Nama pasien :
Umur :
No. RM :
Suku / bangsa :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Tanggal pelaksanaan hemodialisa :
Status :
Sumber info :
Diagnosa :
Tanggal pengkajian:
Jam pengkajian:
Keluhan Utama
Pasein dengan hemodialisis biasanya mengeluhkan : lemas, pusing, gatal, baal, bengkak,
sesak, kram, BAK tidak lancar, mual, muntah, tidak nafsu makan, susah tidur, berdebar,
mencret, susah BAB, penglihatan tidak jelas, sakit kepala,nyeri dada, nyeri punggung, susah
berkonsentrasi, kulit kering, pandangan gelap, nyeri otot, nyeri pada penusukan jarum,
rembes pada akses darah, keringat dingin, batuk (tulis satu keluhan saja)
Pengembangan keluhan utama dan pengaruhnya terhadap aktivitas sehari – hari (keluhan
pada saat HD sebelumnya sampai HD saat ini)
Riwayat Kesehatan yang lalu
Menanyakan adanya riwayat infeksi saluran kemih/ infeksi organ lain, riwayat kencing
batu/obstruksi, riwayat konsumsi obat – obatan/ jamu/suplemen, riwayat pengobatan dahulu,
riwayat penyakit endokrin, riwayat penyakit kardiovaskuler, dll (riwayat kesehatan sampai
pasien terdiagnosa CKD stadium V dan memerlukan HD)
Tiga generasi
PENGKAJIAN PRIMER
- A (airway)
- B (breathing)
- C (circulation)
- D (disability)
POLA FUNGSIONAL GORDON
- Urine lengkap
- Darah lengkap meliputi: hb, hct, trombosit, LED, ureum, kreatinin, albumin,SGOT,
SGPT, kalium, natrium, gula darah, SI, TIBC , saturasi transferin, feritin serum, asam
urat, HbsAg, anti HCV, HIV, HBC, pH,PO2,pCO2,HCO3 (biasanya
ditemukanadanya: anemia, hiperkalemia, uremikum, kreatinin meningkat, dll)
-
Radiologi
EKG
Terapeutik :
- Posisikan pasien semi fowler atau fowler
dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat
- Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
stress, jika perlu
- Berikan dukungan emosional dan spiritual
- Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen > 94%
Edukasi :
- Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
- Anjurkan beraktivitas fisik secara
bertahap
- Anjurkan berhenti merokok
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur
berat badan harian
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur
intake dan output cairan harian
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika
perlu
9. Risiko cedera dibuktikan dengan faktor resiko Setelahdilakukanintervensikeperawatanselama ……… a. Manajemen keselamatan lingkungan (I.
jam, maka status tingkat cedera menurun dengan
- Ketidaknormalan profil darah kriteria hasil:
14513)
- Disfungsi autoimun - Kejadian cedera menurun Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola
lingkungan fisik untuk meningkatkan
- Hipoksia jaringan - Luka/lecet menurun keselamatan
- Kegagalan mekanisme pertahanan - Ketegangan otot menurun Intervensi :
tubuh - Fraktur menurn Observasi :
- Malnutrisi - Perdarahan menurun - Identifikasi kebutuhan keselamatan
(mis. Kondisi fisik, fungsi kogniotif,
dan riwayat perilaku)
Terapeutik :
- Hilangkan bahaya keselamatan
lingkungan (mis. Fisik, biologi, dan
kimia), jika memungkinkan
- Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bahaya dan risiko
- Sediakan lat bantu keamanan
lingkungan (mis. Pegangan tangan)
- Gunakan perangkat pelindung (mis.
Pengekangan fisik, rel samping, pintu
terkunci, pagar)
Edukasi :
- Ajarkan individu, keluarga dan
kelompok risiko ringgi bahaya
lingkungan
b. Pencegahan cedera (I.14537)
Terapeutik :
- Sediakan pencahayaan yang memadai
- Sosialisasikan pasien dan keluarga
dengan lingkungan ruang rawat
- Sediakan pispot atau urinal untuk
eliminasi di tempat tidur, jika perlu
- Pastikan barabg – barang pribadi
mudah dijangkau
- Pastikan roda tempat tidur atau kursi
roda dalam kondisi terkunci
- Gunakan pengaman tempat tidur
sesuai dengan kebijakan fasilitas
pelayanan kesehatan
- Diskusikan mengenai alat bantu
mobilitas yang sesuai (mis. Tongkat
atau alat bantu jalan)
- Diskusikan bersama anggota keluarga
yang dapat mendampingi pasien
- Tingkatkan frekuensi observasi dan
pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi :
- Jelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien dan
keluarga
- Anjurkan berganti posisi secraa
perlahan dan duduk selama beberapa
menit sebelum berdiri
10. Resiko konfusi akut ditandai dengan faktor Setelahdilakukanintervensikeperawatanselama ……… Intervensi Utama :`
jam, maka status tingkat konfusi menurun dengan Pemantauan neurologis
resiko gangguan fungsi metabolik (mis.
