Anda di halaman 1dari 10

Nama : Senja Maulana

Kelas : BK 2C (Semester 2)

Nim : C2286201047

Dosen Pengampu : Feida Noorlaila Isti’adah M.Pd

Jawaban Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Teori BK di Sekolah

1. Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia mempengaruhi


penyusunan program bimbingan dan konseling
a. Jelaskan sejarah lahirnya perkembangan bimbingan dan konseling?
Jawaban :
Perkembangan bimbingan dan konseling memiliki akar
sejarah yang panjang, dimulai sejak zaman kuno hingga
perkembangan modern saat ini. Berikut adalah ikhtisar singkat
tentang sejarah lahirnya perkembangan bimbingan dan konseling:
Zaman Kuno: Praktik bimbingan dan konseling sudah ada
sejak zaman kuno di berbagai peradaban seperti Mesir, Yunani
Kuno, dan Romawi. Pada masa itu, orang-orang mencari nasihat dan
bimbingan dari orang bijak atau pendeta untuk menyelesaikan
masalah pribadi dan spiritual.
Abad Pertengahan: Selama Abad Pertengahan, peran gereja
menjadi sangat penting dalam memberikan panduan dan bimbingan
moral kepada umatnya. Pendeta dan rohaniwan berperan sebagai
penasehat dalam masalah kehidupan dan moralitas.
Abad ke-18 dan ke-19: Pada abad ke-18, pemikiran-
pemikiran filsafat dan iluminasi mempengaruhi perkembangan
bimbingan dan konseling. Pemikiran-pemikiran ini menekankan
pentingnya rasionalitas dan refleksi diri dalam mengatasi masalah
pribadi.
Awal Abad ke-20: Bimbingan dan konseling mulai
berkembang sebagai disiplin ilmu yang terpisah. Pada awal abad ke-

1
20, gerakan Eugenika dan psikologi perkembangan memainkan
peran penting dalam membentuk pendekatan bimbingan dan
konseling. Psikologi perkembangan membantu memahami
perkembangan individu dalam konteks bimbingan dan konseling,
sedangkan gerakan Eugenika menekankan pada perbaikan genetik
dan peningkatan manusia.
Awal Abad ke-20: Pada tahun 1908, Frank Parsons dianggap
sebagai "bapak bimbingan karir" karena kontribusinya dalam
mengembangkan bimbingan karir sebagai bagian penting dari
bimbingan dan konseling. Parsons membantu orang-orang dalam
pemilihan karir berdasarkan minat, kemampuan, dan nilai-nilai
mereka.
Pertengahan Abad ke-20: Perkembangan psikologi klinis
dan pendekatan terapi membawa dampak besar pada bidang
bimbingan dan konseling. Munculnya teori-teori seperti
psikoanalisis, kognitif, dan perilaku membantu memahami dan
mengobati masalah emosional dan psikologis individu.
Abad ke-21: Bimbingan dan konseling terus berkembang
dalam menghadapi tantangan zaman modern. Perkembangan
teknologi dan globalisasi telah memengaruhi praktik bimbingan dan
konseling, dengan munculnya layanan bimbingan dan konseling
online, telepon, dan melalui media sosial.
Selama sejarahnya, bimbingan dan konseling telah berkembang
menjadi disiplin yang kompleks dengan pendekatan yang beragam,
seperti bimbingan karir, bimbingan pendidikan, konseling individu,
kelompok, dan keluarga. Tujuan utamanya adalah membantu
individ
b. Analisis kelemahan dan kelebihan jawaban yang anda identifikasi ?
Jawaban :
Kelemahan:

2
Keterbatasan Detail: Jawaban sebelumnya memberikan gambaran
umum tentang perkembangan bimbingan dan konseling, tetapi tidak
memberikan detail yang mendalam. Beberapa peristiwa atau tokoh
penting dalam sejarah dapat dilewatkan atau hanya disebutkan
secara singkat.
Fokus yang Terbatas: Jawaban sebelumnya cenderung fokus pada
perkembangan bimbingan dan konseling di Barat dan mengabaikan
pengaruh dan praktik di budaya non-Barat. Hal ini menghasilkan
pandangan yang tidak seimbang dan terbatas dalam menjelaskan
perkembangan global bimbingan dan konseling.
Kurangnya Rujukan: Jawaban sebelumnya tidak memberikan
rujukan atau sumber yang mendukung pernyataan-pernyataan yang
dibuat. Oleh karena itu, dapat sulit untuk memverifikasi atau
melacak informasi yang disampaikan.
Kelebihan:
Gambaran Umum yang Jelas: Jawaban sebelumnya memberikan
gambaran umum tentang sejarah perkembangan bimbingan dan
konseling dari zaman kuno hingga zaman modern. Ini memberikan
pemahaman awal yang baik tentang asal-usul dan evolusi bidang ini.
Pengorganisasian Kronologis: Jawaban sebelumnya mengikuti
urutan kronologis dalam menjelaskan perkembangan bimbingan dan
konseling. Ini membantu dalam memahami perubahan dan
perkembangan yang terjadi dari masa ke masa.
Menggambarkan Perkembangan Konsep: Jawaban sebelumnya
menggambarkan perkembangan konsep dan pendekatan dalam
bimbingan dan konseling, seperti bimbingan karir, psikologi klinis,
dan teknologi dalam praktik bimbingan dan konseling.

2. Pengembangan program bk komprehensif memerlukan berbagai persiapan


a. Identifikasi hal hal apa saja yang perlu disiapkan
Jawaban :

3
Dalam pengembangan program bimbingan dan konseling
(BK) komprehensif, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
Tim Pengembangan: Bentuklah tim yang terdiri dari staf BK,
guru, administrator, dan orang tua yang berkolaborasi dalam
mengembangkan program BK komprehensif. Tim ini dapat
membawa beragam pengetahuan dan pengalaman yang berbeda
untuk memastikan program yang holistik dan relevan.
Analisis Kebutuhan: Lakukan analisis kebutuhan untuk
menentukan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh siswa
secara individu dan kolektif. Dengan memahami kebutuhan ini,
program BK dapat dirancang untuk memberikan dukungan yang
sesuai.
Tujuan dan Sasaran: Tetapkan tujuan dan sasaran yang jelas
untuk program BK komprehensif. Tujuan ini harus mencakup
berbagai area seperti aspek akademik, karir, emosional, sosial, dan
personal.
Kurikulum BK: Rancang kurikulum yang mencakup
serangkaian kegiatan dan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa. Kurikulum harus mencakup pengembangan
keterampilan sosial dan emosional, penjelajahan karir, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan keterampilan akademik.
Layanan BK: Tentukan jenis layanan BK yang akan
disediakan dalam program. Ini dapat mencakup konseling individu,
konseling kelompok, bimbingan karir, konseling keluarga, dan
layanan konseling khusus lainnya yang sesuai dengan kebutuhan
siswa.
Sumber Daya: Identifikasi sumber daya yang diperlukan
untuk mendukung implementasi program BK komprehensif. Ini
meliputi tenaga BK yang terlatih, materi dan sumber belajar,
teknologi yang relevan, dan kemitraan dengan organisasi dan

4
lembaga di luar sekolah yang dapat memberikan dukungan
tambahan.
Evaluasi dan Pemantauan: Tentukan metode evaluasi untuk
mengukur efektivitas program BK. Evaluasi ini dapat melibatkan
pengumpulan data, umpan balik dari siswa, orang tua, dan staf BK,
serta analisis hasil untuk meningkatkan dan memperbaiki program.
Keterlibatan Orang Tua dan Stakeholder: Pastikan
melibatkan orang tua, guru, dan stakeholder lainnya dalam
pengembangan dan implementasi program BK komprehensif.
Keterlibatan mereka penting untuk mendukung siswa secara holistik
dan menciptakan sinergi antara lingkungan sekolah dan rumah.
Pembaruan dan Perbaikan Berkelanjutan: Program BK
komprehensif perlu diperbarui secara berkala untuk mencerminkan
perubahan dalam kebutuhan siswa dan lingkungan pendidikan.
Jangan ragu untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian
berdasarkan umpan balik dan evaluasi yang diperoleh.
b. Berikan contoh untuk mempertegas jawaban anda
Jawaban :
Contohnya misalkan :
Tim Pengembangan: Misalnya, sebuah sekolah membentuk
tim yang terdiri dari seorang konselor BK, seorang guru bidang
studi, seorang administrator sekolah, dan beberapa orang tua siswa.
Mereka bekerja bersama dalam merancang program BK
komprehensif yang mencakup aspek akademik, karir, dan
emosional.
Analisis Kebutuhan: Sebuah sekolah melakukan survei dan
wawancara dengan siswa, orang tua, dan guru untuk
mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi siswa. Hasil
analisis menunjukkan bahwa siswa mengalami stres akademik yang
tinggi dan membutuhkan bimbingan karir yang lebih baik.

