Anda di halaman 1dari 10

MANFAAT DAN TUJUAN PUASA

Ayat Alkitab
Ini adalah ayat landasan untuk menepis Efesus 2:8-10
pemahaman-pemahaman yang salah, ada yang 8. Sebab karena kasih karunia kamu
mengatakan bahwa Yesus sudah mati bagi kita, diselamatkan oleh iman ; itu bukan hasil
keselamatan itu bukan pekerjaan kita, berarti usahamu, tetapi pemberian Allah,
puasa sudah tidak penting lagi, puasa tidak perlu 9. itu bukan hasil pekerjaanmu : jangan ada
karena Tuhan Yesus sudah berpuasa. orang yang memegahkan diri.
Kita tidak bisa melemparkan semua tanggung 10. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan
jawab kepada Tuhan Yesus, karena Yesus dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan
menebus kita bukan berarti kita dikecualikan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia
dari tanggung jawab. mau, supaya kita hidup di dalamnya.
“sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan” apakah kasih karunia itu? Kasih
karunia adalah pemberian cuma-Cuma,
keselamatan itu pemberian cuma-cuma karena
keselamatan itu artinya kita dilepaskan dari
kuasa dosa, dilepaskan dari kuasa iblis dan
dilepaskan dari kuasa kematian. Karena tiga hal
ini yang mengikat manusia sejak jatuhnya
manusia pertama kedalam dosa.
Karena upah dosa adalah maut, maka kematian
itu adalah bagian daripada keberadaan kita yang
membuat kita terputus dari Allah. Oleh karena
itu kematian itu bukan hanya kematian fisik,
bermula dari kematian roh sehingga roh tidak
bisa menopang tubuh untuk hidup seterusnya,
karena terputusnya roh itu dari sumber hidup
sejatinya yang adalah Allah.

