PENGEMBANGAN MEDIA BIMBINGAN KONSELING POP-UP BOOK CAREER SEBAGAI MEDIA INFORMASI
PENGENALAN KARIR UNTUK SISWA KELAS V DI SDN NO. 17 POKOBULO
DEVELOPMENT OF POP-UP BOOK CAREER COUNSELING MEDIA AS A CAREER INFORMATION MEDIA FOR
CLASS V STUDENTS AT SDN NO. 17 POKOBULO
Muh. Aslam Tompo1*, Drs. Muhammad Anas, M.Si2, Dr. H. Abdullah Sinring, M.Pd3
Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia
Penulis Koresponden: aslamtompo86@gmail.com
Abstrak
Muh. Aslam Tompo, 2021. Pengembangan Media Bimbingan Konseling Pop-Up Book Career Sebagai Media Informasi Pengenalan Karir Untuk Siswa
Kelas V Di SDN No. 17 Pokobulo. Dibimbing oleh bapak Drs. Muhammad Anas, M.Si dan Bapak Dr. H. Abdullah Sinring, M.Pd. Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.
Penelitian ini mengembangkan media bimbingan konseling Pop-Up Book career sebagai media informasi pengenalan karir untuk siswa kelas V di
SDN No. 17 Pokobulo. Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kebutuhan Pop-Up Career Book sebagai media pengenalan profesi untuk
siswa sekolah dasar?, (2) Bagaimana Prototipe Pop-Up Career Book Sebagai media pengenalan profesi untuk siswa sekolah dasar?, (3) Bagaimana
Validitas dan kepraktisan, dari Pop-Up Career Book Sebagai media pengenalan karir untuk siswa sekolah dasar?. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui: (1) Mengetahui kebutuhan Pop-Up Career Book sebagai media pengenalan profesi untuk siswa sekolah dasar?, (2) Mengetahui Prototipe
Pop-Up Career Book Sebagai media pengenalan profesi untuk siswa sekolah dasar, (3) Mengetahui Validitas dan kepraktisan Pop-Up Career Book
Sebagai media pengenalan karir untuk siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (RnD) dengan model
pengembangan Borg and Gall yang dimodifikasi oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik wawancara dan angket. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi terhadap data kualitatif dan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa media Pop-Up Book Career yang dikembangkan peneliti telah valid dan praktis untuk digunakan dalam pemberian layanan
bimbingan karir terutama dalam layanan informasi pengenalan karir di SDN No. 17 Pokobulo.
Moh. Aslam Tompo. 2021. Development of Pop-Up Book Career counseling guidance media as career introduction information media for fifth grade
students at SDN No. 17 Pokobulo. Essay. Supervised by Drs. Muhammad Anas, M.Si, and Dr. Abdullah Sinring, M.Pd. Makassar State University
Faculty of Education. This study develops the Pop-Up Book career counseling guidance media as a career introduction information medium for fifth
grade students at SDN No. 17 Pokobulo. The problems in this study are: (1) What is the need for Pop-Up Career Books as a medium for introducing
professions for elementary school students?, (2) How is the Prototype of Pop-Up Career Books as a medium for introducing professions to elementary
school students?, (3) How Validity and practicality, from Pop-Up Career Book As a career introduction media for elementary school students?. The
aims of this study were to determine: (1) Knowing the need for Pop-Up Career Books as a medium for introducing professions to elementary school
students, (2) Knowing the Prototype Pop-Up Career Books as a medium for introducing professions to elementary school students, (3) Knowing
Validity and practicality of Pop-Up Career Book As a career introduction media for elementary school students. This study uses the Research and
Development (RnD) method with the Borg and Gall development model modified by the researcher. Data analysis techniques used are interview
and questionnaire techniques. Data analysis techniques used are content analysis techniques for qualitative data and quantitative descriptive analysis
techniques. The results showed that the Pop-Up Book Career media developed by the researcher was valid and practical to be used in providing
career guidance services, especially in career introduction information services at SDN No. 17 Pokobulo.
1
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
1. PENDAHULUAN
Pengenalan wawasan karir sejak dini lingkup pendidikan formal, terdapat aspek
merupakan pilihan strategis dalam mempersiapkan pengembangan wawasan dan kesiapan karir pada
generasi yang lebih baik dalam masa depan. Saat ini, peserta didikdi sekolah dasar.
sekolah dasar sudah memiliki program bimbingan karir Menurut Irham dan Wiyani (2014) Pada aspek
secara formal dan legal yang harus dilaksanakan. Hal perkembangan intelektual dijelaskan bahwa pada fase
ini dibahas dalam buku “Pedoman Bimbingan dan prasekolah, peserta didik menggunakan daya pikir
Konseling Siswa di Sekolah Dasar” yang diterbitkan imajinatif dan berkhayal, ketika di SD berubah dan
oleh Departemen Pendidikan Nasional melalui berkembang ke arah berfikir secara konkret dan
Direktorat Pendidikan Dasar, bahwa isi layanan rasional disertai kemampuan klasifikasi seperti yang
bimbingan di sekolah dasar ada tiga, yaitu: bimbingan disampaikan Piaget sebagai periode operasional
pribadi-sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir konkret. Menurut Piaget (dalam Irham dan Wiyani,
(Salahudin, 2010). 2014) juga menjelaskan perkembangan peserta didik
Bimbingan karir merupakan pemberian usia SD juga identik dengan proses asimilasi dan
layanan oleh konselor kepada peserta didik untuk akomodasi sebagai bentuk pengintegrasian persepsi,
membantunya dalam menentukan arah karirnya. konsep, dan pengetahuan serta pengalaman baru ke
Winkel (Sari dan Istiqamah, 2018) mengemukakan dalam struktur kognitifnya. Struktur kognitif ini yang
bahwa bimbingan dan konseling karir adalah kemudian dipahami sebagai sebuah pengetahuan, oleh
pemberian layanan bimbingan dalam mempersiapkan karena itu wawasan dan kesiapan karir mesti
seseorang menghadapi dunia kerja, memilih lapangan diperkenalkan di fase ini guna memperkaya dasar
kerja, dan beradaptasi dari berbagai tuntutan lapangan struktur kognitif secara lengkap dan mendalam sebagai
pekerjaan yang akan dipilih. Layanan ini bisa berupa bekal pengetahuan.
pemberian bimbingan maupun konseling karir. Salah Mengacu pada buku pedoman pelaksanaan
satu bentuk layanan yang dapat membantu peserta bimbingan dan konseling dalam lingkup pendidikan
didik dalam memilih karirnya adalah layanan formal sekolah dasar, terdapat aspek pengembangan
informasi. Layanan informasi memiliki tujuan untuk wawasan dan kesiapan karir pada peserta didik di
membantu peserta didik dalam mengambil keputusan sekolah dasar. Irham dan Wiyani (2014) menjelaskan
yang akan dipilih termasuk dalam pemilihan karir bahwa aspek pengembangan wawasan dan kesiapan
(Hidayati, 2015). karir ini diprioritaskan pengenalan dan pemahaman
Pentingnya bimbingan karir pada sekolah dunia karir paling tidak pada lingkungan terdekatnya.
