Anda di halaman 1dari 5

Definisi

Demam rematik (RF) adalah gangguan autoimun yang umum, terutama di negara berkembang. Hal
ini disebabkan oleh infeksi grup A β-hemolytic streptococcal (GAS) pada individu yang rentan secara
genetic. (ncbi)

Komplikasi non-supuratif infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A di faring yang diperantai oleh
respons imunologis tipe lambat. Biasanya timbul 1-5 minggu (rerata 3 minggu) setelah infeksi
tersebut. (Panter ed 6)

Factor predisposisi

 Riwayat keluarga dengan demam reumatik


 Sosial ekonomi rendah dan lingkungan yang buruk
 Usia 6-15 tahun ( terbanyak 8 tahun)
 System pelayanan Kesehatan yang tidak memadai

Etiologic

- grup A β-hemolytic streptococcal (GAS)

Manifestasi Klinis

Poliartritis (75%) , serangan pertama terjadi pada fase awal penyakit. Melibatkan lebih dari 1 sendi
besar: lutut, mata kaki, sendi siku, pergelangan; bersamaan atau bergantian. Berpindah (poliartritis
migran). Terdapat tanda radang pada sendi yang terkena (bengkak, panas, merah, nyeri, function
laesa). Sangat responsi terhadap salisilat.

Karditis (50%), biasa terjadi pada 3 minggu peratama. Diagnosis katditis memerlukan 1 dari 4 kriteria
; 1) bising jantung organic, sering berupa apical holosystolic murmur dan basal early diastolic
murmur. Pemeriksaan ekokardiografi menunjukan Ai atau MI saja tanpa bising jantung organic
tiddak dapat disebut sebagai karditis. 2) pericarditis {friction tub, efusi pericardium, nyeri dada,
perubahan EKG}. 3) kardiomegali pada foto rongen toraks. 4) gagal jantung kongestif.

Karditis Subklinis
 Secara auskultasi tidak terdapat tanda-tanda karditis, gambaran foto rontgen toraks dan EKG
toraks normal kecuali ada Av blok derajat 1. Ekokardiografi doppier menunjukkan regurgitasi
mitral dan atau aorta ringan.

Kriteria Penyakit Jantung Rematik berdasar atas Ekokardiografi


 Pathological mitral regurgitation (memenuhi 4 kriteria)
 terlihat sedikitnya pada 2 pandangan;
 panjang jet ≥2 cm pada 1 pandangan;
 kecepatan >3 mm/second;
 jet pansistolik setidaknya pada 1 lembar katup.
pathological aortic regurgitation (memenuhi 4 kriteria)
 terlihat setidaknya pada 2 pandangan;
 panjang jet ≥1 cm pada setidaknya 1 pandangan;
 kecepatan > 3 m/s;
 jet pan diastale pada 1 lembar katup.

Eritema marginatum (15%)


 Terjadi pada awal serangan dan dapat hilang timbul
 Merupakan makula/papula kemerahan yang berbatas tegas, menyebar secara melingkar
atau serpiginosa, tidak sakit atau gatal,
 hilang pada penekanan
 Terutama pada badan dan proksimal ekstremitas bagian dalam, tidak pernah ada di wajah

Nodul subkutan

 Terdapat sampai 20% kasus, terutama terjadi pada DRA dengan kekambuhan dan menetap
dalam 1-2 mgg
 Tidak spesifik untuk demam reumatik
 Merupakan nodul yang bulat, keras, tidak nyeri, tidak gatal, dan mudah digerakkan dengan
diameter 0,2-2 cm
 Biasanya simetris pada daerah ekstensor sendi siku, pergelangan tangan dan kaki, tendon
Achilles, lutut, kepala, dan sepanjang tulang belakang
 Berlangsung beberapa mgg

Korea Sydenham

 Terdapat pada 5-36% kasus


 Dapat terjadi sampai 7 bl sesudah infeksi streptokokus
 Terutama terdapat pada anak perempuan sebelum pubertas
 Dimulai dengan emosi yang labil dan perubahan kepribadian
 Gerakan spontan tidak terkoordinasi, tanpa tujuan, disertai kelemahan otot, bicara cadel
 Disfungsi basal ganglia dan komponen neuron korteks

DIAGNOSIS
Bukti infeksi Streptococcus beta hemolyticus group A
 Peningkatan ASTO serum sesuai dengan usia (Tabel 223).
 Riwayat demam skarlet baru-baru ini.
 Kultur apus tenggorok (+).
TATALAKSANA

2. Eradikasi Kuman (profilaksis primer)


Benzantin penisilin G
BB ≤ 27 kg:600.000 U i.m.
BB >27 kg: 1,2 juta U i.m.
Juga berfungsi sebagai pencegahan sekunder, dosis pertama diberikan setiap 28 hr
Atau
Phenoxymethylpenicillin (Penicillin V)
BB ≤ 27 kg: 250 mg p.o. 2x/hr atau 3x/hr selama 10 hr.
BB > 27 kg : 500 mg p.o. 2x/hr atau 3x/hr selama 10 hr.
Atau
Amoksisilin 50 mg/kgBB p.o. 1x/hr selama 10 hr (maks. 1 g/dosis)

Jika alergi terhadap penisilin:


sefalosforin (spektrum sempit): dosis bergantung pada jenis yang digunakan, p.o. selama 10 hr;
eritromisin: 4x250 mg p.o. selama 10 hr;
klindamisin: 20 mg/kgBB/hr terbagi 3 dosis selama 10 hr (maks. 1,8 g/hr);
azitromisin: 12 mg/kgBB/hr p.o 1x/hr selama 10 hr (maks, 500 mg);
klaritromisin: 15 mg/kgBB/hr p.o. terbagi dalam 2 dosis selama 10 hr (maks. 250 mg/dosis)

3. Anti inflamasi

Karditis ringan-sedang
Aspirin
Anak: 80-100 mg/kgBB/hr terbagi dalam 4 dosis (target level salisilat 20-30 mg/dL)
Remaja dan dewasa: 4-8 g/hr (target level salisilat 20-30 mg/dL).

Karditis berat (pendekatan terapi yang direkomendasikan beberapa ahli)


Steroid inisial (prednison 2 mg/kgBB/hr) selama 2 meg, selanjut nya diturunkan bertahap

Mulai pemberian aspirin 1 mgg sebelum pemberian steroid dihentikan untuk mencegah rebound.
Pemeriksaan acute phase reactants (erythroycte sedimentation rale, C-reactive protein).
4. Terapi Korea Sydenham
Pengurangan aktivitas dan gangguan emosi.
Benzantin penisilin G (dasis sama dengan yang di atas).
Anti-inflamasi tidak diberikan pada kasus dengan manifestasi klinis korea saja.
Pada kasus berat dapat digunakan salah satu dari obat di bawah ini:
haloperidol, asam valproat, klorpromazin, diazepam, atau steroid. Bila tidak berhasil dapat diberikan
terapi kombinasi.

5. Pencegahan Primer
Terapi antibiotik secara adekuat terhadap infeksi saluran napas atas oleh streptokokus grup A untuk
mencegah demam reumatik akut yang pertama.

6. Pencegahan Sekunder
Pemberian antibiotik spesifik secara kontinu pada pasien dengan DRA sebelumnya & penyakit
jantung reumatik untuk mencegah kolanisasi atau infeksi streptokokus grup A dan mencegah
timbulnya demam reumatik rekuren.

Anda mungkin juga menyukai