Anda di halaman 1dari 50

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIV / AIDS YANG

MEMPENGARUHI TERJADINYA STIGMA TERHADAP ODHA


DI KALANGAN REMAJA PUTRI DI SMA JAYANTI

LUSI SULAESIH

1022032031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG

OKTOBER, 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas literature review yang berjudul
“Hubungan Pengetahuan Tentang HIV / AIDS yang Mempengaruhi Terjadinya
Stigma Terhadap ODHA di Kalangan Remaja Putri di SMA Jayanti”
Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Ns. Eka Ernawati, S. Kep., M. Kep
selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah membimbing, mengarahkan serta
memotivasi sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan
bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan literature review ini.
Peulis menyadari bahwa literature review yang dibuat jauh dari kata sempurna karena
adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Penulis berharap laporan literatur review ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.

Serang, Oktober 2023


Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan....................................................................................1

1. Latar Belakang................................................................................1
2. Tujuan Penulis.................................................................................4

BAB II Analisi Kritis..................................................................................5

2.1 pertanyaan klinis.............................................................................5


2.2 Tabel PICO.....................................................................................5
2.3 Tabel Penelusuran...........................................................................5
2.4 Critical appraisal.............................................................................6
A. Argument Riset 1................................................................6
B. Argument Riset 2...............................................................10
C. Argument Riset 3...............................................................14
D. Argument Riset 4...............................................................17
E. Argument Riset 5...............................................................22
F. Argument Riset 6...............................................................26
G. Argument Riset 7...............................................................30
H. Argument Riset 8...............................................................33
I. Argument Riset 9 ..............................................................36
J. Argument Riset 10 ............................................................39

BAB III Analisis jurnal dan kesimpulan....................................................42

Daftar pustaka

Lampiran

iii
BAB II
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Human Immunodeficience Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menginfeksi sel
darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena
turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. Penderita HIV
memelurkan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah
virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS, sedangkan
penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi
oportunistik dengan berbagai komplikasi (Kemenkes RI, 2020).

HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa kondom (vaginal atau
anal), dan seks oral dengan orang yang terinfeksi, tranfusi darah yang terkontaminasi
dan berbagai jarum suntik yang terkontaminasi, alat suntik, peralatan bedah, atau
instrument tajam lainnya. Hal ini juga dapat ditularkan antara ibu dan bayinya selama
kehamilan, persalinan, dan menyusui (Andi Juhaefah, 2020). Populasi kunci dalam
penularan HIV/ AIDS meliputi pengguna Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat
adiktif (NAPZA), suntik (penasun), Wanita Pekerja Seks (WPS) langsung maupun
tidak langsung, pelanggan pasangan seks (WPS), serta gay, waria dan laki-laki
pelanggan/ pasangan Seks dengan sesama Laki-laki (LSL) (Kemenkes RI, 2020).

Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia World Health of Organization (WHO)
HIV pada tahun 2022. Menyatakan, diperkirakan ada sekitar 39,0 juta orang yang
hidup dengan HIV pada akhir tahun 2022. Ini termasuk sekitar 1,5 juta anak (usia 0-
14 tahun). Jumlah orang yang tertular HIV pada tahun 2022 adalah sekitar 1,3 juta
orang, yang menunjukkan penurunan 38% dibandingkan dengan tahun 2010. Jumlah
kematian terkait HIV pada tahun 2022 adalah sekitar 630.000 orang secara global,
menunjukan penurunan 51% di bandingkan dengan tahun 2010. Epidemi HIV global

iv
merenggut 69% lebih sedikit nyawa pada tahun 2022 di bandingkan puncaknya pada
tahun 2004. Sebanyak 84.000 anak meninggal karena penyebab terkait HIV pada
tahun 2022. Total kematian akibat HIV sejauh ini adalah sekitar 40,4 juta jiwa.

Menurut data dari (Riskesdas, 2022) menunjukkan sumber Infeksi yang


Belum Terdeteksi: Dari total 526.841 orang dengan HIV, hanya sekitar 429.215
orang yang telah terdeteksi atau mengetahui status HIV mereka. Ini berarti ada sekitar
100 ribu orang dengan HIV yang belum terdeteksi dan berpotensi menularkan HIV ke
masyarakat. Data ini menggarisbawahi pentingnya upaya pencegahan, deteksi, dan
pengobatan HIV/AIDS di Indonesia. Diperlukan lebih banyak kesadaran, tes HIV
yang lebih luas, dan akses yang lebih baik ke pengobatan ARV untuk mengurangi
penularan HIV, terutama dari ibu ke anak, dan untuk meningkatkan kualitas hidup
mereka yang hidup dengan HIV.

Pada daerah kabupaten Tangerang tahun 2022 (Dinkes Kabupaten Tangerang,


2022) tercatat ada 533 kasus HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang. Dari angka
tersebut, kata Evi, total HIV-AIDS khusus dengan domisili Kabupaten Tangerang
mencapai 428 kasus, meliputi HIV sebanyak 327 kasus dan AIDS sebanyak 101
kasus. Penderita terbanyak ditemukan berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki
dengan jumlah 340 kasus atau 79,44 persen dan jenis kelamin perempuan sebanyak
88 kasus atau 22,56 persen. Sementara itu, total kasus HIV-AIDS yang ditemukan
dengan domisili luar Kabupaten Tangerang sebanyak 105 kasus. Tercatat, kalangan
usia produktif mendominasi kasus HIV-AIDS di Kabupaten Tangerang. Yakni usia
25-29 tahun dengan persentase sekitar 70 persen, disusul usia 20-24 tahun dengan
persentase kurang lebih 20 persen. Sementara sisanya yakni kalangan remaja dan
balita.

Stigma merupakan suatu reaksi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS
(ODHA) berupa ketakutan, penolakan, prasangka, dan juga diskriminasi. Stigma
adalah proses dinamis berdasarkan persepsi yang ada dan menyebabkan
penyimpangan dari nilai, keyakinan dan sikap seseorang, sehingga dapat mendorong
orang untuk memiliki prasangka, pikiran, perilaku dan tindakan mereka, yang dapat

v
dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, pengusaha, penyedia layanan kesehatan,
rekan kerja, teman, bahkan keluarga.

Penyebab adanya stigma karena kurangnya pengetahuan yang benar tentang


HIV/ AIDS. Cara memperbaiki pengetahuan tentang HIV/ AIDS salah satunya dapat
dilakukan dengan memberi pendidikan kesehatan. Stigma dan diskriminasi yang
masih kuat terhadap orang dengan HIV positif menjadi salah satu hambatan dalam
upaya penanggulangan HIV. Stigma dan diskriminasi bukan hanya mempengaruhi
hidup orang yang positif HIV, namun juga orang-orang yang hidup dilingkungan
sekitar seperti, pasangan hidup, keluarga atau bahkan perawat (Nanda, 2019).

Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA muncul berkaitan dengan


tidaktahunya seorang tentang mekanisme penularan HIV. Kesalahpahaman atau
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/ AIDS sering kali berdampak
ketakutan masyarakat terhadap ODHA, sehingga memunculkan penolakan terhadap
ODHA. Maka dari itu adanya pemberian informasi lengkap, baik melalui penyuluhan,
konseling maupun sosialisasi tentang HIV/ AIDS kepada masyarakat berperan
penting untuk mengurangi stigma dan diskriminasi (Simanjuntak, Saragih, Hasibuan,
& Pardede, 2020)

Berdasarakan penelitian yang di lakukan oleh (Mardhatillah, Devy Febrianti,


Zulkarnain Sulaiman, Sunandar Said, 2020) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan partisipasi siswa tentang HIV dan AIDS
dengan stigma terhadap ODHA di SMAN 5 Makassar. Hasil uji chi-square
menunjukkan bahwa p<0,005 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang
HIV dan AIDS dengan stigma terhadap ODHA dengan p=0,020, ada hubungan antara
sikap siswa dengan stigma terhadap ODHA dengan p=0,001 dan ada hubungan antara
partisipasi siswa pada kegiatan HIV dan AIDS dengan stigma terhadap ODHA
dengan nilai p=0,001

Berdasarkan Pernyataan diatas penulis tertarik untuk menganalisis hubungan


pengetahuan tentang HIV/AIDS yang mempengaruhi terjadinya stigma pada ODHA

vi
2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis adalah mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan tentang
HIV/AIDS yang mempengaruhi terjadinya stigma terhadap ODHA.

vii
BAB II
ANALISIS KRITIS

2.1 Pertanyaan Klinis


Apakah ada hubungan tentang pengetahuan HIV/AIDS yang mempengaruhi
stigma terhadap ODHA?