dasar semestinya dalam pelaksanaannya dilakukan Nursalim dan Eko (2011) juga menjelaskan
dengan sungguh-sungguh. Bimbingan karir secara pada aspek perkembangan wawasan dan kesiapan
mendasar seharusnya diberikan pada seluruh peserta karir pada tataran pengenalan juga mengenal ragam
didik dan terintegrasi sejak tahun-tahun pertama pekerjaan dan aktivitas orang dalam kehidupan.
pendidikannya (Rohmah, 2018). Menurut Irham dan Peserta didik mengetahui dan mengenal jenis-jenis
Wiyani (2014) mengatakan bahwa kegiatan bimbingan pekerjaan di lingkungan sekitar. Pengenalan yang ingin
konseling karier yang dilakukan terpadu dengan KBM dicapai pada tahap ini adalah peserta didik mengenali
dilaksanakan dalam bentuk bagaimana isi atau nilai- ragam aktivitas dan pekerjaan orang dalam kehidupan
nilai bimbingan konseling karier dipadukan dalam sehari-hari di lingkungan terdekatnya. Misalnya
proses belajar mengajar secara bersama-sama. mengenal pekerjaan orang tua, pekerjaan yang pernah
Menurut Kartadinata (1998) bahwa tujuan dilihat dilingkungannya dan pekerjaan di lingkungan
bimbingan dan konseling karir peserta didik sekolah sekitar sekolah. Sejalan dengan pendapat yang
dasar lebih difokuskan untuk memberikan kesadaran dikemukakan Hidayati (2015) bahwa layanan informasi
dan wawasan karir kepada peserta didik atau career karir harus mencakup semua jenis data atau informasi
awareness. Artinya, usia siswa sekolah dasar hanya mengenai pekerjaan, penempatan posisi dalam lingkup
menekankan pada peningkatan wawasan peserta didik suatu jabatan, persyaratan, tahap dan jenis pendidikan,
tentang dunia pekerjaan sebanyak mungkin sebagai system pengelompokan jabatan, dan mengenai arah
pilihannya. Disini peserta didik belum diharapkan tempat di masa depan yang sesuai dengan kebutuhan
dapat memilih secara pasti, tetapi peserta didik harus masyarakat. Dengan diberikannya layanan informasi,
memiliki wawasan yang luas mengenai dan mengenal maka peserta didik dapat paham mengenai karir,
jenis-jenis pekerjaan. Ini lebih diperjelas lagi pada buku seperti yang dikemukakan Super Winkel (2005) yang
pedoman pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam mengatakan bahwa pemahaman karir dapat membantu
2
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
seseorang dalam mempersiapkan diri untuk Minimnya informasi karir yang didapatkan
mengembangkan kemampuan diri serta peranannya siswa disekolah SD Negeri No. 17 Pokobulo terlihat
dalam dunia kerja. Pemberian layanan bimbingan dan pada saat belajar mengenai cita-cita pada tematik tema
konseling karir sebaiknya diberikan sejak dini yaitu 7 tentang cita-cita ku di kelas V. Ketika diajukan
pada masa anak-anak tepatnya pada umur Sekolah pertanyaan mengenai cita-cita, peserta didik tidak
Dasar. variatif, karena banyak siswa yang hanya mengikut
Bimbingan karir idealnya dilakukan sejak SD, dengan apa yang diucapkan oleh temannya bahkan
dikarenakan anak perlu dipersiapkan karirnya melalui peserta didik masih ada yang belum mengetahui cita-
pendidikan karir (Lidyasari, 2019). Permendikbud 111 citanya sendiri, artinya pada proses pemberian
tahun 2014 pelayanan bimbingan dan konseling informasi kepada peserta didik mengenai karir tidak
diwajibkan dimulai sejak jenjang pendidikan Sekolah maksimal. Hal ini juga dibenarkan pada hasil observasi
Dasar terkhusus bimbingan dan konseling karir. dengan kepala sekolah pada tanggal 26 Juli 2021,
Pendidikan karir di SD memiliki tipe yang berbeda beberapa guru mata pelajaran bahwa belum ada media
dengan jenjang pendidikan yang lain. Peserta didik belajar ataupun upaya yang dilakukan guru untuk
sekolah dasar menurut teori yang dikemukakan Eli memberikan siswa pemahaman tentang karir. Sehingga
Ginzberg tentang perjalanan dan perkembangan cita- diperlukan sebuah inovasi baru dalam bentuk
cita peserta didik berada pada fase fantasi. Pada fase pembelajaran kreatif atapun media pembelajaran yang
fantasi peserta didik menentukan cita- bisa menunjang pemberian pemahaman karir kepada
citanya/impiannya dipengaruhi oleh budaya dan orang peserta didik. Padahal satuan pendidikan di tingkat
yang berada disekelilingnya, seperti status orang tua, Sekolah Dasar, peserta didik wajib memenuhi Standar
perlakuan guru kepada siswa, dan teman sebaya, hal ini Kompetensi Kemandirian peserta didik yang salah satu
disebut significant others atau teladan siswa. Sedangkan kompetensinya adalah wawasan dan kesiapan karir di
Anne Roe juga mengatakan bahwa pemilihan pekerjaan masa depan, artinya peserta didik wajib mengetahui
seseorang dipengaruhi masa awal yaitu anak-anak dan jenis maupum macam karir dan paham mengenai minat
kesan pertama yang didapat terhadap pekerjaan dan bakatnya (Rohmah, 2019). Kesulitan siswa dalam
tersebut. menentukan arah karirnya disebabkan kurangnya
Oleh karenanya, pelayanan bimbingan informasi mengenai dunia karir. Sebagai konselor/Guru
konseling karir di Sekolah Dasar berorientasi pada BK sekolah sudah menjadi kewajiban untuk
menumbuhkan kesadaran karir dalam bentuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling
pengetahuan dan pemahaman peserta didik mengenai termasuk dalam pemberian informasi mengenai
macam-macam jenis pekerjaan (Rohmah, 2019). pemilihan karir siswa.
Pengetahuan tentang macam-macam pekerjaan dan Peran konselor/guru BK sangat dibutuhkan
karir dari lingkungan sekolah merupakan tanggung untuk mengenalkan kepada peserta didik tentang
jawab konselor/guru BK. Konselor mempunyai tugas bidang-bidang pekerjaan lain sebagai layanan
untuk memperluas wawasan peserta didik dalam informasi. Siswa di SDN No. 17 Pokobulo dalam
pemilihan karir yang sesuai dengan bakat minat peserta mengikuti mata pelajaran, terlihat antusias ketika
didik (Rahman & Khoirunnisa, 2019). Hal ini proses pembelajaran menggunakan buku yang
menandakan bahwa sebaiknya pengenalan macam- bergambar, dan media pembelajaran yang
macam jenis profesi dilaksanakan sejak dini yaitu pada menggunakan miniature seperti tata surya yang
Sekolah Dasar yang menjadi tanggung jawab seorang terdapat disekolah tersebut. Kondisi ini bisa
Konselor. menunjukkan bahwa peserta didik lebih tertarik belajar
Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan dengan menggunakan media yang menarik. Metode
bahwa informasi karir pada sekolah dasar di Daerah yang paling efektif dan efisien yang dapat digunakan
Jeneponto belum berjalan sebagaimana yang untuk peserta didik khususnya anak SD dalam
diharapkan khususnya di sekolah SD Negeri No. 17 pengenalan bidang-bidang pekerjaan adalah dengan
Pokobulo. Berdasarkan hasil asessmen yang dilakukan media yang menarik seperti media bergambar atau
peneliti di SD Negeri No. 17 Pokobulo, rata-rata peserta bentuk miniature. Sehingga dari itu muncul keinginan
didik hanya mengetahui 4 sampai 5 jenis karir serta untuk membuat Media yang lebih menarik seperti
tugasnya seperti guru, polisi, dokter dan tantara yang media Pop-Up. Menurut Mufidah (2019) dalam
pada umumnya mereka dapatkan, bahkan ada juga penelitiannya tentang pengembangan buku Pop-Up
yang tidak mengetahui satupun macam karir. karir bahwa kuantifikasi penilaian uji pengguna media
3
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
karier dari media Pop-up dengan satu guru bimbingan dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal
dan konseling/konselor diperoleh hasil perhitungan dunia kerjanya, mengembangkan masa depannya
presentasi uji pengguna sebesar 88,23 %. Hasil tersebut sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan.
