Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN METODE PERANCANGAN

Mesin Pembuat Bawang Goreng


Customer : Ibu Fransiska Karlentina

DISUSUN OLEH :

Agustinus Jati Deka Misesha 2015-03-004


J.B Agung Adi Pietra S. 2015-03-026
Vincensio Lewismas R 2015-03-048

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN MEKANIK DAN MESIN


POLITEKNIK ATMI SURAKARTA
2016-2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini menuntut orang untuk berperan aktif,
menggunakan kreatifitas dan kemampuan berinovasi guna menghasilkan
produk yang berkualitas. Oleh karena itu, banyak pihak yang berlomba-lomba
untuk mengembangkan teknologi yang memiliki manfaat dan lebih ekonomis.
Banyak peralatan-peralatan bantu baru yang dibuat guna mempermudah
proses kerja. Selain dalam proses kerja, hasil produksi juga dituntut hasil
yang cepat, biaya rendah, dan dapat memenuhi permintaan konsumen saat
ini sehingga usaha dapat berjalan dan berkembang.

Sekarang ini di daerah Surakarta, dalam produksi bawang goreng


menggunakan peralatan yang sederhana dengan cara manual. Sehingga
proses produksi membutuhkan waktu yang panjang serta kurang efisien serta
higienis dari produk yang di jual. Kekurangan dalam segi kebersihan dan
keseragaman menjadi momok utama dari masalah customer kami. Hal ini
disebabkan proses pembuatan masih bersentuhan dengan tangan manusia
yang tidak dapat dijamin kehigienisannya, proses penggorengan yang
berdasarkan pada penglihatan dan pengalaman kerja karyawan
menyebabkan bawang goreng kurang seragam warnanya dan masih
berminyak. Serta kebutuhan akan karyawan yang cukup banyak memakan
biaya produksi. Dari situasi seperti di atas menimbulkan keinginan customer
untuk memperbaiki kebersihan dan memangkas biaya produksi. Dari hal-hal
di atas kami berusaha untuk membantu memecahkan masalah dari customer
kami, yakni agar proses produksi lebih higienis, memenuhi kebutuhan pasar,
dan mengurangi biaya produksi. Alternatif yang dapat dilakukan adalah
menciptakan mesin pembuat bawang goreng dengan kapasitas besar dengan
proses yang singkat. Mesin dapat membuat bawang goreng dengan
kapasitas lebih banyak dengan campur tangan manusia yang lebih sedikit
sehingga menjamin kehigienisan produk yang akan dijual.

2
1.2. Perumusan Masalah

 Bagaimana cara meningkatkan kapasitas produksi?


 Bagaimana cara meningkatkan hygienic produk
 Bagaimana cara agar pengeringan bawang goreng dapat optimal?
 Bagaimana agar tingkat kematangan bawang goreng dapat merata?
 Bagaimana proses dapat dibuat otomatis?

1.3. Batasan Masalah

INPUT PROSES OUTPUT

Bawang Merah
dalam keadaan Bawang goreng sudah
bersih dan terkupas Black Box di packing.

Input Black Box Output


Spesifikasi: Proses: Spesifikasi bawang
goreng:
Bawang merah 1. Pengupasan/Pengirisan 1. Warna keemasan
dikupas dan sudah di 2. Penggorengan 2. Tidak berminyak
cuci bersih. 3. Penirisan 3. Packing @1kg
4. Mixing bumbu
5. Packing

 Input : Bawang dikupas dan sudah di cuci bersih.


 Proses : Mengalami beberapa tahap pengerjaan di dalam mesin.

Pengupasan  Penggorengan  Penirisan  Mixing bumbu 


Packing

 Output : Spesifikasi bawang goreng :


 Bawang goreng dengan warna keemasan
 Bawang goreng tidak berminyak
 Telah dipacking @1kg

3
Jelaskan spesifikasi input, spesifikasi output, dan juga proses pengerjaan. Tuliskan
apa yang dikerjakan mesin dan apa yang dikerjakan di luar mesin. Gambarkan dengan
Black Box.

1.4. Requirement List

 Kapasitas produksi 500kg/hari


 Telah dipacking @1kg
 Material mesin yang bersentuhan dengan produk berbahan food grade
 Listrik 1phase 2200 watt.
 Proses assembly mesin di rumah / on the spot.
 Terdapat ventilasi udara.
 Dana pembuatan mesin maksimal Rp. 150.000.000,- .
 Plastik packing sudah dilabeli.
 Mudah penggantian minyak karena diganti setiap hari.
 Warna mesin biru seperti ballpoint merek “PILOT”.

