Anda di halaman 1dari 5

DESTINY BESAR

Kita akan melalui hari-hari yang melelahkan di bumi ini dan hari-hari yang penuh
ketidakpastian apabila kita mencoba mengambil “destiny kita” (tujuan hidup kita) ke dalam
tangan kita sendiri. Percaya kepada diri kita sendiri adalah hal yang sangat berbahaya di
dalam hidup ini. Faktanya adalah sebagian besar orang mengatakan bahwa mereka adalah
orang yang memegang keputusan di dalam hidup sendiri dan sangat sulit melepaskan
semuanya ke dalam tangan Allah yang Mahabesar dan luar biasa itu.
Banyak orang berpikir, satu-satunya penyebab sehingga kasih karunia Allah yang
menyelamatkan itu bisa masuk ke dalam hidupnya adalah karena dia mempunyai “Free
Will” (kehendak bebas) untuk memutuskannya sendiri. Apakah benar begitu? Ini membawa
kita kepada pertanyaan berikut: Apakah kuasa Allah yang melahirbarukan seseorang terjadi
SEBELUM atau SESUDAH seseorang memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat pribadinya?
Saya akan membelah pertanyaan ini supaya lebih jelas:
1. Apakah lahir baru terjadi SEBELUM engkau menerima Yesus Kristus?
2. Apakah lahir baru terjadi SESUDAH engkau menerima Yesus Kristus?
Pertanyaan nomor satu akan menghasilkan prinsip ini:
Prinsip atau pandangan Monergistic yaitu regenerasi atau lahir baru terjadi karena
perbuatan Allah semata-mata sehingga ketika Allah mencurahkan anugerah keselamatan
kepada diri seseorang, orang itu tidak akan mampu menolak kasih karunia Allah di dalam
hidupnya. Artinya begini: Kasih Karunia Allah adalah penyebab satu-satunya yang membuat
seseorang berbalik dari dosanya dan hidup bagi Allah.
Urutannya terjadi seperti ini:
1. Allah melahirbarukan melalui Kasih Karunia yang menyelamatkan
2. Setelah terjadi keselamatan maka manusia memutuskan untuk percaya kepada Allah.
3. Keputusan manusia untuk percaya kepada Allah merupakan pekerjaan Roh Kudus yang
terjadi di dalam hidup orang itu.
Pertanyaan nomor dua akan menghasilkan prinsip ini:
Prinsip atau pandangan Synergistic yaitu seseorang membuat keputusan untuk menerima
Yesus Kristus lebih dahulu kemudian terjadi proses lahir baru. Pandangan ini juga disebut
Prevenient Grace maksudnya lahir baru hanya bisa terjadi apabila seseorang membuat
keputusan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadinya. Synergistic
membuat “destiny” kita berada di dalam tangan kita sendiri. Apabila engkau memutuskan
tidak percaya kepada Allah maka engkau tidak bisa diselamatkan. Jadi manusia memegang
keputusan atas masa depannya sendiri.
Tentu, mengatakan bahwa kita bertanggungjawab atas masa depan kita sendiri adalah hal
yang sangat absurd. Siapakah kita? Kita sangat tidak berdaya untuk menentukan satu detik
kehidupan di depan kita. Manusia hari ini ada, dan bagai rumput besok sudah layu, siap
dibuang atau dibakar.
1 Petrus 1:24
“Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga
rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,”
Kita bisa menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat oleh karena Allah terlebih
dahulu telah melahirbarukan kita. Allah harus melahirbarukan kita. Allah harus
menghidupkan manusia rohani kita terlebih dahulu sesudah itu kita mampu meresponi
pemberitaan Firman Tuhan.
1 Korintus 2:14
“Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu
baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya
dapat dinilai secara rohani.”
Alkitab memakai beberapa istilah:
1. Ada manusia duniawi
2. Ada manusia roh
3. Ada manusia alami
4. Ada manusia rohani
5. Ada manusia lama
6. Ada manusia baru
7. Ada manusia natural - psychikos anthropos
8. Ada manusia spiritual - pneumatos anthropos
Manusia duniawi tidak akan pernah menerima atau memahami Firman Tuhan oleh karena
manusia itu berada di dalam posisi mati secara rohani.
Saya tidak setuju gereja melakukan baptisan bayi, oleh karena baptisan itu adalah tanda
ketaatan sesudah orang menerima Yesus Kristus.
Urutan seperti ini:
1. Lahir baru
2. Iman
3. Keputusan untuk percaya
4. Dibenarkan oleh Allah
Sebagai tanda seseorang telah dibenarkan oleh Allah maka orang tersebut akan
menunjukkan ketaatan di dalam keputusan untuk dibaptis air. Seseorang harus melewati
keputusan untuk mempercayai Yesus Kristus dan dibenarkan oleh Allah (justification) baru
kemudian dibaptis air karena baptisan itu adalah tanda fisik atau tanda luar seseorang
menjadi murid Yesus dan tanda seseorang menjadi anggota gereja tertentu.
Yohanes 3:5 telah disalahpahami dan diajarkan dengan salah.
Ingat saya selalu menulis prinsip ini:
1. Kalau engkau menerima ajaran salah, maka pasti praktek berimanmu salah
2. Kalau engkau menerima ajaran ngawur, maka pasti praktek berimanmu ngawur
3. Kalau engkau menerima ajaran sesat, maka pasti praktek berimanmu sesat.
Ajaran selalu menentukan praktek beriman.
Yohanes 3:5 berkata:
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air
dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Perkataan Yesus ini tidak memaksudkan Baptismal Regeneration atau orang bisa
dilahirbarukan dari baptisan air.
Jadi baptisan air itu bukan proses lahir baru. Proses lahir baru itu dikerjakan oleh Allah
sendiri. Allah harus melahirbarukan orang berdosa supaya orang menjadi hidup dan
sanggup memahami perkara-perkara rohani atau semua yang berasal dari Roh Allah.
Titus 3:5 TB LAI
“pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah
kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh
pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,”
Titus 3:5 KJV
“Not by works of righteousness which we have done, but according to his mercy he saved
us, by the washing of regeneration, and renewing of the Holy Ghost;”
Titus 3:5 TR
3:5 “οὐκ ἐξ ἔργων τῶν ἐν δικαιοσύνῃ ὧν ἐποιήσαμεν ἡμεῖς ἀλλὰ κατὰ τὸν αὐτοῦ ἔλεον
ἔσωσεν ἡμᾶς διὰ λουτροῦ παλιγγενεσίας καὶ ἀνακαινώσεως πνεύματος ἁγίου”
Kelahiran kembali/regenerasi yang diterjemahkan dari bahasa asli “Paliggenesias” adalah
pekerjaan Allah di dalam hidup kita.
Apa arti Paliggenesias?
1. Kelahiran baru
2. Ciptaan baru
3. Regenerasi
4. Pembaharuan manusia kepada keadaan semula sebelum manusia jatuh dalam dosa
5. Penciptaan kembali langit dan bumi yang baru
Yehezkiel 36:26-27
(26) “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku
akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
(27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup
menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan
melakukannya.”
Janji Allah di dalam Perjanjian Lama bahwa Allah akan:
1. Memilih orang yang berkenan di hati-Nya
2. Allah akan memberikan hati yang baru
3. Allah akan memberikan roh yang baru
4. Allah akan memberikan Roh-Nya
Kata-kata Yesus, “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan
dari Roh, adalah roh.” (Yohanes 3:6).
Flesh gives birth to flesh, but Spirit gives birth to spirit.
Ayat-ayat Alkitab yang baru kita membaca memberikan konsep:
1. Lahir secara jasmani dikerjakan oleh manusia
2. Lahir secara rohani dikejarkan oleh Allah semata-mata
Konsep dua manusia dan dua kelahiran memenuhi pikiran kita. Tetapi Allah melakukan
Paliggenesia supaya seseorang mampu membuat keputusan untuk percaya kepada Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.
Itu artinya:
Bila saat ini engkau bisa memahami perkara-perkara ilahi maka Allah satu-satunya yang
mempunyai kemuliaan untuk melakukan itu di dalam hidupmu.
Engkau datang kepada Yesus dan mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatmu, itu
bukan terjadi oleh karena keputusanmu. Kita tidak bisa memutuskan kebenaran untuk diri
kita sendiri, kita manusia yang sudah jatuh dan sudah terhilang dari Allah.
Allah harus melepaskan Anugerah Yang Menyelamatkan itu untuk melahirbarukan hidup
kita sebelum kita menjadi percaya kepada Yesus.
Dari dalam lumpur dosa yang mengisap hidup kita, Allah menarik hidup kita kepada-Nya:
Yohanes 6:44
“Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa
yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.”
1. Kita sudah jatuh dan tersesat
2. Bapa memilih kita tanpa persyaratan apapun
3. Bapa melalui Anak-Nya Yesus Kristus membayar dosa manusia untuk anak-anak-Nya
4. Bapa melepaskan Kasih Karunia yang mutlak tanpa bisa kita tolak
5. Bapa akan menjaga supaya engkau tidak akan terhilang dari hadapan-Nya
Yohanes 6:37
“Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.”
Yohanes 6:39
“Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir
zaman.”
Secara logika:
Allah yang sudah melahirbarukan kita menjadi ciptaan baru maka Allah akan menjaga hidup
kita sampai akhir agar kita bisa memasuki langit dan bumi yang baru.
Paliggnesias:
Ciptaan baru akan memasuki penciptaan kembali yaitu langit dan bumi yang baru.
Jadi Allah sungguh mempunyai destiny besar bagi kita.
Kalau Allah mempunyai destiny besar bagi kita berarti Allah sanggup memelihara hidup kita
selama di bumi ini.
Allah mempunyai destiny besar bagi kita maka Allah sanggup memberikan destiny
sementara bagi kita di bumi ini.
Mengetahui dan memahami destiny besar dari Allah untuk hidup saya maka saya akan
menjalani hidup dengan bersemangat karena Allah memegang dan menjaga hidup saya.
Lalu apa yang harus saya takutkan di dalam hidup ini?
Roma 8:35-39
(35) “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan
atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? (36)
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari,
kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." (37) Tetapi dalam semuanya itu
kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (38)
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun
pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, (39) atau
kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain,
tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan
kita.”

Anda mungkin juga menyukai