Jadi keselamatan berarti dipulihkannya hidup Efesus 2:1-2


kekal itu, keselamatan berarti dilepaskannya 1. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-
kita dari kuasa dosa, dilepaskannya kita dari pelanggaran dan dosa-dosamu.
kuasa iblis dan dilepaskannya kita dari kuasa 2. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu
maut/kematian. mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati
karena iblis menguasai kita sejak itu, berarti penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
manusia tanpa Kristus “mengikuti penguasa sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
kerajaan angkasa (iblis) yang bekerja di antara durhaka
orang-orang durhaka“
“kita mati karena pelanggaran-pelanggaran dan
dosa”: kita mati dibawah kuasa kematian,
dibawah kuasa dosa, dibawah kuasa setan dan
kita tidak bisa melepaskan itu.
Oleh karena itu agama tidak bisa
menyelamatkan manusia, kita tidak butuh
agama, kita butuh keselamatan.
Yang bisa mengalahkan iblis adalah Dia yang
kuasanya lebih besar daripada iblis, yang bisa
mengalahkan dosa adalah Dia yang tidak punya
dosa, yang bisa mengalahkan kematian adalah
Dia yang tidak berkematian yang adanya Cuma
kekal dan yang mempunyai ketiga hal ini adalah
Allah sendiri.
Padahal ketiga hal ini ada pada diri manusia,
oleh karena itu Allah menjadi manusia.
Mengapa Allah jadi manusia ? artinya yang
menjadi manusia bukan Allah Bapa, yang
menjadi manusia adalah Sang Putra yaitu
Firman-Nya yang turun jadi manusia. Karena
Firman itu adalah Allah bersifat Allah, Dia punya
kuasa yang sama dengan Bapa.
Dia berada diatas iblis. Oleh sebab itu Dia dapat
mengalahkan iblis, Dia tidak punya dosa oleh
sebab itu dia mengalahkan dosa, Dia kekal
adanya maka Dia bisa mengalahkan kematian.
Jadi turunnya Firman Allah menjadi manusia
bukan karena kita melakukan apa-apa, hal itu
semata-mata karena kasih Allah, karena dengan
demikianlah kasih Allah kepada dunia sehingga
dikaruniakanlah Anak-Nya yang tunggal.
Turunnya Anak-Nya yang tunggal itu bukan
karena perbuatan siapa-siapa tapi karena kasih
karunia Allah dan itulah keselamatan itu, maka
keselamatan itu adalah kasih karunia karena itu
diberikan oleh Allah secara cuma-cuma.
Jadi kalau ada yang mengatakan bisa selamat Yohanes 3:16
dengan agama, apakah agama bisa Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini ,
mengalahkan iblis? Sistem tidak bisa sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
mengalahkan apa-apa!. Agama bisa yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
mengalahkan dosa? Agama bisa mengalahkan kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
kematian? Tidak !, padahal keselamatan artinya hidup yang kekal.
kita diselamatkan dari 3 (tiga) kekuatan ini.
3 (tiga) kekuatan ini harus bisa dilepaskan oleh
Dia yang punya kuasa atasnya yaitu Kristus, yang
kita butuhkan adalah keselamatan adalah
seorang juru selamat.
Juruselamat itu sudah datang diberikan kepada
kita, hanya karena kasih karunia Allah maka
dikatakan “Sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan” caranya supaya selamat
bagaimana ? “oleh iman” ; (efesus 2:8).
Iman adalah tangan batin untuk menerima
hadiah cuma-cumanya Allah.
Js. Yustinus Martir mengatakan: “Christian are
made, not born”, orang Kristen itu dibuat, jadi
dia harus mengambil keputusan untuk jadi
Kristen bukan karena lahir dari orang tuanya yg
Kristen lalu otomatis jadi Kristen.
Menjadi Kristen artinya kita harus mengambil
komitmen untuk percaya kepada Yesus, menjadi
Kristen artinya mengambil komitmen untuk
beriman, bukan karena keluarga Kristen dan kita
harus mengambil keputusan sendiri dan
keputusan itulah keputusan iman.
“itu bukan hasil usahamu,” (efesus 2:8): siapa
yang membuat Yesus mati di salib ? tidak ada!
“tetapi pemberian Allah” Bukan hasil usaha kita,
turunnya Yesus adalah pemberian Allah kepada
kita. “itu bukan hasil pekerjaanmu” (efesus 2:9):
apa yang kita kerjakan yang membuat Yesus
mati di salib?, “jangan ada orang yang
memegahkan diri”: maka dari itu orang Kristen
tidak bisa bahwa hasil dari perbuatan baiknya
dikunpulkan sebanyak-banyaknya supaya masuk
surga, sebab keselamatan bukan karena apa,
keselamatan bukan karena berbuat baik,
keselamatan adalah kasih karunia dengan
turunnya Firman Allah mengalahkan kuasa dosa,
mengalahkan kuasa iblis, dan mengalahkan
kuasa kematian melalui kebangkitan-Nya.
“karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam
Kristus Yesus” (Efesus 2:10): ketika mengambil
keputusan dengan iman kita percaya Yesus, kita
menerima Yesus kita menjadi mahluk yang baru
“untuk melakukan pekerjaan baik”: berarti iman
dan perbuatan tidak bertentangan, iman yang
membuat kita menjadi mahluk baru adalah iman
yang memampukan kita melakukan pekerjaan
baik, maka kalau ada orang yang mengatakan
karena Yesus sudah melakukan kita tidak perlu
melakukan lagi, orang tersebut tidak mengerti
kitab suci. Memang kita diselamatkan oleh iman
tapi setelah beriman kita harus menyatakan Yakobus 2:26
iman itu dengan perbuatan, karena kita ini Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati,
diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan demikian jugalah iman tanpa perbuatan-
perbuatan baik. Oleh karena itu keselamatan itu perbuatan adalah mati.
bukan hanya sekali untuk selamanya lalu kita
tidak berbuat apa-apa, iman itu ya ! karena kita
diselamatkan karena Yesus sudah mati buat kita, Filipi 2:12
tapi kita sedang diselamatkan melalui ketaatan Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu
kita melalui perintah-perintah Allah, ”karena senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan
itulah tetaplah kerjakan keselamatanmu” dalam keselamatanmu dengan takut dan gentar ,
bahasa inggris “work out” bukan “work for”, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi
kalau work for salvation: kita berusaha untuk terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir
mendapatkan keselamatan dengan perbuatan
kita, itu adalah teologi islam, beramal untuk
masuk surga. Kalau kita “work out” artinya
diolah karena kita sudah punya tinggal
mengolah.
artinya “benih keselamatan” sudah diberikan 1 Yohanes 3:9
tetapi kita harus tetap mengolah supaya Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat
tumbuh, bahwa keselamatan itu baru benih dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam
bukan seluruhnya maka dari itu kita harus tetap dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia
mengolahnya, jangan mengatakan sekali lahir dari Allah.
selamat tetap selamat. “sebab benih ilahi tetap
ada di dalam dia” , ada benih ilahi, sudah ada
benih itu, tapi baru benih belum pohon yang
matang, maka dari itu benih ini harus di olah dan
kita harus tetap mengerjakan keselamatan itu.

