Marilah kita awali khutbah ini dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah, Karena hanya dengan pertolongan-Nya kita dapat menghadiri majelis yang mulia ini. Semoga kehadiran kita ini mendapat ridha Allah. Kita mudah-mudahan mendengarkan khutbah dengan penuh perhatian akan mendapat banyak pelajaran dan arahan untuk kita pergunakan meniti hari-hari mendatang. Shalawat serta salam kita ucapkan kepada baginda kita Nabi besar Muhaimmad SAW yang kita nantikan.syafaatnya di hari yang tidak berguna harta, pangkat, dan apapun sebagainya. Tidak lupa pula kita berusaha dengan penuh kesungguhan selali meningkatkan ketaqwaan dengan mensyukuri nikmat-Nya dan tidadl mengkufuri, selalu mengingat-Nya dengan tidak melupakan- Nya, dan menaati-Nya dengan tidak bermaksiat kepada-Nya.
Jemaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Kecenderungan manusia berperilaku boros terhadap harta memang sudah ada di dalam dirinya. Hal ini dapat kita perhatikan dalanm hidup keseharian. Orang yang punya harta, memiliki kecenderungn menjadi pecinta harta. Makin bagus, makin mahal, makin unik, makin senang, maka makin cintalah dia kepada harta yang dimilikinya. Lebih dari itu, ingin pulalah dia untuk memamerkannya. Terkadang apa saja ingin dipamer-pamerkan. Ada yang pamer kendaraan, rumah, perhiasan, mebel, pakaian, dan lain-lain. Sifa ini muncul karena ingin tampil lebih wah, lebih bermerk, atau lebih keren dari orang lain. Padahal, makin bermerk barang yang dimiliki justru akan menyiksa diri. Ditambah lagi perilaku boros yang merupakan salah satu tipu daya setan, yang membuat harta kita tidak mengangkat derajat kita. Harta yang dimiliki justru menjerumuskan membelenggu, dan menjebak kita dalam kubangan tipu daya sera karena salah dalam menyikapinya. Allah Ta’ala berfirman:
. . . َو اَل ُتَبِّذ ْر َتْبِذ يًرا
wa la tubazzir tabzira.
Artinya: "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros."