Erli Yetti
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta 13220, Indonesia
Pos-el: yettierli@gmail.com
(Diterima: 13 Maret 2016; Direvisi: 29 Agustus 2016; Disetujui: 14 Oktober 2016)
Abstract
The legend of Lindu lake is very closely related to the origin of the lake and the thoughts
of the people. To be able to uncover these thoughts can be done by analyzing the narrative
structure. Therefore, this study aimed to analyze the structure of the narrative story of the
origins of Lindu Lake. The problem discussed is how the narrative structure and the meaning
of the legend of Lindu Lake. The theory used in this research is the theory of narrative
structure developed by Levi-Strauss as implemented by Heddy Shri Ahimsa Putra when
analyzing the stories of Bajo people. The research on this legend uses qualitative methods.
The qualitative method is a method of research that has the purpose of looking for meaning,
comprehension, understanding about phenomena, events, as well as human life by directly
immersing or indirectly observing in setting, context, and a whole of the text and people.
Keywords: Lindu Lake, legend, narrative structure, central Sulawesi
Abstrak
Legenda tentang Danau Lindu sangat erat hubungannya dengan asal usul terjadinya
danau tersebut dan pemikiran masyarakatnya. Untuk dapat menguak pemikiran tersebut
dapat dilakukan dengan menganalisis struktur naratifnya. Oleh sebab itu, penelitian ini
bertujuan menganalisis struktur naratif cerita asal-usul Danau Lindu. Masalah yang dibahas
adalah bagaimana struktur naratif dan makna legenda Danau Lindu. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori struktur naratif yang dikembangkan oleh Levi-Strauss
sebagaimana yang diterapkan oleh Heddy Shri Ahimsa Putra pada saat menganalisis cerita-
cerita mengenai Orang Bajo. Penelitian terhadap legenda Danau Lindu menggunakan
metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang memiliki
tujuan mencari makna, pemahaman, pengertian,verstehen tentang suatu fenomena, kejadian,
maupun kehidupan manusia dengan terlibat langsung dan/tidak langsung dalam setting yang
diteliti, kontekstual, dan menyeluruh.
Kata-kata kunci: Danau Lindu, legenda, struktur naratif, Sulawesi Tengah
283
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 283—296
danau kaya dengan ragam hayati, tersebut adalah subetnis Kaili Tado.
fungsi lainnya untuk menunjang Mereka merupakan bagian dari etnis
kehidupan manusia. Danau Lindu Kaili (Lukman, 2007, hlm. 53). Dari
dapat memberikan beberapa fungsi hasil wawancara yang sudah dilakukan
dalam berbagai keperluan, antara lain terhadap masyarakat yang hidup di
air baku untuk penduduk sekitar dan sekitar danau tersebut didapatkan dua
pertanian untuk penduduk yang ada di versi cerita lisan mengenai danau
sekitar kantor. Danau ini memberikan tersebut. Satu versi cerita berasal dari
kehidupan bagi masyarakat di masyarakat yang tinggal di sekitar
beberapa desa di antaranya adalah desa danau, yakni dari Desa Tomado,
Langko, Desa Tomado, Desa Anca Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi.
yang disebut sebagai kawasan Desa Tomado adalah sebuah desa yang
masyarakat adat Lindu. Sebenarnya berada di pinggiran Danau Lindu. Desa
ada satu desa lagi yakni Desa Puroo, ini merupakan sebuah permukiman
tetapi desa ini dianggap sebagai desa penduduk yang telah ada sebelum areal
pendatang karena pada tahun 1960-an ini ditetapkan sebagai kawasan Taman
di wilayah desa ini telah ditempatkan Nasional Lore Lindu (Siombo, 2011,
transmigran lokal (Lukman, 2007, hlm. hlm. 435-436). Hal ini menjadi
54). Mata pencaharian yang terdata penanda bahwa satu versi cerita yang
menunjukkan bahwa sebagaian besar dianalisis berasal dari masyarakat yang
masyarakat sekitar 75% bekerja pada sudah mendiami wilayah tersebut
sektor pertanian, sebagian kecil lainnya dalam jangka waktu panjang. Satu
adalah pedagang, pegawai, dan versi cerita lainnya berasal dari
nelayan terutama penduduk di desa- masyarakat yang tidak tinggal di
desa tepian danau (Lukman, 2007, sekitar danau yaitu dari Desa Talaga,
hlm. 55). Selain itu, danau ini Kecamatan Dampelas, Kabupaten
merupakan bagian integral dari Donggala.