Cara mengerjakannya melalui ibadah dan


melalui muamalah yaitu perbuatan-perbuatan
nyata di dalam kehidupan kita, ber-etika, ber-
moral mengikuti perintah-perintah Tuhan.

Jadi agama yang benar harus ada 3 hal, dari


akidah / doktrinnya, dari ibadahnya dan dari
muamalahnya / akhlaknya, salah satu hilang
agama ini ambruk. Agama tidak punya doktrin
tidak ada pegangannya, puasa-puasa jadi
takhayul, perbuatan jadi moralistis tidak ada
tujuannya apa-apa, agama tanpa ibadah itu
filsafat, agama tanpa perbuatan itu bukan
agama namanya, perbuatan saja tanpa doktrin,
tanpa ibadah itu moralistis. Kelengkapan dalam
kehidupan iman harus ada 3 yaitu harus ada
doktrinnya, harus ada ibadahnya, harus ada
akhlak perbuatan kehidupan.
Setelah kita mengetahui landasannya memang
kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui
iman, iman ini harus ada perbuatan yaitu
menumbuhkan benih tadi dengan tetap
mengerjakan keselamatan kita dengan takut
dan gentar, Tuhan Yesus memberikan 3 sendi
dalam kita menjalankan keselamatan itu, 1. Matius 6:1-4 → “Hal memberi sedekah”
adalah memberi sedekah, 2. adalah Matius 6:5-15→ “Hal berdoa”
sembahyang/doa, 3. adalah berpuasa, itulah 3 Matius 6:16-18 →”Hal berpuasa”
sendi ibadah yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus,
jadi puasa itu bukan karena kita meniru agama
lain, itu adalah ajaran kitab suci kita sendiri, itu Matius 6:16
ajaran injil itu sendiri, kalau kita tidak praktek Dan apabila kamu berpuasa , janganlah muram
bukan karena itu benar tetapi karena kurang mukamu seperti orang munafik. Mereka
informasi bahwa Tuhan Yesus memerintahkan mengubah air mukanya, supaya orang melihat
kita untuk berpuasa. “Dan apabila kamu bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata
berpuasa” when you fast bukan if you fast, kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah
“when” berarti ada kalanya orang Kristen itu mendapat upahnya.
berpuasa kalau “if” itu pilihan. Dari apa yang kita Bahasa aslinya: οταν δε νηστευητε, μη γινεσθε
baca dalam Matius 6:16 menunjukkan memang ως οι υποκριται (hotan de nistevite, mi ginesthe
Kristus mengharapkan ada saatnya orang hos hoi hupokritai): apabila / pada saat kalian
Kristen berpuasa. puasa, jangan jadi seperti orang-orang munafik
Jadi Tuhan Yesus mengajarkan bahwa
kehidupan agama seseorang itu terdiri dari
hidup doa, hidup puasa dan hidup memberi
sedekah, sama seperti dalam semua agama ada
sholat, puasa dan zakat. Gunanya apa ? ini
adalah sebenarnya untuk pembangunan batin,
dengan doa kita menyatu dengan Allah, jadi
berdoa itu bukan minta-minta menyuruh Allah
untuk meminta ini itu, meminta berkat, doa
pada akhirnya adalah persekutuan kita dengan
Allah, keterbukaan kita kepada Allah sehingga
ada hubungan yang sedemikian erat dengan
Allah, sebab keselamatan itu bukan sekedar kita
masuk surga, keselamatan itu relasi, relasi kita
dengan Tuhan Yesus Kristus sebab masuk ke
surga itu berarti kita menyatu dengan Yesus Yohanes 14:1-3
“supaya di tempat di mana Aku berada, 1. "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada
kamupun berada”. “di manapun Aku berada, Allah, percayalah juga kepada-Ku.
mereka juga berada bersama-sama dengan 2. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika
Aku”. Gambaran kita dengan Yesus seperti tidak demikian, tentu Aku mengatakannya
pengantin pria dan wanita maunya kemana- kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk
mana bersama-sama, itulah sebabnya doa itu menyediakan tempat bagimu.
bukan sekedar minta ini dan itu, doa itu pada 3. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
puncaknya itu kita menyatu dengan Yesus. menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku,
supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun
berada.

