Anda di halaman 1dari 18

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Uci Yuning Prapti


NIM : 2111040108
Tempat Praktek : RSUD Dr. Soedirman Kebumen
Tanggal Praktek : 18 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 21 Oktober 2021

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SIROSIS HEPATIS


DENGAN KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
DI RUANG DAHLIA
RSUD Dr. Soedirman Kebumen
Data Umum Pasien
Nama : Amin Suyitno
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Giwangretno RT 01/04 Sruweng, Kebumen
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan terakhir : Swasta
Tanggal masuk : 19 Oktober 2021

Alasan utama masuk ke RS


Pasien datang ke RSUD Dr. Soedirman Kebumen, dengan keluhan perut membesar sejak 1 bulan
SMRS, nyeri bagian abdomen, kaki bengkak, sesak jika beraktivitas sedang, seperti berjalan.
Keluhan utama saat ini
Perut terasa nyeri, dan penuh jika diisi makanan, perut membesar sejak 1 bulan SMRS, edema
kaki, sesak jika beraktivitas sedang.
Riwayat kesehatan dahulu :
Tekanan darah tinggi - stroke
Riwayat kesehatan keluarga :
Istri dari pasien mengatakan dari pihak keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular atau
penyakit menurun.
Riwayat alergi :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan.

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum

Nyeri
P  Nyeri saat ditekan
 Nyeri saat sedang beraktivitas sedang –
berkurang jika berbaring

Q  Nyeri seperti di tusuk tusuk

R  Nyeri di area abdomen bagian kanan atas


 Nyeri menjalar ke ulu hati

S Skala 5
T Gejala dirasakan kurang lebih 1 bulan yang lalu.
Nyeri hilang timbul.

Perhitungan IMT BB sebelum sakit : 72 kg

BB saat ini : 52 kg
TB saat ini : 168 cm (1.68 m)

52
IMT : = 18,4 (Underweight)
(1.68 x 1.68)
Status gizi Kurang

Personal Hygiene Dirumah :


 Pasien mandi 2x sehari
 Keramas 3 hari 1x
 Gosok gigi 1x sehari
 Ganti baju 2-3x sehari
Di Rumah Sakit :
 Pasien mandi dengan di seka 2x sehari
 Belum keramas
 Gosok gigi baru 2x semenjak masuk RS

2. Sistem persepsi sensori

Pendengaran Kurang
Penglihatan Baik
Pengecap/Penghidung Baik
Peraba Baik

3. Sistem pernafasan

Frekuensi nafas 26x / menit


Suara nafas Ronchi

4. Sistem kardiovaskuler

TD 162 / 97 mmhg
Nadi 96x/m (reguler)
Capillary Refill

5. Sistem syaraf pusat

Kesadaran Cm
Orientasi Waktu Baik
Orientasi Orang Baik

6. Sistem gastrointestinal dan endokrin

Nafsu makan Menurun


Pola makan Dirumah :
 Makan 3x sehari
 Maksimal makan ½ porsi nasi dan sayur
Di RS :
 Makan 3x sehari, dengan sekali makan maksimal
3 sendok, yang dimakan hanya lauknya saja.
Abdomen  Inspeksi (bentuk, benjolan) : Abdomen ascites
dan asimetris di kuadran kanan atas.
 Auskultasi : Bising usus 17x / menit
 Perkusi (suara abdomen) : Tympani
 Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan) : Nyeri
tekan di daerah epigastrium dan daerah sekitar
organ hati. Saat di palpasi terasa kenyal dan
terdapat asites.
BAB  Frekuensi 1x sehari
 Warna pucat
 Konsistensi lunak - encer

7. Sistem muskoloskeletas

Rentang gerak Pasif


Kemampuan ADL (Aktivitas Dibantu sebagian
sehari-hari)

8. Sistem integument

Pressure ulcer
Elastisitas kulit Menurun

9. Sistem reproduksi : Baik


10. Sistem perkemihan

Pola BAK  Frekuensi BAK > 8x per hari


 Warnanya seperti teh pekat
Elastisitas kulit Menurun

Data Penunjang

Laboratorium Nilai Rujukan


Hemoglobin (L) 10,4 g/dL 13 – 17 g/dL
Leukosit 8,9 10^3 3,8 – 10,6
Hematokrit (L) 30% 40 – 52%
Eritrosit (L) 3,4 10^3 ul 4,3 – 5,6
Trombosit (H) 498 10^6 ul 150 – 440
CV (L) 76 fL 80 – 100 fL
Limfosit (L) 20.10 % 22 – 40%
Monosit (H) 10.40 % 2–8%

Klinik Nilai Rujukan


GDS (H) 147 mg/dL 80 – 110 mg/dL
Ureum 25 mg/dL 10 – 5- mg/dL
Creatinin (L) 0.48 mg/dL 0.9 – 1.3 mg/dL
OT (H) 403 U/L < 37
PT (H) 98 U/L < 42

HbsAg (+)

Radiologi
USG Abdomen Hepatis kronis disertai gambaran sirosis hepatis splenomegali dan
asites
Foto Thorax  Besar cor normal
 Bronchitis

Terapi yang diberikan :

Nama Obat Dosis


Inf. Asering 10 tpm
Inj. Furosemin 1x1 amp
Obat golongan diuretik yang bermanfaat untuk
mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh
melalui urine. Obat ini sering digunakan untuk
mengatasi edema (penumpukan cairan di dalam
tubuh) atau hipertensi (tekanan darah tinggi).
Inj. Omz 1x1 amp
Obat untuk mengatasi nyeri lambung dengan
kinerja yang lebih cepat
Hipamax Tablet 2x1
Membantu untuk menormalkan kadar SGOT dan
SGPT didalam hati. Kapsul ini dapat sebagai
antioksidan dan imunomodulator, serta dapat
menurunkan resiko terjadinya hepatitis C.
Laxadin syrup 3x2 sth
Untuk melicinkan feses agar mudah
dikeluarkan
Spironolakton 2x50 mg
Untuk hipertensi esensial dan edema akibat
sirosis hati
Captopril 2x25 mg
Antihipertensi
PSIKOSOSIALBUDAYA DAN SPIRITUAL

Psikologis
 Klien tampak cemas dan tidak nyaman dengan keadaannya, namun tetap kooperatif
 Klien ingin cepat sembuh dan ingin dapat beraktifitas kembali dengan normal
 Emosi klien stabil
Sosial
 Hubungan klien dengan keluarga, klien dengan perawat, klien dengan pasien lainnya
terjalin cukup baik.
Budaya
 Klien mengikuti kebudayaan adat Jawa.
Spiritual
 Di RS klien hanya berdoa dan memohon kesembuhan sambil berbaring ditempat tidur.

ANALISIS DATA

NO. DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI DIAGNOSA


KEPERAWATAN

1. DS : Asites yang Pengumpulan Pola nafas tidak


21/10/21  Pasien menghambat cairan intra efektif
mengatakan ekspansi paru abdomen
sulit Penurunan
bernafas / ekspansi paru
sesak nafas akibat asites
ketika
melakukan
aktivitas
sedang
misalkan
berjalan
DO :
 Pola nafas
pasien tidak
efektif
 Frekuensi
nafas cepat
 Nafas dangkal
TTV
TD : 158/97 mmHg
N : 92 x/menit
S : 36,8 oC
Spo2 : 99
RR : 25 x/menit
2. DS : Penyakit kronis Pembesaran hepar Gangguan rasa
 Pasien yang mendesak nyaman “Nyeri”
mengatakan organ lain
tidak betah
dan tidak
nyaman
terlalu lama
berada di RS
 Pasien
mengatakan
sulit tidur dan
tidak mampu
rileks
 Pasien
mengatakan
nyeri pada
perut bagian
kanan atas,
perutnya
terasa sangat
tidak nyaman
karena begah
dan terasa
penuh jika
diisi makanan
DO :
 Pasien terlihat
pucat, gelisah
TTV :
TD : 158/97 mmHg
N : 92 x/menit
S : 36,8 oC
Spo2 : 99
RR : 25 x/menit
Pemeriksaan fisik
 Mata :
conjungtiva
pucat
 Cornea : bintik-
bintik
 Mulut : mukosa
bibir kering
 Terpasang infus
Rl di tangan
kanan
 Pola nutrisi
Makan : ± 3
sendok/sehari
 Minum : 6-7
gelas/sehari

P
nyeri tekan, nyeri
saat beraktivitas
sedang
Q
nyeri seperti di tusuk
tusuk
R
nyeri di area
abdomen bagian
kanan atas, menjalar
ke ulu hati
S
skala 5
T
hilang timbul