masuk dalam kriteria bahwa unsur Pop-Up dari buku Senada dengan Albar (2019) mengatakan bimbingan
karier menjadi nilai lebih. Peneliti akan membuat Media karier ialah upaya pemberian bantuan kepada individu
Pop Up karir dengan inovasi karir yang menyesuaikan mengenai kehidupan karier pada umumnya agar
dengan zaman. Dengan kombinasi kartu karir untuk individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga
menjadi bahan evaluasi siswa dalam pengenalan karir mampu merencanakan masadepannya dengan lebih
agar siswa bisa lebih cepat memahami dan mengetahui baik.
mengenai jenis karir yang baru mereka tahu. Sehingga Aryani dan Rais (2018) dalam menyatakan
diharapkan di SDN No. 17 Pokobulo mampu mengenal secara umum, tujuan dari bimbingan karier di sekolah
karir lebih banyak dan media ini juga diharapkan untuk adalah membantu para siswa memiliki keterampilan
mengurangi tingkat putus sekolah agar mereka dapat dalam pengambilan keputusan mengenai kariernya di
memiliki wawasan luas tentang macam-macam masa depan. Untuk mencapai halini, siswa perlu
pekerjaan untuk cita-cita mereka agar lebih tinggi. memahami dirinya sendiri dan lingkungannya
Media Pop-Up memiliki pengertian sebagai buku sehingga dapatmengambil keputusan yang bermakna
bergambar serta memberikan visualisasi cerita atau bagi dirinya sendiri. Secara khusus tujuan bimbingan
informasi yang lebih menarik, mulai dari tampilan karier adalah sebagai berikut:
gambar yang membentuk 3 dimensi hingga informasi 1) Pengenalan diri, terutama mengenai potensi-
yang didapatkan peserta didik lebih mudah dipahami. potensi dasar seperti: bakat, minat, sikap,
Sehingga, dapat menarik perhatian anak-anak atau kecakapan, dan cita-citanya.
siswa dalam menyampaikan informasi karir. 2) Pemahaman nilai-nilai yang ada pada dirinya dan
Kurangnya peserta didik mengenal dunia karir yang ada dalammasyarakat.
dikarenakan pelayanan bimbingan karir yang belum 3) Pengetahuan berbagai jenis pendidikan lanjutan
bekerja secara maksimal, ditambah efektivitas media dan pekerjaan yang berhubungandengan potensi
untuk meningkatkan pemahaman karir peserta didik. dan minatnya, memiliki sikap yang positif dan
Peneliti berinovasi untuk membuat sebuah media, yang sehat terhadap dunia kerja, memahami hubungan
kemudian diberi nama Pop-Up Book Career dengan dari usahanya sekarang dengan masa depannya,
menggunakan jenis karir yang ada digenerasi alpha dan mengetahui jenis-jenis pendidikan dan
yang bertujuan sebagai media informasi pengenalan keterampilan yang diperlukan untuk suatu bidang
profesi untuk siswa Sekolah Dasar khususnya di SDN pekerjaan tertentu.
No. 17 Pokobulo. 4) Proses mengenali dan mengatasi hambatan-
2. TINJAUAN PUSTAKA hambatan yang ada pada dirinya dan
2.1 Bimbingan dan Konseling Karir lingkungannya.
Bimbingan karier merupakan bimbingan untuk 5) Pemahaman akan tuntutan jaman yang semakin
membantu konseli dalam merencanakan, berkembang.
mengembangkan dan memecahkan masalah- masalah 6) Merencanakan masa depan sehingga dapat
karier, misalnya pemahaman terhadap jabatan dan menemukan karier dan kehidupannya yang sesuai
tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi lingkungan dengan bakat, minat serta potensinya.
kerja, perencanaan dan pengembangan karier,
7) Pembentukan pola-pola karier, yaitu
penyesuaian pekerjaan dengan bakat dan minat kecenderungan arah karier.
pribadi, dan pemecahan masalah-masalah karier yang
dihadapi konseli (Abu Bakar, 2011). Selanjutnya,
Walgito (2010) menyatakan bimbingan karier
merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami
diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri
dengan baik, serta untuk mengerahui dengan baik
pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang
dituntut dalam pekerjaan itu.
Menurut Lestari (2017) bimbingan karier
merupakan upaya bantuan terhadap individu agar
4
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
5
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
pertanyaan secara langsung kepada murid. Biarkan membuka halaman kertas kesamping sehingga
mereka mencari jawaban sendiri dengan pemikiran slide bagian bawah dan bagian atas bergerak dan
mereka sendiri. konstruksi.
b. Libatkan anak dalam tugas-tugas operasional. Hal 2) VolVelle adalah kertas berbentuk cakram dengan
ini mencakup tugas penambahan, pengurangan, bagian-bagian yang dapat diputar.
pembagian, pengurutan, dan pembalikan. 3) Pull Tab menunjukkan perubahan bentuk serta
Gunakan benda-benda konkret untuk tugas ini, dan gerakan objek dengan cara menarik salah satu
nanti jika dimugkinkan gunakan simbol bagian pada halaman kertas.
matematika. 4) Buku Tunnel disebut juga buku terowongan. Buku
c. Rencanakan aktivitas dimana murid dilatih yang terdiri dari satu set halaman terikat dengan
mengurutkan hierarki secara menaik atau menurun dua potong kertas yang terlipat disetiap sisi dan
seperti membuat daftar sesuatu berdasarkan objek dilihat melalui lubang dipenutupnya.
urutan dari kecil ke besar (Makassar, Sulawesi 2.5 Media Pembelajaran
selatan, Sulawesi, Indonesia, benua asia, planet Media pembelajaran dapat membantu
bumi) siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data
d. Ajak anak untuk bekerja berkelompok dan saling dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
bertukar pikiran, misalnya suruh anak untuk penafsiran data dan memadatkan informasi
bermain secara berkelompok. (Arsyad, 2002). Media pembelajaran yang tepat dan
2.4 Pop-Up menarik dapat meningkatkan dan mengarahkan
Media dalam proses pembelajaran sangatlah perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
penting, dengan adanya media dapat mendukung motivasi belajar. Menurut Sumantri (2001) media
proses belajar-mengajar, mempermudah siswa dalam pembelajaran berfungsi sebagai :
pembelajaran, serta meningkatkan kualitas a. Alat bantu mejuwudkan situasi belajar yang efektif.