kawasan Taman Nasional Lore Lindu Dua versi cerita tersebut
yang meliputi areal seluas 217.991 ha. memperlihatkan adanya perbedaan
Taman nasional tersebut secara resmi yang cukup signifikan di samping
ditetapkan pada tanggal 5 Oktober persamaan-persamaannya. Munculnya
1993 dengan menyatukan tiga buah perbedaan dan persamaan tersebut
daerah cagar alam yang ada, yakni (1) akan terlihat nantinya dari analisis
cagar alam Lore Kalamata untuk struktur terhadap legenda asal usul
melindungi fauna endemik Sulawesi Danau Lindu. Hal ini dimaksudkan
yang unik, (2) Hutan Lindung dan untuk membuktikan bahwa walaupun
rekreasi Danau Lindu dengan maksud ada perbedaan dan persamaan, dua
melindungi daerah tangkapan air versi tersebut tetap termasuk tipe yang
Sungai Gambusa dan untuk sama. Sudikan (2014, hlm. 95)
pengembangan wisata, dan (3) suaka menyatakan bahwa dalam sebuah
margasatwa Lore Lindu (Lukman, cerita rakyat, para pelaku dan sifat-
2007, hlm. 47). sifatnya dapat berubah, tetapi
Mengingat berbagai kepentingan perbuatan dan peran mereka tetap
masyarakat terhadap danau tersebut, sama. Peristiwa-peristiwa dan
masyarakat di sekitar menyebut diri perbuatan-perbuatan yang berbeda-
mereka adalah To Lindu, mengikuti beda dapat mempunyai arti yang sama
nama danau tersebut. Masyarakat yang atau mengisyaratkan perbuatan yang
tinggal di kawasan Danau Lindu sama. Analisis struktur yang akan
284
Erli Yetti: Legenda Danau Lindu Sulawesi Tengah…
dilakukan terhadap dua versi legenda waktu. Menurut Sudikan, analisis mite
asal-usul Danau Lindu adalah teori (juga di dalamnya legenda) harus
yang dikembangkan oleh Levi-Strauss. berlangsung seperti analisis mengenai
Berdasarkan uraian dalam latar bahasa.Unsur-unsur mite, seperti
belakang, masalah yang akan diungkap unsur-unsur bahasa, dalam dirinya
dalam penelitian ini adalah a) sendiri tidaklah mengandung arti. Arti
bagaimana struktur legenda asal-usul itu baru muncul bila unsur-unsur
Danau Lindu? dan b) bagaimana tersebut bergabung membentuk suatu
makna legenda asal-usul Danau Lindu? struktur. Mite mengandung semacam
Tujuan penelitian ini adalah amanat yang dikodekan, dan tugas
mengungkapkan struktur dan makna penganalisis ialah menemukan dan
legenda tersebut. Dengan mengetahui mengurai kode itu serta menyingkap
struktur dan makna legenda asal-usul amanatnya. Selanjutnya, dijelaskan
Danau Lindu diharapkan dapat terkuak bahwa dengan menggunakan analisis
pemikiran kolektif yang dimiliki berdasarkan teori Levi-Strauss yang
masyarakat di sekitar danau tentang menjadi tujuan utama analisis adalah
makna Danau Lindu bagi kehidupan menemukan inti struktur yang menjadi
mereka. Hal ini sejalan dengan apa dasar. Yang dimaksud dengan struktur
yang disampaikan oleh Insriani (2015, yang mendasar ini disebutkan sebagai
hlm. 147) bahwa folklor dapat hubungan-hubungan logis antara
diinterpretasikan untuk melihat suatu elemen-elemen yang ada di dalamnya
keadaan sosial kultural suatu yang membentuk sebuah pola formal.