3. DS : Hipoalbumenia Gangguan Hipervolemia


 Pasien dan Sirosis mekanisme
mengatakan regulasi
perutnya
besar dan
terasa
penuh/begah
 Pasien
mengatakan
badan terasa
lemas dan
lelah
 Pasien
mengatakan
sulit untuk
bergerak
 Pasien
mengatakan
perutnya sakit
DO :
 Asites area
abdomen
 Pasien dengan
turgor kulit
menurun
 Oedema pada
ekstermitas
bawah

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Gangguan rasa nyaman bd Penyakit Kronis
2) Pola nafas tidak efektif bd Asites yang menghambat ekspansi paru
3) Hipovolemia bd Hipoalbuminemia dan Sirosis Hepatis
RENCANA KEPERAWATAN

No Hari/Tgl Diagnosa SLKI - SIKI Rasional


Keperawatan

1. Kamis, Gangguan Luaran Intervensi  Respon pasien lebih


21/10/21 rasa nyaman Luaran utama : Intervensi Utama : terbuka dan menerima
“nyeri” bd  Status  Manajemen dengan baik
penyakit kenyamanan nyeri  Pasien lebih tenang
kronis Luaran tambahan  Pengaturan dengan penjelasan
: posisi perawat
 Pola tidur  Terapi relaksasi  Mengurangi rasa nyeri
 Tingkat yang dialami pasien
ansietas Intervensi pendukung  Pasien perhatiannya tidak
 Tingkat : terfokus pada nyeri yang
nyeri  Dukungan dialami pasien
hipnosis diri  Memberi kenyamanan
 Edukasi bagi pasien untuk
penyakit beristirahat
 Konseling  Mengetahui
 Pemantauan perkembangan setiap
nyeri harinya
 Pemberian terapi  Mengetahui seberapa
obat (kolaborasi) nyeri yang dialami pasien
 Pemberian obat yang tepat
diharapkan dapat
mengurangi rasa nyeri
yang dialami pasien
 Menjaga kebersihan tubuh
pasien
 Meningkatkan
pengetahuan dan membuat
pasien kooperatif
2. Kamis, Pola nafas Luaran Intervensi Managemen jalan nafas
21/10/21 tidak efektif Luaran Utama : Intervensi utama :  Mencegah
bd Asites  Manajemen  Pemantauan obstruksi/aspirasi.
yang jalan nafas respirasi Penghisapan dapat
menghambat  Pola nafas dilakukan bila pasien
ekspansi paru Intervensi tidak mampu untuk
Luaran tambahan : dukungan : mengeluarkan sekret.
 Berat badan  Dukungan  Klien dapat
 Tingkat emosional menggungkapkan
ansietas  Dukungan penyebab kecemasan
 Tingkat nyeri kepatuhan sehingga perawat dapat
program menentukan tingkat
pengobatan kecemasan klien dan
 Pemberian menentukan intervensi
obat untuk klien selanjutnya.
intravena  Bertujuan sebagai
 Pemberian evakuasi cairan atau
obat oral udara dan memudahkan
ekspansi paru secara
 Pengaturan
maksimal.
posisi
Monitoring Pernafasan
 Mempermudahkan
ekspansi paru secara
maksimal.
 Mengetahui
perkembangan dan
menilai keadaan umum
 Terapi oksigen dapat
mengoreksi hipoksemia
yang terjadi akibat
penurunan ventilasi/
menurunnya permukaan
alveolar paru
 Mengoktimalkan
sistem pernafasaan
 Pencegahan bila
terjadinya keadaan
yang fatal.
 Menjadikan
individu memiliki rasa
yakin, nyaman, dan
diperhatikan orang
disekitarnya
 Mempertahankan
kondisi dalam keadaan
normal
 mendeteksi perubahan
yang terjadi dan
memulai langkah
penyelamatan
 Membantu meng
identifikasi tindakan
yang tepat untuk
memberikan
kenyamanan
 Untuk mendapatkan
sampel darah vena
yang baik dan
memenuhi syarat untuk
dilakukan pemeriksaan
 Membantu
memaksimalkan
ekspansi paru
 Mengespresikan,
menjernihkan
dan mengontrol sosial
individu seseorang
 mengbalinya otot ke
keadaan istrahat setelah
kontraksi
 dukungan menjadikan
seseorang memiliki
rasa keperdulian baik
terhadap diri maupun
orang lain.
CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosa Hari, Tanggal, Implementasi Evaluasi