pembelajaran guru. Media dibedakan dua dimensi dan b. Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar.
tiga dimensi. Salah satu media tiga dimensi adalah Pop- c. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep
Up Book.Pop-Up Book berasal dari bahasa Inggris yang yang abstrak sehingga dapat mengurangi
artinya “muncul keluar” sedangkan Djijar (2015) pemahaman yang bersifat verbalisme.
mengemukakan bahwa “Pop-Up Book dapat diartikan d. Membangkitkan motivasi belajar siswa. Dari uraian
sebagai buku yang berisi catatan atau kertas bergambar di atas dapat disimpulkan media pembelajaran
tiga dimensi yang mengandung unsur interaktif pada adalah media yang membawa pesan atau informasi
saat dibuka seolah-olah ada sebuah benda yang muncul yang bertujuan mempermudah proses
dari dalam buku”. pembelajaran dan dapat menyalurkan informasi
Pendapat lain dari Okamura (2010) “Pop-Up dari guru kepada murid, sehingga dapat
adalah selembar kertas dilipatdan struktur tiga dimensi merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
akan muncul ketika dibuka”. Sejalan dengan pendapat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa
tersebut, “Lizuka (2011) “juga menyebutkan bahwa melakukan kegiatan belajar.
Pop-Up adalah sebuah kerajinan kertas dengan bentuk
yang menarik dan konsisten pada lipatan kertas yang 2.6 Kerangka Fikir
berbentuk 3 dimensi ketika dibuka”. Bimbingan karir SDN No. 17 Pokobulo, Jeneponto
Berdasarkan beberapa pendapat ahli, dapat
disimpulkan buku Pop-Up adalah buku yang
mengandung unsur hiburan melalui gambar yang bisa
bergerak, berbentuk apa saja, menimbulkan efek pada 1. Minimnya informasi karir yang siswa dapatkan
saat kertas dibuka. Tampilan buku Pop-Up sangatlah 2. Kurangnya media BK yang digunakan dalam
menarik karena memilki unsur tiga dimensi. pemberian layanan bimbingan karir
a. Jenis-jenis dan Manfaat
Pop-Up Book Beberapa jenis buku Pop-Up Book
menurut Zahro (2016) diantaranya:
1) Transformasi menunjukkan perubahan bentuk
serta gerakan objek secara vertikal. Perubahan
bentuk ditunjukkan dengan menarik atau
6
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
7
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
dijawabnya. Responden dalam pengumpulan data misalnya sangat baik (90,1%-100%), baik (80,1%-90%),
dalam angket yaitu 29 Peserta sebagai subjek uji cukup baik (70,1%-80%), kurang baik (60,1%-70%),
kelompok kecil. tidak baik (kurang dari 60%).
3.5. Teknik Analisis Data Jawaban yang didapatkan melalui angket dijumlahkan
2. Jenis Data atau dikelompokkan sesuai dengan bentuk instrument
Data-data yang diperoleh dalam yang digunakan.
pengembangan Media Pop-Up Career Book ini berupa Dalam penelitian ini, angket yang digunakan
data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu angket dengan bentuk jawaban “ya” dan “tidak”,
didapatkan dari hasil kritik dan saran dari para ahli dan oleh karena itu, sebelum dilakukan analisa, calon
kelompok terhadap pengembangan media ini. peneliti menjumlahkan seberapa banyak jawaban “ya”
Kemudian kritik dan saran tersebut dianalisis sebelum dan seberapa banyak jawaban “tidak” kemudian calon
dijadikan sebagai bahan revisi produk yang sedang peneliti mempresentasekan dengan menggunakan
dikembangkan. rumus berikut ini :
Data kuantitatif diperoleh dari hasil uji coba 𝑒∑𝑥
kelompok yang berupa penilaian secara umum P = ------------
mengenai media Pop-Up Career Book yang sedang 𝑒∑𝑦
dikembangkan. Data ini diperoleh kemudian diolah Keterangan :
untuk menunjukkan taraf kelayakan. Sehingga pada P = Persentase
akhirnya, semua data baik data kualitatif ataupun 𝑒∑𝑥 = Jumlah skor yang diperoleh
kuantitatif yang diperoleh akan digunakan sebagai 𝑒∑𝑦 = Jumlah responden
dasar dalam merevisi media Pop-Up Career Book untuk Tabel 3.1 Kriteria Media
meningkatkan wawasan dan pemahaman peserta didik Tingkat Respon Kriteria
mengenai karir.
3. Teknik Analisis Data 81 – 100 % Sangat tinggi
Teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah
data yang diperoleh untuk pengembangan media ini 61 – 80% Tinggi
adalah dengan menggunakan analisis isi dan analisis
41 – 60% Sedang
deskriptif.
i. Analisis Data Kualitatif 21 – 40% Rendah
Analisis data kualitatif dilakukan dengan
menggunakan analisis isi, yaitu mengelompokkan 5 – 20% Sangat rendah
informasi-informasi data kualitatif yang diperoleh
berupa hasil wawancara siswa pada tahap need Tabel 3.2 Kriteria Kevalidan Media
assessment media, masukan, tanggapan, serta kritik
dan saran yang diperoleh dari para ahli. Ini digunakan
Nilai rata-rata Kriteria
untuk merevisi media tahap awal. Sedangkan komentar
siswa subjek uji coba digunakan untuk merevisi media 81 – 100 % Sangat valid
pada tahap revisi produk akhir.
ii. Analisis Data Kuantitatif 61 – 80% Valid
Analisis data kuantitatif dilakukan dengan analisis 41 – 60% Kurang
deskriptif kuantitatif, yaitu untuk menganalisis data valid
kuantitatif yang dipeoleh dari angket lembar evaluasi 21 – 40% Tidak valid
yang didapatkan dari hasil uji coba kelompok. Arikunto
Sumber : Lembar validasi ahli dan praktisi
Jumiati (2015) menyatakan bahwa data kuantitatif yang
Setelah diperoleh persentase dengan rumus di atas,
berupa angka-angka dapat diproses dengan cara:
kemudian peneliti menginterpretasikan hasil
Dijumlah, dibandingkan dengan jumlah yang
persentase tersebut ke dalam empat kriteria kelayakan,
diharapkan dan diperoleh persentase. Kadang-kadang
yaitu sangat layak, layak, kurang layak, dan tidak layak.
pencarian persentase dimaksudkan untuk mengetahui
Berdasarkan rumus di atas, maka dalam
statis sesuatu yang dipresentasekan dan disajikan tetap
penelitian ini akan menggunakan kriteria kelayakan
berupa persentase. Sesudah sampai ke persentaselalu
sebagai berikut:
ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif,
8
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
3. Pengembangan produk awal, desain produk, Gambar 4.2: Isi media Pop-Up Book Career
pembuatan produk. c. Perancangan kartu Pop-Up Book Career
Pada tahapan ketiga yaitu merancang Pop-Up Terdapat beberapa kartu dengan gambar
Book Career. Berdasarkan hasil analisis yang telah yang berbeda, dimana disetiap kartu dibuat latar
dilakukan. Peneliti selanjutnya merancang berbagai profesi yang membuat kartu lebih menarik. Didalam
perangkat Pop-Up Book Career. kartu terdapat sebuah pertanyaan yang berkaitan
a. Perancangan desain gambar dengan isi media tersebut sebagai evaluasi
pembelajaran materi.