Yohanes 17:24
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku
berada, mereka juga berada bersama-sama
dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan
kepada-Ku, agar mereka memandang
kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan
kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku
sebelum dunia dijadikan

Yang berikutnya adalah puasa, berbicara Lukas 5:33-35


tentang puasa harus pada landasan doktrinalnya 33. Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada
lalu konteksnya, Tuhan Yesus mengatakan kita Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa
harus puasa, diharapkan kita akan puasa, pada dan sembahyang, demikian juga murid-murid
waktu kehidupan Tuhan Yesus di bumi Dia tidak orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan
memerintahkan murid-Nya untuk berpuasa minum."
seperti orang-orang farisi pada jaman itu, jadi 34. Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah
menurut Yesus murid-muridnya akan berpuasa sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa,
ketika mempelainya diambil dari mereka, yaitu sedang mempelai itu bersama mereka?
ketika Dia naik ke surga, sesudah Yesus naik ke 35. Tetapi akan datang waktunya, apabila
surga barulah pada saat itu para murid-Nya mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu
berpuasa, jadi yang mengatur bukan Yesus itulah mereka akan berpuasa
langsung tapi yang mengatur adalah para rasul-
Nya bagaimana harus berpuasa, maka kita juga
perlu mengetahui tradisi rasuliah ini,
mengetahui yang diberitakan oleh para Rasul.
Jadi puasa ini bukan sesuatu yang baru, orang Imamat 16:29
farisi pun berpuasa, nabi Musa pun Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk
memerintahkan umatnya berpuasa sekali selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan
setahun pada waktu hari raya pendamaian atau yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu
hari raya Yom Kippur. kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa
dan janganlah kamu melakukan sesuatu
Gereja orthodox juga melakukan puasa, seperti pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang
pada waktu paskah yaitu selama 40 hari, kita asing yang tinggal di tengah-tengahmu.
mempersiapkan untuk ambil bagian di dalam
sengsara Kristus untuk “merendahkan diri”.

Jadi keselamatan itu memang sudah diberikan


kepada kita, tetapi manusia lama kita masih
sering muncul, manusia lama ini harus dilawan
dengan perbuatan nyata dengan sesuatu yang 1 Korintus 9:27
fisik juga. Yang dilatih bukan hanya otaknya saja Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya
suruh menghafal ayat, tubuhnya juga harus seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil
dilatih dengan berpuasa, puasa adalah cara kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
pengendalian diri.

