Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang

pendidikan baik dari SD hingga perguruan tinggi. Perlunya matematika diajarkan

di setiap jenjang pendidikan adalah karena matematika merupakan mata pelajaran

pendukung bagi mata pelajaran lainnya. Matematika juga salah satu mata

pelajaran yang dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa

menjadi berkualitas. Karena pembelajaran matematika dapat mengajarkan siswa

untuk berpikir logis, kritis dan kreatif. Pengetahuan matematika harus dikuasai

sedini mungkin oleh siswa.

Menurut Hudojo (2005: 37) berpendapat bahwa “matematika adalah suatu

alat untuk mengembangkan cara berpikir. Karena itu matematika sangat

diperlukan, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi sehingga matematika perlu diajarkan kepada peserta

didik”. Pemahaman matematika yang kuat sejak dini sangat diperlukan karena

matematika merupakan sarana berfikir yang jelas serta untuk mengembangkan

kreativitas.

Berdasarkan hasil Trends In International Mathematich and Science Study

(TIMSS) 2011 (dalam http://edukasi.kompas.com /read/2012/12/04/ 0900543 4/p

restasi.sains.dan.matematika.indonesia.menurun), yang menyatakan bahwa para

siswa kelas VIII Indonesia menempati posisi ke 38 dari 42 negara yang

1
2

berpartisipasi dalam tes matematika. Dari rata–rata skor internasional 500, para

siswa hanya memperoleh skor rata–rata 386. Dari hasil skor yang diperoleh

menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa Indonesia masih rendah.

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasilnya belajar adalah

terletak pada strategi pembelajaran yang dilakukan guru dikelas bersifat teacher-

centered, guru mendominasi pembelajaran didalam kelas. Seperti yang dikatakan

Sagala (2012:79), “guru berperan lebih aktif,lebih banyak melakukan aktivitas

dibandingkan siswanya, karena guru telah mengelola dan mempersiapkan bahan

ajar secara tuntas, sedangkan siswanya berperan lebih pasif tanpa banyak

melakukan pengolahan bahan ajar, siswa hanya menerima bahan ajar yang

disampaikan guru”. Strategi pembelajaran tersebut dikenal dengan strategi

pembelajaran ekspositori.

Menurut Wina Sanjaya (2011: 179), “strategi ekspositori adalah strategi

pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara lisan

dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat

menguasai materi pelajaran secara optimal”. Dengan menggunakan strategi

pembelajaran yang bervariasi terhadap siswa akan membantu meningkatkan

kemampuan matematika siswa.

Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi

pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Strategi belajar ini mengedepankan

perlunya siswa mengkomunikasikan atau menjelaskan hasil pemikiran matematika

siswa terhadap permasalahan yang diberikan oleh guru. Menurut Ridwan (2015:

90), ”strategi TTW adalah suatu strategi pembelajaran yang diharapkan dapat
3

menumbuh kembangkan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik

siswa “

Pemilihan strategi ini didasarkan pada beberapa alasan yaitu (1) Strategi

TTW diawali dengan Think (berpikir), siswa dihadapkan pada masalah yang

memungkinkan mereka berpikir, (2) Strategi ini memuat aktivitas Talk

(berbicara), yang membantu siswa menggunakan bahasa sendiri untuk menyajikan

ide kepada temannya, dan siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok

yang bersifat heterogen. (3) Strategi TTW dilengkapi dengan Write (menulis).

Dalam kegiatan ini siswa mengungkapkan isi pikirannya menjadi tulisan dengan

cara mengkonstruksikan pengetahuan yang mereka diskusikan.

Salah satu materi yang dipelajari dalam matematika di kelas VIII SMP

adalah operasi aljabar. Operasi aljabar merupakan materi pelajaran yang bias

dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya menyelesaikan masalah

matematika ,terlebih dahulu kita menyatakan permasalahan itu dalam bentuk

aljabar. Namun kenyataannya masih banyak siswa yang kesulitan memahami

konsep operasi bentuk aljabar.