Sebelum Revisi
Gambar 4.3: Kartu Pop-Up Book Career
4. Hasil Uji ahli (validasi ahli)
Sebelum Revisi Tujuan dari validasi ahli adalah untuk
memperoleh media yang memiliki uji keterpakaian
(akseptabilitas) meliputi: uji kegunaan, uji kelayakan,
uji ketepatan dan isi materi adapun aspek grafis,
penyajian dan isi yang diperlukan untuk memberikan
keyakinan bahwa media tersebut tepat untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik sebagaimana
yang dimaksud oleh peneliti itu sendiri. Validasi ahli
media dilakukan melalui pertimbangan atau penilaian
ahli (export judgement) dalam bidang bimbingan dan
konseling dan praktisi.
Pada tahap ini peneliti mengajukan media
bimbingan konseling yang akan dikembangkan
Setelah Revisi
menjadi dua tahap yaitu tahap wawancara kepada ahli
10
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
11
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
12
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
13
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
9. seberapa praktiskah 3 3 (90%), Rata-rata dari hasil uji ketepatan media yaitu
Pop-Up Book Career ini sebesar 90% (Sangat Valid), berdasarkan penilaian
sebagai media yang diberikan oleh ahli praktisi dapat disimpulkan
informasi karir bagi bahwa media ini memiliki tingkat ketepatan (Accuracy)
siswa? yang besar bagi guru pembimbing/Mata pelajaran
Jumlah 33 33 maupun peserta didik di sekolah.
4) Uji Isi Materi (Content)
% 91,6% 91,6%
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Uji isi materi
Sumber: Angket Akseptabilitas di Lampiran (Content) Pop-Up Book Career
Dari hasil uji kelayakan (feasibility) yang dinilai Tingkat isi
oleh ahli praktisi terdapat 9 item pernyataan Pernyataan materi Jumlah
ekseptabilitas untuk kelayakan media yang tiap Ahli Materi
pernyataan memiliki skala 1-4. Hasil penilaian yang
diberikan oleh ahli praktisi adalah 33 (91,6 %). Hasil 1. Pengertian bimbingan dan 3 3
dari keseluruhan uji kelayakan mendapatkan konseling
persentase 91,6 % yang dikategorikan (Sangat Valid). 2. Pengertian bimbingan 3 3
3) Uji Ketepatan (Accuracy) karir
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Uji Ketepatan 3. Kejelasan materi 3 3
(Accuracy) Pop-Up Book Career perencanaan karir
Tingkat 4. Kejelasan materi aspek 3 3
Pernyataan ketepatan Jumlah pengenalan karir
Ahli 5. Kejelasan materi dari 3 3
Praktisi mempersiapkan diri
1. Apakah Pop-Up Book Career ini 4 4 dalam menentukan karir
sesuai dengan tugas 6. Tampilan (gambar) dari 3 3
perkembangan siswa SD? layanan bimbingan karir
2. Bagaimana tingkat 4 4 7. Kesesuaian materi dengan 3 3
kesesuaian antara isi materi tingkat SD
dalam Pop-Up Book Career ini 8. Keruntutan isi/materi 3 3
dengan kebutuhan informasi
pengenalan karir siswa? 9. Kemudahan materi untuk 4 4
3. Apakah Pop-Up Book Career ini 4 4 dipahami
sudah dilengkapi dengan 10. Kejelasan isi kartu 3 3
media gambar yang evaluasi siswa
mendukung isi materi?
Jumlah 31 31
4. Apakah dalam Pop-Up Book 3 3
% 77,5% 77,5%
Career ini perlu ada refleksi
bagi siswa?
Sumber: Angket Akseptabilitas di Lampiran
5. Apakah Pop-Up Book Career ini 3 3
Dari hasil uji isi materi (content) yang dinilai
perlu media penunjang?
oleh ahli materi terdapat 10 item pernyataan
Jumlah 18 18
ekseptabilitas untuk uji isi materi media yang tiap
pernyataan memiliki skala penilaian 1-4.
% 90 % 90% Total hasil penilaian yang diberikan oleh ahli
materi adalah sebesar 31 (77,5%%). Rata-rata dari hasil
Sumber: Angket Akseptabilitas di Lampiran uji isi materi media bimbingan konseling Pop-Up Book
Penilaian selanjutnya yaitu iju ketepatan Career sebagai media pengenalan informasi karir bagi
(accuracy). Berdasarkan hasil penilaian yang diberikan peserta didik yaitu sebesar 77,5%% (Valid),
oleh ahli praktisi, terdapat 5 item pernyataan berdasarkan penilaian yang diberikan oleh ahli materi
akseptabilitas untuk ketepatan media yang tiap dapat disimpulkan bahwa media memiliki tingkat uji
pernyataan memiliki skala penilaian 1-4. Hasil isi materi (content) yang besar bagi guru
penilaian yang diberikan oleh ahli praktisi sebesar 18
15
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
pembimbing/Mata pelajaran maupun peserta didik di a. Masukan dari bapak Akhmad Harum, S.Pd.,
sekolah. M.Pd selaku ahli bimbingandan konseling, yaitu:
Berdasarkan hasil penilaian angket 1) Tambahkan bahan materi/Profesi yang sesuai
akseptabilitas meliputi uji kegunaan, kelayakan, dengan generasi ke depan
ketepatan dan isi materi media Pop-Up Book Career 2) Memperjelas kalimat/kata pada medianya agar
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mudah dipahami
karir peserta didik yang di lakukan oleh ahli praktisi 3) Media perlu mengenali dengan kondisi anak
yaitu Ibu Hj. Mariati, S., S.Pd (Guru Mata Pelajaran b. Masukan dari bapak Andromeda, V.S, S.S., M.Pd
sekaligus wali kelas V di SDN No. 17 Pokobulo) dapat selaku ahli Media dari Jurusan Teknologi
disimpulkan bahwa media bimbingan konseling Pop- Pendidikan, yaitu:
Up Book Career telah diuji oleh ahli praktisi hasil 1) Tampilan sudah menarik, namun dalam
penilaian dari ahli berada pada kategori sangat baik pemilihan warna masih perlu diperhatikan pada
dengan menggunakan skala interval keefektifan (81%- latar agar tulisan dapat terlihat jelas.
100%) berada pada kategori sangat baik, sehingga c. Masukan dari ibu Hj. Mariati, S. S.Pd selaku guru
pengembangan media bimbingan konseling Pop-Up mata pelajaran sekaligus wali kelas V di SDN No.
