
tanaman
3 hari 5
(cm)
Yang digunakan
4 Jumlah tanaman 1125
4 (liter) 1
Harga tanaman
5 rp 2.000
sayur/ ikat 5 Sisa 4
1 ikat sawi ( 2 Harga pupuk cair
6 2
tanaman) 6 organik Rp 10.000
Pendapatan 1
rp 1.125.000
bulan 7 Hasil pupuk cair Rp 40.000
Pendapatan 1 bulan Rp 1.200.000

Pendapatan Ikan Lele Pendapatan Kompos


No Keterangan Jumlah No Keterangan Jumlah

Ukuran kolam ( 3 x
1 2x 1 ) m3 6 1 Limbah makanan (kg) 3
Kompos yang
2 Jumlah ikan 1000 2 dihasilkan 2
Berat ikan saat panen Total kompos selama 1
3 (gr) 80 3 bulan 60
4 Total berat ( gr) 80000 4 Harga 1 kompos ( 5 kg) Rp. 5.000
5 Total berat (kg) 80 pendapatan 1 bulan Rp. 300.000

10
6 Harga ikan lele /kg Rp. 20.000 Total pendapatan

Rp. rp 3.425.000
Pendapatan 1 bulan 800.000

Dimana diketahui:
Fc = Rp. 8.110.000,-
Vc = Rp.1.293.595,-
P = Rp. 3.425.000,-
BEP = Rp. 13.032.00
Waktu = 3,8 bulan

11
Lampiran 3. Desain Tampilan Aplikasi

MFC

12
Lampiran 4. Tahap Eksperimen

13
Scan Kartu Tanda Mahasiswa

14
Scan Lembar Pernyataan Orisinalitas

15

Anda mungkin juga menyukai