Para Rasul-pun berpuasa, 2 Korintus 6:3-5


“Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab 3. Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab
orang tersandung” : Paulus tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami
orang tersandung , dia sangat menjaga dirinya, jangan sampai dicela.
mengendalikan semua apa yang dia lakukan. 4. Sebaliknya, dalam segala hal kami
“menahan dengan penuh kesabaran dalam menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan
penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh
menanggung dera, dalam penjara dan kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan
kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam kesukaran
berjaga-jaga dan berpuasa” : dalam behasa 5. dalam menanggung dera, dalam penjara dan
aslinya berjaga-jaga adalah “αγρυπνιαις kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam
(agrupniais)” artinya sembahyang semalam berjaga-jaga dan berpuasa;
suntuk tidak tidur dan disertai puasa.
Kalau para Rasul melakukan puasa siapa kita
yang merasa sudah cukup, merasa kuat untuk
tidak melatih diri, memohon kepada Tuhan
dengan merendahkan diri seperti itu.
Kisah Para Rasul 14:23
Jadi Gereja purba berpuasa, kitab suci tidak Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan
berubah, perintah dalam kitab suci masih penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah
berlaku, selama kitab suci kita masih perjanjian berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan
lama dan perjanjian baru peintah puasa tidak penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah
bisa dihapus, perintah puasa tidak bisa sumber kepercayaan mereka.
disingkirkan, perintah puasa tetap ada di sana.
Kisah Para Rasul 13:2-3
Ibadah puasa itu adalah bagian yang tidak 2. Pada suatu hari ketika mereka beribadah
terpisahkan dari doa/sembahyang kepada Tuhan dan berpuasa , berkatalah Roh
Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-
Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi
mereka
3. Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan
setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang
itu, mereka membiarkan keduanya pergi
“siang malam beribadah dengan berpuasa dan Lukas 2:36-37
berdoa.” : berarti ada perintah puasa di kitab 36. Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi
suci, tinggal kita mau menjalankan atau tidak, perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia
perintahnya tidak bisa dimanipulasi, sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia
perintahnya ada disana, Firman Allah tidak hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
hanya untuk dibaca, Firman Allah untuk ditaati. 37. dan sekarang ia janda dan berumur delapan
Padahal ini sangat penting, untuk apa kita puluh empat tahun. Ia tidak pernah
berpuasa, pertama untuk mengendalikan diri, meninggalkan Bait Allah dan siang malam
biarpun kita ini secara status sudah menjadi beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
manusia baru, kita sudah menerima benih ilahi,
tetapi kemanusiaan yang dari Adam, manusia
lama itu belum total mati, itu masih hidup,
sering memunculkan kepalanya yang
menakutkan itu dan itu yang membuat hidup
kita sering terseret pada keinginan manusia
lama dan itu menajiskan hidup kita, kita bukan
najis karena dicium anjing atau makan babi, kita
najis karena apa yang keluar dari dalam. Markus 7:19-23
19. karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke
Apakah kita berani mengatakan bahwa kita dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?"
bebas dari hawa nafsu yang disebutkan di Dengan demikian Ia menyatakan semua
Markus 7:21-23, jujur kita tidak berani makanan halal.
mengatakan kita bisa terbebas dari itu semua, 20. Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari
terkadang pikiran-pikiran ini muncul, keinginan- seseorang, itulah yang menajiskannya,
keinginan ini juga muncul, makanya mengapa 21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul
terjadi perselingkuhan, penipuan, karena segala pikiran jahat, percabulan, pencurian,
manusia lama ini belum mati, dan kita disuruh pembunuhan,
mematikan manusia lama ini, kalau tidak ada 22. perzinahan, keserakahan, kejahatan,
latihannya gimana matinya? Puasa itu salah satu kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat,
latihannya, latihan untuk mengatakan tidak kesombongan, kebebalan.
pada kehendak, latihan untuk mengendalikan 23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan
kehendak kita yang liar. Menjadi orang Kristen menajiskan orang."
tidak hanya bersorak-sorak Haleluya, tetapi
pada akhirnya kita harus bertarung melawan Kolose 3:5
hawa nafsu yang ada dalam diri kita, sulitnya Karena itu matikanlah dalam dirimu segala
orang Kristen justru disitu yaitu pertarungan sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan,
melawan diri sendiri. kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga
keserakahan, yang sama dengan penyembahan
Orang Kristen tidak hanya dipanggil menjadi berhala.
orang baik, orang Kristen dipanggil menjadi
orang kudus, orang baik belum tentu orang 1 Korintus 1:1-2
kudus, tapi orang kudus pasti baik, kalau 1. Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah
hidupnya kudus pasti baik. Kalau hidup kita tidak dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari
menunjukkan kekudusan kita gagal menjadi Sostenes, saudara kita,
Kristen sebab panggilan kita menjadi orang 2. kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka
Kristen. Kita harus berani tampil beda jangan yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang
mengikuti dunia ini, kita harus mempunyai dipanggil menjadi orang-orang kudus , dengan
standard sendiri kalau memang mau hidup semua orang di segala tempat, yang berseru
didalam Kristus. kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu
Tuhan mereka dan Tuhan kita.
Maka dari itu kita harus mematikan hawa nafsu Kolose 3:5-7
dunia ini supaya kekudusan itu bisa dicapai, 5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala
harus ada dari dalam diri kita suatu perjuangan, sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan,
musuh kita bukan dari luar, musuh kita dari kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga
dalam diri kita sendiri, monster itu dalam diri keserakahan, yang sama dengan penyembahan
kita dan itu yang harus kita lawan, kalau kita berhala ,
melihat orang lain kita tidak sempat melihat diri 6. semuanya itu mendatangkan murka Allah
kita sendiri, tidak sempat mengetahui apakah (atas orang-orang durhaka).
tujuan hidup Kristen, kita telah membuang 7. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu
manusia lama dan mengenakan manusia baru ketika kamu hidup di dalamnya
(benih ilahi 1 Yoh 3:9) yang diperbaharui terus 8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu
menerus, jadi perjuangan memperbaharui tidak marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata
ada henti-hentinya, itulah sebabnya dalam kotor yang keluar dari mulutmu.
gereja orthodox setiap tahun ada puasa, gereja 9. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena
memberikan kesempatan kepada kita untuk kamu telah menanggalkan manusia lama serta
melatih diri berulang-ulang, jadi puasa ini bukan kelakuannya,
hilang begitu saja pada zaman modern, zaman 10. dan telah mengenakan manusia baru yang
modern makin banyak dosa maka obatnya tetap terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
kitab suci yang sama yang ditulis di zaman purba pengetahuan yang benar menurut gambar
ini, berarti zaman modern jangan digunakan Khaliknya;
kriteria ini untuk menghidupi iman Kristen, iman
Kristen kriterianya adalah Firman Allah.