Book Career untuk meningkatkan pengetahuan dan 17 Pokobulo
pemahaman karir peserta didik di SDN No. 17 • Buat lembar evaluasi bagi siswa agar lebih
Pokobulo memenuhi uji keterpakaian (akseptabilitas) memudahkan siswa untuk mengingat dan
untuk digunakan di SDN No. 17 Pokobulo. memahami isi materi bimbingan
Berikut uraian masukan/komentar dari kedua 6. Uji Coba Produk (Uji Coba Kelompok Kecil)
ahli yaitu ahli bimbingan dan konseling dan ahli Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba
praktisi berdasarkan hasil data angket penilaian kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil bertujuan
keterpakaian (akseptabilitas) meliputi uji kegunaan, untuk mengetahui kelayakan dan keberterimaan media
kelayakan, ketepatan dan isi materi. bimbingan konseling Pop-Up Book Career yang
❖ Masukan dari Bapak AKhmad Harum, S.Pd., dikembangkan dan hal apa saja yang perlu direvisi
M.Pd selaku dosen bimbingan dan konseling, sebelum melahirkan produk akhir. Uji kelompok kecil
yaitu: melibatkan 29 orang peserta didik kelas V. Peneliti
• Tambahkan bahan materi/profesi yang sesuai melibatkan 29 peserta didik karena penelitian ini
dengan generasi ke depan maupun profesi yang menggunakan uji kelompok kecil. Dalam tahap uji
belum diketahui siswa kelompok kecil ini peneliti menjadi fasilitator, peserta
• Media perlu menyesuaikan dengan kondisi siswa didik mengisi angket penilaian dan berperan langsung
• Memperjelas kalimat/kata pada medianya dalam proses pemberian layanan informasi
terutama yang mudah dipahami menggunakan Pop-Up Book Career. Berikut ini hasil
❖ Masukan dari Ibu Hj. Mariati, S., S.Pd selaku penilaian Pop-Up Book Career pada 29 peserta didik:
guru mata pelajaran sekaligus wali kelas V di Tabel 4.7 Hasil uji coba kelompok kecil Pop-Up Book
SDN No. 17 Pokobulo, yaitu: Career
• Buat lembar evaluasi bagi siswa agar lebih Jawaban
memudahkan siswa untuk mengingat dan No Pertanyaan keterang
Ya Tidak
an
memahami isi materi bimbingan
5. Revisi I Apakah tampilan Pop-Up 29 Ya,
Revisi media awal ini dilakukan berdasarkan 1 Book Career ini sudah 10 0
menarik? 0% 0 Tidak
data hasil uji ahli. Beradasarkan data yang masuk dari
para ahli dan dianalisis dan hasil analisisnya, pada 26 Ya,
Apakah Pop-Up Book Career
dasarnya keempat ahli mengatakan bahwa modul 2 89 3
ini praktis digunakan?
bimbingan kedamaian untuk peserta didik yang telah % 11% Tidak
ada sudah baik untuk digunakan dan diberikan kepada Apakah Pop-Up Book Career 21 ya,
peserta didik. Meskipun demikian ada beberapa saran 3 ini menggunakan bahasa 72 8
yang mudah dipahami? % 28% Tidak
yang diberikan oleh para ahli. Adapun revisi yang
dilakukan adalah revisi terhadap modul bimbingan Apakah gambar materi
yang terdapat Pop-Up Book
kedamaianyang sedang dikembangkan. 4 10 29 Ya,
Career ini sudah menarik
dan sesuai? 0% 0 0 tidak
16
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
Apakah materi Pop-Up Book 25 Ya, media Pop-Up Book Career praktis digunakan,
5 Career ini mudah 86 4 terdapat 29 orang menyatakan bahwa media Pop-Up
dipahami? % 14% Tidak Book Career mudah dipahami, 29 orang menyatakan
Apakah materi Pop-Up Book 20 Ya, bahwa media Pop-Up Book Career bahasa yang
6 Career ini sesuai dengan 68 9 sederhana, 29 orang berpendapat bahwa menyukai
kebutuhan adik-adik? % 32% Tidak tampilan dari media Pop-Up Book Career, dan 29 orang
Apakah Pop-Up Book Career peserta didik berpendapat bahwa sangat
ini membantu Adik-adik membutuhkan media pembelajaran ini (Pop-Up Book
7 memahami dan mengenal 27 Ya,
Career) dikarenakan tampilannya menyajikan bentuk
berbagai informasi 93 2
gambar tiga dimensi yang membuat mereka lebih
mengenai karir/profesi? % 7% Tidak
fokus mengikuti pembelajaran (ungkapan beberapa
Sumber: Lembar Uji kelompok kecil di lampiran
siswa kelas V).
Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil yang
7. Revisi II (Produk Akhir)
peneliti lakukan kepada 29 siswa dengan
Revisi tahap kedua dilakukan berdasarkan
menggunakan angket didaptkan hasil bahwa:
hasil analisis yang dilakukan pada data hasil uji coba
1. Poin pertama dari 29 siswa semuanya menjawab
kelompok kecil. Berdasarkan hasil data yang masuk
Ya, karena tampilan pada media Pop-Up Book Career
dijadikan sebagai bahan analisa dalam melakukan
ini sudah menarik.
revisi kedua media Pop-Up Book Career dan
2. Poin kedua dari 29 siswa, 26 menjawab Ya dan 3
merupakan acuan untuk menghasilkan produk akhir.
menjawab Tidak, alasan ketiga siswa menjawab
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan
Tidak karena menurutnya media Pop-Up Book
bahwa media Pop-Up Book Career tidak perlu direvisi.
Career ini susah untuk dibawa kemana-mana.
Adapun revisi tahap dua lebih didasarkan pada data
3. Poin ketiga dari 29 siswa, 21 menjawab Ya dan 8
kualitatif, berupa saran dan komentar dari peserta
menjawab Tidak, alasan 8 siswa menjawab Tidak
didik. Namun tidak ada saran ataupun komentar dari
adalah Bahasa yang ada pada media belum bisa
peserta didik, sehingga pada tahap revisi II untuk
mereka pahami.
menghasilkan produk akhir yang siap digunakan di
4. Poin keempat dari 29 siswa semuanya menjawab
sekolah tidak perlu di revisi.
Ya, karena gambar yang terdapat media Pop-Up
4.2. Pembahasan
Book Career ini membuat mereka antusias dalam
Penelitian Pengembangan Media Bimbingan
mengikuti proses bimbingan
Konseling Pop-Up Book Career Sebagai Media Informasi
5. Poin kelima dari 29 siswa, 25 menjawab Ya dan 4
Pengenalan Karir Untuk Siswa Kelas V di SDN No. 17
menjawab Tidak, alasan 4 siswa menjawab tidak
Pokobulo ini bertujuan sebagai media pemberian
adalah materi dalam media ini belum jelas.
layanan bimbingan dan konseling pada peserta didik
6. Poin keenam dari 29 siswa, 20 menjawab Ya dan 9
agar dapat membantu Guru mata pelajaran dalam
menjawab Tidak, alasan 9 siswa menjawab tidak
pemberian layanan. Media bimbingan konseling Pop-
adalah karena mereka cuma ingin membantu
Up Book Career adalah media Pembelajaran visual yang
orang tuanya Bertani dibandingkan melanjutkan
berisi gambar dan materi profesi yang belum diketahui
studinya ke jenjang yang lebih tinggi.
oleh peserta didik dan kartu karirku yang berisi
7. Poin ketujuh dari 29 siswa, 27 menjawab Ya dan 2
pertanyaan mengenai isi materi Pop-Up Book Career
menjawab Tidak, alasan 2 siswa menjawab tidak
yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
adalah karena siswa tersebut sudah mengenali
peserta didik mengenai profesi yang belum peserta
beberapa jenis karir yang ada dalam media Pop-Up
didik kenali.
Book Career ini.