5
Tujuan dan Sasaran: Sekolah menetapkan tujuan dan sasaran
yang jelas, contohnya, meningkatkan tingkat kelulusan siswa,
meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan
meningkatkan pemahaman siswa tentang pilihan karir yang tersedia.
Kurikulum BK: Dalam kurikulum BK, sekolah menyusun
serangkaian kegiatan seperti pelatihan keterampilan sosial, sesi
konseling individu untuk siswa yang menghadapi masalah pribadi,
pengenalan kepada siswa tentang berbagai bidang karir melalui
kunjungan industri, dan program pembelajaran penyelesaian
masalah.
Layanan BK: Sekolah menyediakan berbagai layanan BK,
seperti konseling individu untuk siswa yang membutuhkan
dukungan emosional, kelompok bimbingan karir untuk membantu
siswa dalam pemilihan jurusan, dan sesi konseling keluarga untuk
mendukung komunikasi dan hubungan keluarga yang sehat.

3. Dari berbagai macam teori konseling individu yang sudah dipelajari, pilih
salah satu teori konseling yang paling anda sukai, paparkan tentang konsep
utama teori, tokohnya, dan tujuan konseling
Jawaban :
Salah satu teori konseling individu yang saya sukai adalah teori
Terapi Kognitif-Behavioral (CBT). CBT dikembangkan oleh Aaron Beck
dan Albert Ellis, dan telah menjadi pendekatan yang populer dan efektif
dalam bimbingan dan konseling. Berikut ada paparan tentang konsep utama,
tokohnya, dan tujuan konseling dalam teori CBT:
Konsep Utama:
CBT didasarkan pada asumsi bahwa pemikiran, perasaan, dan perilaku
saling terkait dalam membentuk pengalaman seseorang. Konsep utama
dalam CBT adalah bahwa pikiran yang salah atau distorsi kognitif dapat
menyebabkan emosi yang tidak sehat dan perilaku yang tidak efektif. CBT

6
bertujuan untuk membantu individu mengenali dan mengubah pola pikir
negatif tersebut dengan menggantinya dengan pemikiran yang lebih
seimbang dan realistis.
Tokohnya:
Dua tokoh penting dalam pengembangan teori CBT adalah Aaron
Beck dan Albert Ellis. Aaron Beck mengembangkan Terapi Kognitif pada
tahun 1960-an dan menekankan pentingnya identifikasi dan restrukturisasi
pikiran negatif. Albert Ellis mengembangkan Terapi Rasional-Emotif
(REBT) pada tahun 1950-an dan menekankan peran penting pemikiran
irasional dalam menciptakan emosi yang tidak sehat.
Tujuan Konseling:
Tujuan konseling dalam CBT adalah membantu individu
mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang menyebabkan
emosi yang tidak sehat dan perilaku yang tidak efektif. Ada beberapa tujuan
konseling dalam CBT meliputi:
• Membantu individu mengenali pola pikir negatif dan distorsi
kognitif yang mungkin terjadi, seperti generalisasi negatif,
pemikiran hitam-putih, dan berlebihan.
• Mengidentifikasi hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku,
dan memahami bagaimana pola pikir negatif dapat mempengaruhi
emosi dan tindakan.
• Membantu individu mengembangkan pemikiran alternatif yang
lebih seimbang, realistis, dan positif untuk menggantikan pemikiran
negatif.
• Mengajarkan keterampilan pengelolaan emosi, termasuk mengenali
dan mengubah pola pikir negatif yang muncul saat menghadapi
situasi yang menantang.
• Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang efektif,
sehingga individu dapat menghadapi tantangan dengan cara yang
konstruktif dan adaptif.