Dengan kita berpuasa kita mengendalikan diri


kita, kita mengalahkan hawa nafsu kita, kita
mematikan hawa nafsu kita, kita merendahkan
diri kita pada Allah.
Efesus 2:1-2
Dalam efesus 2:2 dikatakan: “penguasa kerajaan 1. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-
angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja pelanggaran dan dosa-dosamu.
di antara orang-orang durhaka” berarti pada 2. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu
waktu kita berdosa kita berkolaborasi dengan mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati
iblis, sehingga dia memunculkan hawa nafsu penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
yang macam-macam dalam otak kita, sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
memunculkan hawa nafsu yang macam-macam durhaka.
dalam dada kita.

Jadi jenis ini, roh jahat baik yang merasuki orang, Matius 17:21
ataupun yang mengagitasi pikiran kita untuk (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan
berbuat dosa tidak bisa diusir tanpa doa dan berdoa dan berpuasa.)"
puasa, itulah sebabnya puasa itu salah satu
tujuannya adalah untuk mengusir ”si agitator”
ini yang selalu mengkompor-kompori pikiran
kita, dada kita untuk berbuat dosa, kalau kita
tidak pernah berpuasa dan berdoa kita akan
kalah terus dalam perlawanan melawan hawa
nafsu ini, kita akan kalah terus melawan kuasa
kejahatan, sediakan waktumu untuk berpuasa,
bukan untuk meminta apa-apa, banyak orang
Kristen puasa itu waktu lagi ada masalah, minta
ini-itu.
Tuhan dijadikan budak di suruh sana-sini, kita
berpuasa bukan untuk hal-hal tersebut
terurama, tapi untuk mengendalikan diri,
mengendalikan hawa nafsu, untuk melawan
roh-roh jahat yang mengkompor-kompori diri
kita, itulah perlunya puasa dan disertai doa,
puasa selalu disertai doa untuk mempertajam
doa
Dengan berpuasa perut kita kosong, kita merasa Kolose 1:16
ketergantungan kita kepada Allah makin karena di dalam Dialah telah diciptakan segala
meningkat sehingga doa kita makin intens, maka sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi,
doa dan puasa ini membawa kita makin yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik
mendekat dengan dimensi non fisik itu. Jadi di singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah,
dunia ini ada dua alam, alam yang tampak dan maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan
alam yang tidak tampak. oleh Dia dan untuk Dia.