2.2 Tabel PICO

Analisis

P (problem/populasi) HIV/AIDS

I (intervention/intervensi keperawatan) Pengetahuan tentang HIV/AIDS

C (compare/pembanding) -

O (outcame/hasil yang diharapkan) Adanya pengetahuan tentang


HIV/AIDS terhadap stigma pada
ODHA

2.3 Tabel penelusuran jurnal

Kata kunci Google Scholar Doaj Sciencedirect

Pengetahuan, HIV/AIDS, Stigma, 2.690 hasil - -


ODHA 2 Relevan

Knowledge, HIV/AIDS, Stigma, 10.400 hasil - -


PLWHA 3 relevan

viii
2.1 Critical Apprasial
A. Argument riset 1

No Critical Appraisal
1 Nama peneliti : Malik Sallam, Ali M. Alabbadi, Sarah Abdel-Razeq,
Kareem Battah, Leen Malkawi , Mousa A. Al-Abbadi and Azmi
Mahafzah
Tahun : 2022
Alamat web: https://www.mdpi.com/1660-4601/19/2/745
Tahun terbit jurnal : 2022
Judul penelitian : HIV Knowledge and Stigmatizing Attitude towards
People Living with HIV/AIDS among Medical Medical Student in
Jordan.

Tujuan penelitian :
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai pengetahuan
keseluruhan tentang HIV/AIDS, khususnya dalam aspek yang
melibatkan penularan dan manajemen, di kalangan mahasiswa
kedokteran di Yordania, dan untuk mengevaluasi keseluruhan sikap
stigmatisasi mahasiswa kedokteran terhadap orang yang mengidap
HIV/AIDS.

Metode Penelitian :

1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain


survei cross-sectional. Survei dilakukan secara online
menggunakan kuesioner yang dikelola sendiri dan
didistribusikan kepada mahasiswa kedokteran di Yordania
melalui platform media sosial seperti Facebook dan WhatsApp.
Kuesioner terdiri dari tiga bagian: informasi demografi,
pengetahuan tentang HIV/AIDS, dan sikap terhadap orang yang
hidup dengan HIV/AIDS. Survei ini bersifat sukarela dan

ix
anonim, dan tidak ada insentif yang diberikan kepada peserta.
Data yang dikumpulkan dari survei dianalisis menggunakan
berbagai metode statistik, termasuk uji chi-kuadrat, uji Mann-
Whitney U, dan analisis regresi multinomial.
2. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa kedokteran di
Yordania sebanyak 1362 orang. Survei dilakukan dengan
menggunakan kuesioner online yang didistribusikan antara 25
Maret 2021 dan 5 Mei 2021 menggunakan sampel yang mudah
digunakan pendekatan dimulai dengan kontak penulis.
3. Prosedur penelitian pada jurnal ini meliputi desain studi cross-
sectional yang didasarkan pada kuesioner online yang dikelola
sendiri dan dibuat menggunakan Google Formulir. Kuesioner
ini dirancang untuk menilai HIV/AIDS pengetahuan dan sikap
stigmatisasi di kalangan mahasiswa kedokteran di Yordania.
Survei didistribusikan antara 25 Maret 2021 dan 5 Mei 2021
menggunakan sampel yang mudah digunakan pendekatan
dimulai dengan kontak penulis.

Hasil penelitian
Penelitian jurnal ini memberikan beberapa hasil data univariat, yaitu:
Dari total 1362 mahasiswa kedokteran yang berpartisipasi dalam
penelitian ini, sebagian besar adalah perempuan (57,3%), berasal dari
Yordania (83,6%), dan merupakan mahasiswa pra-klinik (62,6%).
Rata-rata usia responden adalah 20 tahun, dengan rentang usia antara
17 hingga 31 tahun. Sebagian besar responden memiliki nilai rata-rata
terakhir antara 3,5 hingga 4,0 (51,2%). Sebagian besar responden
berasal dari Universitas Yordania (58,9%), diikuti oleh Universitas
Sains dan Teknologi Yordania (16,1%). Skor rata-rata pada skala
stigma HIV adalah 2,8, dengan rentang skor antara 0 hingga 10.

x
Sebagian besar responden memiliki sikap positif terhadap orang yang
hidup dengan HIV/AIDS (96,3%).

Berdasarkan Analisis bivariat penularan dari ibu ke anak melalui


menyusui (45,6% vs. 34,4%; p <0,001, uji chi-kuadrat), sedangkan
laki-laki menunjukkan persentase jawaban benar yang lebih tinggi.
tanggapan terhadap item: tidak menular melalui air liur (48,5% vs.
38,2%; p <0,001, uji chi-kuadrat), tidak menular melalui jabat tangan
(95,7% vs. 91,7%; p= 0,012, uji chi-kuadrat), non-penularan dengan
memeluk orang yang terinfeksi (94,0% vs. 90,1%; p = 0,014, uji chi-
kuadrat), dan menggunakan peralatan makan yang sama dengan yang
digunakan oleh orang yang terinfeksi (65,1% vs. 56,4%; p <0,001, uji
chi-kuadrat).

Kesimpulan dari analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat


hubungan yang signifikan antara beberapa variabel, seperti jenis
kelamin dan pengetahuan tentang HIV/AIDS, serta universitas yang
dihadiri dan sikap terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
Namun, hasil analisis bivariat tidak dapat menunjukkan hubungan
sebab-akibat antara variabel-variabel tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi hubungan sebab-
akibat antara variabel-variabel tersebut

Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian jurnal ini adalah bahwa meskipun sebagian
besar mahasiswa kedokteran di Yordania memiliki sikap positif
terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS, terdapat kekurangan
dalam pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS. Pengetahuan yang
kurang tentang HIV/AIDS dapat menghambat upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya
untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswa
kedokteran tentang HIV/AIDS melalui pendidikan dan pelatihan yang

xi
tepat.

Kekuatan :
Kekuatan dari penelitian jurnal ini adalah bahwa penelitian ini
memberikan wawasan yang berharga tentang pengetahuan dan sikap
mahasiswa kedokteran di Yordania terhadap orang yang hidup dengan
HIV/AIDS. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
survei online yang melibatkan mahasiswa kedokteran dari enam
universitas di Yordania. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar mahasiswa kedokteran memiliki sikap positif terhadap orang
yang hidup dengan HIV/AIDS, namun terdapat kekurangan dalam
pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS. Penelitian ini dapat
memberikan informasi yang berguna bagi pendidik dan profesional
kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap mahasiswa
kedokteran terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS.

Kelemahan :
Beberapa kelemahan dari penelitian jurnal ini termasuk:

1. Pengambilan sampel menggunakan pendekatan snowball


sampling, yang dapat menghasilkan bias dalam populasi sampel
dan tidak mewakili populasi mahasiswa kedokteran secara
keseluruhan.
2. Responden yang berpartisipasi dalam survei adalah
sukarelawan, yang dapat menghasilkan bias dalam sampel
karena mereka mungkin memiliki minat atau pengetahuan yang
lebih besar tentang topik penelitian.
3. Survei dilakukan secara online, yang dapat menghasilkan bias
dalam sampel karena tidak semua mahasiswa kedokteran
memiliki akses yang sama ke internet atau media sosial.
4. Survei hanya dilakukan di enam universitas di Yordania,
sehingga hasilnya mungkin tidak dapat diterapkan pada

xii
populasi mahasiswa kedokteran di negara lain atau di luar
wilayah tersebut.

B. Argument riset 2

No Critical Appraisal
2 Nama peneliti : Fadi S. Qashqari, Radi T. Alsafi, Saeed M. Kabrah,
Rayda’a A. AlGary , Sara A. Naeem , Malak S. Alsulami and Hatim
Makhdoom
Tahun : 2022
Alamat web:
https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpubh.2022.955458/full
Tahun terbit jurnal : 2022
Judul penelitian : Knowledge of HIV/AIDS transmission modes and
attitudes toward HIV/AIDS infected people and the level of HIV/AIDS
awareness among the general population in the kingdom of Saudi
Arabia

Tujuan penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat stigma pengetahuan,


sikap dan praktik terhadap pasien HIV/AIDS ( ODHA) serta mengkaji faktor-
faktor yang berhubungan dengan hal tersebut stigma.

Metode Penelitian :
1. Penelitian deskriptif cross-sectional berbasis komunitas online
yang dilakukan saat ini dilakukan dilakukan dengan
menggunakan kuesioner elektronik yang dikelola sendiri untuk
menilai pengetahuan penduduk Saudi mengenai cara penularan

xiii
HIV/AIDS dan sikap mereka terhadap orang yang terinfeksi
HIV/AIDS. Kuesioner ini didistribusikan kepada masyarakat
umum Kerajaan Arab Saudi antara bulan Oktober 2017 dan
Februari 2018.
2. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 2.081 subjek yang
tinggal di Kerajaan Arab Saudi. teknik pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan metode convenience
sampling. Metode ini kemungkinan besar menyebabkan bias
seleksi dalam populasi penelitian dan membatasi kemampuan
generalisasi temuan. kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
orang dewasa berusia 16 tahun atau lebih (keduanya jenis
kelamin) yang tinggal di Arab Saudi dan menandatangani
formulir persetujuan untuk dilibatkan dalam penelitian ini.
3. Prosedur pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
kuesioner elektronik yang dikelola sendiri untuk menilai
pengetahuan penduduk Saudi mengenai cara penularan
HIV/AIDS dan sikap mereka terhadap orang yang terinfeksi
HIV/AIDS. Kuesioner ini didistribusikan kepada masyarakat
umum Kerajaan Arab Saudi antara bulan Oktober 2017 dan
Februari 2018 melalui platform media sosial seperti WhatsApp,
Twitter, Facebook, Instagram, dll. Selain itu, kuesioner juga
didistribusikan dalam kampanye publik mengenai Hari AIDS
Sedunia di Rumah Sakit Umum Heraa.

Hasil penelitian
Berdasarkan hasil data univariat sebanyak 2.081 subjek yang tingal di
Kerajaan Arab Saudi berpartisipasi dalam survei ini. Lebih dari
separuh peserta (59,0%) memiliki rentang usia antara 20 dan 29 tahun.
Hampir tiga perempat (73,2%) peserta penelitian adalah perempuan.

xiv
Sebagian besar peserta adalah warga saudi (94,3%). Status perkawinan
lebih dari separuh peserta penelitian (57,0%) adalah lajang. 67,6%
peserta penelitian memiliki gelar sarjana. Pendapatan bulanan 68%
peserta penelitian memiliki adalah < 8,699 riyal Arab Saudi.
Berdasarkan Analisis bivariat terdapat perbedaan yang signifikan
antara usia, tingkat pendidikan, dan pendapatan bulanan dengan skor
rata-rata sikap terhadap orang yang terinfeksi HIV/AIDS (P-nilai ≤
0,05). Selanjutnya umur, kebangsaan, status perkawinan, dan tingkat
pendidikan mempunyai hubungan yang signifikan dengan rerata skor
sikap terhadap tingkat kesadaran HIV/AIDS (P-nilai ≤ 0,05)
(Qashqari et al., 2022)
.
Kesimpulan analisis bivariat ini terdapat informasi tentang hubungan
antara pengetahuan tentang cara penularan HIV/AIDS, sikap terhadap
orang yang terinfeksi HIV/AIDS, dan sikap terhadap tingkat skor
kesadaran HIV/AIDS. Oleh karena itu, analisis bivariat kemungkinan
dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara variabel-variabel ini.

Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar responden
penelitian memiliki pengetahuan yang baik tentang cara penularan
HIV/AIDS. Namun, persentase responden penelitian yang memiliki
sikap positif terhadap orang yang terinfeksi HIV/AIDS masih rendah,
dan tingkat kesadaran HIV/AIDS juga rendah. Terdapat beberapa
hubungan yang signifikan secara statistik antara beberapa variabel
sosio-demografis dan skor rata-rata pengetahuan. Selain itu, terdapat
hubungan linier positif antara sikap terhadap orang yang tertular
HIV/AIDS dengan sikap terhadap tingkat kesadaran HIV/AIDS. Oleh
karena itu, kampanye dan kebijakan advokasi sangat diperlukan untuk
membantu mengurangi stigmatisasi HIV.

xv
Kekuatan :
Kekuatan dari jurnal ini adalah bahwa jurnal ini telah melalui proses
tinjauan oleh para ahli dalam bidang kesehatan masyarakat dan telah
diterbitkan di jurnal Perbatasan dalam Kesehatan Masyarakat, yang
merupakan jurnal yang diakui dan dihormati dalam bidang kesehatan
masyarakat. Selain itu, penelitian ini telah melalui proses tinjauan oleh
komite etik Fakultas Ilmu Kedokteran Terapan dan telah disetujui
untuk publikasi. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa penelitian
ini telah melalui proses peninjauan yang ketat dan dapat dianggap
sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya.

Kelemahan :
Kelemahan dari jurnal ini adalah Dalam teks yang diberikan, terdapat
informasi bahwa penelitian ini menggunakan metode convenience
sampling, yang kemungkinan besar menyebabkan bias seleksi dalam
populasi penelitian dan kemampuan generalisasi temuan. Selain itu,
penelitian ini berdesain cross-sectional, yang membatasi pembuatan
kesimpulan sebab akibat. Keterbatasan lainnya adalah bahwa tidak ada
pertanyaan kualitatif yang disediakan, sehingga komponen kualitatif
tidak dapat membantu pemahaman yang lebih baik mengenai
pandangan negatif terhadap pasien HIV/AIDS dan memberikan
gambaran lengkap tentang penyebab di balik sentimen tersebut. Oleh
karena itu, hasil penelitian ini harus diinterpretasikan dengan hati-hati
dan tidak boleh digeneralisasi secara luas.

C. Argument riset 3

No Critical Appraisal

xvi
3 Nama peneliti : Thomas Obinchemti Egbe, Cynthia Adanze Nge,
Hermann Ngouekam
Tahun : 2020
Alamat web:
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/2325958219899305
Tahun terbit jurnal : 2020
Judul penelitian : Stigmatization among People Living with HIV/AIDS
at the Kumba Health District, Cameroon

Tujuan penelitian :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat, jenis stigma, dan
faktor risiko yang terkait dengan stigmatisasi terhadap Orang dengan
HIV/AIDS (ODHA).

Metode Penelitian :
1. Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah
penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang (cross-
sectional study). Data dikumpulkan melalui kuesioner dan sesi
FGD, dan kemudian dianalisis menggunakan Statistical
Package for Social Sciences (SPSS) versi 20.0. Purposive
sampling digunakan untuk memilih 3 pusat pengobatan HIV di
KHD, dan probabilitas yang proporsional dengan ukuran
digunakan untuk memilih jumlah peserta di masing-masing
pusat pengobatan. Besar sampel ditentukan dengan
menggunakan rumus Cochran, dengan tingkat presisi 5% dan
interval kepercayaan (CI) 95%.
2. Sampel penelitian dalam jurnal ini terdiri dari minimal 385
peserta yang dipilih melalui purposive sampling dari tiga pusat
pengobatan HIV di Kamerun, Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah purposive sampling untuk memilih tiga

xvii
pusat pengobatan HIV di Kamerun, dan probabilitas yang
proporsional dengan ukuran digunakan untuk memilih jumlah
peserta di masing-masing pusat pengobatan. Pengambilan
sampel berturut-turut digunakan untuk merekrut peserta di
masing-masing fasilitas tersebut.
3. Prosedur pada penelitian ini meliputi wawancara yang
dilakukan di ruang pribadi, di mana tidak ada seorang pun yang
dapat mendengar diskusi. Peneliti melaksanakan 4 diskusi
kelompok terfokus (FGD) dengan menggunakan panduan FGD,
10 orang (inklusif antar pemirsa) per sesi, dan tanggapannya
direkam secara audio dan ditranskripsikan kata demi kata
setelah mendapat persetujuan dari para peserta. Kuesioner
indeks stigma ODHA digunakan untuk mengukur tingkat
stigma dan dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama berkaitan
dengan karakteristik sosiodemografi peserta (usia, jenis
kelamin, status perkawinan, dan lama pengobatan). Bagian
kedua dari kuesioner ini dibagi menjadi 3 bagian: pengalaman
peserta yang didiskriminasi oleh orang lain dalam 12 bulan
terakhir; akses peserta terhadap layanan pekerjaan, kesehatan,
dan pendidikan; dan aspek internal atau stigma diri

Hasil penelitian
Berdasarkan hasil data univariat Sebanyak 385 peserta menyelesaikan
penelitian, dan 87,3% berasal dari satu pusat. Mayoritas peserta adalah
perempuan (73,2%), dan sekitar dua pertiganya berada pada kelompok
usia 31 dan 50 tahun (66,6%). Sekitar seperempat (23,9%) mempunyai
pendidikan pasca sekolah menengah, dan lebih dari dua pertiganya
menikah (70,6%). Lamanya waktu sejak diagnosis HIV adalah ≤5
tahun pada 76,4%, dan 76,1% memiliki 1 hingga 5 anak. Selanjutnya,

xviii
63,1% pesertanya adalah petani. Sebagian besar (93%) peserta
penelitian tidak tergabung dalam kelompok pendukung mana pun
(Egbe et al., 2020)
.

Berdasarkan Analisis bivariat usia <30 tahun secara signifikan


melindungi terhadap stigma (rasio odds yang disesuaikan [AOR]: 0,39;
CI 95%: 0,17-0,94, P = 0,035), sedangkan tingkat pendidikan yang
rendah (dasar) secara signifikan meningkatkan kemungkinan terjadinya
stigma. stigmatisasi (AOR: 1.74; 95% CI: 1.02-2.97, P = .041

Kesimpulan analisis bivariat ini membahas bahwa regresi logistik


dihitung untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang secara signifikan
berhubungan dengan stigma pada pengidap HIV/AIDS di Puskesmas
Kumba Distrik, Kamerun. Selain itu, kami juga menemukan bahwa
orang lanjut usia (berusia di atas 30 tahun) dan orang yang hanya
memiliki tingkat pendidikan dasar lebih banyak menerima stigma, yang
menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan.

Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kami membahas stigmatisasi
pada pengidap HIV/AIDS di Puskesmas Kumba Distrik, Kamerun dan
menemukan bahwa stigma masih melekat dalam kehidupan ODHA,
tetapi pendidikan kesehatan yang tepat dapat membantu mengurangi
stigma. Selain itu, temuan kami menunjukkan bahwa atribusi tanggung
jawab pada diri sendiri dan kurangnya informasi yang tepat mengenai
HIV/AIDS dapat menjadi faktor yang terkait dengan stigmatisasi.