masyarakat. Keadaan sosio-kultural di Levi-Strauss kemudian juga
masa lampau dapat dikaitkan dengan menyampaikan bahwa dari hubungan-
kekinian melalui proses reflektif atas hubungan logis antarelemen tersebut
keadaan sosio-kultural masyarakat nantinya akan dapat ditemukan atau
setempat masa kini. Dengan demikian, akan dapat digunakan untuk
memaknai Legenda Danau Lindu dapat menyingkap struktur pemikiran
menggali kembali nilai-nilai sosial manusia dengan logika serba bagi dua
kemasyarakatan masyarakat Lindu (Sudikan, 2014, hlm. 43-44).
masa lampau yang akan bermanfaat Untuk menganalisis struktur
bagi kehidupan masyarakat Lindu legenda Danau Lindu, langkah awal
masa kini. analisis, sebagaimana disebutkan
dalam Sudikan (2014), kisah dibagi
LANDASAN TEORI dalam beberapa episode yang masing-
masing berisi suatu deskripsi mengenai
Teori yang digunakan dalam suatu hal atau memiliki suatu tema
penelitian ini adalah teori struktur tertentu. Makna masing-masing
naratif yang dikembangkan oleh Levi- episode bergantung pada keseluruhan
Strauss sebagaimana yang diterapkan teks. Oleh karena itu, penafsiran suatu
oleh Heddy Shri Ahimsa Putra (2006, episode tidak dapat hanya mengacu
hlm. 56) saat menganalisis cerita-cerita pada sesuatu yang terjadi di luar cerita
mengenai Orang Bajo. Struktur adalah tanpa memperhatikan posisi episode
hubungan-hubungan antara unsur- itu sendiri dalam keseluruhan cerita.
unsur pembentuk dalam susunan Langkah berikutnya dalam analisis ini
keseluruhan. Dalam hal ini, hubungan adalah menemukan unit-unit yang ada
antarunsur tersebut dapat berupa dalam cerita yang disebut oleh Levi-
hubungan dramatik, logika, maupun Strauss sebagai ceritheme. Suatu
285
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 283—296
286
Erli Yetti: Legenda Danau Lindu Sulawesi Tengah…
287
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 283—296
Tabel 1
Episode Cerita Legenda Danau Lindu
Episode cerita versi Sudarminto Ningki, Episode Cerita versi Ali Ibrahim Jalalio dari
penduduk Desa Tomado, Kecamatan Lindu, Desa Talaga, Kecamatan Dampelas,
Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
Episode 1 Episode 1
Pada zaman dahulu dataran Lindu belum menjadi Sawerigading mampir ke Tanah Kaili pulang dari
tempat tinggal manusia karena di rawa hidup perjalanannya ke negeri Cina
seekor lindu (belut) raksasa yang ganas.
Episode 2 Episode 2
Masyarakat resah kemudian mengadakan Di tanah Kaili raja yang berkuasa pada saat itu
musyawarah untuk merundingkan bagaimana bernama Ngilinayo yang berparas cantik,
caranya membunuh lindu yang jahat. Sawerigading ingin menikahinya.
Episode 3 Episode 3
Musyawarah memutuskan untuk meminta bantuan Ngilinayo mengajukan syarat ayam aduan
ke Kerajaan Sigi yang saat itu dipimpin oleh raja Sawerigading harus dapat mengalahkan ayam
perempuan bernama Bunga Manila yang konon aduan sang ratu.
memiliki seekor anjing pemburu yang berani
bernama Liliwana.
Episode 4 Episode 4
Namun, pada kenyataannya Ratu Bunga Manila Masyarakat Sigi sudah mempersiapkan
tidak memiliki Liliwana. Yang memiliki Liliwana pertarungan tersebut, namun malam sebelum
adalah raja Kerajaan Luwu di Sulawesi Selatan. pertarungan tersebut berlangsung, pertarungan
Ratu Bunga Manila mengirimkan utusan untuk dibatalkan.
memohon bantuan Kerajaan Luwu.
Episode 5 Episode 5
Utusan Kerajaan Sigi menyampaikan permintaan Anjing Sawerigading yang bernama La Bolong
bantuan untuk menumpas lindu dengan memohon terperangkap dalam lobang besar dan berkelahi
ijin meminjam anjing Liliwana. Permohonan dengan lindu.
tersebut dikabulkan oleh Raja Luwu.
