Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PERILAKU SOMBONG

"‫”موقف المتكبر‬
Disusun untuk memenuhi mata pelajaran Aqidah Akhlak yang
Dibimbing oleh Bu Darsih

Di susun oleh kelompok 4


X IPS 2 :
1.Annisa Syifa Hikmahyati
2.Azka Athfaluna
3.Dian Destiana
4.Frida Ramdhania Putri
5.Muhammad Kholid As Shidiq
6.Paina Muhaeminul
7.Viki Muhammad Rafli

MADRASAH ALIYAH NEGERI


KOTA CIMAHI
TAHUN AJARAN 2022/2023
Jl. Kihapit Barat No.319, Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan
Kota Cimahi, Jawa Barat 40532
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Allah menciptakan manusia bermacam-macam ada yang tampan ada yang jelek dan
ada juga yang kaya ada pula yang miskin, khususnya bagi orang orang yang diberi kelebihan
berupa wajah tampan dan kekayaan yang melimpah, oleh karena itu dengan kelebihan
tersebut kita jangan lupa untuk mensyukurinya sehingga yang timbul energi dalam diri kita
adalah sifat sombong, yang mana sifat tersebut menunjukkan bahwa tidak ada yang melebihi
diri kita sendiri padahal kita semua tahu bahwa Allah lah yang menguasai dunia dan akhirat

B.Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk
1.Memenuhi tugas makalah yang berjudul perilaku sombong dalam mapel Aqidah
2.Agar kita senantiasa terjaga dari sifat yang dimurkai oleh allah seperti sombong
3.Agar memahami pengertian dan macam macam sombong
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN DALIL SIFAT SOMBONG
Secara terminologi, yang dimaksud sombong adalah tingkah laku dan sifat yang
cenderung memuji, mengagungkan, membesarkan, dan memandang diri sendiri sebagai
makhluk yang paling di atas segala-galanya dari makhluk lain.

Orang sombong akan selalu menganggap dirinya paling tinggi dan memandang orang
lain rendah. Hati orang sombong akan mudah mengeras, tidak mudah dinasehati, karena ia
menganggap dirinya paling bisa, paling pandai, paling terkenal, dan paling segala-galanya.
Dalam hal ini Allah SWT pun telah menjelaskan dalam firmannya bahwa Ia sangat
membenci orang – orang yang senantiasa menyombongkan diri.

Allah swt berfirman

‫َو اَل ُتَص ِّعْر َخَّد َك ِللَّناِس َو اَل َتْم ِش ِفى اَاْلْر ِض َم َر ًح ۗا ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِح ُّب ُك َّل ُم ْخ َتاٍل َفُخ ْو ر‬
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. ” (QS
Luqman : 18).
Sombong dalam islam adalah penyakit akut yang sangat ganas, yang bisa membinasakan
orang-orang yang terkemuka dari kalangan para makhluk. Dan sedikit sekali yang bisa
selamat darinya, baik kalangan ahli ibadah, zuhad maupun para ulama, terlebih orang-orang
awamnya. Bagaimana tidak bahaya sedangkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda: “ Tidak akan masuk surga orang yang masih ada di dalam hatinya sifat sombong
walau hanya seberat biji sawi.

B. SEBAB SEBAB SIFAT SOMBONG


Meskipun sudah dijelaskan bahwa Allah sangat membenci orang-orang yang
sombong, tapi hingga saat ini masih ada saja orang-orang yang sombong. Setiap hal
pasti ada penyebabnya orang melakukan hal tersebut. Orang yang suka sombong juga
memiliki penyebabnya. Dibawah ini adalah rincian dari sebab sebab orang terkena
sifat sombong

1. Ziadatul Mal (Bertambahnya Harta)


Bertambahnya harta seseorang bisa menjadi penyebab seseorang menjadi
sombong. Pasalnya, mereka akan lebih mudah untuk membeli barang-barang yang
mereka inginkan. Sayangnya, terkadang mereka lebih suka membeli barang yang
belum tentu mereka butuhkan. Yang dimana harta yang dikeluarin yang buat
menghambur-hamburkan hartanya saja.
Selain itu, orang yang sombong akan harta yang dimilikinya. Cenderung
memamerkan harta yang dimilikinya seperti, tas branded, mobil, perhiasan dan lain
sebagainya. Dimana tujuannya hanya untuk membuat orang lain merasa direndahkan.
Tentunya hal tersebut pasti sangat dibenci oleh Allah. Maka, alangkah baiknya jika
jika kita memliki harta yang berlimpah sebaiknya di gunakan dengan benar seperti
sedekah.

2. Ziadul Mansib (Bertambahnya Kedudukan)

Semakin bertambahnya atau tingginya kedudukan atau jabatan seseorang


dapat menjadi salah satu penyebab orang menjadi sombong. Pasalnya, jika
kedudukan yang dia tempatkan semakin tinggi, biasanya orang akan seenaknya
menyuruh dan memarahi bawahannya tanpa alasan yang jelas. Dan mereka juga
merasa dihormati dan dijunjung bagaikan tuhan. Selain itu, mereka akan merasa
selalu benar dan menyepelekan kerja keras yang telah dilakukan bawahannya.

3. Ziadatu Ilmi (Bertambahnya Ilmu)

Berikutnya, ilmu yang dimiliki juga bisa menjadikan diri seseorang menjadi
sombong. Karena mereka merasa bahwa ilmu yang dimiliknya membuatnya lebih
pandai daripada yang lain. Selain itu, mereka juga lebih jadi sok tahu segalanya.
Dengan ilmu yang dimiliki padahal bisa digunakan untuk mendapatkan pahala
misal, mengajarkan orang lain atau sekedar memberitahunya secara lisan.

4. Ziadatul Thoah (Bertambahnya Ketaatan)

Ternyata semakin bertambahnya ketaatan seseorang bisa menjadi penyebab orang


menjadi sombong. Karena semakin bertambahnya ketaatan kita kepada Allah,
semakin berusaha keras setan mempengaruhi manusia. Contohnya, ada seseorang
yang sangat rajin sholat ke masjid setiap harinya. Tapi suatu ketika dia melihat
seseorang yang belum masuk dan beribadah sepert dirinya. Lalu seseorang itu
berbicara, "Dia itu belum mendapatkan hidayah seperti kita yang sudah beribadah".
Tahu tidak bahwa hal itu termaksud sombong. Kenapa? Karena mereka merasa bahwa
dirinya itu yang lebih baik dibandingkan orang-orang lain

C. DAMPAK NEGATIF SIFAT SOMBONG

Nah, ketika seseorang sudah larut dalam sikap sombongnya, maka hal itu sudah jelas
berbahaya untuk dirinya dan berakibat buruk untuk orang orang disekitarnya. Dampak
negatif atau efek dari sombong atau takabur ini adalah:

1. Bisa memutuskan tali silaturahmi dan tolong menolong antara satu sama lain
2. Bisa menjadikan seseorang kufur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan
oleh-Nya
3. Sulit untuk menerima nasihat atau masukan dari orang lain
4. Mudah tergoda oleh rayuan syetan
5. Mendapat ancaman dari Allah berupa siksa api neraka

‫ِقيَل ٱْد ُخ ُلٓو ۟ا َأْبَٰو َب َجَهَّنَم َٰخ ِلِد يَن ِفيَهاۖ َفِبْئَس َم ْثَو ى ٱْلُم َتَك ِّبِر يَن‬

Artinya: Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu,


sedang kamu kekal di dalamnya" Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi
orang-orang yang menyombongkan diri.

D. CARA MENGATASI SIFAT NEGATIF

. Sudah dibuktikan bahwa kita sebagai manusia jangan bersikap sombong, karena orang
lain aja gak suka lihatnya apalagi Allah SWT. Supaya kita terhindar dari rasa tinggi hati
tersebut, islam mengingatkan pada lima hal ini agar kita tidak demikian

1. Selalu ingat bahwa semua yang terjadi itu kehendak Allah

Cara agar kita tidak memiliki rasa tinggi hati yaitu selalu mengingat bahwa semua yang
terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah SWT. Kita sebagai makhluk hamba Allah
sudah seharusnya untuk selalu ingat kalau di dunia ini ada yang ngatur yakni Allah.

Mengingat juga manusia memiliki Tuhan yang Maha Tinggi dan Maha Besar, tidak
sepatutnya kita merasa tinggi dari yang lain. Apalagi kita ini sedang diatur sama Allah, jadi
apapun yang terjadi adalah atas kehendak-Nya.

2. Selalu ingat bahwa yang kita punya itu hanya titipan

Selain mengingat bahwa semua kejadian di dunia ini atas kehendak Allah, kita harus ingat
juga kalau yang kita miliki itu hanya titipan Tuhan. Semua yang kita miliki itu adalah
kepunyaan Allah. Misalnya, kita memiliki sesuatu dengan sepenuhnya, lalu menyombongkan
hak tersebut, siap-siap aja kehilangan.

Karena Tuhan-lah yang menciptakan segalanya, Allah Maha Pencipta langit dan bumi
beserta isinya. Jadi, kita gak perlu menyombongkan sesuatu ke orang lain, cukup bersikap
biasa-biasa saja.

3. Khawatirlah jika amalan yang dikerjakan tidak diterima

Karena sudah pasti segala sesuatu atas kehendakNya, bisa jadi amalan yang kita kerjakan
sudah baik, namun belum tentu diterima oleh Allah SWT. Kita pun tidak tahu punya dosa
dari mana saja, karena manusia juga tidak luput dari kesalahannya.
Maka dari itu, ingat dengan amalan kita selama ini apakah diterima atau tidak. Sehingga
rasa sikap sombong di dalam diri pun jadi lebih berkurang.

4. Banyak mensyukuri nikmat Allah

Belajar untuk memahami segala sesuatu yang ada di sekitar kita, maka rasa syukur pun
ikut terbuka lebar. Dengan banyaknya mensyukuri nikmat dari Allah, kita pun jadi gak perlu
ada rasa tinggi hati.

5. Selalu merasa bahwa diri masih banyak dosa

Merenungkan terhadap dosa sendiri salah satu cara agar kita terhindar dari rasa jumawa.
Sehingga kita pun merasa tidak layak untuk bersikap sombong seperti itu.

6. Selalu ingat bahwa dunia hanya sementara

Poin terakhir untuk bisa menghilangkan rasa sifat sombong pada diri sendiri yaitu selalu
mengingat bahwa hidup di dunia ini cuma sementara. Kita mengetahui hal tersebut, bahwa
setelah dunia itu masih ada kehidupan lain yaitu akhirat, tempat kehidupan makhluk hidup
paling kekal dan abadi selamanya.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa sifat sombong


merupakan salah satu sifat yang sangat di benci dan dimurkai oleh Allah SWT,
oleh karena itu hindarilah sifat tersebut. Karena Allah SWT saja yang berhak
dan pantas untuk memiliki dan menyandang nya. Semua makhluk termasuk
manusia yang merupakan ciptaan Allah tidak berhak memakainya.

Anda mungkin juga menyukai