Kekuatan :
Kekuatan dari penelitian ini adalah penelitian pertama di Kamerun
yang menggunakan indeks stigma ODHA untuk menghasilkan skor
stigma. Penelitian ini juga memberikan temuan-temuan penting tentang
stigmatisasi pada pengidap HIV/AIDS di Puskesmas Kumba Distrik,

xix
Kamerun, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur indeks
stigma nasional di Kamerun dan membantu menghasilkan dan
melaksanakan kebijakan melawan stigma terkait HIV.

Kelemahan :
Kelemahan dari penelitian ini adalah Menurut sumber yang tersedia,
tidak ada informasi yang secara khusus menyebutkan kelemahan dari
penelitian jurnal ini. Namun, 6 menyebutkan bahwa beberapa peserta
enggan menceritakan kisahnya selama sesi FGD karena takut informasi
tersebut akan digunakan padahal mereka telah memberikan izin kepada
kami untuk melakukan perekaman suara. Hal ini dapat mempengaruhi
validitas data yang diperoleh dari peserta yang enggan berbicara. Selain
itu, penelitian ini dilakukan di satu puskesmas di Kamerun, sehingga
hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi ke populasi ODHA di
wilayah lain atau di negara lain.

D. Argument riset 4

No Critical Appraisal
4 Nama peneliti : Cionia Clovianthy Manjaw, Sondang Ratnauli Sianturi
Tahun : 2020
Alamat web : https://www.atlantis-press.com/proceedings/ichd-
20/125946580
Tahun terbit jurnal : 2020
Judul penelitian : The Level of Public Knowledge About HIV/AIDS
With the Stigma of PLWHA : Cross Sectional Study

xx
Tujuan penelitian :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dengan stigma ODHA di
Tangerang.

Metode Penelitian :
1. Metode studi cross-sectional dilakukan pada bulan Maret – Mei
2020 pada masyarakat di Tanggerang. Jumlah rumah yang ada
sebanyak 170 KK, dengan jumlah rumah 20 KK yang tidak
ditempati atau kosong, sehingga total populasi yang digunakan
sebanyak 150 KK.Penelitian ini menggunakan pemimpin
keluarga berusia 17 hingga 60 tahun untuk mengisi kuesioner.
2. Sampel pada penelitian ini adalah 150 KKS berusia 17-60
tahun dan bertempat tinggal di RW 010 di Tangerang. Dalam
penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan
peneliti adalah total sampling, dimana setiap responden yang
masuk dalam kriteria inklusi akan menjadi sampel dalam
penelitian ini. Data yang terkumpul kemudian dianalisis
menggunakan uji statistik Kendall Tau C untuk mengetahui
hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat tentang
HIV/AIDS dengan stigma terhadap ODHA.
3. Prosedur pada penelitian ini tidak dijelaskan secara eksplisit.

Hasil penelitian
Berdasarkan Hasil data univariat dari jurnal ini adalah sebagai berikut:
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS: 55,3% responden
memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 43,4% memiliki tingkat
pengetahuan yang cukup baik, dan 1,3% memiliki tingkat pengetahuan
yang buruk. Stigma terhadap ODHA: 94,7% responden memiliki
stigma rendah terhadap ODHA, sedangkan 5,3% responden memiliki

xxi
stigma tinggi terhadap ODHA. Karakteristik responden: Sampel
penelitian terdiri dari 150 responden, dengan 51,3% berjenis kelamin
laki-laki dan 48,7% berjenis kelamin perempuan. Mayoritas responden
(68,7%) memiliki pendidikan sarjana dan seluruh responden telah
menerima informasi tentang HIV/AIDS
(Clovianthy Manjaw et al., 2020)
.

Berdasarkan Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat


hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan masyarakat
tentang HIV/AIDS dengan stigma terhadap ODHA. Uji statistik yang
digunakan adalah Uji Kendall Tau C dengan hasil p-value = 0,063. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara kedua variabel tersebut. Meskipun demikian, penelitian ini
menunjukkan bahwa masih terdapat stigma terhadap ODHA yang
perlu diatasi melalui upaya-upaya pencegahan dan penanganan
HIV/AIDS yang lebih efektif.

Kesimpulan dari Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat


hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan masyarakat
tentang HIV/AIDS dengan stigma terhadap ODHA. Meskipun
demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat stigma
terhadap ODHA yang perlu diatasi melalui upaya-upaya pencegahan
dan penanganan HIV/AIDS yang lebih efektif.

Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian jurnal ini adalah sebagai berikut:

Sebagian besar masyarakat di Tangerang memiliki tingkat pengetahuan


yang baik tentang HIV/AIDS. Terdapat stigma terhadap ODHA yang
membuat ODHA enggan untuk terbuka dan berobat ke layanan

xxii
kesehatan. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dengan stigma terhadap
ODHA. Rekomendasi yang diberikan dalam penelitian ini meliputi
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS dan mengatasi
stigma terhadap ODHA. Penelitian ini memiliki kelemahan dalam
penggunaan sampel yang terbatas, keterbatasan dalam pengukuran
variabel, tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi stigma, dan tidak mempertimbangkan faktor waktu.

Kekuatan :
Kekuatan Dari Jurnal Ini Adalah Sebagai Berikut :
1. Metode penelitian yang digunakan: Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan
cross-sectional. Metode ini memungkinkan peneliti untuk
mengumpulkan data dari sampel yang representatif dan
menganalisis hubungan antara variabel yang diteliti.
2. Penggunaan sampel yang representatif: Sampel dalam
penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah 150
responden berusia 17-60 tahun dan bertempat tinggal di RW
010. Penggunaan sampel yang representatif memungkinkan
hasil penelitian dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih
besar.
3. Analisis data yang tepat: Penelitian ini menggunakan uji
statistik Kendall Tau C untuk menganalisis hubungan antara
tingkat pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dengan
stigma terhadap ODHA. Hasil analisis menunjukkan tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel
tersebut.
4. Rekomendasi yang berguna: Jurnal ini memberikan
rekomendasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

xxiii
tentang HIV/AIDS dan mengatasi stigma terhadap ODHA.
Rekomendasi ini dapat digunakan sebagai panduan bagi pihak-
pihak yang terlibat dalam upaya pencegahan dan penanganan
HIV/AIDS di masyarakat.

Kelemahan :
Beberapa kelemahan dari penelitian jurnal ini adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan sampel yang terbatas: Sampel dalam penelitian ini


hanya terdiri dari 150 responden yang bertempat tinggal di RW
010. Hal ini dapat membatasi generalisasi hasil penelitian ke
populasi yang lebih besar.
2. Keterbatasan dalam pengukuran variabel: Penelitian ini hanya
menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan
masyarakat tentang HIV/AIDS dan stigma terhadap ODHA.
Pengukuran variabel yang lebih lengkap dan terperinci dapat
memberikan hasil yang lebih akurat.
3. Tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi stigma: Penelitian ini hanya
mempertimbangkan tingkat pengetahuan masyarakat tentang
HIV/AIDS sebagai faktor yang mempengaruhi stigma terhadap
ODHA. Faktor-faktor lain seperti agama, budaya, dan
pendidikan juga dapat mempengaruhi stigma dan seharusnya
dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya.
4. Tidak mempertimbangkan faktor waktu: Penelitian ini
dilakukan pada bulan Maret-Mei 2020, yang merupakan
periode awal pandemi COVID-19 di Indonesia. Faktor waktu
ini dapat mempengaruhi hasil penelitian dan seharusnya
dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya.

xxiv
E. Argument riset 5

No Critical Appraisal
5 Nama peneliti : Abdulrahman Sami Al-Qumayzi, Bader Ahmad
Alsaab, Mansour Said Maskati, Abdulrahman Khaled Alajlan1, Faisal
Abdulaziz Almudayfil, Amir Umar, Thamer Alenazi.

Tahun : 2020
Alamat web :
https://ijmdc.com/fulltext/51-1601393490.pdf
Tahun terbit jurnal : 2020
Judul penelitian : Knowledge and attitudes toward HIV among medical
and non-medical students in Riyadh, Saudi Arabia

Tujuan penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan
tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dan stigmatisasi (sikap)
terhadap ODHA di kalangan mahasiswa kedokteran dan non-
kedokteran di Riyadh dan apakah tingkat pengetahuan tersebut
mempengaruhi sikap individu terhadap ODHA.

Metode Penelitian :
1. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang sesuai
untuk menilai pengetahuan dan sikap. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah teknik non-probability
convenience karena kemudahan penggunaan dan
keterjangkauan, serta pengumpulan data hanya dilakukan satu

xxv
kali saja.
2. Jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 384
orang, dengan rincian 192 mahasiswa kedokteran dan 192
mahasiswa non-kedokteran. Dari 192 mahasiswa kedokteran
tersebut, dibutuhkan 64 orang dari Universitas A, 64 orang dari
Universitas B, dan 64 orang dari Universitas C. Untuk
mahasiswa non-kedokteran dan kesehatan, persyaratannya
adalah 64 orang dari Universitas A, 64 orang dari Universitas
B, dan 64 orang dari Universitas C.
3. Prosedur penelitian dilakukan di tiga universitas berbeda di
Riyadh, yaitu Universitas A, B, dan C. Jumlah sampel yang
diperlukan adalah 384 orang, dengan rincian 192 mahasiswa
kedokteran dan 192 mahasiswa non-kedokteran. Kuesioner
yang divalidasi secara online dibagikan kepada mahasiswa dari
ketiga universitas tersebut. Data yang terkumpul kemudian
dianalisis untuk mengevaluasi dan membandingkan tingkat
pengetahuan tentang HIV/AIDS dan stigmatisasi (sikap)
terhadap ODHA di kalangan mahasiswa kedokteran dan non-
kedokteran di Riyadh dan apakah tingkat pengetahuan tersebut
mempengaruhi sikap individu terhadap ODHA.

Hasil penelitian
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa Hasil data univariat sampel yang
direalisasikan adalah 602 peserta, dan mayoritas (85%,N= 514) adalah
laki-laki. Mengenai spesialisasi, 37% (N= 225) adalah non-medis, 21%
(N= 124) adalah ilmu kesehatan selain kedokteran, dan 42% (N= 253)
medis. Sedangkan untuk universitas, 29% (N= 174) berasal dari
Universitas A, 47% (N= 284) dari Universitas B, dan 24% (N= 144)
dari Universitas C (24%). Sedangkan untuk IPK, proporsi tertinggi

xxvi
(35%,N= 210) memiliki IPK lebih besar dari 4,5, 34% (N= 202)
memiliki IPK antara 4 dan 4,5, 16% (N= 97) memiliki IPK antara 3,5
dan 4,0, dan 15% (N= 93) memiliki IPK lebih rendah dari
3,5 (AlQumayzi et al., 2020).

Berdasarkan hasil data bivariat hingga 13 pertanyaan; skor yang lebih


tinggi menunjukkan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Nilai rata-
rata pengetahuan adalah 9,3 ± 3,0 (dari 13). Skala sikap didasarkan
pada tanggapan terhadap enam pernyataan dengan menggunakan skala
Likert, dan semakin tinggi skornya, semakin tinggi pula
stigmatisasinya, dan skor rata-ratanya adalah 15,1 ± 5,7 (dari 30). Dari
segi universitas, nilai rata-rata Universitas C adalah 8,3 ± 3,1 (N=
144), Universitas B adalah 9,0 ± 2,9 (N= 284), dan Universitas A
adalah 10,5 ± 2,5 (N= 174) (P<0,001). Mengenai sikap, Universitas C
memiliki rata-rata 17,3 ± 5,7, Universitas B rata-rata 15,3 ± 5,5, dan
Universitas A rata-rata 13,0 ± 5,1 (p <0,001)

Kesimpulan uji bivariat dalam penelitian ini adalah analisis varians


(ANOVA) digunakan untuk menilai perbedaan antar kelompok dan
koefisien korelasi digunakan untuk menilai hubungan antara skor
pengetahuan dan sikap. Selain itu, nilai rata-rata pengetahuan dan sikap
berdasarkan universitas dan skala Likert yang digunakan untuk
mengukur sikap terhadap HIV

Kesimpulan :
Kesimpulan dari jurnal penelitian ini adalah bahwa terdapat korelasi
negatif antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dan stigmatisasi
(sikap) terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA), yang
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan maka
semakin rendah tingkat stigma. Mahasiswa kedokteran mendapat nilai

xxvii
lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non-kedokteran dalam hal skor
pengetahuan, dan lebih rendah dalam skor stigma. Oleh karena itu,
peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS dapat membantu
mengurangi atau menghilangkan stigmatisasi dan sikap negatif
terhadap ODHA. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa masih ada
bidang-bidang tertentu di mana pengetahuan mahasiswa kurang, dan
diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang penularan,
pencegahan, dan pengobatan HIV di kalangan mahasiswa.

Kekuatan :
Kekuatan jurnal penelitian ini adalah bahwa penelitian ini
menggunakan metode cross-sectional dan teknik pengambilan sampel
non-probability convenience, yang dapat memberikan gambaran yang
lebih luas tentang pengetahuan dan sikap terhadap HIV di kalangan
mahasiswa di wilayah tersebut. Selain itu, penelitian ini telah divalidasi
dan diuji reliabilitasnya. Penelitian ini juga dilakukan di tiga
universitas berbeda di Riyadh, Arab Saudi, yang dapat memberikan
gambaran yang lebih luas tentang pengetahuan dan sikap terhadap HIV
di kalangan mahasiswa di wilayah tersebut. Namun, perlu diingat
bahwa jurnal penelitian ini mungkin memiliki keterbatasan, seperti
jumlah sampel yang relatif kecil dan dominasi jenis kelamin laki-laki
dalam sampel.

Kelemahan :
Beberapa kelemahan dari jurnal penelitian ini adalah:

1. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik


non-probability convenience, yang dapat menyebabkan bias
dalam pemilihan sampel dan mengurangi generalisasi hasil
penelitian ke populasi yang lebih luas.
2. Jumlah sampel yang relatif kecil (384) dan dominasi jenis
kelamin laki-laki dalam sampel dapat mempengaruhi validitas

xxviii
dan generalisasi hasil penelitian.
3. Penelitian ini dilakukan di tiga universitas di Riyadh, Arab
Saudi, sehingga hasil penelitian mungkin tidak dapat
digeneralisasi ke populasi mahasiswa di wilayah lain atau di
negara lain.
4. Data epidemiologi mengenai kejadian dan prevalensi HIV di
Arab Saudi masih kurang, sehingga hasil penelitian ini
mungkin tidak dapat sepenuhnya merepresentasikan situasi
HIV di negara tersebut.
5. Penelitian ini hanya mengevaluasi pengetahuan dan sikap
terhadap HIV di kalangan mahasiswa kedokteran dan non-
kedokteran, sehingga tidak memberikan gambaran yang
lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stigma
terhadap orang yang mengidap HIV/AIDS.

F. Argument riset 6

No Critical Appraisal
6

1. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan


desain penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan
pendekatan Cross Sectional yaitu desain penelitian yang
meneliti suatu kejadian pada titik waktu yang sama, dimana
variabel dependent dan independent diteliti pada waktu yang
sama. Metode pengumpulan data menggunakan data primer.
Analisa data yang digunakan adalah uji statistic Chi Square dan
analisis Regresi Logistig Berganda. wawancara terhadap

xxix
responden yang dijadikan objek peneliti.
2. sampel penelitian ini adalah 354 responden yang dipilih dengan
menggunakan teknik simple insidental sampling. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sampling insidental, yaitu metode pengambilan sampel
non-probabilitas dimana partisipan dipilih berdasarkan
ketersediaan dan kemauan untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2017 dan
populasinya terdiri dari warga negara Indonesia berdasarkan
kriteria umur dan pendidikan. Kriteria inklusi penelitian ini
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi kriteria usia
dan pendidikan yang ditetapkan peneliti.
3. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif
yang meliputi frekuensi, persentase, dan mean untuk
menganalisis karakteristik responden. Uji chi-square dan
analisis regresi logistik ganda dengan metode eliminasi mundur
digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2017.

Hasil penelitian
Hasil data univariat pada penelitian ini Menggunakan uji normalitas
dengan skewness, dikatakan normal jika nilainya tidak kurang atau
lebih dari (-2 hingga 2) hasil tingkat pengetahuan (0,961), persepsi
(1,846), dan stigma (1,138) variabel dinayatakan normal dan
menggunakan mean data (Menggawanti et al., 2021).

Hasil data bivariate yang didapat dari uji chi-square bahwa p-value
Continuity Correction tingkat pnegetahuan dengan stigma
(0,000<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya ada
hubungan antara tingkat pengetahuan dengan stigma masyarakat

xxx
terhadap ODHA. Dan hasil uji chi-square berikutnya bahwa p-value
Continuity Correction persepsi dengan stigma (0,000<0,05). Maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak artinya ada hubungan antara
persepsi dengan stigma masyarakat terhadap ODHA.

Kesimpulan data bivariat dari jurnal ini terdapat hubungan yang


signifikan antara tingkat pengetahuan dan persepsi terhadap PLWHA
dengan stigma terhadap PLWHA. Semakin tinggi tingkat pengetahuan
dan persepsi yang positif terhadap PLWHA, semakin rendah tingkat
stigma terhadap PLWHA . Terdapat hubungan yang signifikan antara
tingkat pendidikan dan persepsi terhadap PLWHA dengan stigma
terhadap PLWHA. Responden yang memiliki tingkat pendidikan yang
lebih tinggi dan persepsi yang lebih positif terhadap PLWHA
cenderung memiliki tingkat stigma yang lebih rendah.

Kesimpulan :
Hasil penelitian distribusi frekuensi tingkat pengetahuan dan persepsi
dengan stigma terhadap ODHA menunjukan bahwa mayoritas 354
responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 212 responden, usia
remaja akhir sebanyak 215 responden, mayoritas memeluk agama
islam sebanyak 304 responden, karakteristik pendidikan responden
SMA/SMK sebanyak 152 responden, tingkat terbanyak status
pekerjaan responden berstatus pelajar/mahasiswa sebanyak 110
responden.

Kekuatan :
Kekuatan dari jurnal ini adalah bahwa ia memberikan hasil penelitian
yang dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik
tentang isu-isu terkait HIV/AIDS di Indonesia. Studi ini juga
mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan, persepsi, dan stigma
terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Indonesia, yang dapat
membantu dalam pengembangan program-program pencegahan dan

xxxi
pengobatan yang lebih efektif. Selain itu, jurnal ini juga menggunakan
metode penelitian yang valid dan reliabel untuk mengumpulkan dan
menganalisis data.

Kelemahan :

Kelemahan dari jurnal ini, sumber tidak memberikan informasi yang


cukup untuk menjawab pertanyaan tersebut secara spesifik. Namun,
mungkin ada beberapa kesenjangan dalam penelitian ini yang dapat
diidentifikasi oleh pembaca, seperti metode penelitian yang digunakan,
penggunaan instrumen penelitian yang mungkin tidak valid atau
reliabel, atau keterbatasan dalam generalisasi hasil penelitian ke
populasi yang lebih luas. Namun, jurnal ini telah melalui proses peer-
review dan diterbitkan di jurnal ilmiah yang diakui, sehingga dapat
dianggap sebagai sumber informasi yang dapat dipercay

G. Argument riset 7

No Critical Appraisal
7 Nama peneliti : Iit Ermawati, Mega Silvian Natalia, Nova Hikmawati
Tahun : 2020
Alamat web : https://ojshafshawaty.ac.id/index.php/jikes/article/view/293
Tahun terbit jurnal : 2020
Judul penelitian : Hubungan Pengetahuan Tentang Hiv/Aids Dengan
Stigma Warga Usia Subur Pada ODHA Di Desa Pondok Kelor
Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo

xxxii
Tujuan penelitian :
Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan stigma warga usia subur pada
ODHA

Metode Penelitian :
1. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menjelaskan
hubungan antar variabel, menggunakan alat bantu berupa
kuesioner untuk mengukur setiap variabel yang diteliti.
Rancang bangun penelitian ini adalah crossectional. Variabel
penelitian diukur dalam suatu waktu sehingga diperoleh
hubungan pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan stigma
masyarakat terhadap ODHA.
2. Jumlah sampel sebanyak 150 warga usia produktif dengan
teknik pengambilan sampel yaitu teknik Simple Random
Sampling di Desa Pondok Kelor Kecamatan Paiton
Probolinggo.
3. Prosedur penelitian ini menggunakan rancangan bangun
crossectional dan teknik pengambilan sampel Simple Random
Sampling. Selain itu, data dikumpulkan menggunakan
kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan
program SPSS for Windows 17.00 menggunakan uji
Spearman’s Rho

Hasil penelitian
Hasil data univariat pada penelitian menginformasikan bahwa dari 150
responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia 21-30 tahun
(51%), dengan pendidikan terakhir sebagian adalah SMU (42%),
pekerjaan sebagian adalah ibu rumah tangga (35%). Sebagian

xxxiii
responden mempunyai pengetahuan yang cukup tentang HIV/AIDS
(48%) dan sebagian besar mempunyai stigma yang tinggi (57%).
Berikut disajikan data hubungan tingkat pengetahuan tentang
HIV/AIDS dengan stigma masyarakat pada ODHA
(Ermawati et al., n.d.)
.

Hasil bivariat pada jurnal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan


yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan
stigma masyarakat pada ODHA di Desa Pondok Kelor Kecamatan
Paiton Probolinggo (p < 0,05). Dengan kata lain, semakin tinggi
tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS, semakin rendah tingkat
stigma masyarakat pada ODHA.

Kesimpulan bivariat dari penelitian ini adalah bahwa tingkat


pengetahuan tentang HIV/AIDS berhubungan secara signifikan dengan
tingkat stigma masyarakat pada ODHA di Desa Pondok Kelor
Kecamatan Paiton Probolinggo. Oleh karena itu, upaya untuk
meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS di masyarakat dapat
membantu mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan stigma warga
usia subur terhadap ODHA di Desa Pondok Kelor Kecamatan Paiton,
Kabupaten Probolinggo, dan di harapkan tidak ada lagi stigma dan
diskriminasi pada ODHA.
Kekuatan :
kekuatan dari penelitian yang dilakukan adalah bahwa penelitian ini
menggunakan metode analitik yang menjelaskan hubungan antar
variabel dan menggunakan alat bantu berupa kuesioner untuk
mengukur setiap variabel yang diteliti. Selain itu, penelitian ini juga

xxxiv
dilakukan dengan rancangan crossectional dan variabel penelitian
diukur dalam suatu waktu sehingga diperoleh hubungan pengetahuan
tentang HIV/AIDS dengan stigma masyarakat terhadap ODHA 2.
Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan informasi yang
berguna bagi para profesional kesehatan dan masyarakat dalam
mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA di Kabupaten
Probolinggo.

Kelemahan :
Meskipun penelitian ini memberikan informasi yang berguna bagi para
profesional kesehatan dan masyarakat dalam mengurangi stigma dan
diskriminasi terhadap ODHA di Kabupaten Probolinggo, namun ada
beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Pertama, penelitian ini
hanya dilakukan di satu desa, yaitu Desa Pondok Kelor Kecamatan
Paiton Probolinggo, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi
ke populasi yang lebih luas. Kedua, penelitian ini hanya menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data, sehingga tidak ada
pengamatan langsung atau wawancara mendalam yang dilakukan
untuk memperoleh informasi yang lebih detail. Ketiga, penelitian ini
tidak membahas faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi stigma
dan diskriminasi terhadap ODHA, seperti faktor budaya atau agama

H. Argument riset 8

No Critical Appraisal
8 Nama peneliti : Dr.Solihati, Ida Faridah
Tahun : 2020
Alamat web :

xxxv
https://jurnal.uym.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/143/88
Tahun terbit jurnal : 2020
Judul penelitian : Pengetahuan Dan Sikap Tentang HIV/AIDS dan
Upaya Pencegahan HIV/AIDS
Tujuan penelitian :
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan upaya pencegahan HIV/AIDS
pada remaja.

Metode Penelitian :
1. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain cross sectional.
2. Sampel penelitian dilakukan pada 133 siswa yang bersekolah
di SMK Yapinktek Jatiuwung Kota Tangerang pada bulan
Agustus 2019.
3. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan pendekatan pada
siswa yang bersekolah di SMK Yapinktek Jatiuwung Kota
Tangerang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk
pengambilan data pada penelitian ini terbagi atas 2 instrumen.
Pertama, instrumen penelitian untuk Tingkat Pengetahuan.
Kedua, instrumen penelitian untuk mengukur sikap mengenai
HIV AIDS. Kemudian data diolah melalui tahap editing,
coding, entry data, analizing, dan cleaning. Lalu dilakukan
analisa data menjadi analisa univariat menggunakan tabel
distribusi.

Hasil penelitian
Dari hasil data univariat pada penelitian ini, di dapatkan dari 133 siswa
di SMK Yapinktek terdapat 120 siswa atau (90,2%) dengan tingkat
pengetahuan baik, 10 orang atau (7,5) dengan tingkat pengetahuan
cukup dan 3 orang siswa atau (2,3%) dengan tingkat pengetahuan

xxxvi
kurang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Siti Aisyah (2017)
distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden yang memiliki
tingkat pengetahuan baik sebanyak (30,5%), responden yang memiliki
tingkat pengetahuan cukup sebanyak (33,9%), dan sebanyak (35,6%)
responden memiliki tingkat pengetahuan kurang (Jurnal Nasional 3, n.d.).

Pada analisis data bivariat, Berdasarkan uji chi-square menunjukkan


bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan upaya
pencegahan HIV AIDS di SMK Yapinktek Jatiuwung Kota Tangerang
tahun 2019. Hal ini di buktikan dengan hasil uji chisquare
menunjukkan bahwa p-value 0,004 < 0,05. Berdasarkan uji chi-square
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan upaya
pencegahan HIV AIDS di SMK Yapinktek Jatiuwung Kota Tangerang
tahun 2019. Hal ini di buktikan dengan hasil uji chi-square
menunjukkan bahwa p-value 0,001 < 0,05.

kesimpulan dari uji bivariat ini adalah bahwa terdapat hubungan antara
sikap dengan upaya pencegahan HIV/AIDS di SMK Yapinktek
Jatiuwung Kota Tangerang pada tahun 2019. Hal ini didukung oleh
hasil uji chi-square yang menunjukkan bahwa p-value 0,001 < 0,05,
yang menunjukkan bahwa hubungan antara sikap dan upaya
pencegahan HIV/AIDS di SMK Yapinktek Jatiuwung Kota Tangerang
pada tahun 2019 adalah signifikan secara statistik.

Kesimpulan :
kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa pengetahuan dan sikap yang
baik terhadap HIV/AIDS pada remaja sangat penting untuk mencegah
penyebaran penyakit ini di kalangan remaja. Banyaknya kasus
HIV/AIDS pada remaja disebabkan oleh ketidaktahuan dan

xxxvii
ketidakpedulian remaja. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya
pencegahan HIV/AIDS pada remaja melalui peningkatan pengetahuan
dan sikap yang baik terhadap penyakit ini. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa faktor dukungan lingkungan yang baik dapat
membentuk perilaku yang baik dalam pencegahan penyakit atau
tentang sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan.
Kekuatan :
Kekuatan dari jurnal ini adalah memberikan informasi yang berguna
dan penting mengenai pengetahuan dan sikap remaja terhadap
HIV/AIDS. Jurnal ini menggunakan desain cross-sectional dan
mengambil sampel dari 133 siswa di SMK Yapinktek Jatiuwung Kota
Tangerang, sehingga memberikan gambaran yang cukup representatif
mengenai pengetahuan dan sikap remaja terhadap HIV/AIDS di
wilayah tersebut. Selain itu, jurnal ini juga memberikan instrumen
penelitian yang valid dan reliabel untuk mengukur tingkat pengetahuan
dan sikap remaja terhadap HIV/AIDS. Dengan demikian, jurnal ini
dapat menjadi referensi yang berguna bagi pembaca yang tertarik
dengan topik ini.

Kelemahan :

Kelemahan dari jurnal ini adalah penelitian ini memiliki keterbatasan


dalam hal sampel atau metode penelitian yang digunakan.

I. Argument riset 9

No Critical Appraisal
9 Nama peneliti : Mardhatillah, Devy Febrianti, Zulkarnain Sulaiman,

xxxviii
Sunandar Said
Tahun : 2020
Alamat web : https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/view/1235
Tahun terbit jurnal : 2021
Judul penelitian : Hubungan Pengetahuan Siswa Tentang HIV dan
AIDS Dengan Stigma Terhadap ODHA Di SMAN 5 Makasar

Tujuan penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan dan sikap siswa tentang HIV dan AIDS dengan stigma
terhadap ODHA

Metode Penelitian :
1. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional
dengan rancangan cross sectional study.
2. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII
SMA Negeri 5 Makassar yang masih terdaftar sebagai siswa di
SMA Negeri 5 Makassar yang berjumlah 260 orang dan
diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel
proporsional stratified random sampling. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 5 Makassar
yang berjumlah 802 orang.
3. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan
analisis bivariat dengan uji chi-square. Data primer diperoleh
dengan mengambil data dari responden dengan menggunakan
kuesioner.

Hasil penelitian
Hasil data univariate pada penelitian Data menunjukan bahwa lebih
dari dua per tiga (67,3%) responden yang memiliki pengetahuan yang

xxxix
cukup dan ada 85 (32,7%) responden dengan pengetahuan yang kurang
tentang HIV dan AIDS. Lebihdarisetengah 58,8%responden yang
memilikisikap yang positif, sedangkan 41,2% yang memilikisikap
yang negatifterhadapODHA dan dua per tiga (69,2%) responden
memiliki partisipasi yang cukup serta ada 30,8% yang memiliki
partisipasi yang kurang pada kegiatan HIV dan AIDS
(Jurnal Nasional 4, n.d.)
.

Hasil data bivariate penelitian menunjukkan bahwa p<0,005 yang


berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV dan AIDS
dengan stigma terhadap ODHA dengan p=0,020, ada hubungan antara
sikap siswa dengan stigma terhadap ODHA dengan p=0,001 dan ada
hubungan antara partisipasi siswa pada kegiatan HIV dan AIDS
dengan stigma terhadap ODHA dengan nilai p=0,001

Kesimpulan dari uji bivariat dalam jurnal ini adalah bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan partisipasi
siswa pada kegiatan HIV dan AIDS dengan stigma terhadap ODHA di
SMAN 5 Makassar.

Kesimpulan :
Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan, sikap, dan partisipasi siswa pada
kegiatan HIV dan AIDS dengan stigma terhadap ODHA di SMAN 5
Makassar. Semakin tinggi pengetahuan, sikap, dan partisipasi siswa
pada kegiatan HIV dan AIDS, semakin rendah tingkat stigma terhadap
ODHA di kalangan siswa SMAN 5 Makassar. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
partisipasi siswa pada kegiatan HIV dan AIDS agar dapat mengurangi

xl
tingkat stigma terhadap ODHA di kalangan siswa.

Kekuatan :
Dalam jurnal ini, dilakukan penelitian yang menggunakan metode yang
valid dan reliabel untuk mengumpulkan data tentang hubungan antara
pengetahuan dan sikap siswa tentang HIV dan AIDS dengan stigma
terhadap ODHA di SMAN 5 Makassar. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis secara statistik dan hasilnya menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara variabel-variabel tersebut. Selain itu, jurnal ini
juga mencantumkan referensi yang relevan dan terbaru untuk
mendukung temuan penelitian. Oleh karena itu, jurnal ini memiliki
kekuatan sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya dan dijadikan
acuan dalam studi tentang HIV dan AIDS di kalangan siswa.

Kelemahan :
Meskipun jurnal ini memiliki kekuatan sebagai sumber informasi yang
dapat dipercaya, namun ada beberapa kelemahan yang perlu
diperhatikan. Pertama, penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah di
Makassar, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi ke
populasi siswa di sekolah lain atau daerah lain di Indonesia. Kedua,
penelitian ini hanya menggunakan metode cross-sectional study,
sehingga tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat antara
variabel-variabel yang diteliti. Ketiga, jurnal ini hanya membahas
hubungan antara pengetahuan dan sikap siswa tentang HIV dan AIDS
dengan stigma terhadap ODHA, sehingga tidak membahas faktor-
faktor lain yang mungkin mempengaruhi stigma terhadap ODHA di
kalangan siswa.

J. Argument riset 10

xli
No Critical Appraisal

xlii
10 Nama peneliti : Takur Lemunson Simorangkir, Sondang Sianturi, Sudibyo
Supardi
Tahun : 2019
Alamat Web :
https://scholar.archive.org/work/7zytxhgrarcolotldb4fdxbpam/access/
wayback/https://ejr.stikesmuhkudus.ac.id/index.php/jikk/article/download/
789/736
Tahun terbit jurnal : 2019
Judul penelitian : Hubungan Antara Karakteristik, Tingkat Pengetahuan
Dan Stigma Pada Penderita HIV/AIDS
Tujuan penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
dan stigma pada penderita HIV/AIDS

Metode Penelitian :
1. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional yang dilakukan di Yayasan Pelita Ilmu Tebet
Jakarta Selatan pada bulan Juni 2019.
2. Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
dengan cara pusposive sampling dengan rumus slovin diperoleh
hasil 93 orang. Populasi penelitian ini adalah penderita HIV/AIDS
(ODHA) yang pernah berkuncung ke YPI dan tinggal di Jakarta
yang berjumlah sebanyak 105 orang.
3. Prosedur penelitian ini menggunakan pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner dan diolah menggunakan SPSS
23 dengan menganalisis data univariat dan uji bivariat.

Hasil penelitian
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa Hasil data univariat yaitu usia 17-

xliii
25 tahun sebesar 48,4% dan usia 26-36 tahun 51,6%, pendidikan tinggi
68,8% dan rendah 31,2%, bekerja 48,4% dan tidak bekerja 51,6%, tingkat
pengetahuan kurang 66,7%, stigma berat 52,7%
(Takur Lemunson et al., 2021)
.

Berdasarkan hasil data bivariat diperoleh bahwa tidak ditemukan


hubungan yang signifikan antara karakteristik usia, pendidikan, dan
pekerjaan dengan tingkat pengetahuan HIV/AIDS. Hal ini didukung oleh
nilai p value yang diperoleh yaitu 0,668 untuk hubungan antara usia dan
tingkat pengetahuan, 1 untuk hubungan antara pekerjaan dan tingkat
pengetahuan, dan 0,242 untuk hubungan antara pendidikan dan tingkat
pengetahuan. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dan stigma pada penderita HIV/AIDS di Jakarta dengan nilai
p value = 0,463 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang
baik tentang HIV/AIDS dapat mengurangi stigma yang muncul pada
penderita HIV/AIDS.

Kesimpulan uji bivariat dari jurnal ini adalah tidak ditemukan hubungan
yang signifikan antara karakteristik usia, pendidikan, dan pekerjaan
dengan tingkat pengetahuan HIV/AIDS. Namun, terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan dan stigma pada penderita
HIV/AIDS di Jakarta.

Kesimpulan :
Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan dan stigma pada penderita
HIV/AIDS di Jakarta. Pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS dapat
mengurangi stigma yang muncul pada penderita HIV/AIDS. Namun,
tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara karakteristik usia,
pendidikan, dan pekerjaan dengan tingkat pengetahuan HIV/AIDS. Oleh

xliv
karena itu, peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS di kalangan
masyarakat dapat membantu mengurangi stigma dan diskriminasi
terhadap penderita HIV/AIDS.

Kekuatan :
Kekuatan dari jurnal ini adalah bahwa penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di Yayasan
Pelita Ilmu Tebet Jakarta Selatan pada bulan Juni 2019. Populasi
penelitian ini adalah penderita HIV/AIDS (ODHA) yang pernah
berkunjung ke YPI dan tinggal di Jakarta yang berjumlah sebanyak 105
orang. Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
dengan cara purposive sampling dengan rumus slovin diperoleh hasil 93
orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan
diolah menggunakan SPSS 23 dengan menganalisa data univariat dan uji
bivariat. Dengan demikian, jurnal ini memberikan informasi yang cukup
akurat dan dapat diandalkan tentang hubungan antara karakteristik,
tingkat pengetahuan, dan stigma pada penderita HIV/AIDS.