Dalam perkembangannya media Pop-Up Book
8. Dari poin 1-7, peneliti mendapat informasi berupa
Career merupakan sebuah tantangan baru dalam
alasan siswa didapatkan pada saat peneliti
pemberian layanan bimbingan dan konseling pada
melakukan evaluasi (secara langsung) di hari
SDN No. 17 Pokobulo khususnya pada pemberian
terakhir melakukan penelitian.
informasi mengenai jenis-jenis karir/profesi dengan
Berdasarkan uji coba kelompok kecil yang
menempatkan seorang guru Mata Pelajaran (Wali
peneliti lakukan kepada 29 orang peserta didik
Kelas), yang bertugas untuk membina dan menerima
dengan menggunakan angket didapatkan hasil
berbagai permasalahan peserta didik di sekolah,
bahwa 29 orang beranggapan media Pop-Up Book
masalah yang dihadapi oleh pihak sekolah, adalah
Career sangat menarik, 29 orang menyatakan bahwa
17
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
banyak peserta didik yang belum mengetahui jenis- lebih mendalam dilakukan wawancara dengan guru.
jenis karir dan juga tidak adanya media pembelajaran Didapatkan bahwa belum ada media untuk
yang dapat memfasilitasi guru dalam memberikan memberikan siswa pemahaman mengenai karir. Jadi,
layanan informasi mengenai karir. Berdasarkan disekolah tersebut guru mata pelajaran (wali kelas)
dengan hal tersebut, jelas bahwa pengembangan media kesulitan memberikan bimbingan karir kepada peserta
Pop-Up Book career ini dapat memberikan kontribusi didik. Jadi sudah menjadi kewajiban siswa untuk
besar terhadap pelaksanaan layanan bimbingan dan mendapatkan pengetahuan berbagai materi yang
konseling di SDN No. 17 Pokobulo dalam diberikan guru mata pelajaran. Berdasarkan berbagai
meningkatkan pemahaman peserta didik. Dengan ini analisis kebutuhan yang dilakukan dikembangkan
diharapkan pemberian layanan bimbingan di sekolah sebuah media pembelajaran yang dapat membantu
dapat berjalan secara maksimal. peserta didik dalam meningkatkan pemahaman
Salah satu media pembelajaran yang digemari mengenai jenis karir.
peserta didik adalah media bergambar. Seperti hasil Tahapan selanjutnya adalah Perancangan
assessmen awal yang dilakukan, peserta didik sangat media Pop-Up Book Career. Perancangan dimulai dari
suka dengan media bergambar terutama media pembuatan sampul buku yang akan menjadi pelindung
bergambar yang berbentuk tiga dimensi. Karenanya dari media Pop-Up Book Career. Dilanjutkan pada
dikembangkan media layanan bimbingan kelompok perancangan halaman buku dan juga gambar karir
yaitu media Pop-Up Book Career. Media ini merupakan yang menarik bagi peserta didik dengan memilih
media pembelajaran yang menyajikan gambar tiga gambar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
dimensi. Untuk mengembangkan sebuah media juga membuat kartu karir dengan menggunakan
bimbingan tentu memerlukan metode dalam desain jenis karir sebagai background kartu agar
pembuatan dan pengembangannya. Terdapat 3 terlihat lebih menarik, dimana kartu karir ini bertujuan
tahapan yang dilakukan peneliti yaitu define sebagai bahan evaluasi pembelajaran peserta didik.
(pendefinisian), design (perancangan), dan development Peneliti merancang semenarik mungkin. Hal ini agar
(pengembangan). Model pengembangan ini diadaptasi peserta didik tertarik mengikuti proses pemberian
dari metode pengembangan dari Thiagarajan dan bimbingan.
Semmel dalam Trianto (2013) . Terakhir dilakukan tahap pengembangan
Pengembangan media Pop-Up Book Career untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan
diawali dengan melakukan analisis kebutuhan efektifitas media Pop-Up Book Career. Tahapan uji
(pendefinisian) yaitu melakukan asesmen. Langkah kevalidan dilakukan dengan melakukan penilaian
pertama yang dilakukan adalah pendefinisian atau terhadap media yang dibuat. Terdapat 2 ahli yang
analisis kebutuhan yang diperoleh dari peserta didik memberikan penilaian yaitu 1 Dosen Prodi Bimbingan
dan guru mata pelajaran di sekolah, hasil kajian teoritis Konseling sebagai ahli materi dan 1 Dosen Prodi
dan empirik sangatlah diperlukan hadirnya pemberian Teknologi Pendidikan sebagai ahli media. Dari hasil
layanan bimbingan dan konseling yang menarik dan validasi terdapat masukan dan saran yang kemudian
inovatif guna membantu peserta didik dalam dijadikan landasan perbaikan atau revisi. Sehingga
pengentasan masalahnya. Untuk mendapatkan media Pop-Up Book Career dapat dilakukan uji coba
informasi dan data mengenai kebutuhan peserta didik terbatas pada peserta didik.
di sekolah. Dilakukan assessmen awal kepada peserta Media Pop-Up Book Career yang dinyatakan
didik yaitu memberikan angket mengenai layak untuk diimplementasikan pada peserta didik
pengetahuan mengenai karir yang peserta didik selanjutnya dilakukan uji coba. Uji Coba bertujuan
ketahui. untuk mengetahui kefektifan dan kepraktisan media
Kemudian diperoleh data pada peserta didik yang dikembangkan. Jumlah subjek penelitian adalah
yang ternyata tidak mengetahui jenis-jenis karir yang 29 orang dari kelas V. Pada tahap ini peserta didik
tidak mereka lihat disekelilingnya, mereka hanya tahu sangat berminat dan termotivasi untuk mengikuti
karir yang sering mereka lihat, seperti: guru, polisi, pelayanan bimbingan karir. Hal ini diketahui dari
tantara, dan dokter. Tentunya hal ini menandakan respon peserta didik yang sangat baik ketika mengikuti
tidak idealnya pemberian layanan bimbingan terutama layanan bimbingan menggunakan media Pop-Up Book
di bidang karir karena belum adanya media yang dapat Career. Kepraktisan media juga sangat tinggi
meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai berdasarkan penilaian guru atau praktisi yang
jenis karir. Selanjutnya untuk medapatkan informasi nantinya akan menggunakan media Pop-Up Book
18
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
Career. 221358.