Jam
pelaksanaan
Gangguan rasa Kamis, 21 Okt Kamis, 21/10/21
nyaman bd 2021
penyakit kronis 14.00 Melakukan pendekatan S : pasien mengatakan
pada pasien dan keluarga perut sebah, bengkak
dengan cara 3S (senyum, pada perut berkurang
sapa, sentuh) O : K/U lemah
R : keluarga pasien dan Kesadaran : cm
pasien ramah serta TTV
kooperatif TD : 158/97 mmHg
N : 92 x/menit
14.30 Melakukan tindakan TTV S : 36,8 oC
dengan hasil : Spo2 : 99
TD : 158/97 mmHg RR : 25 x/menit
N : 92 x/menit Terpasang Inf. Asering
S : 36,8 oC porsi makan : 3 sendok
Spo2 : 99 sesering mungkin
RR : 25 x/menit
R : pasien bersedia untuk P Nyeri saat di tekan,
diperika dan kooperatif nyeri saat
beraktivitas sedang
Q Nyeri seperti di
Melakukan pengkajian tusuk-tusuk
15.00 nyeri dengan PQRST R Nyeri area abdomen
R : pasien kooperatif bagian kanan atas,
menjalar ke ulu hati
Membantu pasien makan S 5
dalam jumlah sedikit tapi T Hilang timbul
15.15 sering
R : pasien bersedia dan A : masalah belum
memperhatikan perawat teratasi
P : intervensi
Memberitahu pasien untuk dilanjutkan
istirahat yang cukup  Mengkaji skala
15.30 R : pasien kooperatif dan nyeri
memenuhi permintaan  Observasi TTV
perawat.  Laksanakan
program
Memberikan dan pengobatan
16.00 menyiapkan terapi obat  Inj. Omz 1amp
sesuai advis dokter / tim  Inj. Furosemid
medis 1amp
 Inj. Omz 1amp  Hepamax 2x1
 Inj. Furosemid  Laxadin 3x1
1amp  Spiron 2x50mg
 Hepamax 2x1  Captopril
 Laxadin 3x1 2x25mg
 Spiron 2x50mg  Sistenol 3x1
 Captopril 2x25mg  Program USG
 Sistenol 3x1 Abdomen
R : pasien merasa tenang 22/10/21
dan kooperatif

22/10/21
Jumat, 22 Okt Melakukan pendekatan 15.00 WIB
2021 pada pasien dan keluarga S : pasien mengatakan
07.00 dengan cara 3S perut sebah, bengkak di
R : pasien dan keluarga kaki berkurang.
kooperatif O:
K/U cukup
Melakukan observasi TTV Kesadaran : cm
08.00 TD : 169/99 mmHg TD : 175/107
S : 36,7 N : 92
N : 92 x/menit S : 36.8
Spo2 : 96% Spo2 : 98%
RR : 20 x/menit RR : 20x/m
R : pasien bersedia Abdomen : supel,
diperika dan kooperatif distensi (+), BU (+), NT
(-)
Melakukan pengkajian Ekstermitas : oedem (+)
08.15 nyeri PQRST
R : pasien kooperatif P Nyeri saat di tekan,
nyeri saat
beraktivitas sedang
Melakukan dan merapikan berkurang
09.00 tempat tidur pasien Q Nyeri seperti di
R : pasien tampak nyaman tusuk-tusuk, dan
dan rileks penuh
R Nyeri area abdomen
bagian kanan atas
Persiapan USG Abdomen
09.30 S 3
puasa (+) T Hilang timbul