Kelemahan :
Kelemahan dari jurnal ini mungkin termasuk jumlah sampel yang relatif
kecil, yaitu hanya 93 responden, yang mungkin tidak mewakili populasi
penderita HIV/AIDS di Jakarta secara keseluruhan. Selain itu, penelitian
ini hanya dilakukan di satu yayasan di Jakarta, sehingga hasilnya mungkin
tidak dapat digeneralisasi ke populasi penderita HIV/AIDS di tempat lain.
Selain itu, jurnal ini juga tidak membahas faktor-faktor lain yang mungkin
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan stigma pada penderita
HIV/AIDS, seperti pendidikan, status sosial-ekonomi, dan akses ke
layanan kesehat

xlv
BAB III

ANALISIS DAN KESIMPULAN

3.1 Analisis Jurnal

Dari hasil 10 jurnal yang dianalisis membuktikan bahwa hubungan antara


pengetahuan tentang HIV/AIDS dan stigma terhadap ODHA (Orang Dengan
HIV/AIDS) di kalangan masyarakat adalah penting untuk memahami dampak
tingkat pengetahuan terhadap persepsi dan sikap terhadap ODHA. Jurnal-jurnal
ini cenderung menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang lebih tinggi tentang
HIV/AIDS cenderung berkorelasi dengan tingkat stigma yang lebih rendah
terhadap ODHA. Ini berarti bahwa ketika masyarakat memiliki pemahaman yang
lebih baik tentang penyakit ini, mereka cenderung memiliki sikap yang lebih
positif terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Studi-studi ini
menekankan pentingnya pendidikan dan kampanye penyuluhan tentang
HIV/AIDS. Dalam konteks ini, upaya edukasi dapat membantu mereduksi stigma
dengan menyebarkan informasi yang akurat tentang cara penularan, pencegahan,
dan pengobatan HIV/AIDS. Ketika masyarakat memiliki pemahaman yang benar
tentang penyakit ini, stigma cenderung berkurang. Hasil jurnal juga mencatat
bahwa tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dapat mengubah persepsi risiko
individu terkait HIV/AIDS. Dengan pengetahuan yang lebih baik, individu
mungkin lebih sadar akan cara penularan dan risiko, yang dapat mendorong
perilaku pencegahan yang lebih baik. Hal ini dapat mengurangi stigmatisasi
karena orang lebih mungkin menghindari perilaku yang diskriminatif terhadap
ODHA. Pengetahuan yang lebih baik tentang HIV/AIDS juga dapat mendorong
orang untuk mencari pengujian dan perawatan lebih awal. Ini memiliki dampak
positif terhadap pengelolaan penyakit dan kualitas hidup ODHA, serta dapat
membantu mengurangi penyebaran HIV/AIDS.

xlvi
3.2 Kesimpulan

Dari ke 10 jurnal yang sudah di analisid dapat di simpulkan :

1. Metode yang digunakan pada setiap jurnal adalah Observasional (cross-


sectional). Jurnal ke-1 menggunakan desain survei cross-sectional, jurnal ke-
2 menggunakan metode deskriptif cross-sectional, Jurnal ke-3,4, dan 5
menggunakan metode cross-sectional study, jurnal ke-6 mengguankan metode
deskriptif kolerasi, jurnal ke-7 menggunakan metode analitik yang
menjelaskan hubungan antar variabel. Jurnal ke-8 dan 9 menggunakan metode
cross-sectional study. Dan jurnal ke-10 menggunakan metode kuantitatif
(cross-sectional).

2. Jumlah sampel pada setiap jurnal beragam, pada jurnal 1 dari penelitian ini
sampel yang diambil sebanyak 1.362 responden dan rata-rata usia responden
adalah 20 tahun, Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik kuesioner
secara online. Jurnal 2, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 2.081
responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik kuesioner
elektronik. Jurnal 3, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 385 responden.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik kuesioner dan teknin FGD
kemudian dianalisis menggunakan SPSS. Jurnal 4, jumlah sampel 170 KK
yang diambil dengan teknik kuesioner. Jurnal 5, jumlah sampel 602 responden
yang diambil dengan teknik non-probability convenience. Jurnal 6, Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 354 responden yang diambil dengan teknik uji
statistic Chi Square dan analisis Regresi Logistic Berganda, Jurnal 7, Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 150 responden yang diambil dengan teknik
simple random sampling. Jurnal 8, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 133
responden yang diambil dengan teknik uji statistic Chi Square. Jurnal 9,
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 802 responden yang diambil dengan
teknik pengambilan sampel proporsional startified random sampling.

xlvii
Jurnal 10, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 105 responden yang diambil
dengan teknik kuesioner dan di olah menggunakan SPSS.

Dari hasil penelitian 10 jurnal yang sudah dianalisis menunjukan bahwa


Secara keseluruhan, jurnal-jurnal tersebut menunjukkan pentingnya
menggabungkan pendidikan, kesadaran, dukungan sosial, dan pengembangan
kebijakan yang non-diskriminatif dalam upaya mengurangi stigma terhadap
ODHA. Pemahaman yang lebih baik tentang HIV/AIDS di kalangan
masyarakat dapat menjadi langkah awal penting dalam mengatasi stigma dan
meningkatkan kualitas hidup ODHA.

xlviii
DAFTAR PUSTAKA

AlQumayzi, A., Alsaab, B., Maskati, M., Alajlan, A., Almudayfir, F., Omair, A., & Alenazi, T. (2020).
Knowledge and attitudes toward HIV among medical and non-medical students in Riyadh,
Saudi Arabia. International Journal of Medicine in Developing Countries, 2120–2130.
https://doi.org/10.24911/ijmdc.51-1601393490

Clovianthy Manjaw, C., Ratnauli Sianturi, S., Studi Keperawatan -STIK Sint Carolus Jl
Salemba Raya No, P., & Pusat Penulis yang sesuai, J. (2020). Kemajuan dalam
Penelitian Ilmu Kesehatan, volume 30 Konferensi Internasional Pembangunan
Kesehatan. Covid-19 dan Perannya Tenaga Kesehatan di Era Industri (Vol. 2020).
Dr.Solihati, Ida Faridah, Dr. Solihati, Rumah Sakit Melati Tangerang
STIKesYATSI Tangerang. (2020). PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG
HIV/AIDS DAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS. Jurnal Kesehatan, Vol. 9 No.
1 (2020). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x DOI 10.37048/kesehatan.v9i1.129
Egbe, T. O., Nge, C. A., Ngouekam, H., Asonganyi, E., & Nsagha, D. S. (2020).
Stigmatization among People Living with HIV/AIDS at the Kumba Health
District, Cameroon. Journal of the International Association of Providers of AIDS
Care, 19. https://doi.org/10.1177/2325958219899305
Ermawati, I., Silvian Natalia, M., Hikmawati, N., Studi DIII Kebidanan Stikes Hafshawaty
Pesantren Zainul Hasan, P., Studi, P. S., Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan,
K., & Studi Pendidikan Profesi Bidan Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan, P.
(n.d.). HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN STIGMA
WARGA USIA SUBUR PADA ODHA DI DESA PONDOK KELOR
KECAMATAN PAITON KABUPATEN PROBOLINGGO. Jurnal Ilmu Kesehatan,
4(1), 23–27.
Mardhatillah1 , Devy Febrianti , Zulkarnain Sulaiman , Sunandar Said, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah SidenrengRappang, Indonesia. Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, Indonesia. (2019).
HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV DAN AIDSDENGAN
STIGMA TERHADAP ODHADI SMAN 5 MAKASSAR. Jurnal Edumaspul, 5 (1),
Year 2021 - 452 (Mardhatillah, Devy Febrianti, Zulkarnain Sulaiman, Sunandar Said

Menggawanti, E., Faridah, I., Afiyanti, Y., & Tangerang, S. Y. (2021). HUBUNGAN
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSEPSI DENGAN STIGMA
MASYARAKAT TERHADAP ODHA BERDASARKAN USIA DAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA TAHUN 2020 Relationship Levels Of Knowledge

xlix
And Perceptions With Community Stigma On Plwha Based On Age And Education
In Indonesia In 2020. In Nusantara Hasana Journal (Vol. 1, Issue 1).
Qashqari, F. S., Alsafi, R. T., Kabrah, S. M., AlGary, R. A., Naeem, S. A., Alsulami, M.
S., & Makhdoom, H. (2022). Knowledge of HIV/AIDS transmission modes and
attitudes toward HIV/AIDS infected people and the level of HIV/AIDS awareness
among the general population in the kingdom of Saudi Arabia: A cross-sectional
study. Frontiers in Public Health, 10. https://doi.org/10.3389/fpubh.2022.955458
Sallam, M., Alabbadi, A. M., Abdel-Razeq, S., Battah, K., Malkawi, L., Al-Abbadi, M. A.,
& Mahafzah, A. (2022). HIV Knowledge and Stigmatizing Attitude towards People
Living with HIV/AIDS among Medical Students in Jordan. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 19(2).
https://doi.org/10.3390/ijerph19020745
Takur Lemunson, S., Sondang, S., & Sudibyo, S. (2021). HUBUNGAN ANTARA
KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN DAN STIGMA PADA
PENDERITA HIV/AIDS. In Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (Vol. 12,
Issue 2).

Anda mungkin juga menyukai