Anda di halaman 1dari 2

I.

BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM


IV.A.1.
A. Pembinaan masyarakat
1. Melakukan kegiatan observasi rukyat hilal
Instrumen bukti fisik berupa:

LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI

A. Pendahuluan
Pada dasarnya didalam menetapkan 1 Ramadhan di setiap tahun di
Indonesia hingga saat ini dan mungkin saat-saat mendatang tak kunjung
menyatu , selalu ada saja timbul perbedaan yang mungkin disebabkan adanya
perbedaan prinsip yang mendasar dalam memahami nash yang berakibatkan
lahirnya perbedaan cara penerapanya, ada yang merujuk pada pendapat
Wujudul Hilal atas dasar hisab (bulan sudah berada di atas ufuq) dan ada juga
yang merujuk pada pendapat Rukyatul Hilal (bulan berada di atas ufuq dengan
ketentuan imkanu ar-rukyah), dari kedua metode dasar dalam menetapkan awal
ramadhan dan awal bulan syawal di setiap tahun di Indonesia khususnya,
ketika terjadi hasil ijtihadnya ternyata jatuh pada hari yang sama, maka tidak
menimbulkan permasalahan di kalangan masyarakat, tapi manakala ternyata
hasilnya jatuh pada hari yang berbeda, maka di akui atau tidak, dapat
dipastikan menimbulkan dampak permasalahan di kalangan masyarakat
khususnya masyarakat awam, sekurang-kurangnya sedikit kebingungan,
karenanya harus menunggu Keputusan Pemerintah, dalam hal ini Menteri
Agama RI.
Rukyatul hilal adalah kriteria penentu awal bulan kalender hijriyah secara
merukyah (mengamati) hilal secara langsung. Apabila hilal (bulan sabit) tidak
terlihat atau (gagal melihat), maka bulan kalender berjalan digenapkan
(istikmal) menjadi 30 hari. Kriteria ini berpegangan pada hadits Nabi
Muhammad SAW : “Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah
kamu karena melihat hilal, jika terhalang maka genapkanlah (istikmal).”
Kriteria ini di Indonesia digunakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dengan dalih
mencotoh sunah Rasul dan para sahabatnya dan mengikuti ijtihad para ulama
empat madzhab. Bagaimanapun hisab tetap digunakan, meskipun hanya
sebagai alat bantu dan bukan sebagai penentu masuknya awal bulan hijriyyah.
Dalam rangka penentuan awal Ramadhan 1443 H penulis melaksanakan
rukyatul hilal sebagai bagian dari upaya turut berkontribusi memberikan
gambaran dan bahan dalam rangka penentuan awal Ramadhan 1443 H yang
selanjutnya dijadikan dasar memulai pelaksanaan ibadah puasa ramadhan 1443
H.
B. Pelaksanaan Kegiatan
Waktu : Minggu, 01 Mei 2022 M/29 Ramadhan 1443 H
Pukul : 16.00 s.d Selesai
Tempat : POS Observasi Bulan (POB) Cibeas Kec. Simpenan
Peserta/Tim : H. Dede Sudanta (Ketua DHR Kab. Sukabumi), KH. Aang
Yahya (Tim Ahli Dhr Kab. Sukabumi), K.H ANSHORI
Fudholi (Tim Ahli DHR Kab.Sukkabumi), KH. Emboh
Misbah (Tim Ahli DHR Kab. Sukabumi), KH. Aceng
Mahmud Ridwan (Tim Ahli DHR Kab. Sukabumi), K.H
Ismatullah Syarif (Tim Ahli DHR Kab. Sukabumi), Tim
Rukyat Hilal DHR Kab. Sukabumi, Tim Rukyatul Hilal
Kemenag Kab. Sukabumi, Tim Rukyatul Hilal BHR Kota
Sukabumi, Tim Rukyatul Hilal BHR Kab. Cianjur dan Tim
Rukyatul Hilal BMKG.
Hasil Observasi : Tim pemantau Rukyatul hilal awal Ramadhan 1443 H di
POB Cibeas Simpenan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,
pada Jumat petang (1/4/2022), menyebut hilal tidak terlihat.
tim yang terdiri dari sejumlah lembaga ini memutuskan 1
Ramadhan 1443 H Insyaa Allah jatuh pada Ahad, 3 April
2022. Dalam laporannya yang disampaikan Kemenag
Kabupaten Sukabumi. Pantauan hilal dengan titik Markaz -7
derajat 1 menit 44,6 detik LS, 106 derajat 33 menit 27,8
detik BT. Rukyatul hilal dimulai pukul 18:0:14.52 WIB
setelah terbenam matahari, dihadiri kurang lebih 200 peserta
dari beberapa tim.

C. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan observasi rukyatul hilal sebagaimana yang
dimaksud dapat disimpulkan bahwa hilal tidak terlihat di tempat pelaksanaan
observasi karena cuaca mendung dan hujan -7 derajat 1 menit 44,6 detik LS,
106 derajat 33 menit 27,8 detik BT
2. Saran/rekomendasi
Dimasa mendatang penggunaan tekhnologi kekinian harus menjadi
kebutuhan yang tak terelakkan, karena itu kerjasama BHRD, LFNU dan
praktisi falak mutlak diperlukan nutuk mendorong Pemerintah Daerah agar
dapat rnenyediakan alat teropong yang lebih canggih sehingga akurasi
pemantauan lebih dapat di pertangggung jawabkan.

Kalapanunggal, 27 Januari 2022


Mengetahui, Penghulu
Kepala

Drs. Achmad Taufik, M.Si Ari Rijaluddin Saleh, S.Pd.I


NIP. 196704302000031002 NIP. 197503312007101004

Anda mungkin juga menyukai