Hasil wawancara yang telah dilaksanakan pada senin, 2 Mei 2016 di

Kantor Guru SMP Negeri 8 Pematangsiantar dengan salah satu guru matematika

kelas VIII bahwa pembelajaran pada materi operasi aljabar masih didominasi oleh

guru, yaitu guru menerangkan materi, membahas contoh soal kemudian

memberikan soal latihan untuk dikerjakan siswa. Beliau mengatakan nilai ulangan

harian pada materi operasi aljabar masih banyak banyak yang belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dengan nilai KKM bidang studi


4

matematika sekolah tersebut adalah 68. Beliau juga menjelaskan masih banyak

siswa yang kurang mengerti tentang operasi aljabar. Salah satu lembar jawaban

ulangan harian siswa sebagai berikut:

Lembar jawaban ulangan harian siswa

Dari lembar jawaban tersebut untuk soal nomor 3, siswa menuliskan

5 x−3 y dari 9 x−6 y=5 x−3 y−9 x−6 y , seharusnya

5 x−3 y dari 9 x−6 y=( 9 x−6 y ) −(5 x−3 y ) dan soal nomor 5, siswa menulis

( 2 x 2−3 x )( 4 x 2+ 7 x ) =2 x2 −3 x −4 x 2 +7 x seharusnya

( 2 x 2−3 x )( 4 x 2+ 7 x ) =8 x 4 +14 x 3−12 x 3−21 x2 . Hal tersebut menunjukkan bahwa

siswa belum memahami konsep operasi aljabar. Hasil penelitian (Oktaviano,


5

2013) nuga menemukan kesulitan siswa dalam menentukan konsep operasi

aljabar.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan

penelitian yang berjudul ”Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa

Menggunakan Strategi Think-Talk-Write dengan Strategi ekspositori

pembelajaran pada Materi Operasi Aljabar dikelas VIII SMP Negeri 8

Pematangsiantar Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah :

1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

2. Guru mendominasi pembelajaran didalam kelas

3. Proses pembelajaran siswa cendreung bersifat pasif

4. Strategi pembelajaran yang digunakan dikelas adalah strategi ekspositori

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan kemampuan peneliti, maka yang

menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Strategi yang dipakai Think-Talk-Write

2. Materi yang dipakai adalah operasi aljabar

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah


6

1. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 8

Pematangsiantar T.A 2016/2017 yang menggunakan strategi ekspositori pada

materi operasi aljabar?

2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 8

Pematangsiantar T.A 2016/2017 yang menggunakan strategi Think-Talk-

Write pada materi operasi aljabar?

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa menggunakan strategi ekspositori

dengan strategi Think-Talk-Write pada materi operasi aljabar dikelas VIII

SMP Negeri 8 Pematangsiantar T.A 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah

untuk mengetahui:

1. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 8

Pematangsiantar T.A 2016/2017 yang menggunakan strategi ekspositori pada

materi operasi aljabar.

2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 8

Pematangsiantar T.A 2016/2017 yang menggunakan strategi Think-Talk-

Write pada materi operasi aljabar.

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa menggunakan strategi Think-Talk-

Write (TTW) dengan startegi Ekspositori pada materi operasi aljabar dikelas

VIII SMP Negeri 8 Pematangsiantar T.A 2016/2017

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:


7

1. Sebagai bahan masukan kepada peneliti sebagai calon pendidik mengenai

penggunaan strategi pembelajaran yang menunjukkan hasil yang lebih efisien

dalam pembelajaran.

2. Sebagai informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih

lanjut.

G. Penjelasan Istilah

1. Strategi pembelajaran Think-Talk-Write adalah suatu kegiatan pembelajaran

yang diawali dengan tahap Think (berpikir) ,siswa dihadapkan pada masalah

yang memungkinkan mereka untuk berpikir. Tahap kedua memuat aktivitas

Talk (berbicara), yang membantu siswa menggunakan bahasa sendiri untuk

menyajikan ide kepada temannya.siswa dikelompokkan menjadi beberapa

kelompok yang bersifat heterogen. Tahap terakhir dilengkapi dilengkapi

dengan Write (menulis), dalam kegiatan ini siswa mengungkapkan isi

pikirannya menjadi tulisan dengan cara mengkonstruksikan pengetahuan yang

mereka diskusikan.

2. Strategi pembelajaran ekspositori adalah suatu kegiatan yang mendominasi

pada guru. Guru berperan lebih aktif, lebih banyak melakukan aktivitas

dibandingkan siswanya, karena guru mengelola dan mempersiapkan bahan ajar

secara tuntas sedangkan siswanya berperan lebih pasif tanpa banyak mengolah

bahan ajar. Siswa hanya menerima bahan ajar yang disampaikan guru.

3. Hasil belajar yang dimaksud adalah skor yang dicapai siswa setelah diberikan

tes pada akhir penelitian.

Anda mungkin juga menyukai