kriteria hasil: Definisi : mengumpulkan dan menganalisis data untuk
Azotemia, penurunan hemoglobin, - Fungsi kognitif meningkat mencegah atau meminimalkan komplikasi neurologis.
ketidakseimbangan elektrolit, peningkatan - Tingkat kesadaran meningkat
Intervensi :
Observasi:
nitrogen urea darah) (D. 0068) - Aktivitas psikomotorik meningkat - Monitor ukuran, bentuk, kesimetrisan dan
- Motivasimemulai/menyelesaikan reaktifitas pupil
perilaku terarah meningkat - Monitor tingkat kesadaran
- Memori jangka pendek meningkat - Monitor tingkat orientasi
- Memori jangka panjang meningkat - Monitor ingatan terakhir, rentang
perhatian, memori masa lalu, mood dan
perilaku
- Monitor tanda – tanda vital
- Monitor status pernafasan : analisa gas,
darah, oksimetri nadi, kedalaman nafas,
pola nafas dan usaha nafas
- Monitor parameter hemodinamika invasif
jika perlu
- Monitor ICP dan CVP
- Monitor reflek kornea
- Monitor kekuatan pegangan
- Monitor adanya tremor
- Monitor kesimetrisan wajah
- Monitor keluhan sakit kepala
- Monitor karakteristik bicara: kelancaran,
kehadiran afasia, atau kesulitan mencari
kata
- Monitor parestesi (mati rasa dan
kesemutan)
Terapeutik :
- Tingkatkan frekuensi pemantauan
neurologis, jika perlu
- Hindari aktifitas yang dapat meningkatkan
tekanan intrakarnial
12. Gangguan Pertukaran Gas (D0003) Setelahdilakukanintervensikeperawatanselama ……… a. Pemantauan Respirasi (I.01014)
- Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi jam, maka status tingkat pertukaran gas meningkat Definisi :Mengumpulkan dan menganalisis
dengan kriteria hasil:
- Perubahan membran alveolus-kapiler data untuk memastikan kepatenan jalan nafas
Dispnea menurun
dakeefektifan perukaran gas
Bunyi nafas tambahan menurun
Observasi
PCO2 membaik
Monitor frekuensi,irama,kedalaman dan
PO2 membaik
upaya nafas
PH arteri membaik
Monitor pola nafas (seperti bradipnea,
Takikardi membaik
takipnea, hiperventilasi,kusmaul )
Monitor kemampuan batuk efektif
Monitor adanya produksi sputum
Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Auskultasi bunyi nafas
Monitor saturasi oksigen
Monitor nilai AGD
Terapeutik
Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
b. Terapi oksigen (I.01026)
Definisi: Memberikan tambahan oksigen
untuk mencegah dan mengatasi kondisi
kekurangan oksigen
Observasi
Monitor kecepatan aliran oksigen
Monitor aliran oksigen secara periodik
dan pastikan fraksi yang diberikan cukup
Monitor efektifitas terapi oksigen ( mis.
Oksimetri, analisa gas darah ), jika perlu
Monitor kemampuan melepaskan oksigen
saat makan
Monitor tanda – tanda hipoventilasi
Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
oksigen
Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik
Bersihkan secret pada mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Siapkan dan atur peralatan pemberian
oksigen
Berikan oksigen tambahan, jika perlu
Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen dirumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen saat
aktivitas dan/ atau tidur
SOAL :
Pasien Tn.A baru pertama menjalani terapi hemodialisis.Pasien mengatakan dokter sudah menyuruh cuci darah 3 bulan yang lalu,tetapi
pasien menolak karena takut,kata orang orang cuci darah bikin ketagihan,pasien takut mati setelah cuci darah.
Tetapi setelah kaki dan pipi bengkak pasien akhirnya mau dilakukan cuci darah.Hasil pemeriksaan TTV : Tekanan Darah 150/90mmHg,Nadi
90x/menit,pernafasan 24x/menit.hasil laboratorium terakhir ureum 88mg/dl,kreatinin 9.2mg/dl,Hb 8.7g/dl.
Tugas : buatlah resume berdasar kasus di atas.