4
1.5. Jadwal dan Perencanaan

Wawancara Konsultasi Wawancara


customer pembimbing customer II

Konsultasi Pembuatan
dengan design Persetujuan
pembimbing morfologi

Perancangan Konsultasi Revisi


awal konsep dengan rancangan
mesin pembimbing 1 mesin

Persetujuan
Presentasi hasil Pembuatan
rancangan
rancangan laporan
mesin

5
BAB 2
KONSEP RANCANGAN

2.1 Penjelasan Konsep Rancangan


Jelaskan konsep utuh dan juga unit serta fungsi.
Bawang goreng adalah sajian bawang merah yang ditambahkan dengan
bumbu-bumbu penyedap rempah yang diiris hingga halus kemudian digoreng
dengan minyak panas hingga berwarna kecokelatan dan harum. Umumnya bawang
goreng disajikan dengan cara ditabur pada masakan sebagai penyedap dan
penambah cita rasa makanan.
Proses pembuatan bawang goreng ini tidaklah mudah dikarenakan proses
utama dari produksi bawang goreng ini ada pada bagian pemotongan, untuk
memenuhi dan memudahkan proses serta kebutuhan tersebut diciptakanlah mesin
bawang goreng ini. Fungsi utama dari mesin ini adalah mempercepat proses
produksi yang memakan waktu lama serta mensterilkan bawang goreng dari
sentuhan manusia.
Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa bagian / sub unit dari mesin
pemotong pongge diantaranya:
a. Hopper
Hopper adalah salah satu bagian dari mesin bawang goreng ini. Hopper
berfungsi sebagai tempat dimasukkannya bawang goreng yang sudah dicuci
bersih tanpa kulit, hooper dipilih karena hooper dinilai sangat efektif dan dapat
menampung bawang goreng dari tuangan operator mesin.
b. Mesin pemotong bawang goreng
Mesin pemotong bawang goreng adalah salah satu bagian utama dari mesin
bawang goreng ini, karena proses pekerjaan yang cepat dengan output yang
sama menjadi tuntutan dari customer kami. Mesin ini pada dasarnya bekerja
dengan cara berputar, pisau yang berputar akan memotong bawang goreng yang
masuk dan keluar dalam bentuk slice tipis sesuai keinginan customer.
c. Konveyor
Konveyor adalah bagian distributing unit berfungsi untuk mengarahkan atau
memindahkan bawang goreng hasil pemtongan ke bagian penggorengan.

6
Konveyor dipilih karena konveyor tidak memerlukan daya besar untuk memindah
potongan bawang goreng tersebut, selain itu tidak perlu menunggu hingga
bawang goreng yang di potong benar benar habis tetapi bisa langsung
memindahkannya tanpa harus menunggu proses cutting berhenti.

d. Combustion chamber and stove


Combustion chamber and stove adalah bagian dari unit mesin yang memiliki
fungsi untuk menggoreng bawang mentah yang telah di iris tipis. Unit ini memiliki
kemampuan daya tampung yang cukup besar untuk menggoreng bawang dalam
jumlah yang diperlukan. Unit ini juga memiliki fasilitas yang membantu operator
untuk mengganti minyak setiap harinya sehingga proses penggantian minyak
tidak perlu memakan waktu yang banyak.
e. Spinner
Spinner berfungsi untuk menyaring minyak yang masih menempel pada
bawang yang telah digoreng. Mesin ini berbentuk tabung dengan penyaring di
dalamnya yang berbentuk tabung pula. Mesin ini menggunakan prinsip
sentrifugal, sehingga ketika penyaring di putar maka minyak akan terdorong
keluar. Proses ini akan menyingkat waktu penirisan yang biasanya pada proses
manual, bawang yang telah digoreng hanya di biarkan saja hingga semua
minyak turun.
f. Seasoning unit
Seasoning unit
g. Packaging unit
Packaging unit extrusion

2.2 Analisa dan Perhitungan

Jelaskan perhitungan jika itu diminta/dibutuhkan. Misal perhitungan kapasitas


produksi.

7
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 Manfaat Positif

3.2 Kesimpulan

8
BAB 3
LAMPIRAN

Lampirkan dokumen, form, dan coretan konsep selama proses

Anda mungkin juga menyukai