Hasil revisi pada pengujian kelompok kecil, Albar, D. (2019). Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karier
akan menjadi acuan untuk menghasilkan produk akhir. Melalui Eksplorasi Minat Dalam Perencanaan Karier
Berdasarkan data yang diperoleh melalui uji coba Peserta Didik Kelas Ix Di Smpn 4
kelompok kecil menunjukkan bahwa media Pop-Up Bandarlampung (Doctoral dissertation, UIN
Book Career tidak perlu direvisi. Adapun revisi tahap Raden Intan Lampung).
kedua lebih didasarkan pada data kualitatif, berupa Andriani, MW. (2019). Pengaruh Layanan Informasi
saran dan komentar dari peserta didik. Menggunakan Papan Bimbingan Terhadap
Menurut penelitian Mufidah (2019) bahwa Pemahaman Karir Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Berdasarkan kuantifikasi penilaian uji pengguna Nusantara Of Research. Vol. 2. No. 1. (pp. 68-77)
dengan satu guru bimbingan dan konseling/konselor Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
diperoleh hasil perhitungan presentasi uji pengguna Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
sebesar 88,23 %. Hasil tersebut masuk dalam kriteria Ardana, N, S., Dharsana, K, I., Suranata, Kadek. (2014).
sangat valid atau dapat digunakan tanpa revisi. Penerapan Konseling Karir Holland dengan
Meskipun perhitungan yang diperoleh menunjukkan teknik modeling untuk meningkatkan
tanpa revisi namun masih ada beberapa perbaikan kematangan karir siswa kelas x TKJ 1 SMK
saran yang sudah diberikan oleh guru bimbingan dan Negeri 3 Singaraja. E-journal Undiksa Jurusan
konseling/konselor. Konselor mengungkapkan bahwa BimbinganKonseling. Vol. 2. No.1. (pp.1-10)
unsur Pop-Up dari BUKARIER menjadi nilai lebih. Aryani, F., & Rais, M. (2018). Bimbingan Karir Masa
Kemudian peneliti mengembangkan media Depan untuk Meraih Sukses ke Perguruan Tinggi.
Pop-Up Book Career dengan mengubah jenis karir yang Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri
telah dikembangkan peneliti terdahulu dengan Makassar
mengacu pada hasil analisis kebutuhan yang telah Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran Cet. 14. Jakarta:
didapatkan oleh peneliti dan juga menambahkan kartu Raja Grafindo Persasda.
karir sebagai bahan evaluasi peserta didik untuk lebih Budiamin, A. dan Setiawati. (2009). Bimbingan Konseling,
mudah memahami materi bimbingan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
5. KESIMPULAN Departemen Agama RI.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, Borg, W.R & Gall, M.D. (2003). Educational Research: an
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Introduction Seventh Edition. New York: Logman
1. Gambaran kebutuhan media Pop-Up Book Career Inc.
terdiri dari analisis kebutuhan Guru mata pelajaran Djijar, C. D. (2015). Efektivitas media pop-up book dalam
(Wali Kelas), analisis Peserta didik, analisis materi meningkatkan kemampuan membaca cerita mata
dan analisis konsep sehingga dibutuhkan sebagai pelajaran bahasa Indonesia kelas 1 SD Brawijaya
penunjang pelaksanaan proses layanan bimbingan Smart School. (Skripsi). Malang: Universitas
khususnya dalam meningkatkan pemahaman karir Negeri Maulana Malik Ibrahim.
peserta didik. Fajarwati, L. (2018). Pelaksanaan Kegiatan Career Day
2. Prototipe media bimbingan konseling Pop-Up Book dalam Bidang Bimbingan Karir untuk
Career efektif dalam meningkatkan pemahaman Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap
karir peserta didik di SDN No. 17 Pokobulo terdiri Sekolah Lanjutan pada Siswa Kelas 9.4 SMP
dari perencanaan sampul, perencanaan halaman, Negeri 19 Kota Bekasi Tahun Ajaran
perencanaan gambar karir, perencanaan kartu 2016/2017. Insight: Jurnal Bimbingan Konseling.
karirku. Vol. 7 No. 1. (pp. 107-115).
3. Tingkat uji validitas dan kepraktisan media Fitrianthamy, A. (2017). Pengaruh Layanan Informasi
bimbingan konseling media Pop-Up Book Career Karir dalam Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi
dinyatakan dapat digunakan dengan tingkat pada Peserta Didik Kelas XI di Sekolah Menengah
kepraktisan pada kategori tinggi setelah dinilai Atas Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran
oleh ahli dan hasil observasi keterlaksanaan media. 2015/2016 (Doctoral dissertation, IAIN Raden
DAFTAR PUSTAKA Intan Lampung).
Abubakar, S. R. (2011). Pelaksanaan bimbingan karir Hamdani, A. (2012). Teori Motivasi Psikologi Pendidikan.
bagi siswa SMA sebagai persiapan awal Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia
memasuki dunia kerja. Selami. Vol. 34. NO.1. (p. Yogyakarta
19
PINISI JOURNAL OF EDUCATION
Hidayati, R. (2015). Layanan Informasi karir membantu Mufidah, E. F. 2019. Pengembangan Buku Pop-Up
peserta didik dalam meningkatkan pemahaman karier untuk kesadaran karier siswa sekolah
karir. Jurnal Konseling GUSJIGANG. Vol. 1. No.1. dasar. Jurnal Bimbingan Konseling. vol. 8 (2). hal.
Lestari, I. (2017). Meningkatkan kematangan karir 136-14
remaja melalui bimbingan karir berbasis life Aeni, N. Kasdi, A. & Riyanto, Y. 2018. PENDIDIKAN
skills. Jurnal Konseling GUSJIGANG. Vol. 3. No. 1. NILAI NASIONALISME DENGAN MEDIA POP
Nursalim & Eko (2011). Bimbingan dan konseling di UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN
sekolah dasar. Surabaya: Unesa University press. BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SEKOLAH
Salahudin, A. (2010). Bimbingan dan Konseling. Bandung: DASAR. Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil
CV Pustaka Setia Penelitian. Vol. 4 (3). 2460-8475
Sari, N.A., dkk. (2018). “Penerapan Pembelajaran Sentarik, K. Kusmariyatni, N. 2020. Media Pop-Up Book
Tematik Terpadu di Sekolah Dasar”. Jurnal pada Topik Sistem Tata Surya Kelas VI Sekolah
Pendidikan, Vol. 3, No. 12. (pp. 1572—1582). Dasar. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.4 (2). pp.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan 197-208
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sumanto. (2014). Psikologi Perkembangan (Fungsi dan
Teori). Jakarta: PT Buku Seru
Sumantri, N. (2001). Pembaharuan Pendidikan IPS.
Bandung: Rosda Karya.
Hamdani. (2012). Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung:
CV Pustaka Setia
Hidayati, Richma. (2015). Layanan Informasi karir
membantu siswa dalam meningkatkan
pemahaman karir. Jurnal Konseling Gusjigang.
Vol. 1. No. 1. (pp. 2460. 1187)
Irham & Wiyani. (2014). Psikologi Pendidikan: Teori dan
Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-
Ruzz
KARSANI, K. (2019). Efektivitas Layanan Informasi Karir
Untuk Meningkatkan Perencanaan Karir Peserta
Didik Kelas Xi Di Sma Budaya Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2018/2019. Lampung: UIN Raden
Intan Lampung.
Kartadinata, Sunaryo dkk. (1999). Bimbingan di Sekolah
Dasar. Jakarta: Depdikbud
Lidyasari, Aprilia Tina. (2019). Inovasi Bimbingan Karir
dalam Meningkatkan Career Awareness Siswa
Sekolah Dasar di Era Revolusi Industry 4.0.
Proceeding dalam Konvensi Nasional XXI Asosiasi
Bimbingan dan Konseling Indonesia.
Rohmah, U. (2018). Bimbingan Karir untuk Peserta
Didik di Sekolah Dasar. Cendekia: Jurnal
Kependidikan Dan Kemasyarakatan, Vol. 16. No.2.
(pp. 62-282)
Wiyani, A. Novan. (2014). Psikologi perkembangan Anak
Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media
Walgito, B. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi dan
Karir) Yogyakarta: Pustaka Setia.
Winkel.W.S. (2005). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abad
20