Episode 6 Episode 6
Anjing pemburu dan utusan Kerajaan Sigi La Bolong berhasil mengalahkan Lindu raksasa.
melakukan perjalanan dari Kerajaan Luwu ke Sigi
dalam waktu satu hari yang biasanya dilakukan
dalam waktu tujuh hari.
288
Erli Yetti: Legenda Danau Lindu Sulawesi Tengah…
Episode 7 Episode 7
Pertarungan antara Liliwana dan lindu Lubang bekas perkelahian terisi air dan
berlangsung lama. Akhirnya, Liliwana dapat membentuk sebuah danau.
mengalahkan lindu.
Episode 8 Episode 8
Masyarakat dapat menempati wilayah sekitar Sawerigading tidak jadi menikah dengan
rawa dengan aman. Akibat perkelahian antara Ngilinayo.
Liliwana dan Lindu permukaan rawa menjadi
semakin luas dan membentuk sebuah danau besar
yang disebut oleh masyarakat sebagai Rano Lindu
atau Danau Lindu.
Dari perbandingan terhadap dua kepada suku lain (kerajaan lain). Hal
versi tersebut terbaca perbedaan yang ini memunculkan skema berikut.
cukup besar, yakni bahwa pada versi
pertama lindu merupakan ancaman ML: membunuh lindu—meminta
bagi masyarakat sehingga masyarakat bantuan—Kerajaan Sigi—
di sekitar lindu tersebut harus Kerajaan Luwu
memohon bantuan kepada orang lain
sedangkan pada versi kedua lindu Skema ini memberikan
bukanlah ancaman. Pertarungan antara gambaran bahwa melalui kisah ini
anjing dan lindu merupakan peristiwa dapat ditengarai bahwa sudah ada
kebetulan saja. Apabila dibuatkan hubungan antara masyarakat di sekitar
skema untuk versi pertama akan Danau Lindu pada masa itu dengan
terlihat sebagai berikut. Kerajaan Sigi dan Kerajaan Luwu. Hal
ini menunjukkan bahwa hubungan
L: ancaman masyarakat—kalah dengan dunia luar sudah menjadi
berkelahi—mati—membentuk bagian dari kehidupan masyarakatnya.
danau Ini membuktikan bahwa masyarakat di
sekitar Danau Lindu adalah
Sementara itu, untuk versi kedua masyarakat yang terbuka. Hubungan
adalah sebagai berikut. dengan dunia luar tampaknya menjadi
hal yang utama bagi masyarakat di
L: bukan ancaman—kalah sekitar Danau Lindu lebih terlihat lagi
berkelahi—mati—membentuk pada versi kedua. Sejak awal kisah
danau dalam versi kedua menyampaikan hal-
hal yang berhubungan dengan dunia
Perbedaan antara versi pertama luar. Versi kedua tidak mengisahkan
dan versi kedua tersebut yang cukup masyarakat di sekitar Danau Lindu,
signifikan adalah persoalan yang tetapi mengisahkan perjalanan tokoh
mencakupi masalah bahwa pada versi Sawerigading. Dikisahkan Sawerigading
pertama lindu merupakan ancaman mampir di tanah Kaili (masyarakat
sementara pada versi kedua lindu Sigi) dalam perjalanannya dari negeri
bukan ancaman. Keberadan lindu Cina. Skema kisah Sawerigading (S)
sebagai ancaman menyebabkan ini adalah sebagai berikut,
munculnya keperluan dari masyarakat
Lindu (ML) untuk meminta bantuan
289
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 283—296
S:pulang dari negeri Cina—jatuh istimewa. Pada versi kedua sang anjing
cinta—Ratu Bunga Manila— juga istimewa namun keistimewaannya
harus memenuhi persyaratan bukan karena dibutuhkan oleh
masyarakat. La Bolong istimewa
Yang menjadi persoalan utama karena dia dimiliki oleh tokoh yang
dalam versi kedua adalah keinginan istimewa, yakni Sawerigading.