7
• Mendorong individu untuk menguji kebenaran dari pemikiran
negatif dan distorsi kognitif melalui pengalaman nyata dan
pengumpulan bukti yang objektif.
Tujuan utama dari terapi kognitif-behavioral yaitu untuk membantu
individu mencapai perubahan positif dalam pikiran, emosi, dan perilaku,
sehingga mereka dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam hidup dan
mencapai kesejahteraan yang lebih baik.

4. Pada pelaksanaannya, kegiatan bimbingan dan konseling dapat dilakukan


secara individual dan kelompok. Analisis persamaan dan perbedaan
bimbingan kelompok dengan konseling kelompok (buat dalam bentuk table)
Jawaban :
Persamaan Bimbingan kelompok Konseling kelompok
Bentuk Dilakukan dalam Dilakukan dalam
kelompok dengan kelompok dengan
beberapa peserta yang beberapa peserta yang
memiliki kebutuhan memiliki masalah atau
dan tujuan serupa. perlu mendapatkan
dukungan yang
serupa.
Pemimpin Dipimpin oleh seorang Dipimpin oleh
konselor atau seorang konselor yang
fasilitator yang berperan sebagai
memfasilitasi kegiatan fasilitator, pemandu,
dan interaksi dalam dan pengelola proses
kelompok. kelompok.
Interaksi antara Peserta berinteraksi Peserta berinteraksi
peserta satu sama lain dan satu sama lain untuk
saling mendukung mendapatkan
dukungan,

8
dalam mencapai tujuan pemahaman, dan
yang ditetapkan. wawasan dari
perspektif kelompok.
Keuntungan Memberikan Menyediakan ruang
kesempatan bagi aman bagi peserta
peserta untuk berbagi untuk berbagi masalah
pengalaman, belajar dan mendapatkan
dari pengalaman orang dukungan,
lain, dan merasa pemahaman, dan
didukung dalam wawasan dari
kelompok. kelompok yang
serupa.
Tujuan yang dikejar Membantu peserta Membantu peserta
mengembangkan mengatasi masalah
keterampilan sosial, pribadi atau
meningkatkan permasalahan yang
kepercayaan diri, dan dihadapi,
memecahkan masalah mendapatkan
bersama dalam dukungan emosional,
konteks kelompok. dan memperoleh
pemahaman diri
melalui interaksi
dengan kelompok.

Perbedaan:
• Bimbingan Kelompok: Fokusnya pada pengembangan keterampilan
sosial, peningkatan kepercayaan diri, dan pemecahan masalah dalam
konteks kelompok.
• Konseling Kelompok: Fokusnya pada memberikan dukungan
emosional, pemahaman diri, dan pemecahan masalah terkait dengan
masalah pribadi atau permasalahan yang dihadapi peserta.

9
• Bimbingan Kelompok: Terdiri dari beberapa peserta dengan
kebutuhan dan tujuan serupa.
• Konseling Kelompok: Terdiri dari beberapa peserta yang memiliki
masalah atau perlu mendapatkan dukungan yang serupa.
• Bimbingan Kelompok: Pemimpin berperan sebagai fasilitator untuk
memfasilitasi kegiatan dan interaksi dalam kelompok.
• Konseling Kelompok: Pemimpin berperan sebagai fasilitator,
pemandu, dan pengelola proses kelompok.
• Bimbingan Kelompok: Memberikan kesempatan bagi peserta untuk
belajar dari pengalaman orang lain dan merasa didukung dalam
kelompok.
• Konseling Kelompok: Memberikan kesempatan bagi peserta untuk
mendapatkan dukungan, pemahaman, dan wawasan dari kelompok
yang serupa.
• Bimbingan Kelompok: Membantu peserta mengembangkan
keterampilan sosial,

10

Anda mungkin juga menyukai