"”موقف المتكبر
Disusun untuk memenuhi mata pelajaran Aqidah Akhlak yang
Dibimbing oleh Bu Darsih
B.Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk
1.Memenuhi tugas makalah yang berjudul perilaku sombong dalam mapel Aqidah
2.Agar kita senantiasa terjaga dari sifat yang dimurkai oleh allah seperti sombong
3.Agar memahami pengertian dan macam macam sombong
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN DALIL SIFAT SOMBONG
Secara terminologi, yang dimaksud sombong adalah tingkah laku dan sifat yang
cenderung memuji, mengagungkan, membesarkan, dan memandang diri sendiri sebagai
makhluk yang paling di atas segala-galanya dari makhluk lain.
Orang sombong akan selalu menganggap dirinya paling tinggi dan memandang orang
lain rendah. Hati orang sombong akan mudah mengeras, tidak mudah dinasehati, karena ia
menganggap dirinya paling bisa, paling pandai, paling terkenal, dan paling segala-galanya.
Dalam hal ini Allah SWT pun telah menjelaskan dalam firmannya bahwa Ia sangat
membenci orang – orang yang senantiasa menyombongkan diri.
َو اَل ُتَص ِّعْر َخَّد َك ِللَّناِس َو اَل َتْم ِش ِفى اَاْلْر ِض َم َر ًح ۗا ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِح ُّب ُك َّل ُم ْخ َتاٍل َفُخ ْو ر
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. ” (QS
Luqman : 18).
Sombong dalam islam adalah penyakit akut yang sangat ganas, yang bisa membinasakan
orang-orang yang terkemuka dari kalangan para makhluk. Dan sedikit sekali yang bisa
selamat darinya, baik kalangan ahli ibadah, zuhad maupun para ulama, terlebih orang-orang
awamnya. Bagaimana tidak bahaya sedangkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda: “ Tidak akan masuk surga orang yang masih ada di dalam hatinya sifat sombong
walau hanya seberat biji sawi.
Berikutnya, ilmu yang dimiliki juga bisa menjadikan diri seseorang menjadi
sombong. Karena mereka merasa bahwa ilmu yang dimiliknya membuatnya lebih
pandai daripada yang lain. Selain itu, mereka juga lebih jadi sok tahu segalanya.
Dengan ilmu yang dimiliki padahal bisa digunakan untuk mendapatkan pahala
misal, mengajarkan orang lain atau sekedar memberitahunya secara lisan.
Nah, ketika seseorang sudah larut dalam sikap sombongnya, maka hal itu sudah jelas
berbahaya untuk dirinya dan berakibat buruk untuk orang orang disekitarnya. Dampak
negatif atau efek dari sombong atau takabur ini adalah:
1. Bisa memutuskan tali silaturahmi dan tolong menolong antara satu sama lain
2. Bisa menjadikan seseorang kufur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan
oleh-Nya
3. Sulit untuk menerima nasihat atau masukan dari orang lain
4. Mudah tergoda oleh rayuan syetan
5. Mendapat ancaman dari Allah berupa siksa api neraka
ِقيَل ٱْد ُخ ُلٓو ۟ا َأْبَٰو َب َجَهَّنَم َٰخ ِلِد يَن ِفيَهاۖ َفِبْئَس َم ْثَو ى ٱْلُم َتَك ِّبِر يَن
. Sudah dibuktikan bahwa kita sebagai manusia jangan bersikap sombong, karena orang
lain aja gak suka lihatnya apalagi Allah SWT. Supaya kita terhindar dari rasa tinggi hati
tersebut, islam mengingatkan pada lima hal ini agar kita tidak demikian
Cara agar kita tidak memiliki rasa tinggi hati yaitu selalu mengingat bahwa semua yang
terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah SWT. Kita sebagai makhluk hamba Allah
sudah seharusnya untuk selalu ingat kalau di dunia ini ada yang ngatur yakni Allah.
Mengingat juga manusia memiliki Tuhan yang Maha Tinggi dan Maha Besar, tidak
sepatutnya kita merasa tinggi dari yang lain. Apalagi kita ini sedang diatur sama Allah, jadi
apapun yang terjadi adalah atas kehendak-Nya.
Selain mengingat bahwa semua kejadian di dunia ini atas kehendak Allah, kita harus ingat
juga kalau yang kita miliki itu hanya titipan Tuhan. Semua yang kita miliki itu adalah
kepunyaan Allah. Misalnya, kita memiliki sesuatu dengan sepenuhnya, lalu menyombongkan
hak tersebut, siap-siap aja kehilangan.
Karena Tuhan-lah yang menciptakan segalanya, Allah Maha Pencipta langit dan bumi
beserta isinya. Jadi, kita gak perlu menyombongkan sesuatu ke orang lain, cukup bersikap
biasa-biasa saja.
Karena sudah pasti segala sesuatu atas kehendakNya, bisa jadi amalan yang kita kerjakan
sudah baik, namun belum tentu diterima oleh Allah SWT. Kita pun tidak tahu punya dosa
dari mana saja, karena manusia juga tidak luput dari kesalahannya.
Maka dari itu, ingat dengan amalan kita selama ini apakah diterima atau tidak. Sehingga
rasa sikap sombong di dalam diri pun jadi lebih berkurang.
Belajar untuk memahami segala sesuatu yang ada di sekitar kita, maka rasa syukur pun
ikut terbuka lebar. Dengan banyaknya mensyukuri nikmat dari Allah, kita pun jadi gak perlu
ada rasa tinggi hati.
Merenungkan terhadap dosa sendiri salah satu cara agar kita terhindar dari rasa jumawa.
Sehingga kita pun merasa tidak layak untuk bersikap sombong seperti itu.
Poin terakhir untuk bisa menghilangkan rasa sifat sombong pada diri sendiri yaitu selalu
mengingat bahwa hidup di dunia ini cuma sementara. Kita mengetahui hal tersebut, bahwa
setelah dunia itu masih ada kehidupan lain yaitu akhirat, tempat kehidupan makhluk hidup
paling kekal dan abadi selamanya.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN