Anda di halaman 1dari 3

Tokoh Cerita:

• Bintang Abimasta

• Sahara Zeinna

Sinopsis : Setahun sudah hubungan Bintang dan Sahara berlalu. Mereka adalah sepasang kekasih
yang putus gara-gara tak ada lagi kecocokan. Bintang adalah tipe cowok rumahan, yang lebih suka
menghabiskan waktu dirumah dan Sahara adalah tipe cewek yang lebih suka menghabiskan waktu
diluar rumah.

Orientasi: Suatu hari saat mereka sedang dicafe, tata bertanya pada Bintang ‘’bin, kamu gak bosan ya
dirumah terus?

Soalnya tiap aku ajak kamu jalan ada aja alasannya, kamu anti-sosial?’’

Sambil tersenyum Bintang menjawab ‘’aku bukan anti-sosial, aku Cuma males aja’’

Konflik: Sahara lalu berkata ‘’alasan aja kamu bilang aja kalo kamu udah bosan sama aku, aku capek
tau pura-pura bahagia. Tiap aku jalan terus ketemu teman mereka bakal nanya eh kok sendiri terus,
si Bintang kemana? Dan aku capek harus bohong lagi Bin! Kamu bisa gak sekali aja ngerti aku? Aku
capek sama semua ini aku mau mengakhiri hubungan ini, aku udah capek bintang, aku juga iri sama
temen temen aku yang sering jalan jalan sama pacarnya aku juga mau jalan jalan sama pacarku
setiap aku ngajakin kamu jalan jalan pasti gabisa kenapa sih? Pasti ada alesan aja kalau aku ngajak
kamu buat jalan keluar’’ kata sahara sambil menghela nafas dan menahan emosi karena Sahara
sudah capek dengan hubungan ini.

Lalu bintang menghela nafas dan Bintang berujar ‘’Sahara, aku tahu kita sudah lama saling mencintai.
Kamu tahu semua tentang aku dan aku juga demikian. Aku sadar, saat kamu ngajak aku jalan kamu
ingin habisin waktu sama aku. Aku memang orang yang susah diajak have fun seperti cowok lain,
yang mungkin pernah menjadi bagian hidup kamu. Tapi aku gak pernah ada niat buat ninggalin kamu,
menduakan kamu. Aku tetap cinta sama kamu, seperti dulu sewaktu pertama bertemu. Jadi mulai
sekarang, kalo ada yang nanya Bintang kemana kamu jawab aja Bintang gak kemana-mana dia ada
dihati aku. Ingat sayang, cinta bukan hanya sekedar dibahagiakan tapi juga untuk membahagiakan.
Lagiankan, sekarang kita lagi berdua’’ Bintang tersenyum sembari menatap sahara yang sedang
mendengarkan bintang berbicara.

Sahara memalingkan wajahnya ke tempat lain, seolah tak ingin menunjukann senyum bahagianya
pada Bintang. Sahara tahu, apa yang dikatakan Bintang ada benarnya.

Tiba tiba suasana menjadi hening dan canggung

Lalu bintang berkata disaat suasana sedang hening


Puncak: ‘’Sahara, aku mau ngomong sama kamu” kata Bintang, sembari memperbaiki sikap
duduknya. Bintang lalu menghela napas. Sahara pun menatap Bintang dengan tajam.

‘’kamu mau ngomong apa Bintang?’’ tanya Sahara memecah hening.

‘’Sahara, aku mau kita selesai disini. Aku tau aku jahat tiba tiba mutusin kamu dalam keadaan seperti
ini dan aku pikir juga, hubungan kita gak sebaik dulu. Seperti yang kamu omongin barusan. Aku ingin
ngeliat kamu bahagia, aku ingin kamu dapatin seseorang yang bisa membahagiakan kamu aku juga
mau kamu dapetin seseorang yang lebih baik dari aku. Aku tau kamu udah kecewa sama kelakuan
aku yang kaya gini, aku udah janji kalo aku bakal ngebahagia in kamu ternyata aku malah ingkar janji
itu, Aku minta maaf Ra ” Bintang tertunduk sambil memegang tangan Sahara.

Sahara yang mendengar penjelasan dari Bintang pun langsung menghabiskan jus orange miliknya,
memperbaiki tatanan rambutnya, sembari menahan airmata yang sudah berkumpul dikelopak
matanya. Sahara pun berucap ‘’kita keluar, aku yang bayar semua ini”

Bintang dan Sahara kemudian berdiri meninggalkan meja dengan luka masing-masing. Sesampainya
diluar cafe, Bintang berpesan pada Sahara ‘’aku pamit, jaga diri kamu baik-baik ya. Aku harap, aku
masih bisa jadi teman kamu’’.

Sahara hanya mengangguk dan berkata ‘’kamu juga. Jaga diri baik-baik ya’’

Resolusi: Sahara melangkah menuju mobilnya dengan wajah berselimut duka. Airmatanya tumpah
saat berada didalam mobil dengan keadaan yang sangat kacau. Bintang kemudian berjalan menuju
halte tempat biasa dia menunggu bus. Dari kejauhan, Bintang menoleh ke mobil merah milik Sahara.
Tata yang berada dalam mobil pun menatap ke arah Bintang.

Bus yang ditunggu Bintang akhirnya tiba, dalam bus Bintang hanya diam. Bintang melanjutkan
perjalanannya sembari mendengarkan lagu dari “Tulus” dengan berjudul “Pamit” Lewat handphone
miliknya.

Percuma kita mempertahankan genggaman yang hanya sebuah ilusi, bahwa kita akan baik-baik saja.
Kisah ini masih bisa diperbaiki. Percuma dipertahankan, kalau perbedaan ini hanya berujung dengan
kata pisah.

“Aku sudah melanggar janjiku. Aku selalu buat kamu menangis. Aku minta maaf.” Itu kata-kata
terakhirku sebelum akhirnya ia pergi ke mata angin yang berbeda dan aku menyesal karena memilih
menanti fajar datang.

Penyelesaian: Kini setelah masa-masa itu. Di masa aku bahagia bersamamu, melihatmu tersenyum,
mendapatkan sebuah pelukan ketikan pulang. Sampai semua pertengkaran kita. Aku masih tetap
mencintaimu dengan segenap hatiku. Yang berubah hanya kau tak lagi milikku. Dan kamu harus
percaya, kamu tetap teman baikku. Teman (hidup) terbaikku.
Kini baik Sahara maupun Bintang menjalani hari mereka dengan kesibukan dan kenangan mereka
masing-masing. Meski demikian mereka masih berteman baik sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai