GASTROENTRITIS
AKUT
Disusun Oleh
:
Muhammad Alif
Farhan
2310221049
Pembimbing:
LAPORAN KASUS
GASTROENTRITIS
AKUT
Disusun oleh:
Muhammad Alif Farhan 2320221049
Pembimbing
ii
3
BAB I
STATUS PASIEN
I.1 IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 1 tahun 4 bulan
Rekam Medis : ******
Tanggal Pemeriksaan : 23 Oktober
2023
I. 2 ASSESMENT AWAL
Anamnesis dilakukan di IGD RSUD Leuwiliang pada tanggal 23 Oktober
2023.
I.2.1 KELUHAN UTAMA
BAB cair > 5x sehari
I.2.2 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
BAB cair > 5x sejak semalam sebelumnya ampas (-), lendir (+), darah (-),
Muntah (+). Nafsu makan turun, batuk (-), sesak (-).
I.2.3 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat TB on OAT 3 bulan lalu di RS Dramaga
I.2.4 RIWAYAT PENGOBATAN
OAT sejak 3 bulan lalu.
I.2.5 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama.
I.2.6 RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Pasien berasal dari keluarga menengah.
I.2.7 RIWAYAT IMUNISASI
Pasien diimunisasi lengkap sesuai usia.
I.2.8 RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Tidak ada keterlambatan.
I.2.9 RIWAYAT KEHAMILAN
Tak ada gangguan dan kelainan selama kehamilan.
I.2.10 RIWAYAT PERSALINAN
4
Pasien lahir normal, cukup umur, dan BB lahir normal
6
6. Zinc 1 x 20mg
7. OAT lanjut
I.9 PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad
bonam
I.10 FOLLOW UP
Hari/Jam S O A P
24/10/2023 BAB Cair + KU: GEA Rehidrasi RL
200
08.30 Ampas (-), Gelisah/cengeng DRS
ml/kgBB/hari
lendir (+), Kes: CM TB on injeksi
cefotaxime 3
darah (-) 3 x BB: 8.2 kg OAT
x 400 mg
Muntah- HR: 122 x/menit Injeksi
omeprazole 1
muntah (+) kuat angkat x 8 mg
Perut Suhu: 37 C Infus
parasetamol
kembung (+) SpO2: 98% 3 x 85mg
L-Bio 1 x 1
Zinc 1 x
Kepala: CA (-) 20mg
SI (-) Mata OAT lanjut
cekung (+) ubun
cekung (-)
Paru
I: Simetris, tak
ada jejas
P: Sonor (+/+)
P: VBS (+/+),
Rh (-),
Wheezing (-)
7
Jantung
I: Ictus cordis
tidak terlihat
P: Ictus cordis
teraba
P: BJ 1/2
Reguler,
Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen
I: datar
A: Bising usus
(+) meningkat
P: Hepar/lien
tidak teraba
P: Timpani
Ekstremitas: Akral
hangat, Crt <2 detik
25/10/2023 BAB Cair + KU: GEA Rehidrasi RL
200
09.36 Ampas 1 x Gelisah/cengeng DRS
ml/kgBB/hari
Muntah- Kes: CM TB on injeksi
cefotaxime 3
muntah (+) BB: 8.1 kg OAT
x 400 mg
Perut HR: 122 x/menit Injeksi
omeprazole 1
kembung (+) kuat angkat x 8 mg
Suhu: 37 C Infus
parasetamol
SpO2: 99% 3 x 85mg
L-Bio 1 x 1
Zinc 1 x
Kepala: CA (-) 20mg
SI (-) Mata OAT lanjut
cekung (+) ubun
cekung (-)
8
Paru
I: Simetris, tak
ada jejas
P: Sonor (+/+)
P: VBS (+/+),
Rh (-),
Wheezing (-)
Jantung
I: Ictus cordis
tidak terlihat
P: Ictus cordis
teraba
P: BJ 1/2
Reguler,
Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen
I: datar
A: Bising usus
(+) meningkat
P: Hepar/lien
tidak teraba
P: Timpani
Ekstremitas:
Akral hangat,
Crt <2 detik
26/10/2023 BAB Cair (+) KU: Tampak GEA Boleh pulang
08.30 Ampas (+) 1 x sakit ringan DRS Kontrol tanggal
Muntah- Kes: CM TB on 2 November
muntah (+) BB: 7.8 kg OAT 2023
Perut HR: 122 x/menit L-Bio 2x1
kembung (+)
9
kuat angkat Zinc 1x20mg
Suhu: 37 C Cefadroxil
SpO2: 99% syrup 2x1
Kepala: CA (-)
SI (-) Mata
cekung (+) ubun
cekung (-)
Paru
I: Simetris, tak
ada jejas
P: Sonor (+/+)
P: VBS (+/+),
Rh (-),
Wheezing (-)
Jantung
I: Ictus cordis
tidak terlihat
P: Ictus cordis
teraba
P: BJ 1/2
Reguler,
Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen
I: datar
A: Bising usus
(+) meningkat
P: Hepar/lien
tidak teraba
P: Timpani
10
Ekstremitas: Akral
hangat, Crt <2 detik
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Gastroenteritis Akut
Gastroenteritis akut adalah suatu keadaan dimana seseorang buang air
besar dengan konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari (DEPKES,
2016).Menurut WHO secara klinis diaredidefinisikan sebagai buang air besar
(defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat)
kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200g atau 200ml/24jam.
Definisi lain memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer tersebut dapat
atau tanpa di sertai lendir dan darah. Jadi dapat diartikan suatu kondisi buang air
besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja
yang encer dapat di sertai atau tanpa di sertai darah atau lendir sebagai akibat dari
terjadinya proses inflamasi pada lambung dan usus.
12
lainnya. Daerah dengan prevalensi tertinggi yaitu Sumatera Utara (14,2%). Di
Indonesia, diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada balita.
Secara global, pada populasi umum gastroenteritis memiliki angka
mortalitas 1,5 hingga 2,5 juta kematian per tahunnya. Pada anak di bawah 5 tahun,
gastroenteritis merupakan penyebab kematian kedua terbanyak akibat penyakit
infeksi. Di Amerika Serikat, gastroenteritis jarang menyebabkan kematian, tetapi
terdapat 300 kematian balita per tahunnya.
Gambaran awal dimulai dengan bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah,
suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian
timbul BAB. Feses makin cair mungkin mengandung darah atau lendir, dan warna
feses berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. Akibat
seringnya defekasi, anus dan area sekitarnya menjadi lecet karena sifat feses
makin lama makin asam, hal ini terjadi akibat banyaknya asam laktat yang
dihasilkan dari pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsorbsi oleh usus. Gejala
muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah terjadi. Apabila penderita telah banyak
mengalami kehilangan air dan elektrolit, maka terjadilah gejala dehidrasi. Berat
badan turun, ubun-ubun besar cekung pada bayi, tonus otot dan turgor kulit
berkurang, dan selaput lendir pada mulut dan bibir terlihat kering. Berdasarkan
kehilangan berat badan, dehidrasi terbagi menjadi empat kategori yaitu tidak ada
dehidrasi (bila terjadi penurunan berat badan 2,5%), dehidrasi ringan (bila terjadi
penurunan berat badan 2,5-5%), dehidrasi sedang (bila terjadi penurunan berat
badan 5-10%), dan dehidrasi berat (bila terjadi penurunan berat badan 10%)
(Noerrasid, 2016).
13
2.5 Patofisiologi
14
2.6 Pemeriksaan Penunjang GEA
Pemeriksaan pada anak dengan gastroenteritis akut meliputi berbagai jenis
pemeriksaan, antara lain :
a. Pemeriksaan tinja secara makroskopis dan mikroskopis: Melibatkan observasi
visual serta analisis mikroskopis dari sampel tinja untuk mencari tanda-tanda
infeksi, peradangan, atau keabnormalan lainnya.
b. Pengecekan pH dan kadar gula dalam tinja: Digunakan untuk mengevaluasi
keasaman tinja dan melihat adanya gula yang tidak tercerna dengan baik, seperti
dalam kasus malabsorbsi karbohidrat.
c. Biakan dan resistensi feses (colok dubur): Dilakukan dengan mengambil sampel
tinja untuk membantu mengidentifikasi jenis mikroorganisme yang
menyebabkan infeksi dan menguji kepekaan mikroorganisme tersebut terhadap
antibiotik tertentu.
d. Pemeriksaan analisis gas darah: Dilakukan apabila terdapat tanda-tanda
gangguan keseimbangan asam basa, yang dapat mengindikasikan keparahan
diare atau dehidrasi yang signifikan.
e. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin: Digunakan untuk mengevaluasi fungsi
ginjal dan melihat adanya kerusakan atau disfungsi pada organ ini.
f. Pemeriksaan elektrolit, terutama kadar natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca),
dan fosfat (PO4): Berguna untuk mengevaluasi keseimbangan elektrolit dalam
tubuh, terutama jika terdapat kekhawatiran terkait dehidrasi atau gangguan
elektrolit akibat diare (Nurarif, A. H., & Kusuma 2015).
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Posovszky, C., Buderus, S., Classen, M., Lawrenz, B., Keller, K. M., &
Koletzko, S. (2020). Acute Infectious Gastroenteritis in Infancy and
Childhood. Deutsches Arzteblatt international, 117(37), 615–624.
https://doi.org/10.3238/arztebl.2020.0615
2. WHO. 2017. “Diarrhoeal Disease.”
http://www.who.int/newsroom/factsheets/detail/diarrhoeal-disease.
3. Utami, Nurul, and Nabila Luthfiana. 2016. “Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Kejadian Diare Pada Anak.” Majority 5: 101–6.
https://www.mendeley.com/catalogue/fdd61f29-e548-30b4-9a02-
3d11c3c9b4aa/.
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009. “Pedoman Pelayanan Medis”
https://www.idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf
5. https://calgaryguide.ucalgary.ca/Gastroenteritis-Pathogenesis-and-clinical-
findings/
6. Sattar SBA, Singh S. Bacterial Gastroenteritis.In: StatPearls. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Tersedia di:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513295/
7. Kementerian Kesehatan R.I, Riskerdas. 2018
8. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019
9. Medscape. Bacterial gastroenteritis. Tersedia di:
https://emedicine.medscape.com/article/176400-overview#a5
17