Sawerigading menikahi Ngilinayo raja Terjadinya sebuah danau dapat
di Tanah Kaili. Untuk dapat menikahi dikatakan merupakan sebuah peristiwa
Ngilinayo, Sawerigading harus alam yang cukup besar. Kisah tentang
mengikuti persyaratan yang diajukan terjadinya Danau Lindu baik versi
oleh sang ratu yaitu ayam aduannya pertama maupun versi kedua adalah
harus dapat mengalahkan ayam aduan salah satu usaha masyarakat di sekitar
sang ratu. Namun, persoalan utama wilayah tersebut untuk memahami
tersebut kemudian menjadi tergeser terjadinya danau tersebut. Pada
oleh peristiwa tidak sengaja yang peristiwa Danau Lindu masyarakat
dialami oleh anjing Sawerigading yang memahami terjadinya danau tersebut
terperosok ke dalam sebuah lubang dan adalah sebagai akibat perkelahian
harus berkelahi dengan seekor lindu. antara anjing dan lindu. Pada versi
Peristiwa sampingan ini kemudian pertama di wilayah tersebut dikisahkan
menggeser persoalan utama karena sudah ada wilayah yang memiliki
pada akhirnya Sawerigading tidak jadi rawa-rawa. Rawa-rawa tersebut makin
menikahi Ngilinayo akibat terjadinya lebar dan luas akibat perkelahian
peristiwa perkelahian sang anjing. antara anjing dan lindu yang kemudian
Pada versi kedua ini perkelahian membentuk sebuah danau. Pada versi
antara lindu dan anjing bukan kedua danau terjadi karena lobang
merupakan persoalan utama bekas perkelahian antara anjing dan
sebagaimana yang tergambarkan pada lindu terisi air yang kemudian
versi pertama. Pada versi pertama membentuk sebuah danau.
perkelahian antara anjing dan lindu Perkelahian antara anjing dan
menjadi persoalan utama. Hal lain lindu inilah yang tampaknya menjadi
yang juga menjadi perbedaan antara skema utama legenda terjadinya Danau
versi pertama dan versi kedua adalah Lindu. Perkelahian itu dimenangkan
nama anjing yang berkelahi dengan oleh sang anjing. Ini juga dapat
lindu. Pada versi pertama, nama anjing menjadi bagian dari skema tersebut.
tersebut adalah Liliwana sementara Yang berkelahi adalah anjing dan belut
pada versi kedua namanya adalah La ini juga dapat pula menjadi bagian
Bolong. Unsur nama “La” merupakan skema utama. Pada versi kedua muncul
unsur nama khas di Sulawesi Tengah binatang yang lain yakni ayam, tetapi
yang dalam skema keturunan ayam tidak berkelahi dengan belut.
Sawerigading salah satunya disebutkan Hadirnya ayam dalam versi kedua
sebagai La Malala. Selain nama, hanya menandai bahwa pada masa
perlakuan untuk anjing tersebut juga tersebut sebagaimana raja-raja yang
berbeda. Pada versi pertama, Liliwana lain, Sawerigading juga memiliki ayam
diperlakukan istimewa, yakni anjing aduan yang menjadi salah satu simbol
itu harus diperlakukan seperti anak kekuatan sang raja. Namun, tidak
sendiri. Hal ini terjadi karena sang berhubungan langsung dengan
anjing diminta untuk membantu keberadaan lindu dan terjadinya
menumpas lindu. Sang anjing menjadi sebuah danau.
290
Erli Yetti: Legenda Danau Lindu Sulawesi Tengah…
Pada versi pertama dan versi besar di wilayah Sulawesi yakni tokoh
kedua ini tampaknya yang lebih Sawerigading.
dikenal oleh masyarakat, kisah Tokoh ini sebagaimana
mengenai danau lindu ini sebagaimana digambarkan dalam silsilah berikut
sudah disebutkan tidak dapat merupakan seorang raja besar dari
dilepaskan dari kisah seorang tokoh Kerajaan Bone.
Gambar 1
Silsilah Kerajaan Bone
291
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 283—296
292
Erli Yetti: Legenda Danau Lindu Sulawesi Tengah…
293
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 283—296
294
Erli Yetti: Legenda Danau Lindu Sulawesi Tengah…
295
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 283—296
296