Alam yang kelihatan yaitu alam kita ini, alam


yang tidak kelihatan adalah alamnya malaikat
dan alamnya penguasa kerajaan angkasa,
mereka mempunyai dimensi yang berbeda
sehingga tidak saling tabrakan, tidak saling
melihat. Dengan puasa, biarpun orang-orang
kafir, mereka berpuasa bertemu dengan
mahluk-mahluk itu karena puasa mempertipis
dimensi kita untuk mendekat ke dimensi lain,
puasa mempertipis ketebalan daging supaya kita
mendekat ke alam lain dalam hal ini alamnya
Tuhan, alamnya malaikat. Dengan demikian kita
menginginkan kehidupan Kristen yang betul-
betul dan bukan hanya di otak, kalau kita betul-
betul memaknai makna hidup, puasa itu
penting, sembahyang itu penting,
mengendalikan nafsu kita bagi memperlemah
keinginan tubuh, karena hawa nafsu itu selalu
menggunakan tubuh, makin perutnya itu di
kenyangkan, tetangga di bawah perut makin 1 Korintus 7:3-5
aktif, kalau perut ini dikosongkan dengan puasa 3. Hendaklah suami memenuhi kewajibannya
kekuatan tetangga itu juga makin melemah terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap
sehingga akhirnya kita dapat mengendalikan suaminya.
kehendak-kehendak dorongan nafsu, itulah 4. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri,
sebabnya puasa itu penting, oleh karena itu tetapi suaminya, demikian pula suami tidak
waktu puasa bukan hanya tidak makan tetapi berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
suami istri tidak boleh bersetubuh. “Janganlah 5. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali
kamu saling menjauhi, kecuali dengan dengan persetujuan bersama untuk sementara
persetujuan bersama untuk sementara waktu, waktu, supaya kamu mendapat kesempatan
supaya kamu mendapat kesempatan untuk untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu
berdoa” , ternyata berdoa yang intens itu harus kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis
menjauhi hubungan suami-istri. jangan menggodai kamu, karena kamu tidak
tahan bertarak.
Hidup Kristen adalah hidup yang asketis, ada 2 Korintus 1:7
usaha untuk melawan hawa nafsu, puasa adalah Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita
untuk itu, puasa adalah untuk pengendalian, sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita
untuk perendahan diri dihadapan Allah, untuk menyucikan diri kita dari semua pencemaran
melawan kuasa-kuasa kegelapan sehingga kita jasmani dan rohani, dan dengan demikian
mencapai kekudusan seperti yang di inginkan menyempurnakan kekudusan kita dalam takut
oleh kuasa Roh Kudus, Roh Kudus tidak akan akan Allah.
bekerja ketika hatimu kotor, karena Dia yang
suci tidak bercampur dengan yang kotor, ketika
kita berusaha membersihkan hati kita maka
disitu Roh Kudus juga bekerja limpahnya di
dalam kita.

“dari semua pencemaran jasmani dan rohani” :


pencemaran jasmani: dosa-dosa yang kita
lakukan dengan tubuh kita, entah dengan mata
kita, mulut kita, telinga kita, alat kelamin kita.
Pencemaran rohani: dosa-dosa yang kita
lakukan dengan angan-angan kita, pikiran kita,
perasaan kita, berarti dosa itu luar dalam.

“dengan demikian menyempurnakan


kekudusan kita dalam takut akan Allah.”:
Dan dengan melakukan usaha ini
menyempurnakan kekudusan kita, berarti kita
sudah di kuduskan tetapi belum sempurna, kita
sudah berstatus di kuduskan tetapi tetap
dipanggil menjadi orang kudus.

Berarti ada suatu perjuangan: berdoa semalam-


suntuk, berpuasa, sembahyang tujuannya
memberi ruang waktu yang banyak bagi
mengalahkan manusia lama. Kita tidak mencari
pahala, karena pahalanya sudah diberikan
waktu Yesus mati di salib itu adalah pahala yang
paling besar. Kita melatih diri karena manusia
lama yang masih ada dalam diri kita dengan
berpuasa dan semuanya itu.

Anda mungkin juga menyukai