Anda di halaman 1dari 11

MEMAHAMI WACANA PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

BKKBN JAWA TENGAH

UNDERSTANDING CENTRAL JAVA BKKBN DISCOURSE ON THEIR


PUBLIC SERVICE ANNOUNCEMENT
Yuliyanto Budi Setiawan, Fajriannoor Fanani
(yuli@usm.ac.id, fajrian@usm.ac.id)
(Program Studi Ilmu Komunikasi, FTIK, Universitas Semarang)

Abstrak
BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) Jawa Tengah memiliki tujuan
utama yaitu untuk memfasilitasi kebijakan pemerintah dalam pengendalian penduduk. Untuk
mencapai tujuan ini, BKKBN harus memperlakukan pria dan wanita dengan cara yang sama, karena
keduanya memiliki kontribusi yang sama untuk pengendalian populasi. Sayangnya beberapa Iklan
Layanan Masyarakat (ILM) mereka tidak menunjukkan emansipasi. Salah satu ILM hanya
menampilkan seorang wanita muda dengan bayinya, memberikan pesan halus bahwa pihak wanita
yang harus bertanggung jawab akibat pernikahan dini. Dengan menggunakan Analisis Wacana
Fairclough, kami menemukan bahwa BKKBN tidak sadar membangun wacana melalui ILM mereka
yang mana wanita muda menjadi pihak yang paling tidak bermanfaat di pernikahan dini, tetapi juga
yang paling bertanggung jawab untuk pernikahan tersebut.
Kata Kunci: Analisis Wacana, Iklan Layanan Masyarakat, Feminisme

Abstract
Central Java BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) main objectives is to
facilitate government policy in population control. To achieve this objective, BKKBN should treat
man and woman in a same respectful way because both have the same contribution to population
control. Unfortunately some of their Public Service Announcement (PSA) did not show this
emancipation. One of their PSA show only a young woman with her baby, delivering a subtle message
that young woman is responsible for early marriage. By using Fairclough‟s Discourse Analysis, we
found that BKKBN Central Java unconsciously construct a discourse through their PSA that young
woman not only become the most unbenefited side in the early marriage, but also the most responsible
for the marriage.
Keywords: Discourse Analysis, Public Service Announcement, Feminism

Pendahuluan
BKKBN yang memiliki tugas (Jateng). Hal ini terlihat dari materi iklan
strategis sebagai lembaga yang mereka dibawah ini yang nampak masih
bertanggung jawab terhadap pembentukan memposisikan wanita sebagai aktor utama
keluarga Indonesia yang sejahtera, tentu dari pelaksanaan program keluarga
harus memiliki pertimbangan dari berbagai berencana.
perspektif dalam melakukan sosialisasi dan
promosi. Selain mempertimbangkan
perspektif keragaman budaya, mereka juga
sebaiknya mempertimbangkan perpektif
gender yang melihat berimbangnya
peranan wanita dan pria dalam
pembentukan keluarga sejahtera.
Sayangnya perspektif gender tersebut Gambar 1.
tampaknya belum dimiliki oleh BKKBN ILM BKKBN Jateng berbentuk Baliho
khususnya di wilayah Jawa Tengah
THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 44
Pada contoh ILM BKKBN Jateng di selesai (state of the art), terkait studi teks
atas, terlihat bahwa wanita ada pada posisi yang dijadikan rujukan dalam penelitian
lemah dan dideskripsikan berada pada ini, berjudul „Analisis Wacana Kritis
pekerjaan domestik di ruang publik, seperti Pemberitaan Kekerasan Berbasis Gender
tetap mengasuh anak di sekolahan, ketika Di Surat Kabar Harian Suara Merdeka‟
ia memutuskan dengan pasangannya untuk karya salah satu Tim Peneliti bernama
menikah dini. Realita ini merupakan Yuliyanto Budi Setiawan.
bentuk kekerasan simbolik atas wanita, Sementara itu, perspektif/paradigma
dikarenakan pernikahan dini itu sejatinya yang digunakan untuk menjelaskan
tidak hanya melibatkan wanita saja, tetapi deskripsi Iklan BKKBN Jateng yaitu
juga pria. Lalu, salah satu penyebab perspektif kritis (Genre of Critical
terjadinya kekerasan/kekerasan simbolik Theory). Mengingat perspektif ini menaruh
bagi wanita di Indonesia itu, kemungkinan perhatian/menekankan pada conflict of
dikarenakan eksistensi dari adanya sistem interest yang menyebabkan
budaya patriarkal di masyarakat, di mana ketidaksetaraan dan penindasan dalam
sistem pranata sosial ini mendasarkan pada masyarakat. Cara-cara komunikasi di
relasi yang timpang menurut kategori kuat- pandangan kritis bersifat mempersuasi, di
lemah, pihak yang kuat menguasai dan mana berusaha meruntuhkan dominasi
menindas pihak yang lemah ataupun suatu kelompok terhadap kelompok yang
sistem budaya sosial yang memarjinalkan lain (baca: dominasi pria terhadap wanita).
posisi wanita secara tetap di masyarakat, di Teori-teori kritik berupaya memahami
mana seolah–olah melegitimasi berbagai kondisi sosial yang tertindas (marginalized
macam ketidakadilan, perampasan dan groups) dan bertindak (melakukan
penindasan yang dilakukan pelaku atas hak advokasi) mengatasi kekuatan-kekuatan
asasi wanita korban (Murniati, 2004: 227– yang menindas, dalam rangka
229). mempromosikan emansipasi wanita dan
Sementara itu, ada alasan kenapa partisipasi masyarakat secara lebih bebas
BKKBN belum terlihat memiliki (Foss dan Littlejohn, 2005: 46-47).
perspektif gender dalam iklan yang mereka Untuk conflict of interest dalam studi
produksi. Alasan tersebut tidak dapat ini berupa teks/bahasa Iklan BKKBN
hanya diketahui dari mengamati teks iklan Jateng. Lalu, tindakan/advokasi dalam
yang terkait, namun juga dengan paradigma ini sejalan dengan pemikiran
melakukan pengamatan yang menyeluruh dan gerakan feminisme. Gerakan ini
pada proses produksi iklan tersebut di merupakan bentuk kritik terhadap
BKKBN Jateng, maka penelitian ini konstruksi budaya patriarki yang
menggunakan analisis wacana kritis, sebab berkembang di masyarakat (termasuk
dapat memahami wacana apa yang media), yang mana melakukan dominasi
dikembangkan oleh lembaga tersebut saat dan opresi terhadap wanita (Prabasmoro
menampilkan iklan mereka. Secara garis dalam Tong, 2008: xiv). Untuk penelitian
besar, analisis ini tidak saja melakukan ini, bentuk dominasi dan opresinya
studi textual interrogation tetapi juga terkandung dalam teks/bahasa Iklan
untuk mempertautkan hasil interogasi BKKBN Jateng.
tersebut dengan konteks makro yang Meskipun para ahli kritik tertarik
„tersembunyi‟ di balik teks (termasuk Iklan pada tindakan sosial, ternyata mereka juga
Layanan Masyarakat), sebagai sebuah fokus pada wacana dan teks yang
academic exercise ataupun dalam rangka maknanya membentuk, mempertahankan
upaya penyadaran, pemberdayaan dan dan mempromosikan kekuatan ideologi
transformasi sosial (Eriyanto, 2008: ix). kelas dominan, dengan meruntuhkan
Lalu, untuk penelitian lain dan telah minat-minat kelompok/kelas yang

THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 45


terpinggirkan. Analisis Wacana Kritis Ada banyak definisi mengenai
(Critical Discourse Analysis) ideologi. Raymond William
memperhatikan fitur-fitur aktual yang mengklasifikasikan penggunaan ideologi
„tersembunyi‟ dalam teks yang tersebut dalam tiga ranah. Pertama, sebuah
memunculkan rangkaian penekanan sistem kepercayaan yang dimiliki oleh
tersebut (van Dijk dalam Foss dan kelompok atau kelas tertentu.Kedua,
Littlejohn, 2005: 47). Analisa dalam tradisi ideologi sebagai sebuah sistem
kritis melihat media sebagai suatu kepercayaan yang dibuat--ide atau
kekuatan yang berperan memanipulasi kesadaran palsu--yang bisa dilawankan
kesadaran dan kenyataan. dengan pengetahuan ilmiah (Fiske, 1990:
Dalam pemikiran the Frankfurt 165 dan 174). Ketiga, ideologi dapat
School of Critical Theory (cabang tradisi ditanggapi sebagai proses umum dari
kritik), media hanya dimiliki/didominasi produksi makna dan ide. Teks/iklan secara
oleh kelompok dominan dalam masyarakat ideologis merupakan bentuk dari kapitalis.
dan menjadi sarana untuk meneguhkan Kekuatan kapital dianggap dan dipandang
kelompok dominan sekaligus paling berperan dalam produksi
memarjinalkan dan meminggirkan masyarakat. Bagaimana ideologi ini
kelompok minoritas. Dikarenakan media bekerja dalam memproduksi makna dapat
dikuasai oleh kelompok dominan, realitas terlihat dari bagaimana posisi wanita yang
yang dikonstruksi dalam bentuk berita menikah diniitu memang diidentikkan
sebenarnya telah terdistorsi dan palsu (Hall dengan pekerjaan domestik (hanya
dalam Eriyanto, 2008: 26-27). Pemikiran mengasuh anak), ketika dikonstruksi
the Frankfurt School of Critical Theory di dalam iklan. Informasi media (iklan
atas menjadi konsep pendukung dalam layanan masyarakat) yang ikut
studi ini. Penelitian ini sendiri menerapkan menyalahkan korban ini, dapat dikaitkan
metode Critical Discourse Analysis untuk dengan budaya patriarkal yang
mengungkap/membongkar bagaimana berkembang dan dominan di masyarakat.
makna teks berita kekerasan berbasis Untuk budaya patriarkal ini dapat
gender yang belum secara seimbang dipahami sebagai sistem budaya sosial
merespons kepentingan para korban yang memarjinalkan posisi wanita secara
kekerasan simbolik (wanita). Penjelasan tetap di masyarakat, di mana seolah–olah
dari Critical Discourse Analysis ini secara melegitimasi berbagai macam
lebih lanjut dapat dilihat pada sub bab ketidakadilan, perampasan dan penindasan
metodologi dan dijadikan Peneliti sebagai yang dilakukan pelaku (pria) atas hak asasi
alat analisa ketika melakukan penelitian wanita (Murniati, 2004: 227–229).
lapangan. Sementara itu, relevan untuk dikutip
Lalu, ada wacana mengenai bagaimana sebetulnya hubungan antara
bagaimana suatu berita dimaknai? Makna pembuat dengan pembaca berita. Menurut
itu diproduksi lewat proses yang aktif dan Stuart Hall, ada tiga bentuk pembacaan
dinamis, baik dari sisi pembuat maupun hubungan antara penulis/reporter dengan
khalayak pembaca. Pembaca dan teks pembaca dan bagaimana pesan itu dibaca
berita secara bersama-sama mempunyai diantara keduanya (Hall dalam Hall,
andil yang sama dalam memproduksi Hobson, Lowe dan Willis, 1986: 136-138).
pemaknaan, dan hubungan tersebut Pertama, posisi pembacaan dominan
menempatkan khalayak pembaca sebagai (dominant-hegemonic position), terjadi
satu bagian dari hubungannya dengan saat konsumen teks mengikuti wacana
sistem tata nilai yang lebih besar dimana pesan dari produsen teks tersebut. Kedua,
dia hidup dalam masyarakat. Pada titik pembacaan yang dinegosiasikan
inilah ideologi bekerja (Fiske, 1990: 164). (negotiated code/position), terjadi saat

THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 46


konsumen teks menegosiasikan wacana
pesan dari produsen teks tersebut.Ketiga, Sintagma
pembacaan oposisi (oppositional
code/position), terjadi ketika konsumen
teks menentang wacana pesan dari
produsen teks.
Pada tahapan pertama iklan yang
diteliti dianalisis menggunakan analisis
tekstual atau semiotika dari Norman
Fairclough. Analisis semiotika Fairclough ParadigmaP
sendiri terbagi menjadi tiga tahapan seperti A
dalam tabel di bawah ini: R
A Gambar 2
UNSUR YANG INGIN DILIHAT Aksis
D Sintagmatik dan Paradigmatik
Representasi Bagaimana peristiwa, orang, I (Piliang, 2003: 260).
kelompok, situasi, keadaan, G
atau apa pun ditampilkan M Pada gambar tersebut diperlihatkan
dan digambarkan dalam teks bahwa A setiap kalimat dapat dilihat dari dua
Relasi Begaimana hubungan antara poros,P Sintagma dan Paradigma. Poros
wartawan, khalayak, dan paradigm tidak memiliki hubungan
partisipan berita ditampilkan a
langsung
r dengan sintagma, akan tetapi
dan digambarkan dalam teks
Identitas Bagaimana identitas
perubahan-perubahan
a pada poros
wartawan, khalayak, dan paradigma
d akan turut mengubah poros
partisipan berita ditampilkan sintagma
i dari kalimat tersebut.
dan digambarkan dalam teks Pada
g iklan BKKBN diatas kita dapat
(Eriyanto, 2008: 289) menterjemahkan
m bahwa secara sintagmatis
Tabel 1 pesana yang disampaikan adalah mengajak
Unsur Analisis Wacana Kritis Fairclough anak-anak remaja perempuan untuk tidak
menikah diusia muda. Pernikahan di usia
Metodologi muda digambarkan dapat merusak
Pada analisis representasi penelitian kegiatan sekolah dan bahkan masa remaja
ini menggunakan analisis analisis mereka, terutama apabila mereka telah
sintagmatik dan paradigmatik dari memiliki seorang anak. Makna sintagmatis
Ferdinand de Saussure. Menurut Saussure, ini terlihat dari teks iklan itu sendiri yang
makna dihasilkan melalui proses seleksi berbunyi “Yuks... Tunda nikah dini!!!
dan kombinasi tanda di sepanjang poros Pernikahan Dini Masa Remaja Terhenti”.
(aksis) sintagmatis dan paradigmatis. Terlihat juga dari gambaran kontras yang
Poros sintagmatis dibangun oleh ditampilkan dalam iklan tersebut antara
kombinasi linear antar tanda yang seorang remaja yang menggendong anak
membentuk kalimat. Poros paradigmatik dan tiga remaja lain yang tengah
mengacu kepada arena tanda (misalnya mengobrol. Terlihat remaja yang
sinonim) yang darinya segala tanda yang menggendong anak memiliki raut wajah
ada diseleksi. Makna diakumulasikan di yang lelah dan tidak bahagia.
sepanjang poros sintagmatik, sementara
seleksi dari arena paradigmatik mengubah Hasil dan Pembahasan
makna pada poin tertentu dalam kalimat Berikutnya analisis secara
(Barker, 2005: 70). paradigmatis dapat dilakukan pada iklan
tersebut. Dalam hal ini pemilihan pesan

THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 47


dalam Iklan BKKBN Jateng ini dapat keluarga. Menariknya semua yang
dibedah kedalam tiga bagian, antara lain: ditampilkan dalam iklan tersebut adalah
1. Teks “Yuks... Tunda nikah dini!!! perempuan, sehingga semakin
Pernikahan Dini Masa Remaja Terhenti” menunjukkan bahwa yang paling terikat
Secara umum teks tersebut mengajak dengan pernikahan dini adalah kaum
anak-anak remaja untuk memikirkan masa remaja perempuan.
depan mereka dengan menolak pernikahan Setelah melakukan analisis
di usia dini. Ini sangat terlihat dengan representasi menggunakan analisis
pemilihan kalimat yang kontras sintagmatik dan paradigmatik dari
„Pernikahan Dini Masa Remaja Terhenti‟. Ferdinand de Saussure, maka langkah
Kemudian Penggunaan frasa „yuks‟ tentu berikutnya adalah melakukan analisis
karena ditujukan untuk remaja. Secara relasi. Pada tahapan ini hubungan antara
keseluruhan tidak ada tendensi gender pemroduksi teks, audiens, dan partisipan
dalam kalimat tersebut, artinya frasa iklan teks akan dianalisis secara menyeluruh.
tersebut dapat ditujukan baik untuk remaja Secara umum hubungan yang muncul
laki-laki maupun perempuan dalam iklan tersebut dapat dibagi menjadi:
2. Pemilihan gambar seorang 1. Hubungan antara produsen teks dan
perempuan remaja yang menggendong audiens
seorang anak Pada iklan tersebut terlihat bahwa
Gambar ini dengan tegas BKKBN selaku produsen dari teks iklan
memperlihatkan seorang anak perempuan ini memiliki relasi hubungan atas-bawah.
usia remaja yang berseragam sekolah Frasa “Yuks... Tunda nikah dini!!!”
menggendong anak serta berwajah lelah menunjukkan bahwa BKKBN Jateng
dan sedih menengok ke teman-teman mengajak audiens masyarakat terutama
sekolahnya yang lain. Pemilihan seorang remaja perempuan untuk memikirkan masa
perempuan dalam iklan ini seolah-olah depannya mereka dengan menunda
menunjukkan bahwa perempuanlah yang pernikahan dini
paling kesulitan saat mereka menjalankan 2. Remaja yang menggendong anak
pernikahan dini apalagi telah memiliki dan remaja perempuan lainnya
anak. Pakaian seragam yang digunakan Hubungan yang paling terlihat
oleh perempuan usia remaja itu juga diantara para partisipan iklan ini adalah
menunjukkan suatu ironi, dimana ia hubungan antara remaja perempuan yang
seharusnya masih bersekolah tapi sudah menggendong anak dengan remaja
harus direpotkan dengan mengurus anak. perempuan lainnya. Hubungan tersebut
3. Pemilihan gambar tiga anak digambarkan secara kontras dimana remaja
perempuan lain perempuan yang menggendong anak
Iklan tersebut dilatar belakang juga digambarkan sedih dan tertekan sementara
menampilkan kegiatan anak sekolah pada remaja perempuan lainnya terlihat bahagia
umumnya. Terdapat tiga anak perempuan dan lepas. Cara remaja perempuan yang
yang sedang duduk mengobrol sambil menggendong anak melihat teman-teman
menulis dan ada juga tiga anak perempuan lainnya juga seolah menunjukkan rasa iri
lain yang sedang berjalan. Semuanya atau rindu. Iri karena ia tidak lagi sama
digambarkan menggunakan seragam seperti mereka atau rindu dengan
sekolah dan berwajah bahagia. Gambar ini kehidupan remajanya dulu.
tentu dimaksudkan untuk menggambarkan Tahapan analisis teks yang terakhir
masa remaja yang sangat berharga dimana adalah menentukan identitas dari produsen
mereka dapat mengisi waktu mereka untuk teks, audiens, dan partisipan teks yang
belajar dan menjalankan aktivitas terlihat dari teks iklan tersebut. Secara
pertemanan tanpa diganggu oleh urusan garis besar produsen teks, dalam hal ini

THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 48


BKKBN Jateng digambarkan sebagai Bagian KIE untuk diproduksi. Pada alur
pihak yang paling tahu, berkuasa, dan produksi ini terlihat bahwa iklan sebagain
diposisikan tinggi. Pihak inilah yang besar dirancang oleh Sub Bagian KIE,
melakukan ajakan sekaligus ancaman. akan tetapi yang paling berperan dalam
Sementara itu identitas dari audiens meluluskan iklan tersebut adalah Gubernur
tampaknya adalah remaja perempuan yang Jateng yang secara struktural berada
seolah-olah banyak diantaranya yang langsung diatas BKKBN Jateng.
berada dalam ambang pernikahan dini. Rancangan iklan akan melalui proses
Terakhir identitas dari partisipan teks revisi terus menerus sampai disetujui oleh
adalah remaja perempuan, dalam hal ini Gubernur untuk diproduksi.
terdapat remaja perempuan yang Pola produksi iklan seperti ini telah
melakukan pernikahan dini dan sekarang lama digunakan oleh BKKBN Jateng, akan
terlihat menderita, dan terdapat juga tetapi untuk kasus iklan BKKBN Jateng
teman-temannya yang belum menikah dan yang memuat gadis remaja menggendong
sekarang masih dapat hidup lebih bayi BKKBN Jateng menemui kesulitan
berwarna. dalam proses produksi. Kesulitan tersebut
Pada Iklan BKKBN Jateng dengan terjadi karena pada tahun produksi iklan
gambar remaja putri yang menggendong tersebut Gubernur Jateng mengalami
anak dikeluarkan oleh BKKBN Jateng pergantian dari Bibit Waluyo ke Ganjar
pada tahun 2014 dengan menggunakan Pranowo. Pada saat itu ada kekhawatiran
anggaran pada tahun tersebut. Karena dari BKKBN Jateng bahwa Ganjar
terikat oleh anggaran maka iklan BKKBN Pranowo akan menolak rancangan iklan
tersebut hanya dapat dikeluarkan sekali mereka.
selama satu tahun penuh. Penempatan Karena kekhawatiran tersebut maka
media iklan ini yang paling utama adalah Sub Bidang Advokasi KIE BKKBN Jateng
adalah banner / billboard yang tersebar di memutuskan untuk menggunakan pihak
berbagai tempat di Jawa Tengah. Selain itu ketiga dalam merancang iklan tersebut.
gambar iklan tersebut juga ditampilkan di Saat itu pihak ketiga yang digunakan
berbagai brosur, flyer, website dan media adalah sebuah agensi periklanan bernama
informatif lainnya yang dikeluarkan oleh Klinik Desain. Menurut Tatas Aji Dharma
BKKBN Jateng. selaku pranata humas yang menjadi
Proses produksi iklan dalam desainer utama dari Sub Bidang Adokasi
BKKBN Jateng umumnya ditangani oleh KIE agensi ini dipilih karena dikenal dekat
salah satu bagian dalam struktur BKKBN, dengan Ganjar Pranowo dan telah
yaitu Sub Bidang Advokasi KIE beberapa kali menangani perancangan
(Komunikasi, Informasi, Edukasi) yang iklan untuk Ganjar Pranowo. Agensi ini
merupakan bagian dari Bidang Advokasi, dipilih juga untuk menyesuaikan iklan
Penggerakan, dan Informasi. Umumnya yang akan diproduksi dengan style dari
mereka merancang dan memproduksi iklan Humas Pemprov pada masa Gubernur
mereka sendiri dimana mereka telah Ganjar Pranowo.
memiliki Media Production Center (MPC) Terkait dengan pilihan agensi
yang telah dilengkapi dengan studio, tersebut Tatas berpendapat, “Kita
kamera, dan komputer. menggunakan agensi hanya sebagai
Umumnya iklan yang dirancang di pembuka jalan ke pak Ganjar, supaya kita
Sub Bagian KIE akan dikonsultasikan bisa tahu gayanya pak Ganjar seperti apa,
pada Gubernur Jawa Tengah. Apabila kalau sudah tahu ya seterusnya kita bisa
Gubernur Jawa Tengah menyetujui kelola sendiri”.
rancangan iklan tersebut maka rancangan
iklan akan ditangani kembali oleh Sub

THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 49


KIE mengenai mengapa rancangan dengan
gadis remaja perempuan yang lolos untuk
Ide pesan iklan disusun Sub Bagian KIE
diproduksi Tatas selaku desainer Sub
Bagian Advokasi KIE mengatakan, “Yang
paling banyak dirugikan dari pernikahan
Iklan dirancang oleh agensi periklanan Klinik Desain usia remaja adalah perempuan, oleh
karena itu perempuanlah yang dipilih
dalam iklan ini”.
Terdapat bebarapa orang yang
Rancangan iklan di konsultasikan pada gubernur berperan dalam Sub Bagian KIE pada
waktu penyusunan iklan ini, akan tetapi
secara umum yang memberikan kontribusi
terbesar adalah Nanik Budiastuti selaku
Iklan diproduksi Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan
Informasi dan Tatas Aji Dharma, S.Sn
Gambar 3 selaku Pranata Humas yang menjadi
Alur Produksi Iklan BKKBN Jateng desainer utama dalam penyusunan iklan
Versi Gadis Remaja Menggendong Anak tersebut. Nanik memiliki peranan sebagai
pejabat yang menentukan isi dari iklan
Menurut penuturan ini artinya agensi tersebut sementara Tatas memiliki peranan
hanya digunakan diawal untuk sebagai pelaksana yang mendesain iklan
menyamakan gaya pesan mereka dengan tersebut, walaupun pada akhirnya desain
gaya yang diinginkan oleh Ganjar dan produksi iklan lebih banyak
Pranowo. Tatas sendiri mengatakan bahwa diserahkan ke agensi Klinik Desain. Baik
untuk produksi iklan yang berikutnya Nanik maupun Tatas adalah orang-orang
mereka tidak lagi menggunakan jasa yang merumuskan ide awal dari iklan yang
agensi karena telah memahami gaya pesan diproduksi, merekalah yang mengusulkan
Ganjar Pranowo. Berikut ini adalah alur untuk menggambarkan bagaimana nasib
produksi iklan BKKBN Jateng versi gadis pemuda dan pemudi usia sekolah apabila
remaja menggendong anak. mereka mengalami pernikahan usia dini.
Pada gambar tersebut terlihat dengan Latar belakang pendidikan kedua
jelas bahwa Sub Bagian KIE, tidak pada orang tersebut sebenarnya tidaklah dekat
umumnya, hanya berperan menyusun dengan ilmu feminisme, Nanik
pesan iklan. Selanjutnya perancangan iklan berpendidikan insinyur sedangkan Tatas
sebagian besar menjadi peranan dari berpendidikan Desain Komunikasi Visual,
agensi periklanan Klinik Desain. Posisi akan tetapi kesadaran mengenai isu gender
Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jateng tampaknya cukup terlihat dari ide mereka
tetaplah besar dalam proses ini di mana untuk menampilkan kedua gender, laki-
Gubernur Jateng menjadi penentu apakah laki dan perempuan, sebagai pihak yang
rancangan iklan tersebut diterima atau dapat mengalami kerugian karena
tidak untuk diproduksi dan disebarkan. pernikahan usia dini.
Menariknya tidak hanya satu Pihak yang paling berperan dalam
rancangan iklan yang ditawarkan pada menentukan iklan ini sebenarnya tidak lain
Ganjar Pranowo, terdapat beberapa adalah Ganjar Pranowo sendiri selaku
rancangan yang kemudian ditolak oleh Gubernur. Beliau menjadi gatekeeper
beliau, salah satunya adalah rancangan terakhir dari penentuan mana rancangan
anak remaja yang menggendong anak iklan yang harus dipilih. Ada faktor
sambil bermain sepakbola. Ketika ekonomi pada kasus ini dimana tidak
ditanyakan pada Sub Bagian Advokasi semua rancangan iklan dapat dipilih

THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 50


karena masalah anggaran, oleh karena itu juga dikenal sebagai salah satu partai yang
Gubernur Jateng harus memilih rancangan paling ramah gender di Indonesia. Ideologi
mana yang akan diproduksi. Untuk nasionalis yang cenderung sekuler dari
memahami bagaimana posisi Ganjar partai ini kemungkinan mendorong
Pranowo dalam masalah ini maka perlu perilaku politik yang lebih liberal terutama
menelusuri latar belakang dari Ganjar dalam melibatkan perempuan dalam dunia
Pranowo sendiri. politik. Hal ini dapat dilihat dari
Menurut situs resmi Pemerintah banyaknya kader perempuan yang cukup
Provinsi Jateng, Ganjar Pranowo lahir di populer dari PDI-P seperti Eva Kusuma
Karanganyar pada tanggal 28 Oktober Sundari, Rieke Dyah Pitaloka, dan
1968 dengan nama Ganjar tentunya pimpinan mereka sendiri,
Pranowo.Walaupun lahir di Karanganyar Megawati Sukarnoputri.Pengaruh didikan
masa sekolahnya dihabiskan di Kutoarjo, masa kecil dalam suasana kota pendidikan
Purworejo sampai lulus SMP tahun 1984. Yogyakarta kurang lebih jugamembentuk
Setelah itu Ganjar Pranowo melanjutkan pandangan Ganjar Pranowo mengenai
SMA di Yogyakarta hingga menyelesaikan gender. Yogyakarta yang dikenal sebagai
kuliahnya di Universitas Gajah Mada kota pendidikan nasional telah lama
(UGM), Yogyakarta pada 1995. Di UGM menjadi muara dari berbagai pemikiran
sendiri Ganjar Pranowo mengambil yang berkembang di Indonesia. Ide-ide
jurusan hukum kemudian dilanjutkan pada mengenai feminisme dan kesetaraan
magister ilmu politik.Sejak masih kuliah gender tentu tidaklah asing ditelinga
Ganjar Pranowo telah aktif dalam berbagai Ganjar Pranowo
kegiatan mahasiswa, bahkan sejak masa Berdasarkan latar belakang
mudanya telah menjadi anggota Partai pendidikan dan ideologi politik dari Ganjar
Demokrasi Indonesia (PDI). Pada saat Pranowo maka dapat disimpulkan bahwa
Suryadi memimpin dan menyingkirkan Ganjar Pranowo didukung oleh lingkungan
Megawati Sukarno Putri dari yang sangat baik dalam memberikan
kepemimpinan PDI Ganjar Pranowo wawasan mengenai kesetaraan gender dan
memutuskan untuk keluar dari PDI dan feminisme. Proses pemilihan iklan
menekuni bisnis sebagai konsultan sumber BKKBN yang dilakukan oleh Ganjar
daya manusia. Ganjar Pranowo baru Pranowo dengan demikian dapat
bergabung lagi dengan dunia politik saat diasumsikan dilakukan berdasarkan
PDI Perjuangan pimpinan Megawati wawasan gender yang cukup baik tersebut.
didirikan. Karir Ganjar Pranowo didunia Berdasarkan hal tersebut maka dapat
politik kemudian terus meningkat, dari ditarik kesimpulan bahwa alasan Ganjar
menjadi anggota DPR hingga menjadi Pranowo memilih pesan iklan dengan
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 endorser perempuan, bukan laki-laki,
(http://jatengprov.go.id/id/page/profil- mungkin lebih karena motivasi ekonomi,
gubernur, diakses pada 21 November 2016 dimana BKKbN hanya dapat menampilkan
pukul 15.19 WIB). satu iklan dalam satu tahun dan endorser
Apabila menelusuri latar belakang perempuan dianggap lebih efektif
dari Ganjar Pranowo ada beberapa ketimbang laki-laki.
pengaruh besar yang mungkin menentukan Untuk analisis konsumsi dalam
pandangan Ganjar Pranowo mengenai penelitian ini dilakukan pada orang-orang
gender. Pengaruh paling besar datang dari yang telah mengkonsumsi teks tersebut.
latar belakang ideologi politik PDI-P yang Disini penelitian melakukan wawancara
telah digeluti oleh Ganjar Pranowo sejak pada dua narasumber. Menurut
masih belia. Sebagai partai yang dikenal Narasumber 1:
memiliki konstituen akar rumput PDI-P

THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 51


“Menurut saya iklan tersebut bagus Pada masyarakat suku Jawa, sebagai
dan tepat sasaran,bagus karena iklan suku utama di provinsi Jateng,
tersebut yang berbunyi, „yuks tunda nikah domestifikasi semacam ini menjadi hal
dini!!! Pernikahan dini masa remaja yang lumrah hingga bahkan perempuan
terhenti,‟ bertujuan untuk menakut-nakuti merasa nyaman dengan hal tersebut.
remaja dan orang tua agar tidak Perempuan dalam masyarakat ini dianggap
menikahkan anaknya di usia dini, terlebih memiliki tanggung jawab dalam mendidik
menikah di usia pelajar SMP/SMA. anak, mengurus rumah, menyiapkan
Menikah dini maka akan merana sendirian makanan, hingga melayani suami, akan
mengurus anak.” tetapi perempuan dianggap tidak memiliki
Hasil wawancara ini menunjukkan kompetensi dalam menjadi pemimpin,
bahwa sebagian besar konsumen teks iklan pencari nafkah, atau memiliki pendidikan
tersebut merasa tidak masalah dengan tinggi. Terdapat satu anekdot yang sangat
penggambaran perempuan dalam iklan terkenal dalam masyarakat Jawa yang
tersebut, bahkan iklan tersebut dianggap dapat menggambarkan tugas utama dari
bagus serta tepat sasaran. Artinya pendapat perempuan, yaitu „masak, macak, manak‟.
ini sesuai dengan apa yang digambarkan Masak artinya perempuan bertugas
oleh produsen iklan tersebut, bahwa menyiapkan makanan bagi keluarga
perempuan dipilih karena dinilai lebih mereka. Macak artinya perempuan wajib
mengena dan yang paling merasakan memelihara kecantikan bagi suami
penderitaan adalah perempuan. Sementara mereka. Manak artinya perempuan wajib
itu Narasumber 2 mengatakan: melayani suami mereka dengan baik.
“Iklan yang menampilkan Pola budaya pemikiran yang
perempuan ini mengajak khalayak dalam patriarkis ini masih didorong atau
melihat iklan untuk berfikir cepat, bahwa diperkuat lagi dengan dogma-dogma
jangan mau merana sendiri dengan agama yang mayoritas dianut oleh orang
pernikahan dini.” Jawa, yaitu agama Islam. Walaupun model
Hasil wawancara ini kurang lebih Islam yang dianut oleh orang Jawa banyak
menunjukkan yang sama, bahwa iklan yang berkelindan dengan tradisi Jawa
tersebut memiliki stopping power yang lokal, akan tetapi pandangan tradisional
baik dan dengan cepat mengajak khalayak Islam terhadap perempuan kurang lebih
untuk menghindari pernikahan dini. Ini cukup berpengaruh terhadap orang Jawa.
mendukung pernyataan sebelumnya bahwa Perempuan menurut Islam dianggap
sebagian besar masyarakat memandang sebagai entitas yang inferior dibanding
iklan tersebut dari segi yang positif. laki-laki sehingga mereka cenderung
Selanjutnya, produksi teks iklan dilarang ditempatkan berada di ruang
BKKBN Jateng tidak dapat dilepaskan dari publik. Perempuan dalam interpretasi
latar belakang sosio kultural dari Islam yang kaku misalnya dilarang untuk
masyarakat di mana BKKBN berdiri. menjadi pemimpin, dilarang bepergian
Masyarakat Indonesia, terutama Jawa tanpa pendamping, dan tidak diwajibkan
Tengah dikenal sebagai masyarakat yang untuk mencari nafkah. Perempuan dalam
patriarkis, dimana laki-laki dianggap hubungan rumah tangga bahkan hanya
memiliki keunggulan lebih ketimbang sebagai perhiasandan bahkan laki-laki
perempuan sehingga perempuan banyak dibolehkan untuk melakukan poligami.
tersingkirkan dari ruang publik seperti Pandangan-pandangan patriarkis ini
politik, ekonomi, budaya, dsb. Perempuan tentu mempengaruhi laki-laki suku Jawa
pada akhirnya hanya ditempatkan dalam dalam berinteraksi dengan perempuan.
ruang domestik yang membuat ruang Laki-laki dalam masyarakat ini akhirnya
gerak mereka menjadi sangat terbatas. memandang perempuan sebagai entitas

THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 52


yang memiliki derajat lebih rendah dan besar dalam mengurus anak ketimbang
membutuhkan perlindungan laki-laki. laki-laki menjadi pandangan yang normal.
Perempuan dianggap sebagai pelengkap Suasana ini menjadi ideologi laten yang
dan pendamping laki-laki ketimbang dimiliki oleh para produsen iklan tersebut,
sebagai partner yang setara. Uniknya walaupun mereka telah memahami ide-ide
pandangan seperti ini tidak hanya diadopsi feminisme, dan menjadi kacamata
oleh laki-laki saja, namun juga oleh masyarakat dalam menginterpretasi iklan
perempuan dimana mereka merasa nyaman tersebut.
menjadi masyarakat kelas dua. Apabila seluruh analisis tersebut
Kondisi sosiokultural seperti inilah dipelajari secara mendalam maka dapat
yang kemudian melandasi produksi iklan ditarik garis merah bahwa wacana yang
BKKBN Jateng. Walaupun kaum terdidik dikembangkan oleh BKKBN melalui iklan
umumnya sudah lebih terbuka dan tersebut adalah „perempuan menjadi pihak
mendapatkan pengetahuan mengenai yang paling dirugikan sehingga paling
jender dan feminisme, akan tetapi nilai- bertanggung jawab dalam fenomena
nilai yang telah mengendap sekian lama ini pernikahan dini‟. Hal ini sebetulnya persis
dapat menjadi rujukan yang sifatnya laten sama dengan yang diutarakan oleh Tatas
dan tidak disadari dalam berperilaku dan sebagai salah satu produsen iklan tersebut
melihat berbagai fenomena. yang menyatakan bahwa perempuan
dipilih karena menjadi yang paling
Penutup dirugikan. Wacana ini sebenarnya juga
Apa yang telah dilakukan pada iklan tidak hanya disebarkan oleh BKKBN, tapi
BkkbN versi remaja putri menggendong secara laten telah diadopsi oleh sebagian
bayi maka dapat diambil beberapa besar masyarakat Indonesia.
kesimpulan. Pertama, secara tekstual Wacana bahwa perempuan menjadi
terlihat jelas bahwa pesan iklan tersebut pihak yang paling bertanggungjawab
menggambarkan bahwa bagi perempuan dalam fenomena pernikahan dini ini
memiliki anak pada usia remaja adalah memiliki implikasi yang telah berlangsung
suatu hal yang sangat buruk karena sampai sekarang dimana target kampanye
akhirnya ia tidak akan dapat anti pernikahan dini umumnya selalu
memaksimalkan kehidupan remajanya diberikan kepada remaja putri. Hal ini
terutama dalam bidang pendidikan. Kedua, mungkin saja keliru karena remaja laki-
analisis produksi dan konsumsi laki juga memiliki tanggung jawab yang
menunjukkan suatu hal yang menarik sama dalam pernikahan dini, bahkan dalam
dimana pemilihan perempuan sebagai beberapa kasus remaja laki-laki kadang
endorser iklan tersebut cenderung bukan menjadi pihak yang lebih bertanggung
karena kurang pemahaman para produsen jawab dalam fenomena tersebut.
iklan terkait nilai-nilai emansipasi jender, Satu hal lain yang seringkali luput
tapi lebih karena faktor ekonomi dan dari wacana seperti ini adalah peran dari
efektivitas pesan iklan. Menariknya, orang tua dalam fenomena pernikahan
orang-orang yang mengkonsumsi iklan dini. Seringkali pihak yang paling
tersebut menunjukkan suatu pola yang bertanggung jawab dalam fenomena
sama, yaitu efektifnya pesan iklan tersebut pernikahan dini bukanlah remaja putra dan
saat menggunakan endorser perempuan. putri, tapi malah orang tua mereka masing-
Terakhir, secara sosiokultural iklim masing. Budaya menikahkan anak diusia
masyarakat Indonesia memang remaja oleh beberapa masyarakat
memberikan atmosfer patriarkis yang seringkali dilestarikan oleh para orang tua
laten, dimana pandangan bahwa yang ingin mempertahankan tradisi dan
perempuan memiliki beban yang lebih nilai-nilai primordial mereka. Faktor

THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 53


budaya dan justifikasi agama ini mungkin Wadsworth, A Devision of Thomson
saja menjadi faktor paling kuat yang Learning, Inc.
mendorong orang tua dalam menikahkan Hall, Stuart, Dorothy Hobson, Andrew
anak-anak mereka pada usia dini. Lowe and Paul Willis (eds.). (1986).
Seluruh hal ini menunjukkan bahwa Culture, Media, Language. London:
wacana yang berkembang bahwa Hutchinson.
perempuan remaja menjadi pihak yang Murniati, A. Nunuk P. (2004). Getar
paling berperan dalam fenomena Gender (Perempuan Indonesia
pernikahan dini adalah wacana yang dapat dalam Perspektif Sosial, Politik,
memandu produsen iklan kearah yang Ekonomi, Hukum dan HAM)
keliru, karena wacana tersebut luput (Cetakan Pertama). Magelang:
memotret pihak-pihak lain yang lebih Yayasan IndonesiaTera (Anggota
bertanggung jawab dalam fenomena IKAPI) bekerjasama dengan
pernikahan dini. Yayasan Adikarya IKAPI dan The
Ford Foundation.
Daftar Pustaka Piliang, Yasraf Amir. (2003).
Barker, Chris. (2005). Cultural Studies. Hipersemiotika: Tafsir Cultural
Yogyakarta: Kreasi Wacana. Studies Atas Matinya Makna.
Eriyanto. (2008). Analisis Wacana, Bandung: Jalasutra.
Pengantar Analisis Teks Media. Tong, Rosemarie Putnam. (2008).
Yogyakarta: Penerbit LKis Feminist Thought, Pengantar Paling
Yogyakarta. Komprehensif kepada Arus Utama
Fiske, John. (1990). Introduction to Pemikiran Feminis (Versi
Communication Studies(Second Terjemahan, Cetakan IV).
Edition). London and New York: Yogyakarta dan Bandung: Penerbit
Routledge. Jalasutra.
Foss, Karen A. and Stephen W. Littlejohn. http://jatengprov.go.id/id/page/profil-
(2005). Theories of Human gubernur.
Communication (Eighth Edition).
Albuquerque, New Mexico:

THE MESSENGER, Volume 9, Nomor 1, Edisi Januari 2017 54

Anda mungkin juga menyukai