A:
Masalah belum teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
 Mengkaji skala
nyeri
 Observasi TTV
Laksanakan program
pengobatan :
 Inf. Asering
10tpm
 Inj. Omz 1x1
 Inj. Furo 1x1
 Transfusi
oktalbin 1x1
 Inf. Paracetamol
extra 500mg
 PO hepamax 2x1
 PO laxadin syr
3x1
 PO spiron
2x100mg
 PO capopril
2x25mg
 Sistenol 3x1
Sabtu, 23/10/21
14.00 Melakukan pendekatan 23/10/21
pada pasien dan keluarga S : pasien mengatakan
dengan cara 3S nyeri perut berkurang,
R : pasien dan keluarga bengkak pada kaki
kooperatif berkurang.
O : KU Cukup
14.30 Melakukan observasi TTV Kesadaran : cm
TD : 188/107 mmhg Terpasang inf. Asering
N : 98 x/m 20tpm
S : 36.8 oC Acites (+)
RR : 22 x/m Edema tungkai kaki (+)
Spo2 : 96 % USG Abdomen :
R : pasien bersedia  Hepatitis kronis
diperika dan kooperatif disertai gambar
sirosis hepatis
15.30 Melakukan pengkajian dengan
nyeri PQRST splenomegali
R : pasien kooperatif dan asites
TTV
16.00 Edukasi mengenai penyakit TD : 188/107
yang diderita oleh pasien N : 98
R : pasien tampak S : 36.8
memperhatikan RR : 22
Spo2 : 96
Mengajarkan teknik
20.00 relaksasi nafas dan
menyarankan pasien untuk P Nyeri saat di tekan,
beristirahat dengan baik nyeri saat
beraktivitas sedang
berkurang
Memposisikan tubuh Q Nyeri seperti di
20.30 pasien dan menyarankan tusuk-tusuk dan
pasien untuk beristirahat penuh
R Nyeri area abdomen
bagian kanan atas
S 2
T Hilang timbul

A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
 Monitor TTV
 Manajemen
nyeri
 Pemberian obat.

Pola nafas tidak Kamis, 21 Okt 21/10/21


efektif bd asites 2021
yang
menghambat 14.00  Melakukan pendekatan S : pasien mengatakan
ekspansi paru pada pasien dan perut sebah, kaki
keluarga dengan cara bengkak
3S (senyum, sapa,
sentuh) O:
R : keluarga pasien dan KU cukup
pasien ramah serta Kesadaran : cm
kooperatif Terpasang :
14.15  Mengawasi frekwensi,  Inf. Asering 10
kedalaman dan upaya tpm
pernafasan.  O2 3 lpm
R : pasien kooperatif TTV
TD : 158/97 mmHg
14.30  Memberikan posisi N : 92 x/menit
semi fowler S : 36,8 oC
R : pasien mengikuti Spo2 : 99
perintah dengan baik RR : 25 x/menit
15.00  Monitor jumlah
pernapasan dengan A : masalah kelebihan
observasi TTV : volume cairan belum
teratasi
TD : 158/97 mmHg
N : 92 x/menit P:
Lanjutkan intervensi
S : 36,8 oC Pantau TTV
Spo2 : 99 Perencanaan USG
RR : 25 x/menit Abdomen pada
15.30 22/10/21
Memberikan dan
menyiapkan terapi obat
sesuai advis dokter / tim
medis
 Inj. Omz 1amp
 Inj. Furosemid
1amp
 Hepamax 2x1
 Laxadin 3x1
 Spiron 2x50mg
 Captopril 2x25mg
 Sistenol 3x1

R : pasien merasa tenang


dan kooperatif

Jumat, 22/10/21
22/10/21 S : pasien mengatakan
 Melakukan
07.00 perut sangat penuh,
pendekatan pada
kedua kaki yang
pasien dan keluarga
bengkak berkurang
dengan cara 3S
O:
(senyum, sapa, sentuh)
KU cukup
R : keluarga pasien dan
Kesadaran : cm
pasien ramah serta
TD : 169/99 mmHg
kooperatif
S : 36,7
07.10 N : 92 x/menit
Melakukan tindakan TTV
Spo2 : 96%
dengan hasil :
RR : 20 x/menit
TD : 169/99 mmHg
S : 36,7
Thorax :
N : 92 x/menit
 Besar cor normal
Spo2 : 96%
RR : 20 x/menit  Bronchitis
R : pasien mengikuti  Bising jantung
prosedure dengan (-)
kooperatif. Abdomen :
 Supel
07.30  Distensi (+)
Edukasi mengenai penyakit
yang di derita oleh pasien  BU (+)
R : pasien kooperatif  NT (-)
Extermitas : oedema
08.00 Mengajarkan keluarga
pasien untuk mengkompres A : masalah belum
09.00 perut pasien dengan air teratasi
hangat P:
Persiapan USG Abdomen lanjutkan intervensi
Observasi TTV
Pemberian obat
kolaborasi tim medis
 Inf. Asering
10tpm
 Inj. Omz 1amp
 Inj. Furosemid
1amp
 Hepamax 2x1
 Laxadin 3x1
 Spiron 2x50mg
 Captopril
2x25mg
 Sistenol 3x1
 Onoiwa 3x1

Anda mungkin juga menyukai