PDF Modul 9 Sampling Audit Internal - Compress

RELATED TITLES
285 views 0 0
Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

Uploaded by RidahAlawiahRahman 
modul Full description
   
Save Embed Share Print Penentuan Risiko Makalah Temuan Audit Tugas Aud
(Internal Audit) Sampling (Audit Findings)
Pe
Pen gaudi ta n I nt er na l
SAMPLING
Modul Pengauditan Internal
Disusun oleh :
Ridah Alawiah Rahman
A31114315
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
RELATED TITLES
285 views 0 0

   
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Pan
dengan ini kita panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
Nya sehingga penyusun
p enyusun dapat menyelesaikan modul untuk mata kuliah Pengauditan
ini.
Tidak lupa penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dar
pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian modul ini. Harapan penyusun
modul ini dapat menambah pengetahuan dan berguna bagi pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, maka
bahwa masih
mas ih banyak kekurangan dalam modul ini,
i ni, Oleh karena
kar ena itu penyusun mengh
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan modul ini.
Makassar, November 2017
Penyusun
RELATED TITLES
285 views 0 0

   
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………
SAMPUL………………………………………………………………………………….
…………………………….
KATA PENGANTAR……………………………
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………
ISI…………………………………………………………………………………………….2
…………………………….2
BAGIAN I - TINJAUAN MATA KULIAH ………………………………………………………….3
BAGIAN II – PENDAHULUAN………………………………………………………………………5
BAGIAN III – MATERI PEMBELAJARAN………………………………………………………..6
BAGIAN IV - LATIHAN ………………………………………………………………….…………..2
BAGIAN V – RANGKUMAN……………………………………………………………….………..23
BAGIAN VI – TES FORMATIF……………………………………………………………….…….24
BAGIAN VII – UMPAN BALIK ……………………………………………………………………..2
BAGIAN VIII – KUNCI TES FORMATIF …………………………………………………...……..26
BAGIAN IX – DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………29

RELATED TITLES
285 views 0 0

   
BAGIAN I
TINJAUAN MATA KULIAH
A. DESKRIPSI MATA KULIAH
Matakuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa

konsep dan pelaksanaan pengauditan internal perusahaan serta pentingnya penge
internal (Internal Control/ICOFR) dan hubungannya dengan manajemen
perusahaan.
A. KEGUNAAN MATA KULIAH

1. Mampu melaksanakan proses pengauditan internal dan penyusunan lapora
internal secara professional
2. Mampu membuat prosedur pemeriksaan internal
3. Mampu memahami struktur pengendalian intern perusahaan
4. Mampu menggunakan pengetahuan akuntansi dan komputerisasi
5. Mampu untuk bekerjasama, baik sebagai pimpinan maupun sebagai anggota ke
(tim audit)
C. SASARAN BELAJAR :
Dapat memahami materi berikut:

1. Gambaran Umum Audit Internal
2. Model-Model Internal Control
3. Strategi Penentuan Risiko
4. Survey Pendahuluan
5. Program Audit
6. Pekerjaan Lapangan I
7. Pekerjaan Lapangan II
RELATED TITLES
285 views 0 0

   
11. Metode Analisis
12. Audit System Informasi
13. Laporan Audit Internal
14. Laporan Untuk Manajemen Eksekutif dan Dewan Komisaris.
D. URUTAN PENYAJIAN :
1. Gambaran Umum Audit Internal
2. Model-Model Internal Control
3. Strategi Penentuan Risiko
4. Survey Pendahuluan
5. Program Audit
6. Pekerjaan Lapangan I
7. Pekerjaan Lapangan II
8. Temuan Audit
9. Kertas Kerja Audit
10. Sampling Audit
11. Metode Analisis
12. Audit System Informasi
13. Laporan Audit Internal
14. Laporan Untuk Manajemen Eksekutif dan Dewan Komisaris.

RELATED TITLES
285 views 0 0

   
BAGIAN II
PENDAHULUAN
A. Sasaran pembelajaran yang ingin dicapai

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk :
1. Memahami Definisi sampling
2. Memahami Pemilihan sampling
3. Memahami Penarikan sampling
4. Memahami Ukuran sampling
5. Memahami Sampling statistic dan non statistik
B. Ruang lingkup bahan modul

Modul ini disusun berdasarkan Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP
kuliah Pengauditan Internal. Penyusunan modul ini merujuk pada berbagai r
yang relevan. Modul ini diharapkan mampu menambah pengetahuan terkait
Audit Internal terkait pembahasan Sampling.
C. Manfaat mempelajari modul

Setelah mempelajari modul ini, pembaca diharapkan mampu untuk memaham
terkait Sampling dengan pembahasan berbagai subpokok bahasan yang lebih
dan padat dari berbagai referensi yang digunakan sehingga memudahkan
memahami materi tersebut.
D. Urutan pembahasan
1. Definisi sampling
2. Pemilihan sampling
3. Penarikan sampling
4. Ukuran sampling
5. Sampling statistic dan non statistik
RELATED TITLES
285 views 0 0

   
BAGIAN III
MATERI PEMBELAJARAN
SAMPLING
Dalam setiap pelaksanaan audit baik keuangan maupun operasional, audito
dihadapkan dengan banyaknya bukti-bukti transaksi yang harus diaudit dengan wak
yang sangat terbatas. Sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya, auditor berkepe
dengan keabsahan simpulan dan pendapatnya terhadap keseluruhan isi laporan d
kegiatan yang diauditnya. Mengingat tanggung jawab ini, maka auditor hanya aka
menerbitkan laporan yang sepenuhnya benar, jika dia memeriksa seluruh bukti tr
Namun demikian, hal ini tidak mungkin dilakukan. Pertama, dari segi waktu dan biaya
akan memerlukansumberdaya yang sangat besar. Kedua, dari segi konsep, audit m
tidakdirancang untuk memberikan jaminan mutlak bahwa hasil audit 100% sesua
kondisinya.
Oleh karena itu, auditor harus merancang cara untuk mengatasi hal tersebut. Ca
dapat dilakukan auditor adalah hanya memeriksa sebagian bukti yang ditentukan deng
seksama, sehingga bisa untuk mengambil kesimpulan secara menyeluruh. Hal in
dilakukan dengan metode sampling audit. Dengan cara demikian maka audit dapat dil
dengan biaya dan waktu yang rasional.
Jadi digunakannya metode pengujian dengan sampling audit diharapkan audit
memperoleh hasil pengujian yang objektif dengan waktu dan biaya yang minimal, s
pekerjaan audit bisa efektif dan efisien.
Konsep Dasar Sampling Audit

SA 350.01 mendefinisikan sampling audit sebagai penerapan prosedur audit t
unsur-unsur suatu saldo rekening atau kelompok transaksi yang kurang dari seratus
dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo rekening atau kelompok tr
tersebut. Sampling audit sangat banyak dipakai dalam prosedur pencocokkan ke do
(vouching), konfirmasi, dan penelusuran (tracing), tetapi biasanya tidak digunakan
pengajuan pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis.
RELATED TITLES
285 views 0 0

   
urutan nomor dokumen yang akan diuji. Proses ini berlangsung terus sampai sampel
dipilih.
Nomor Acak Yang Dihasilkan Oleh Komputer. Sebagian besar sampel ac
digunakan auditor dihasilkan oleh komputer dengan menggunakan salah satu dari tig
program yaitu kertas kerja elektronik, penghasil nomor acak, dan peranti lunak audit u
Program komputer menawarkan beberapa keunggulan. Keunggulan itu ant
adalah hemat waktu, mengurangi kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh audito
memilih nomor dan dokumentasi yang otomatis. Karena sebagian besar auditor memil
terhadap komputer dan kertas kerja elektronik atau program penghasil nomor acak, b
auditor cenderung menggunakan nomor acak yang dihasilkan oleh komputer diband
dengan metode pemilihan sampel probabilistik lainnya.
Nomor acak dapat diperoleh dengan atau tanpa penggantian. Dengan peng
berarti sebuah elemen dalam populasi dapat dimasukkan ke dalam sampel lebih dar
Dalam pemilihan sampel tanpa penggantian, sebuah pos dapat dimasukkan dalam
hanya sekali. Meskipun kedua pendekatan pemilihan sampel ini konsisten denga
statistic, auditor jarang menggunakan pengambilan sampel dengan penggantian.
Pemilihan Sampel Statistik
Dalam pemilihan sampel statistik (disebut juga dengan pengambilan
sistematik), auditor menghitung suatu interval dan kemudian memilih pos-pos untuk
tersebut berdasarkan ukuran interval. Intervalnya ditentukan dengan membagi
populasi dengan ukuran sampel yang diinginkan. Dalam suatu populassi faktur
yang rentangnya dari 652 ke 3151, dengan ukuran sampel yang diinginkan sebany
maka intervalnya adalah 20 ([3151-651]/125). Auditor memilih sebuah nomor acak a
dan 19 ( ukuran interval) lebih dulu untuk menentukan titik awal sampel. Jika nomo
dipilih secara acak adalah 9, pos pertama dalam sampel adalah faktur penjualan
nomor 661 (652 + 9). Seratus dua puluh empat sisanya adalah 681 (661+20), 701 (681
dan seterusnya sampai dengan pos ke 3141.
Keunggulan pemilihan sampel sistematik adalah kemudahan dalam penggun
Pada sebagian besar populasi, sampel sistematik dapat diambil dengan cepat dan pen
ini akan secara otomatis memasukkan nomor secara berurutan, sehingga mudah
RELATED TITLES
285 views 0 0

   
RELATED TITLES
285 views 0 0

   
jumlah salah saji, auditor menggunakan metode yang mengukur nilai rupiahnya
tingkat pengecualiannya.
Tingkat pengecualian dalam sebuah sampel digunakan untuk memperkirakan
pengecualian pada seluruh populasi. Hal ini berarti merupakan estimasi terbaik aud
tingkat pengecualian populasi. Istilah pengecualian harus dipahami merujuk pada baik
dari prosedur pengendalian klien maupun jumlah moneter yang tidak benar,
disebabkan oleh kesalahan akuntansi yang tidak disengaja atau pun penyebab lainnya
deviasi khususnya merujuk pada penyimpangan dari pengendalian yang ditetapkan.
Anggaplah, misalnya, auditor menginginkan untuk menentukan persentasi
faktur penjualan yang tidak memilki lampiran dokumen pengiriman. Auditor mend
sampel dari salinan faktur penjualan dan menentukan persentase faktur penjualan yan
lengkapi dengan dokumen pengiriman. Auditor kemudian menyimpulkan bahwa
pengecualian sampel merupakan estimasi terbaik atas tingkat pengecualian populasi.
Karena tingkat pengecualian berdasarkan pada suatu sampel, terdapat kemu
yang signifikan bahwa tingkat pengecualian sampel berbeda dengan tingkat penge
actual populasinya. Perbedaan ini dinamakan kesalahan pengambilan sampel (sa
error). Auditor harus memperhatikan estimasi kesalahan sampel dan keandalan estim
yang diistilahkan dengan risiko pengambilan sampel (sampling risk).
Dalam menggunakan pengambilan sampel audit untuk tingkat pengecualian,
ingin mengetahui apakah sebagian besar tingkat pengecualiannya sudah tepat diband
dengan kedalaman interval keyakinannya. Sehingga, auditor memfokuskan pada ba
estimasi interval yang disebut juga dengan batas atas tingkat pengecualian yang dihitu
diestimasi (computed upper exception rate- CUER) pada pengujian pengendal
pengujian substantfif transaksi. Dengan menggunakan angka-angka pada contoh sebe
auditor dapat menyimpulkan bahwa CUER untuk faktur penjualan yang tidak di
dokumen pengiriman adalah 4 persen dengan tingkat risiko pengambilan sampel se
persen.
TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
RELATED TITLES
285 views 0 0

   
Metode Sampling Sampling Statistik Sampling Non Sta
Analisis Menggunakan Tidak menggunakan

rumus/formula statistik, formula statistik, se
sehingga judgment yang judgment yang
akan digunakan harus digunakan tidak
dikuantifikasi lebih dahulu dikuantifikasi
sesuai kebutuhan formula
Pemilihan Sampel Harus acak (random) Boleh acak, boleh pul
Kedua pendekatan ini dapat digunakan dalam audit, karena tidak ada satu p
yang dapat menjamin bahwa salah satu di antara keduanya lebih baik dari yan
Namun, dibandingkan dengan sampling non statistik, sampling statistik lebih
dipertanggungjawabkan, karena formulanya sudah baku dan diterima oleh k
akademisi secara umum.
Sesuai dengan sifat datanya, sampling terdiri atas dua jenis: Sampling Atri
Sampling Variabel. Sampling Atribut adalah metode sampling yang meneliti si
angka (kualitatif) dari data, sedangkan Sampling Variabel adalah metode samplin
meneliti sifat angka (kuantitatif) dari data.
Dalam audit, sampling atribut biasanya digunakan pada pengujian penge
sedangkan sampling variabel biasanya digunakan pada pengujian substantif. Meto
digunakan pada sampling atribut biasanya mencakup metode sampling atribut (a
sampling), metode sampling penemuan (discovery/explanatory sampling), dan
sampling penerimaan (acceptance sampling). Sedangkan metode yang biasanya dig
pada sampling variabel mencakup metode sampling variabel sederhana (classical
sampling atau mean per unit estimation) dan metode sampling satuan mata uang (m
unit sampling atau probability proportional to size sampling).
RELATED TITLES
285 views 0 0

   
3. Perbedaan metode pemilihan sampel non-probabilistik dan probabilistik:
Metode pemilihan sampel non sampel non probabilistik adalah sebagai berikut:
- Pemilihan sampel terarah(directed sampel selection)
- Pemilihan sampel blok(block sampel selection)
- Pemilihan sampel sembarang (haphazard sampel selection).
Metode pemilihan sampel probabilistik antara lain adalah:

- Pemilhan sampel acak sederhana
- Pemilihan sampel sistematik
- Pemilihan sampel probabilistik proporsional terhadap ukuran
- Pemilihan sampel berjenjang
4. Faktor dalam menentukan ukuran sampel :

- Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah.
Dalam sampling atribut, risiko penetapan risiko pengendalian
rendah harus ditetapkan secara aksplisit. Contoh tingkat risiko yang dise
dengan tingkat risiko yang direncanakan :
Risiko pengendalian direncanakan Tingkat deviasi bias dito
Rendah 5
Moderat 10
Tinggi 15
- Tingkat deviasi bias ditoleransi.

Tingkat deviasi bisa diterima adalah tingkat deviasi maksimum da
pengendalian yang akan diterima oleh auditor dan masih menggunaka
pengendalian direncanakan. Pedoman untuk mengkuantifikasi suatu
RELATED TITLES
285 views 0 0

   
Risiko pengendalian direncanakan Tingkat deviasi bias dito

rentang (%)
Rendah 2-7
Moderat 6-12
Tinggi 11-20
- Tingkat deviasi populasi diharapkan.

Auditor menggunakan satu atau lebih hal dibawah ini untuk m
tingkat deviasi populasi diharapkan untuk masing-masing pengendalian :
 Tingkat deviasi sampel tahun lalu, disesuaikan dengan perimb
auditor untuk perubahan dalam efektivitas pengendalian tahun in
 Estimasi semata-mata didasarkan pada penilaian audito
pengendalian tahun ini.
Tingkat tertentu yang diperoleh pada pendahuluan kurang lebih 50 unsu
Faktor Hubungan terhadap uku

sampel
Risiko penetapan risiko pengendalian Terbalik

terlalu rendah
Tingkat deviasi bias ditoleransi Terbalik
Tingkat deviasi populasi diharapkan Langsung
Ukuran populasi
5000 unit keatas Tidak berpengaruh
Lebih dari 5000 unit Langsung

RELATED TITLES
285 views 0 0

   
BAGIAN IX
DAFTAR PUSTAKA
- Mulyadi. (2002). Auditi ng Edisi 6 . Jakarta : Salemba Empat

- Malik. 2013. Sampling Audit .
https://www.scribd.com/document/133581887/Sampling-Audit diakses p
November 2017

PDF Modul 9 Sampling Audit Internal - Compress

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

PDF Modul 9 Sampling Audit Internal - Compress

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RELATED TITLES

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

Modul Pengauditan Internal

Ridah Alawiah Rahman

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

Makassar, November 2017

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

BAGIAN I - TINJAUAN MATA KULIAH ………………………………………………………….3

BAGIAN III – MATERI PEMBELAJARAN………………………………………………………..6

BAGIAN IV - LATIHAN ………………………………………………………………….…………..2

BAGIAN VI – TES FORMATIF……………………………………………………………….…….24

BAGIAN VII – UMPAN BALIK ……………………………………………………………………..2

BAGIAN VIII – KUNCI TES FORMATIF …………………………………………………...……..26

BAGIAN IX – DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………29

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

TINJAUAN MATA KULIAH

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Matakuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa

A. KEGUNAAN MATA KULIAH

Dapat memahami materi berikut:

2. Model-Model Internal Control

3. Strategi Penentuan Risiko

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

11. Metode Analisis

12. Audit System Informasi

13. Laporan Audit Internal

14. Laporan Untuk Manajemen Eksekutif dan Dewan Komisaris.

1. Gambaran Umum Audit Internal

2. Model-Model Internal Control

3. Strategi Penentuan Risiko

9. Kertas Kerja Audit

10. Sampling Audit

11. Metode Analisis

12. Audit System Informasi

13. Laporan Audit Internal

14. Laporan Untuk Manajemen Eksekutif dan Dewan Komisaris.

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

A. Sasaran pembelajaran yang ingin dicapai

B. Ruang lingkup bahan modul

C. Manfaat mempelajari modul

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

Konsep Dasar Sampling Audit

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

Metode Sampling Sampling Statistik Sampling Non Sta

Analisis Menggunakan Tidak menggunakan

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

3. Perbedaan metode pemilihan sampel non-probabilistik dan probabilistik:

Metode pemilihan sampel probabilistik antara lain adalah:

4. Faktor dalam menentukan ukuran sampel :

Risiko pengendalian direncanakan Tingkat deviasi bias dito

- Tingkat deviasi bias ditoleransi.

Modul 9 SAMPLING - Audit Internal

Risiko pengendalian direncanakan Tingkat deviasi bias dito

- Tingkat deviasi populasi diharapkan.

Tingkat tertentu yang diperoleh pada pendahuluan kurang lebih 50 unsu

Faktor Hubungan terhadap uku

Risiko penetapan risiko pengendalian Terbalik

Tingkat deviasi bias ditoleransi Terbalik

Tingkat deviasi populasi diharapkan Langsung